Authentication
251x Tipe PDF Ukuran file 0.07 MB Source: pertanian.trunojoyo.ac.id
AGROVIGOR VOLUME 4 NO. 1 MARET 2011 ISSN 1979 5777 21 MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT (Lycopersicon esculentum) DENGAN SISTEM BUDIDAYA HIDROPONIK Catur Wasonowati Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura Kampus Unijoyo PO BOX 2 Telang Kamal Bangkalan Madura ABSTRACT Hidrogroup dan Greentonik sedangkan ukuran polybag 30x30 cm, 30x40 cm dan 40x40 cm. Tomato is vegetable that has high economic and Rancangan dari penelitian ini menggunakan nutritional value. Hydroponics is the cultivation of Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 plants without soil but using rice husk charcoal, ulangan. Hasil dari penelitian ini adalah rockwool, pumice, sand, gravel, perlite water and berpengaruh terhadap fase vegetative. Tidak terjadi air media. This research aims to study the effect of interaksi antara jenis nutrisi dan ukuran polybag nutrients and polybag size on growth and yield of pada tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, hydroponic tomatoes. The experiment was jumlah bunga, saat berbunga tanaman tomat. conducted in Kassa House of Agroekoteknologi Perlakuan jenis nutrisi berpengaruh nyata terhadap Departement Faculty of Agriculture Trunojoyo tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, University. Fertilizers used were Hidrogroup and jumlah bunga dan bobot basah dan bobot kering Greentonik while polybag size are 30x30 cm, 30x40 batang dan daun, sedangkan perlakuan ukuran cm and 40x40 cm. The design of this study using polibag berpengaruh nyata pada jumlah daun, bobot Complete Randomized Design (CRD) with 3 basah dan bobot kering batang dan daun tanaman replications. The result showed that this research tomat. affect to the vegetative phase. No interaction between type of nutrition and polybag size on plant Kata kunci : tomat, hidroponik, nutrisi, ukuran height, leaf number, stem diameter, number of polibag, fase vegetatif flowers, flowering time of tomato. Type of nutrition significantly affect plant height, leaf number, stem PENDAHULUAN diameter, flower number and wet and dry weight of stems and leaves, whereas the size of polybags Tomat (Lycopersicon esculentum Mill) significantly affects in the number of leaves, wet merupakan sayuran buah yang tergolong tanaman and dry weight of stems and leaves of tomato. semusim berbentuk perdu dan termasuk ke dalam famili Solanaceae. Buahnya merupakan sumber Key words: tomato, hydroponics, nutrition, size of vitamin dan mineral. Penggunaannya semakin luas, polybags, vegetative phase karena selain dikonsumsi sebagai tomat segar dan untuk bumbu masakan, juga dapat diolah lebih ABSTRAK lanjut sebagai bahan baku industri makanan seperti Tomat merupakan salah satu komoditas sayuran sari buah dan saus tomat. yang mempunyai nilai ekonomi tinggi serta Buah tomat saat ini merupakan salah satu mengandung nilai gizi cukup tinggi. Hidroponik komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi adalah budidaya tanaman tanpa tanah tetapi tinggi dan masih memerlukan penanganan serius, menggunakan media arang sekam, rockwool, batu terutama dalam hal peningkatan hasil dan kualitas apung, pasir, kerikil, perlit, dapat juga buahnya. Apabila dilihat dari rata-rata produksinya, menggunakan media air dan udara. Penelitian ini ternyata tomat di Indonesia masih rendah, yaitu 6,3 bertujuan untuk mempelajari pengaruh macam ton/ha jika dibandingkan dengan negara-negara nutrisi dan ukuran polibag terhadap pertumbuhan Taiwan, Saudi Arabia dan India yang berturut-turut dan hasil tanaman tomat secara hidroponik. 