Authentication
90x Tipe PDF Ukuran file 0.11 MB Source: media.neliti.com
Perdana DC |A 46 Years Old Woman with Gouty Arthritis, High Purin Intake and Work As A Servant [LAPORAN KASUS] A 46 YEARS OLD WOMAN WITH GOUTY ARTHRITIS, HIGH PURIN INTAKE AND WORK AS A SERVANT Difitasari Cipta Perdana Faculty of Medicine, Universitas Lampung Abstract Goutyarthritis is a disease which one of its manifestation is joints inflammation and is affected by high purin intake. Family approach is important in management of purin intake and the biopsychosocial factors. Application of holistic and comprehensive family-approach for intern and extern factors identification of gouty arthritis. Problem solving based on Evident Based Medicine with family-approach and patient-centered. This was a case report. Primary data were obtained from anamnesis, physical examination, and home visits. Secondary data were obtained from medical record. 46 years old woman came with pain and handcramp. Intern factors from this patient were her profession as a servant, lack in knowledge about her disease, high purin intake, curative medication seeker behavior, and rarely excercise. Psycosocial aspects were lack in family’s support and knowledge about gout. Nonpharmacologycal and pharmacologycal management with family approach able to intervere the factors and increase the quality of patient’s life. Keywords:Gouty arthritis, high purin intake Abstrak: Artritis gout merupakan penyakit peradangan sendi yang dipengaruhi oleh asupan makanan yang tinggi purin. Pendekatan dokter keluarga penting dalam manajemen diet tinggi purin dan faktor biopsikosial. Pendekatan dokter keluarga yang holistik dan komprehensif dapat dilakukan dalam mendeteksi faktor risiko internal dan eksternal artritis gout. Pendekatan tersebut berbasis Evident Based Medicine yang bersifat family-approached dan patient-centered. Studi ini merupakan laporan kasus. Data primer diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan kunjungan ke rumah. Data sekunder didapat dari rekam medis pasien. Pasien perempuan usia 46 tahun dengan keluhan keram dan kaku di tangan. Faktor penunjang pasien tersebut berupa faktor internal yaitu profesi pembantu, pengetahuan tentang gout kurang, pola makan yang tinggi purin, perilaku berobat kuratif dan jarang berolah-raga. Aspek Psikososial yaitu kurangnya dukungan dan pengetahuan keluarga mengenai penyakit pasien. Pelayanan dokter keluarga dalam terapi farmakologis maupun nonfarmakologis mampu menyelesaikan masalah kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Kata kunci: Artritis gout, diet tinggi purin ... Korespondensi : Difitasari Cipta Perdana | difitasariciptaperdana@yahoo.com Pendahuluan Gout merupakan artropati nyeri yang rekuren karena adanya yang diinduksi penumpukan kristal inflamasi pada sendi akibat monosodium urat monohidrat yang pembentukan serta deposit kristal diketahui sejak jaman Yunani kuno. urat. Bila tidak diobati, penyakit ini Penyakit ini dapat bersifat dapat memicu dekstruksi sendi dan asimtomatik hingga menjadi episode J Medula Unila | Volume 3 Nomor 1 | September 2014 | 15 Perdana DC |A 46 Years Old Woman with Gouty Arthritis, High Purin Intake and Work As A Servant kerusakan ginjal akibat penumpukan dokter keluarga yang komprehensif 1 kristal asam urat. dan holistik, tidak hanya berfokus Gout merupakan salah satu pada aspek biologi namun juga dari penyakit rheumatik yang paling psikososial dan edukasi pasien. sering menyerang usia dewasa dan Dengan ini diharapkan gout dapat lansia, dengan prevalensinya sekitar dikontrol dengan baik dan 7,8 3,9% usia dewasa di Amerika Serikat morbiditas lanjut dapat dicegah. atau hampir 8,9 juta orang, dengan prevalensi yang terus meningkat Kasus beberapa dekade terakhir di Wanita, 46 tahun, bekerja berbagai negara akibat perubahan sebagai pembantu datang dengan 2- pola diet dan penggunaan diuretik. keluhan keram dan kaku pada kedua 3 tangan. Pasien didiagnosis memiliki