Authentication
205x Tipe PDF Ukuran file 0.15 MB Source: media.neliti.com
Jurnal Cakrawala Pendas, Vol. 2, NO. 1 Januari 2016 ISSN: 2442-7470 TELAAH ALIRAN PENDIDIKAN PROGRESIVISME DAN ESENSIALISME DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN H.A. Yunus Universitas Majalengka ABSTRAK Proses pendidikan melibatkan berbagai pihak, sekurang-kurangnya pendidik dan peserta didik. Partisipasi dari berbagai pihak menjadi modal untuk mencapai keberhasilan. Progresivisme dan esensialisme merupakan aliran filsafat pendidikan yang dapat diterapkan sebagai dasar epistemologi untuk mengembangkan pendidikan yang bersifat partisipasif dengan alasan: 1) Bahwa keduanya menghendaki agar tidak ada pendidikan bercorak otoriter, sejak berkembangnya aliran ini sampai sekarang; 2) Aliran ini menitikberatkan perhatiannya pada kemajuan Ilmu pengetahuan dan kebudayaan; 3) Pengalaman merupakan dinamika hidup; 4) Progresivisme tidak hanya mengakui akan adanya ide-ide, teori-teori, atau cita-cita, tetapi sesuatu yang ada itu harus bermakna bagi suatu kemajuan atau tujuan yang baik; 5) Progresivisme dan esensialisme mendorong manusia untuk memfungsikan jiwa untuk membina hidup yang dinamis dan tegar dalam menghadapi berbagai persoalan yang silih berganti. Kata Kunci: Aliran Pendidikan, Progresivisme dan Esensialisme _____________________ 1 Penulis adalah Dosen Prodi PAI Fakultas Agama Islam Universitas Majalengka 29 Jurnal Cakrawala Pendas, Vol. 2, NO. 1 Januari 2016 ISSN: 2442-7470 Pendahuluan ini hanya dengan kekuatan ototnya. Pada dasarnya pendidikan adalah Dengan cara tersebut tidak banyak yang proses memanusiakan manusia secara dihasilkan, tidak banyak pula kemajuan yang manusiawi agar peserta didik memiliki dialami, sehingga berpengaruh kepada kemanusiaan. Nilai-nilai kemanusiaan tingkat peradaban masyarakat. Tetapi, merupakan intisari dari tujuan pendidikan, keadaan mulai berbeda setelah lahirnya ilmu baik dalam hal pembentukan kepribadian, pengetahuan yang teratur. Dengan ilmu keterampilan maupun sikap dan kemampuan pengetahuan banyak ide baru yang muncul, untuk patuh kepada perintah Tuhan, taat banyak benda budaya yang tercipta, banyak beribadah, dan menjalankan tugas sebagai corak dalam menjalani kehidupan, bahkan khalifah di muka bumi dengan sebaik- seni pun terus berkembang. baiknya. Dengan kata lain, nilai-nilai Sejalan dengan hal itu, manusia kemanusiaan yang diharapkan adalah secara berangsur mulai menyadari betapa kesediaan seseorang untuk berserah diri hebatnya kemampuan yang dimilikinya kepada Tuhan sehingga memperoleh ketika mempergunakan otak sejalan dengan keselamatan dan kedamaian. tangan dan anggota badan lainnya secara bersamaan, maka terbayanglah harapan ke Banyak faktor yang menentukan depan bahwa dunia ini dapat diperbaiki, keberhasilan pendidikan, diantaranya lingkungan dapat dirubah sesuai dengan adalah faktor landasan filsafat, terutama kebutuhan manusia. dalam hal menentukan arah dan tujuan pendidikan yang diharmoniskan dengan Tetapi bukanlah karena kesadaran nilai-nilai filsafat baik secara ontologis, manusia yang berangsur-angsur terhadap epistemologis, maupun aksiologis. hebatnya pengetahuan saja, bahkan ide tentang kemajuan pun pada akhirnya tumbuh Ontologis berkenaan dengan pertanyaan mengapa harus ada pendidikan, dan disadari. Selain itu, lambat laun bagaimana merancang pendidikan, serta apa menusia menyadari pula bahwa dunia ini yang ingin dicapai setelah pendidikan merupakan jalan bagi upaya pencapaian dilakukan. Adapun ranah epistemologi tujuan hidupnya. berkenaan dengan proses dan pengetahuan Dari segi istilah, pada dasarnya apa yang akan digunakan dalam proses kata progress merupakan kata baru yang serta ilmu pengetahuan apa yang akan baru bisa dipahami serta dimengerti diperoleh peserta didik setelah proses maksud dan arti sebenarnya sekitar abad ke- ditempuh. Sedangkan aksiologi berkenaan 19. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa dengan nilai-nilai kegunaan atau manfaat maksud dari kata tersebut sekarang ini telah dari pendidikan tersebut. dipergunakan dan dikenal di dalam segala pengalaman hidup yang mengandung ide Berkenaan dengan landasan-landasan perbaikan dalam segala aspek kehidupan, epistemologi, terdapat berbagai aliran yang seperti bidang politik, kemasyarakatan, dapat digunakan dengan berbagai karakter hubungan kemanusiaan, ekonomi, dan kekhasannya. Dalam penelitian ini, kehidupan keluarga, perawatan anak, dan telaah difokuskan kepada dua aliran yang termasuk juga bidang kehidupan beragama. sudah ada sejak lama, yakni aliran progresivisme dan esensialisme. Aliran filsafat progresivisme ini Progresivisme senantiasa berusaha mengembangkan asas kemajuan dalam semua realita, terutama 1. Perkembangan dalam kehidupan untuk tetap survive Semula, dalam menempuh perjalanan terhadap semua tantangan hidup manusia. hidup dan kehidupannya selama berabad- Kemudian, bagi yang menganut aliran ini abad silam manusia menghadapi dunia dalam bertindak harus praktis, dalam 30 Jurnal Cakrawala Pendas, Vol. 2, NO. 1 Januari 2016 ISSN: 2442-7470 melihat segala sesuatu harus mampu progresivisme merupakan bagian dari menemukan manfaat dari segi gerakan reformis umum bidang sosial- keunggulannya. Menurut Muis (2004), politik yang menandai kehidupan orang Progresivisme disebut instrumentalisme, Amerika. eksperimental, atau environmentalisme. Disebut instrumentalisme, karena aliran ini Progresivisme merupakan teori yang beranggapan bahwa potensi atau mucul dalam reaksi terhadap pendidikan kemampuan intelegensi manusia sebagai tradisional yang selalu menekankan kepada alat untuk hidup, untuk kesejahteraan, dan metode formal pengajaran. Pada dasarnya untuk mengembangkan kepribadian. teori ini menekankan beberapa prinsip, Dinamakan eksperimental atau empirik antara lain; 1) Proses pendidikan karena aliran tersebut menyadari dan berawal dan berakhir pada peserta didik; 2) mempraktekkan asas eksperimen untuk Peserta didik adalah sesuatu yang aktif, menguji kebenaran suatu teori. bukan pasif; 3) Peran guru hanya sebagai Progresivisme dinamakan juga environ- fasilitator, pembimbing, dan pengarah; 4) mentalisme karena aliran ini menganggap Sekolah harus menciptakan iklim yang bahwa lingkungan hidup ini mempengaruhi bersifat kooperatif dan demokratif; 5) pembinaan kepribadian seseorang. (Muis, Aktifitas pembelajaran lebih focus pada pemecahan masalah bukan untuk 2004). mengajarkan materi kajian. Pendapat lain menyatakan Menurut pandangan progresivisme, bahwa aliran progresivisme sepaham proses pendidikan memiliki dua bidang dengan psikologi pragmatisme yang garapan, yaitu psikologis dan sosiologis. berpendapat bahwa suatu keterangan itu Dilihat dari segi psikologis, pendidik harus benar kalau kebenaran itu sesuai dengan dapat mengetahui potensi dan daya yang realitas, atau suatu keterangan akan ada pada peserta didik untuk dikatakan benar kalau kebenaran itu sesuai dikembangkan. Dengan mengenal hal dengan kenyataan. Aliran progresivisme tersebut, pendidik dapat memilih cara memiliki kemajuan dalam bidang ilmu yang tepat dan landasan apa yang akan pengetahuan yang meliputi ilmu hayat, digunakan. Jika memperhatikan peran antropologi, dan psikologi. Ilmu hayat pandangan progresivisme di beberapa berguna bagi manusia untuk mengetahui negara maju, psikologi yang banyak semua masalah dirinya secara biologis dan digunakan adalah aliran behaviorisme dan kehidupan. Ilmu antropologi berguna bagi pragmatisme. Hal ini sejalan dengan teori manusia agar mengenal dirinya, bahwa bahwa aliran progresivisme disebut juga manusia memiliki pengalaman dan instrumentalisme, eksperimental, atau kemampuan mencipta budaya, sehingga environmentalisme yang erat kaitannya manusia dapat mencari dan menciptakan hal dengan alat, pengalaman, lingkungan, serta baru. Adapun psikologi berguna bagi kemajuan dan manfaat dari suatu aktivitas manusia bahwa dirinya mampu berpikir, yang dilakukan, termasuk aktivitas bahkan memikirkan tentang dirinya, tentang pendidikan. lingkungan, pengalaman masa lalu, harapan di masa depan, sifat-sifat alam, serta dapat Dilihat dari segi sosiologis, pendidik