21 ton/ha, 13,4 ton/ha dan 9,5 ton/ha (Kartapradja Penelitian dilaksanakan di rumah kassa dan Djuariah, 1992). Rendahnya produksi tomat di Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Indonesia kemungkinan disebabkan varietas yang Trunojoyo. Pupuk yang digunakan adalah ditanam tidak cocok, kultur teknis yang kurang baik Catur Wasonowati : Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum L..) 22 atau pemberantasan hama/penyakit yang kurang kualitas buah tomat dengan pemberian nutrisi dan efisien. ukuran polybag yang tepat. Permasalahan usahatani tomat adalah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi masih sangat rendah dibandingkan dengan pengaruh jenis nutrisi dan ukuran polybag terhadap potensi produksinya. Untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman tomat produksi tomat, berbagai cara dapat dilakukan (Lycopersicon esculentum Mill) diantaranya melalui perbaikan teknologi budidaya seperti perbaikan varietas, pemupukan, METODE PENELITIAN pengendalian hama dan penyakit, serta perbaikan pascapanen. Kemampuan tomat untuk dapat Penelitian ini dilaksanakan dalam rumah menghasilkan buah sangat tergantung pada interaksi kassa Kebun Percobaan Fakultas Pertanian antara pertumbuhan tanaman dan kondisi Universitas Trunojoyo Madura pada ketinggian 3 m o lingkungannya. Faktor lain yang menyebabkan dpl dengan suhu rata-rata 27-30 C pada bulan Juni produksi tomat rendah adalah penggunaan pupuk – November 2010. Analisis kualitas buah dilakukan yang belum optimal serta wadah media tanam yang di laboratorium Jurusan Agroekoteknologi dan belum tepat. Upaya untuk menanggulangi kendala Laboratorium TIP Fakultas Pertanian Universitas tersebut adalah dengan perbaikan teknik budidaya. Trunojoyo Madura. Salah satu teknik budidaya tanaman yang Bahan yang digunakan untuk penelitian diharapkan dapat meningkatkan hasil dan kualitas meliputi benih tomat, larutan hara formula tomat adalah hidroponik. Hydrogroup dan Greentonik, polybag (ukuran Pada teknik ini hara disediakan dalam bentuk 30x30cm, 30x40cm, 40x40cm), media tumbuh larutan hara, mengandung semua unsur hara arang sekam. esensial yang dibutuhkan oleh tanaman agar Sedangkan alat yang digunakan adalah drum tercapai pertumbuhan normal. Nutrisi yang larutan hara, drum sterilisasi, glass-ware, EC-meter, diperlukan tanaman dapat dipenuhi dengan meramu pH-meter, light-meter, pnetrometer, timbangan sendiri berbagai garam kimia, cara ini memerlukan analitik, oven dan peralatan laboratorium untuk ketrampilan dan pengetahuan khusus. Pencarian mendeteksi kualitas buah tomat. komposisi yang paling baik untuk tiap jenis Penelitian merupakan percobaan faktorial tanaman khususnya tomat masih terus dilakukan, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap mengingat tiap jenis tanaman membutuhkan nutrisi dengan dua faktor. Faktor pertama adalah formula dengan komposisi berbeda. Salah satu kesulitan larutan hara, yang terdiri dua faktor yaitu: didalam penyiapan larutan hara ini adalah belum F :Formula Hydrogroup dan F : Formula diketahuinya dosis unsur hara yang optimal bagi 1 2 pertumbuhan tanaman. Pada dosis yang terlalu Greentonik, Faktor kedua adalah ukuran polibag yang terdiri tiga faktor, yaitu P : Polybag ukuran 30 