Gout utamanya artritis gout sejak sebulan lalu, dan menyebabkan morbiditas, dimana diberikan allupurinol pada episode akut menyebabkan (2x100mg/hari), ketoprofen inkapasitasi dan keterbatasan (2x50mg/hari) dan antasida fungsional seiring dengan (3x1tablet ac/hari). Rasa keram perkembagan penyakit apabila tidak sudah jauh berkurang dibandingkan dikontrol dengan baik. Namun sebulan lalu, namun kadang-kadang penyakit ini memilik prognosis yang masih mengganggu dalam lebih baik jika dideteksi dengan beraktivitas. Dalam satu minggu 4 cepat dan terapi segera yang tepat. terakhir, keram dan kaku tidak Gout juga berkorelasi dengan berkurang dan muncul terutama peningkatan mortalitas, baik oleh pada pagi hari setelah bangun tidur, gout sendiri ataupun akibat dan berkurang setelah minum obat. korelasinya dengan penyakit lain. Bila nyeri dirasakan meningkat, Sebuah penelitian oleh Kuo dkk pasien juga merasa badannya menunjukkan bahwa tidak hanya demam dan lalu meminum obat gout, namun juga hiperurisemia, penurun panas. Panas turun, namun berhubungan dengan risiko nyeri hanya berkurang sedikt. kematian yang tinggi akibat penyakit Selain itu, bila tangan diam apapun, terutama penyakit dalam waktu lama, misalnya seperti 5-7 kardiovaskuler. saat pasien bekerja dan Morbiditas dan efek mengendarai sepeda, maka tangan generative disease-correlated dari akan menjadi kaku dan nyeri bila gout dapat ditekan dengan digerakkan. Hal ini membuat pasien perubahan gaya hidup dan khawatir, terutama bila saat monitoring yang adekuat. Dokter mengendarai sepeda, pasien merasa keluarga memegang peranan akan jatuh dari sepeda karena penting dalam mendeteksi dari tangannya kaku. Rasa kaku ini sudah keluhan-keluhan pasien, perubahan perlahan muncul, terjadi berulang gaya hidup terutama pola makan dengan jarak antar satu serangan yang benar, dan terutama bila makin lama makin pendek dan terdapat riwayat genetik. Pelayanan meningkat derajatnya sejak satu J Medula Unila | Volume 3 Nomor 1 | September 2014 | 16 Perdana DC |A 46 Years Old Woman with Gouty Arthritis, High Purin Intake and Work As A Servant tahun terakhir. Namun penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar baru terdeteksi ketika pasien urat dalam serum, serangan artritis dianjurkan memeriksa kadar asam gout akut, terbentuknya tofus, 10 uratnya. Pasien juga sering nefropati gout dan batu asam urat. terganggu pekerjaannya karena Dalam perjalanan tangannya kaku setelah beberapa penyakitnya gout memiliki beberapa jam terus bekerja. Sejak pertama kali tahapan hingga muncul gejala akut didiagnosis menderita gout, pasien dan berkembang menjadi kronis. rajin ke puskesmas dua kali Awalnya terdapat fase hiperurisemia seminggu untuk memeriksakan asimtomatik, dimana terjadi kadar asam uratnya di laboratorium pengkatan kadar asam urat tanpa puskesmas dan mendapatkan obat. disertai gejala. Tahap kedua yaitu Setelah seminggu pertama serangan gout akut dimana terjadi pengobatan, pasien merasa awitan nyeri yang luar biasa dan perutnya sering perih, tidak nafsu pembengkakan sendi, bersifat makan dan berat badannya terus monoartikular di sendi-sendi perifer turun. dan biasanya dapat hilang sendiri Pasien dan keluarganya dalam 10-14 hari. Selanjutnya selalu berobat ke puskesmas bila perkembangan akan memasuki merasa kurang sehat dan tidak tahap kritis dimana tidak terdapat pernah membeli sendiri obat-obat di gejala dan berlangsung dari warung atau toko obat. Sehari- beberapa bulan hingga beberapa harinya juga pasien jarang tahun. Namun sebagian besar pasien berolahraga, tidak pernah meminum akan mengalami serangan gout alkohol ataupun merokok. Sejak berulang kurang dari 1 tahun jika 7,11 kecil pasien senang makan sayur tidak diobati. hijau, kacang-kacangan, produk ikan Selanjutnya bila tidak diobati, kalengan, dan organ dalam hewan, maka penyakit akan berkembang ke namun sudah dikurangi sejak fase gout kronik, dengan timbunan didiagnosis gout. Pasien pernah asam urat yang