jagomart
digital resources
picture1_Contoh Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba 42067 | T1 232005080 Full Text


 278x       Tipe PDF       Ukuran file 0.70 MB       Source: repository.uksw.edu


Contoh Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba 42067 | T1 232005080 Full Text
saham   sartono  2000   kemampuan organisasi untuk terus memberikan jasa dikomunikasikan melalui laporan posisi keuangan yang  ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 15 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                   1.       PENDAHULUAN 
                                            Sejalan  dengan  perkembangan  masyarakat,  berkembang  pula  organisasi 
                                   yang  disebut  organisasi  nirlaba,  yaitu  organisasi  yang  dalam  operasinya  tidak 
                                   berorientasi  untuk  menghasilkan  laba.  Pada  umumnya  organisasi  jenis  ini 
                                   menekankan  pada  pelayanan  sebaik-baiknya  pada  pihak  eksternal,  misalnya 
                                   organisasi pelayanan kesehatan, pendidikan, layananan social dan keagamaan. 
                                            Organisasi  nirlaba  memperoleh  modal  sendiri  atau  fund  capital  dengan 
                                   cara memperbesar surplus yang diperoleh, menerima sumbangan atau bantuan dan 
                                   donasi dari individu atau kelompok masyarakat.  Tujuan utama organisasi nirlaba 
                                   adalah     menyediakan        jasa    kepada      masyarakat       sekitarnya      dan    bukan 
                                   memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. (Sartono, 2000). 
                                            Kemampuan  organisasi  untuk  terus  memberikan  jasa  dikomunikasikan 
                                   melalui  laporan  posisi  keuangan  yang  menyediakan  informasi  mengenai  aset  
                                   kewajiban,  aset bersih, dan informasi mengenai hubungan diantara unsur- unsur 
                                   tersebut.    Laporan  posisi  keuangan  organisasi  nirlaba  disajikan  secara  terpisah 
                                   seperti  aset  bersih  yang  terikat  maupun  tidak  terikat  penggunaannya. 
                                   Pertanggungjawaban manajer mengenai kemampuannya mengelola sumber daya 
                                   organisasi yang diterima dari para penyumbang disajikan melalui laporan aktivitas 
                                   dan laporan arus kas. 
                                            Organisasi  nirlaba  perlu    memperhatikan  laporan  keuangannya  yang 
                                   berguna untuk menilai kemampuan organisasi nirlaba (PSAK No.45): Pertama, 
                                   jasa  yang  diberikan  oleh  organisasi  nirlaba  dan  kemampuannya  untuk  terus 
                                   memberikan  jasa  tersebut,  dan  kedua,  cara  manajer  melaksanakan  tanggung 
                                   jawabnya terhadap kinerja organisasi nirlaba. Organisasi nirlaba, dengan tujuan 
                                   yang tidak homogen, sulit menetapkan keseragaman satuan pengukuran kinerja. 
                                   Apalagi secara prinsip produk dari organisasi nirlaba adalah barang publik yang 
                                   sangat sulit diukur kinerjanya (Prabowo, 2004).  
                                            Melihat pentingnya laporan keuangan bagi sebuah organisasi - organisasi  
                                   nirlaba, maka perlu ada suatu aturan baku yang mengatur mengenai penyusunan 
                                   laporan  keuangan  organisasi  nirlaba,    IAI  mengeluarkan  PSAK  mengenai 
                                   organisasi nirlaba yaitu PSAK No.45.  Menurut PSAK No.45, laporan keuangan
                                                                                   1 
                                                                                     