rendah, pengaruh larutan hara tidak nyata, 1 sedangkan pada dosis yang terlalu tinggi selain x 30 cm, P : Polybag ukuran 30 x 40 cm dan P: 2 boros juga akan mengakibatkan tanaman Polybag ukuran 40 x 40 cm. Dari kedua faktor mengalami plasmolisis, yaitu keluarnya cairan sel tersebut akan didapatkan enam kombinasi karena tertarik oleh larutan hara yang lebih pekat perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali dengan 3 (Wijayani, 2000; Marschner, 1986). tanaman sampel. Penelitian yang membandingkan formulasi Pelaksanaan dari penelitian ini adalah sebagai larutan hara dari bahan kimia murni dengan larutan berikut : hara siap pakai belum banyak dilakukan. Meskipun 1. Penyemaian benih penggunaan varietas unggul sering dilaporkan akan Untuk benih berukuran kecil seperti tomat cara meningkatkan hasil tanaman tomat, tetapi pengujian persemaiannya berbeda dengan benih besar. kualitas buah tomat belum banyak diteliti. Pertama menyiapkan wadah semai dengan Kenyataan bahwa kualitas buah tomat Indonesia media setebal 5-7 cm. Di tempat terpisah masih rendah mutunya sangat menarik untuk dikaji dituangkan benih yang dicampurkan dengan lebih jauh mengenai bagaimana meningkatkan pasir kering steril secukupnya dan diaduk merata. Benih yang telah tercampur dengan Catur Wasonowati : Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum L..) 23 pasir ditebarkan di atas permukaan media siraman diberikan dua kali sehari, yaitu semai secara merata, kemudian ditutup dengan setiap pagi dan sore. media semai tipis-tipis (3-5 mm). Setelah itu - Penaungan permukaan wadah semai ditutup dengan kertas Bila terlalu panas perlu dinaungi terutama tisu yang telah dibasahi dengan handsprayer pada tanaman muda dengan paranet kemudian simpan di tempat gelap dan aman. intensitas naungan 55% Wadah semai sebaiknya dikenakan sinar - Pupuk daun matahari tiap pagi selama 1-2 jam agar Aplikasi pupuk daun perlu dilakukan bila perkecambahan tumbuh dengan baik dan diperlukan dan harus dihentikan 10 hari sehat. Setelah benih mulai berkecambah, sebelum panen kertas tisu dibuang. - Pengendalian hama dan penyakit 2. Transplanting Pengendalian hama penyakit dilakukan bila Setelah bibit mencapai tinggi 2-3 cm diperlukan yaitu bila terlihat adanya gejala dipindahkan ke dalam pot/polybag pembibitan. serangan hama atau penyakit 3. Persiapan nutrisi - Pengajiran Nutrisi yang dipakai adalah nutrisi Tanaman yang di ajir pada umur 2-3 MST Hydrogroup yang terdiri dari larutan stok A menggunakan ajir benang yang dililitkan dan B dan pupuk pelengkap cair Greentonik. pada kawat yang dibentang dalam 4. Persiapan media greenhouse - Pembuatan arang sekam - Pengecekan larutan nutrisi Sekam padi kering dituang dalam tungku Kondisi nutrisi dikontrol dengan pembakaran. Sekam yang telah terbakar menggunakan EC meter. Nutrisi yang merata dan menjadi arang ditarik ke bak diberikan mempunayi EC antara 1.6-1.7 penampungan arang sekam kemudian mhos/cm dan diharapkan meningkat disiram air bersih sampai bara api mati, hal menjadi 2.0-2.5 mhos/cm. ini untuk mencegah hancurnya arang sekam 7. Panen dan pascapanen menjadi abu Panen petama dilakukan mulai umur 9 MST. - Pengisian polybag Panen berikutnya setiap 5-7 hari sekali. Buah Arang sekam yang telah dingin dimasukkan yang sudah dipanen segera disortir ke dalam polybag sesuai dengan perlakuan berdasarkan grade yang sesuai dengan pesanan ukuran polybag kemudian ditata. pasar. 