jagomart
digital resources
picture1_Contoh Tinjauan Teori 34381 | Laporan Lengkap Kation


 189x       Tipe DOCX       Ukuran file 0.06 MB       Source: muhammadcank.files.wordpress.com


File: Contoh Tinjauan Teori 34381 | Laporan Lengkap Kation
daftar isi bab i pendahuluan 1 1 latar belakang 1 2 maksud dan tujuan 1 3 prinsip percobaan bab ii tinjauan pustaka 2 1 teori umum 2 2 uraian bahan ...

icon picture DOCX Word DOCX | Diposting 11 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                       DAFTAR ISI
       BAB I  PENDAHULUAN
          1.1 Latar belakang
          1.2 Maksud dan Tujuan
          1.3 Prinsip Percobaan
       BAB II TINJAUAN PUSTAKA
          2.1 Teori Umum
          2.2 Uraian Bahan
          2.3 Prosedur Kerja
       BAB III METODE KERJA
          3.1 Alat dan Bahan
          3.2 Cara Kerja
       BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
          4.1 Uji Organoleptis
          4.2 Reaksi
       BAB V PEMBAHASAN
       BAB VI PENUTUP
          6.1 Kesimpulan
          6.2 Saran
                                                                BAB I
                                                       PENDAHULUAN
                 I.1 Latar Belakang
                         Identifikasi kation banyak digunakan terhadap terutama sampel yang berupa bahan garam
                     yang mengandung banyak logam-logam, misalnya pasir besi dan sebagainya. Dengan uji
                     kation ini, bahan-bahan galian tersebut dapat segera ditentukan tanpa memerlukan waktu
                     yang lama.
                         Dengan adanya suatu unsur berguna untuk memisahkan bahan galian yang tercampur.
                     Selain itu, dapat juga digunakan untuk kasus-kasus keracunan logam berat, seperti Hg dan
                     Pb. Identifikasi kation banyak digunakan atau dilakukan, mengingat karena bahan-bahan
                     tersebut merupakan bagian bahan obat, bahan baku, dan sedian obat. Namun, dapat juga
                     sebagai   pencemar   yang   perlu   diketahui   keberadaannya   agar   dapat   diantisipasi   bila
                     membahayakan.
                 I.2 Maksud dan Tujuan
                       1.1.1.  Maksud percobaan
                               Mengetahui dan memahami tahap-tahap identifikasi kation untuk suatu sampel.
                       1.1.2.  Tujuan Percobaan
                               Mengidentifikasi kation-kation golongan I, II, III, IV, dan V, serta uji penegasan
                               dengan menggunakan beberapa pereaksi yang spesifik.
                 1.2.     Prinsip percobaan
                       Mengidentifikasi kation golongan I sampai golongan V yang terdapat dalam suatu sampel
                       dengan mereaksikannya dengan berbagai pereaksi tertentu yang nantinya akan memberikan
                       tanda spesifik yang berupa terbentuknya endapan, perubahan warna, dan terbentuknya gas.
                             BAB. II
                        TINJAUAN PUSTAKA
        2.1. Teori Umum
             Untuk tinjauan analisis kualitatif sistematik, kation-kation diklasifikasikan dalam
           ilmu golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu tehadap beberapa reagensia. Reagen
           golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah Asam klorida,
           Hidrogen sulfida, Amonium sulfida, dan Amonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas
           apakah suatu kation bereaksi dengan reagen-reagen ini dengan membentuk endapan atau
           tidak.
             Secara prinsip, zat yang akan diidentifikasi dilarutkan kemudian ditambahkan
           pereaksi tertentu yang sesuai, yang akan mengendapkan segolongan kation sebagai garam
           yang sukar larut   atau   hidroksidanya.   Pereaksi   haruslah   sedemikian   rupa   sehingga
           pengendapan kation golongan kation selanjutnya tidak terganggu atau sebelumnya dapat
           dengan mudah dihilangkan dari larutan yang hendak dianalisis.
             Untuk identifikasi senyawa organik, pada umumnya didasarkan atas kelarutannya
           dalam air. Jika senyawa tidak larut dalam air, maka harus dilakukan destruksi. Cara
           destruksi tergantung dari senyawa yang hendak dianalisis dan ditentukan dengan bantuan
           percobaan pendahuluan. Prinsip destruksi ini terdiri dari pelelehan campuran senyawa yang
           sukar larut dalam pereaksi yang sesuai dalam jumlah yang berlebih. Akibatnya reaksi akan
           digeser sempurna ke arah reaksi.
             Kation golongan I membentuk klorida, yang tidak larut. Namun, Timbal klorida
           sedikit larut dalam air, dan karena itu timbal tidak pernah mengendap dengan sempurna
           bila ditambahkan dengan HCl encer kepada suatu cuplikan ion timbal yang tersisa itu,
           diendapkan secara kuantitatif dengan H2S dalam suasana asam bersama-sama golongan II.
             Endapan Perak klorida dalam bentuk dadih susu atau gumpalan sebagai hasil