menguasai dan mengatur alam dan harus mengetahui ke mana potensi dan daya lingkungan untuk memenuhi kebutuhannya. itu harus dibimbing agar potensi yang dimiliki peserta didik dapat dirubah 2. Pandangan Tentang Pendidikan menjadi sesuatu yang berguna bagi anak tersebut. a. Pendidikan Aliran progresivisme ini pernah berjaya di Amerika. Dalam pendidikan, 31 Jurnal Cakrawala Pendas, Vol. 2, NO. 1 Januari 2016 ISSN: 2442-7470 b. Kurikulum peserta didik dan minatnya dibanding pada Dalam pendidikan, terutama jalur mata pelajaran itu sendiri. Oleh karena itu, pendidikan formal, kurikulum memegang muncul istilah child centered curriculum peranan penting. Kurikulum sebagai dan child centered school. Progresivisme jantung pendidikan tidak saja dimaknai mempersiapkan peserta didik masa kini sebagai seperangkat mata pelajaran yang dibanding masa depan yang belum jelas. dirancang untuk disajikan dalam sebuah Hal ini diungkapkan juga oleh Dewey, program sekolah, melainkan memiliki arti bahwa pendidikan adalah proses dari yang lebih luas. Oleh sebab itu, para pakar kehidupan dan bukan persiapan masa yang memaknai kurikulum dengan titik berat akan datang. Implikasinya, pandangan yang berbeda. Bahkan ada yang melihat Dewey tentang pendidikan yang dari arti sempit dan arti luas, ada juga yang berlandaskan aliran progresivisme melihat dari segi fungsi atau kegunaannya, menyatakan bahwa aktifitas peserta didik ada juga yang melihat dari segi ruang perbanyak terlebih dahulu dalam lingkupnya. berpartisipasi pada kegiatan fisik, baru kemudian diarahkan pada peminatan Musgave menekankan pengertian (Barnadib, 1997). kurikulum pada ruang lingkup, terutama yang berkenaan dengan pengalaman belajar, Dalam ajaran Islam, pendidikan baik pengalaman di luar maupun di dalam menempati posisi yang tinggi dan strategis, lingkungan sekolah. Aktifitas dan karena hanya melalui pendidikan orang pengalaman peserta didik seyogyanya dapat memperoleh ilmu, dan dengan ilmu selalu berada dalam pengawasan lembaga orang mengenal dirinya, Tuhannya, dan pendidikan (sekolah). Kemudian, Hirts dan alam semesta. Selain itu, hanya dengan Petters mengemukakan pengertian kurikulum pendidikanlah seseorang dapat memahami dengan menekankan pada aspek fungsional. posisi dirinya di samping posisi Tuhan, Dalam hal ini, kurikulum diposisikan sehingga akan muncul kesadaran tentang sebagai rambu-rambu yang menjadi acuan ibadah dan mematuhi Tuhannya. Dalam dalam proses pendidikan, khususnya dalam urusan dunia, dengan pendidikan manusia pembelajaran. akan mampu menghadapi berbagai rintangan selama menjalani hidup dan Progresivisme memiliki pandangan bahwa kurikulum merupakan pengalaman kehidupannya. mendidik, bersifat eksperimental, dan Khusus ilmu, dalam ajaran Islam adanya rencana serta susunan langkah yang merupakan hal yang sangat penting, teratur. Pengalaman belajar berupa sehingga menuntut ilmu hukumnya wajib. pengalaman apa saja yang serasi dengan Dibandingkan dengan hal lain, ilmu tujuan menurut prinsip-prinsip yang telah memiliki keunggulan luar biasa, bahkan digariskan dalam pendidikan, di mana setiap ibadahpun tidak akan diterima tanpa proses pembelajaran yang ada membantu didasari ilmu. Demikian pula apabila pertumbuhan dan perkembangan peserta dikaitkan dengan strata sosial. Tinggi didik. rendahnya derajat seseorang, di samping Dalam prakteknya, progresivisme iman dan takwa juga di tentukan oleh merupakan aliran pendidikan yang berpusat kualitas keilmuannya. Oleh karena ilmu pada siswa. Secara lebih spesifik, proses dapat menentukan kualitas seseorang, maka pembelajaran penekanan lebih besar keberadaan pendidikan sebagai sebuah diarahkan pada kreativitas, aktivitas, belajar proses perolehan ilmu menjadi sangat naturalistik, hasil belajar dunia nyata penting. Karena itu, proses pencarian ilmu (empiris), dan pengalaman teman sebaya. harus terus menerus dilakukan, dimana pun Menurut Dewey, dalam konteks sekolah kdan apanpun, baik sekarang maupun di progresivisme lebih menekankan pada masa yang akan datang. 32
no reviews yet
Please Login to review.