Authentication
204x Tipe PDF Ukuran file 0.42 MB Source: muminatus_ff.staff.gunadarma.ac.id
FILSAFAT BARAT ABAD KONTEMPORER Mu’minatus Fitriati Firdaus, S.Fil.I, M.Phil. Ciri-Ciri Filsafat Abad Kontemporer ▪ Sangat heterogen karena profesionalitas filsuf yang semakin besar. ▪ Pemikiran-pemikiran lama dihidupkan kembali dan dikembangkan ▪ Aliran-aliran terpenting yang berkembang abad 2o yaitu pragmatisme, vitalisme, fenomenologi, eksistensialisme, filsafat analitis, strukturalisme dan postmodernisme. Eksistensialis ▪ Eksistensialisme berpandangan bahwa pada manusia eksistensi mendahului esensi (hakekat) ▪ Cara manusia berada, eksistensi adalah cara khas manusia berada. ▪ Manusia menciptakan diri secara aktif, bereksistensi berarti merencanakan, berbuat, selalu dalam proses menjadi. ▪ Manusia adalah realitas yang belum selesai, terbuka terhadap berbagai kemungkinan. ▪ Tokoh yang paling terkenal Jean-Paul, dengan diktumnya "human is condemned to be free" atau manusia dikutuk untuk bebas. ▪ Tokoh-tokohnya Soren Kierkegaard (1813-1855), Albert Camus (1913 –1960), Jean- Paul (1905-1980), Frederick Nietchze (1844-1900), Karl Jaspers (1883-1969), Gabriel Marcel (1889-1973) sedangkan dalam Islam Muhammad Iqbal. • Filsafat analitik muncul dari kelompok filsuf yang menyebut dirinya lingkaran Wina berkembang di Jerman hingga Polandia dan Inggris. • Ciri filsafat analitis yaitu menganalisis secara rinci proposisi-proposisi serta istilah dan konsep di dalamnya dengan tujuan memunculkan segala hal yang tersembunyi ke permukaan. • Di Inggris misalnya, gerakan filsafat analitik ini sangat dominan dalam bidang bahasa sebagai reaksi keras terhadap reaksi keras terhadap pengikut Hegel (idealisme). • Betrand Russel (1872-1970), Ludwig Wittgenstein (1889-1951), Gilbert Ryle (1900 –1976 ) dan John Langshaw Austin (1911 –1960) • Tokoh utama adalah Betrand Russel dan Ludwig Wittgenstein. Mereka mengadakan analisis bahasa untuk memulihkan penggunaan bahasa untuk memecahkan kesalahpahaman yang dilakukan oleh filsafat terhadap logika bahasa. • Penekanan lain oleh Wittgenstein adalah makna kata atau kalimat amat ditentukan oleh penggunaan dalam bahasa, bukan oleh logika.
no reviews yet
Please Login to review.