                                             2 
             
            yang harus disajikan oleh organisasi nirlaba terdiri dari: laporan posisi keuangan, 
            laporan  aktivitas,  laporan  arus  kas,  catatan  atas  laporan  keuangan.  Meskipun 
            organisasi nirlaba memiliki peran cukup besar dalam masyarakat Indonesia, riset 
            akuntansi  keuangan  di  Indonesia  selama  ini  hanya  difokuskan  Ada  beberapa 
            faktor  yang  mengakibatkan  hal  tersebut  terjadi  yaitu  (1)  Organisasi  nirlaba 
            memiliki tujuan dan karakteristik yang sangat berbeda dengan organisasi bisnis.  
            (2) Sulitnya memperoleh data laporan keuangan organisasi nirlaba membuat riset 
            akuntansi keuangan pada organisasi nirlaba menjadi sangat sulit, bahkan mustahil.  
               Pengukuran kinerja dengan indikator kualitatif juga membuat penelitian 
            empiris tentang kinerja organisasi nirlaba sulit dilakukan. Salah satu cara untuk 
            mengatasi  masalah  tersebut  adalah  menganalisis  kinerja  keuangan  organisasi 
            nirlaba  sebagai  indikator  kinerja  organisasi  nirlaba  berdasarkan  analisis  rasio. 
            Analisis rasio yang digunakan untuk menilai kinerja organisasi nirlaba menurut 
            Ritchie  dan  Kolodinsky  (2003)  terdiri  dari  rasio  kinerja  fiskal,  rasio  efisiensi 
            aktivitas non program, rasio dukungan publik, rasio kinerja investasi dan rasio 
            efisiensi program.  
               Penelitian ini akan menganalisis kinerja keuangan pada Yayasan Sion yang 
            merupakan organisasi nirlaba yang ada di Salatiga. Yayasan Sion berdiri tanggal 
            10  November  1977  yang  dikukuhkan  dalam  akte  notaris  Y.L.  Matu  Salatiga 
            dengan nomor: 14/1977 dan adanya pembaharuan berdasarkan keputusan rapat 
            pengurus dikukuhkan dalam akte Notaris P.J. Soepratignja, SH  pada tanggal 14 
            Agustus 1990, Nomor: 16. Untuk lebih memudahkan pengurusan administrasi dan 
            hubungan  dengan  pihak  pemerintah  Yayasan  Sion  membangun  kantor  di  atas 
            tanah milik gereja yang beralamat di Jl. Letjend. Sukowati No. 74 Salatiga, Jawa 
            Tengah.  
               Di dalam perkembangannya Yayasan Sion Salatiga mengalami kesulitan 
            dalam mengevaluasi kinerja keuangan karena tidak dilakukannya analisis khusus 
            terhadap  kinerja  keuangan.  Walaupun  berdasarkan  laporan  keuangan,  tetapi 
            laporan keuangan itu tidak dianalisis lebih lanjut terhadap kinerja keuangan. 
               Berdasarkan  latar  belakang  penelitian,  peneliti  tertarik  untuk  meneliti 
            Analisis  Kinerja  Laporan  Keuangan  Yayasan  Sion  Salatiga  berdasarkan  rasio 
                              
                                                                                                                                 3 
                                   
                                  keuangan yang dikemukakan oleh Ritchie dan Kolodinsky (2003) adapun rasio 
                                  tersebut  adalah  kinerja  fiskal,  rasio  efisiensi  aktivitas  non  program,  rasio 
                                  dukungan publik, rasio  kinerja  investasi  dan rasio efisiensi  program.  Sehingga 
                                  bagi Yayasan Sion dan donatur, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan 
                                  informasi  dalam  mengetahui  perkembangan  kinerja  keuangan  Yayasan  Sion 
                                  sehingga  dapat  meningkatkan  kinerja  keuangannya  dari  tahun  –  tahun 
                                  sebelumnya. 
                                            
                                   2.      TINJAUAN LITERATUR 
                                   2.1.    Organisasi Nirlaba 
                                           Organisasi nirlaba adalah organisasi yang lebih memperhatikan jumlah kas 
                                  dan  saldo  investasi  mereka  tetapi  bukan  laba.    Tidak  terdapat  kebutuhan  bagi 
                                  mereka untuk ”mencetak laba” (Willey, 2003 dalam Yanita, 2010).  Sedangkan 
                                  definisi  nirlaba  adalah  bersifat  tidak  mengutamakan  pemerolehan  keuntungan 
                                  (Pusat bahasa Departemen Pendidikan Nasional 2002). 
                                           Organisasi  nirlaba  atau  bisnis  nonlaba  bertujuan  melayani  beberapa 
                                  kelompok  stakeholders,    yang  anggotanya  lebih  luas  dari  pada  stockholders. 
                                  Stakeholders  meliputi  board  of  trustees,  manajer,  pegawai  atau  karyawan, 
                                  kreditur, supplier, konsumen dan masyarakat sekitar (Sartono 2000). 
                                           Organisasi  nirlaba  dapat  terus  bertahan  hidup  demikian  lama  karena 
                                  mereka  memiliki  sumber  daya  kas  yang  memadai  untuk  program-program 
                                  organisasi,  jadi  lembaga  keuangan  organisasi  nirlaba  seringkali  menekankan 
                                  sumber daya finansial yang likuid dalam organisasi.  Organisasi komersial juga 
                                  memperhatikan kas, tapi jika mereka dapat mencetak laba mereka mungkin akan 
                                  mampu  membiayai  kebutuhan  mereka  melalui  pinjaman  atau  dari  investasi. 
                                  Perhatian  utama  mereka  adalah  profitabilitas  ini  berarti  akuntansi  komersial 
                                  menekankan  keseimbangan  antara  pendapatan  dan  biaya  (Willey,  2003  dalam 
                                  Yanita, 2010) 
                                              