5. Penanaman Bibit yang telah berumur 4-5 minggu Parameter pengamatan dipersemaian yang mempunyai tinggi 10-15 Parameter yang diamati adalah : tinggi cm atau 4 daun yang terbuka penuh siap untuk tanaman (cm), diameter batang, umur saat ditanam. Media arang sekam terlebih dahulu berbunga, jumlah bunga, bobot basah dan bobot diberi larutan nutrisi sebanyak 50 ml per kering akar, batang dan daun tanaman tomat polybag dan ditaburi furadan 3 G secukupnya 6. Pemeliharaan Analisis Data - Pemupukan dan penyiraman Analisis data dilakukan dengan dengan - Pemberian nutrisi pada sistem hidroponik Analisis Varians (ANOVA) yang dilanjutkan dilakukan bersamaan dengan penyiraman dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) (fertigasi). Jumlah nutrisi yang diberikan pada taraf 5% dan 1% (Gomez and Gomez, 1995). tergantung dari umur tanaman dan kondisi cuaca. Pemberian unsur hara dilakukan HASIL DAN PEMBAHASAN bersama dengan air penyiram dengan 4.1. Hasil takaran 250 ml pada umur 0-4 minggu, 750 ml pada umur 4-6 minggu dan 1000 ml Dari hasil pengamatan diperoleh data bahwa setelah umur 6 minggu sampai panen. Air tidak terjadi interaksi antara perlakuan jenis formula nutrisi dan ukuran polybag pada parameter 24 Catur Wasonowati : Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum L..) pertumbuhan seperti tinggi tanaman, jumlah daun, tanaman pada umur pengamatan 7-56 HST. Rata – diameter batang, saat berbunga, jumlah bunga, rata tinggi tanaman akibat perlakuan nutrisi dengan bobot basah dan bobot kering. ukuran polybag yang berbeda disajikan pada Tabel 1. Tinggi Tanaman 1. Pada umur 42-56 HST pemberian nutrisi Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa Hydrogroup memberikan pengaruh yang nyata pada tidak terdapat interaksi antara nutrisi dengan tinggi tanaman dibandingkan dengan pemberian ukuran polybag yang berbeda terhadap tinggi Greentonik. Tabel 1. Tinggi tanaman tomat akibat perlakuan pemberian nutrisi dan ukuran polybag Perlakuan Tinggi tanaman (cm) pada pengamatan (HST) 7 14 21 28 35 42 49 56 Formula F1 39.44 53.11 64.94 73.17 97.44 153.89a 192.61a 280.33a F2 35.06 53.56 67.00 77.44 93.82 131.00b 162.78b 237.22b * * * Polybag P1 31.75a 46.17 59.25 68.67 86.64 132.83 168.17 256.50 P2 42.67b 57.00 68.09 76.17 96.64 141.33 179.00 243.33 P3 37.33b 56.83 70.58 81.08 103.61 153.17 185.92 276.50 * Keterangan : Angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata uji Duncan 5% 2. Jumlah Daun pengamatan 7-56 HST. Rata – rata jumah daun tanaman tomat akibat perlakuan nutrisi dengan Hasil analisis sidik ragam menunjukkan ukuran polybag yang berbeda disajikan pada Tabel bahwa tidak terdapat interaksi antara jenis formula 2. Pada umur 49-56 HST pemberian nutrisi nutrisi dengan ukuran polybag yang berbeda Hidrogroup berpengaruh nyata terhadap jumlah terhadap jumlah daun tanaman tomat pada umur daun, begitu juga dengan ukuran polybag. Tabel 2. Jumlah daun tanaman tomat akibat perlakuan pemberian nutrisi dan ukuran polybag Perlakuan Jumlah daun (helai) pada pengamatan (HST) 7 14 21 28 35 42 49 56 Formula F1 12.00 13.33 15.33 16.67 24.22 32.78 43.89a 59.56a F2 10.33 12.67 15.44 17.00 24.44 30.11 38.89b 50.94b * * Polybag P1 10.00 11.67 14.00 15.00 21.50 28.17 38.00a 49.33a P2 10.83 13.17 15.83 17.50 24.83 31.50 41.67b 57.25b P3 12.67 14.17 16.33 18.00 26.67 34.67 44.50b 59.17b * * Keterangan : Angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata uji Duncan 5%
no reviews yet
Please Login to review.