terus bertambah. menjalani pengobatan tuberkulosis Peradangan kronik akibat kristal urat selama 6 bulan 3 tahun lalu dan mengakibatkan nyeri, kaku, sakit, diputuskan telah sembuh oleh dan pembengkakan sendi. Dalam dokter puskesmas. Ayah pasien tahap ini dalat terjadi serangan akut ketika masih hidup dan kakak pasien dan menyebabkan pasien berobat. menderita hipertensi. Pada fase gout kronik dapat terjadi pembentukan tofi bila pengobatan 11 Pembahasan tidak dilakukan dengan adekuat. Artritis Gout adalah penyakit Hal ini sesuai dengan yang terjadi metabolik yang disebabkan pada pasien, dimana diagnosis penimbunan kristal monosodium artritis gout kronik ditegakkan pada urat monohidrat di jaringan atau pasien ini karena terdapat riwayat akibat adanya supersaturasi asam serangan berupa nyeri dan kaku 9 urat didalam cairan ekstraseluler. pada sendi-distal distal sejak satu Manifestasi klinik deposit urat tahun terakhir dengan derajat J Medula Unila | Volume 3 Nomor 1 | September 2014 | 17 Perdana DC |A 46 Years Old Woman with Gouty Arthritis, High Purin Intake and Work As A Servant serangan yang terus menigkat, seperti epidemiologi maupun studi 9,12 namun belum terlihat adanya tofi. eksperimental. Selanjutnya pada pemeriksaan kadar Seperti halnya penelitian asam urat pada tanggal 25 januari yang mengkaji hubungan antara 2014 yaitu 8,1 mg/dl (nilai normal makanan yang kaya akan purin untuk perempuan 4,0 ± 1,0mg/dl). (misalnya daging, makanan laut, Selain itu dalam perjalanan sayuran yang kaya purin seperti penyakitnya terdapat faktor risiko kacang polong, kacang-kacangan, yang membuat seseorang lebih dan lentil), asupan protein yang mudah terkena gout. Fakto-faktor tinggi, diperiksa dalam sebuah studi tersebut yaitu meningkatnya yang dilakukan oleh Choi dkk pada produksi asam urat karena pengaruh 47.120 pria yang tidak memiliki pola makan yang tidak terkontrol riwayat gout pada awalnya. Selama yaitu dengan mengkonsumsi 12 tahun penelitian, 730 kasus makanan yang mengandung tinggi dikonfirmasi sebagai kasus baru gout purin atau akibat suatu penyakit dan telah didokumentasikan. Dalam darah (penyakit sumsum tulang, penelitiannya, Choi dkk mengatakan polisitemia, anemia hemolitik), obat- bahwa konsumsi makanan daging obatan (alhokol, obat kanker, dan makanan laut dikaitkan dengan diuretik). Selain itu juga dipengaruhi peningkatan risiko gout. Pernyataan oleh obesitas, intoksikasi (keracunan ini mendukung teori mengenai timbal), DM yang tidak terkontrol faktor risiko perilaku makan tinggi dengan baik sehinga kadar benda purin yang dimiliki oleh pasien untuk keton yang tinggi akan mencetuskan terjadinya artritis 12 menyebabkan kadar asam urat yang gout. 9-10 meningkat. Perilaku makan tinggi purin Pada kasus ini pasien yang dimiliki pasien dipengaruhi mengaku mempunyai perilaku oleh faktor pengetahuan dan makan tinggi purin yaitu gemar keterbatasan waktu untuk memasak mengkonsumsi ikan laut ataupun sendiri makanannya akibat ikan kalengan, daging-dagingan atau pekerjaan. Oleh karena itu pada organ dalam hewan, juga sayur- tahap intervensi pasien diberikan sayuran hijau. Perilaku makan tinggi edukasi mengenai penyakitnya dan purin ini menunjukan bahwa pasien perubahan pola hidup agar memiliki faktor risiko yang penyakitnya tidak berkembang ke menyebabkan dirinya menderita tahap selanjutnya. Pasien juga artritis gout. Hubungan antara gout diajarkan mengatur waktu, dan faktor makanan telah diakui mengendalikan stress dan selama berabad-abad, hanya saja kecemasan, serta memilih diet yang penelitian yang meneliti hubungan sesuai dengan penyakitnya dan tidak antara keduanya baru marak akhir- membeli makanan jadi yang tinggi 13-14 akhir ini. Penelitian-penelitian purin. tersebut menggunakan berbagai Gejala diperberat dengan metode yang terstandarisasi, baik posisi pekerjaannya dimana terjadi aktifitas mekanik yang repetitif J Medula Unila | Volume 3 Nomor 1 | September 2014 | 18
no reviews yet
Please Login to review.