                                           Sifat  operasi  kebanyakan  organisasi  nirlaba  adalah  bahwa  organisasi 
                                  nirlaba mendapat sebagian besar pendapatan organisasi dari kontribusi (bukan dari 
                                                                                   
                                                                                                                             4 
                                  
                                 penerimaan biaya atas  jasa) (Willey,  2003 dalam Yanita,  2010).  Bisnis  nirlaba 
                                 memperoleh modal sendiri atau fund capital dengan cara memperbesar laba yang 
                                 diperoleh,  menerima  sumbangan  atau  bantuan  dan  donasi  dari  individu  atau 
                                 kelompok  masyarakat.    Bisnis  nonlaba  tidak  memiliki  pilihan  seperti  halnya 
                                 organisasi yang mencari laba, sehingga penentuan opportunity cost of fund capital 
                                 menjadi sangat sulit (Sartono 2000). 
                                          Tujuan utama bisnis nirlaba adalah menyediakan jasa kepada masyarakat 
                                 sekitarnya dan bukan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham.  Dalam 
                                 kondisi demikian maka capital budgeting harus memperhatikan beberapa faktor 
                                 selain profitabilitas proyek yang dibiayai (Sartono 2000). 
                                  2.2.    Laporan Keuangan 
                                          Ikatan  Akuntan  Indonesia  (2004)  menyatakan  bahwa  laporan  keuangan 
                                 merupakan  bagian  dari  proses  pelaporan  keuangan.  Laporan  keuangan  yang 
                                 lengkap  biasanya  meliputi  neraca,  laporan  laba  rugi,  laporan  perubahan  posisi 
                                 keuangan  yang  dapat  disajikan  dalam  berbagai  cara  misalnya,  sebagai  laporan 
                                 arus kas, atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan 
                                 yang  merupakan  bagian  integral  dari  laporan  keuangan.  Di  samping  itu  juga 
                                 termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, 
                                 misalnya, informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan 
                                 pengaruh perubahan harga. 
                                          Ikatan  Akuntan  Indonesia  (2004)  menjelaskan  bahwa  tujuan  umum 
                                 laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, 
                                 kinerja  dan  arus  kas  organisasi  yang  bermanfaat bagi  sebagian  besar  kalangan 
                                 pengguna  laporan  dalam  rangka  membuat  keputusan-keputusan  ekonomi  serta 
                                 menunjukkan  pertanggungjawaban  (stewardship)  manajemen  atas  penggunanan 
                                 sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. 
                                           
                                  2.3.    Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba 
                                          Pada  dasarnya,  praktek  akuntansi  untuk  organisasi  nirlaba  tidak  jauh 
                                 berbeda dengan organisasi bisnis.  Hal ini terlihat jelas bahwa aturan akuntansi 
                                 organisasi nirlaba diatur sebagai bagian dari Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 
                                                                                 
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Pendahuluan sejalan dengan perkembangan masyarakat berkembang pula organisasi yang disebut nirlaba yaitu dalam operasinya tidak berorientasi untuk menghasilkan laba pada umumnya jenis ini menekankan pelayanan sebaik baiknya pihak eksternal misalnya kesehatan pendidikan layananan social dan keagamaan memperoleh modal sendiri atau fund capital cara memperbesar surplus diperoleh menerima sumbangan bantuan donasi dari individu kelompok tujuan utama adalah menyediakan jasa kepada sekitarnya bukan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham sartono kemampuan terus memberikan dikomunikasikan melalui laporan posisi keuangan informasi mengenai aset kewajiban bersih hubungan diantara unsur tersebut disajikan secara terpisah seperti terikat maupun penggunaannya pertanggungjawaban manajer kemampuannya mengelola sumber daya diterima para penyumbang aktivitas arus kas perlu memperhatikan keuangannya berguna menilai psak no pertama diberikan oleh kedua melaksanakan tanggung jawabnya terhadap kinerja homo...

no reviews yet
Please Login to review.