           koagulasi bahan koloidal. Endapan dapat dengan mudah disaring atau dicuci dengan air
           yang mengandung sedikit asam nitrat. Asamnya mencegah peptisasi endapan dan teruapkan
           apabila endapan dikeringkan.
             Reaksi identifkasi yang lebih sederhana dikenal sebagai reaksi spesifik untuk
           golongan tertentu. Reaksi kation untuk golongan II adalah Hidrogen sulfida yang hasilnya
           adalah endapan-endapan berbagai warna. Kation-kation golongan II dibagi atas dua
           subgolongan, yaitu subgolongan Tembaga dan Arsenik. Subgolongan Tembaga terdiri dari
           Hydrargium   (II),   Plumbum   (II),   Bismut   (III),   Cuprum   (III),   dan   Capmium   (II).
           Subgolongan Arsenik terdiri dari Arsen (III), Arsen (V), Stibium (III), Stannum (II), dan
           Stannum (IV).
             Kation golongan III terdiri dari Besi (III), Aluminium, Kromium (III) dan (IV), Nikel,
           Kobalt, Mangan (II) dan (VII), dan Zink.
                      Logam-logam ini diendapkan oleh reagen golongan untuk golongan I dan II, tetapi
                  semuanya diendapkan. Dengan adanya Amonium klorida oleh Hidrogen sulfida dari larutan
                  yang telah dijadikan basa dengan larutan Amonia. Logam-logam ini diendapkan sebagai
                  sulfida, kecuali Amonium dan Kromin, yang diendapkan sebagai hidroksida oleh larutan
                  Amonia dengan adanya Amonium klorida. Sedang logam-logam lain ini tetap berada dalam
                  larutan dan dapat diendapkan sebagai sulfida oleh Hidrogen sulfida.
                      Kation golongan IV terdiri dari Barium, Stronsium, dan Kalsium. Kation golongan ini
                  tidak bereaksi dengan Asam klorida, Hidrogen sulfida, ataupun Amonium sulfida; tetapi
                  Amonium karbonat membentuk endapan-endapan putih.
                      Kation golongan V terdiri dari Magnesium, Natrium, Kalium, dan Amonium. Kation-
                  kation golongan V tidak bereaksi dengan Asam klorida, Hidrogen sulfida, Amonium
                  sulfida, dan Amonium karbonat. Reaksi-reaksi khusus atau uji-uji nyala dapat dipakai
                  untuk mengidentifikasi ion-ion ini. 
             2.2 Uraian bahan
                 1. Perak nitrat (FI edisi  3:97)
                   Nama resmi         :  Argentii nitras
                   Nama lain          : Perak nitrat
                   RM/BM              : AgNo3/ 169,87
                   Pemerian                      : hablur transparan atau aerbuk hablur berwarna putih;      tidak  
                                      berbau;menjadi gelap jika kena cahaya.
                   Kadar              :Mengandung tidak kurang dari 99,5 % AgNO3.Hablur transparan
                                      atau serbuk hablur warna putih,tidak berbau, menjadi gelap jika 
                                      kena cahaya.
                   Kelarutan          :sangat mudah larut dalam air.
                   Penyimpanan        :dalam wadah tertutup baik,terlindung dari cahaya.
                   Khasiat dan pengunaan : Antiseptikum ekstern
                 2. Timbal asetat(FI edisi 3: 503)
                   Nama resmi : Plumbi acetas
                   Nama lain :Timbal asetat
                   RM/BM :C4H604Pb.H20/379,33
                   Penmerian :Hablur prisma monoklir,kecil,putih,transpparant,atau massa hablur 
                   berat,berbau seperti cuka.
                   Kadar  :Meengandung tidak kurang dari 99,5 %  dan tidak lebih dari 104,5 % timbale 
                   asetat.
                   KelarutanLarut dalam  2 bagian air,umumnya berpolarisasi,dalam 63 bagian etanol (95 
                   %) dan 2 bagian gliserol p.
                   Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat.
                   Khasiat dan kegunaan : adstringen
                 3. Raksa(II) klorida(FI Edisi 3: 287)
                    Nama resmi :Hydrargyri  bichloridum
                   Nama lain : raksa(II) klorida
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Daftar isi bab i pendahuluan latar belakang maksud dan tujuan prinsip percobaan ii tinjauan pustaka teori umum uraian bahan prosedur kerja iii metode alat cara iv data pembahasan uji organoleptis reaksi v vi penutup kesimpulan saran identifikasi kation banyak digunakan terhadap terutama sampel yang berupa garam mengandung logam misalnya pasir besi sebagainya dengan ini galian tersebut dapat segera ditentukan tanpa memerlukan waktu lama adanya suatu unsur berguna untuk memisahkan tercampur selain itu juga kasus keracunan berat seperti hg pb atau dilakukan mengingat karena merupakan bagian obat baku sedian namun sebagai pencemar perlu diketahui keberadaannya agar diantisipasi bila membahayakan mengetahui memahami tahap mengidentifikasi golongan serta penegasan menggunakan beberapa pereaksi spesifik sampai terdapat dalam mereaksikannya berbagai tertentu nantinya akan memberikan tanda terbentuknya endapan perubahan warna gas analisis kualitatif sistematik diklasifikasikan ilmu berdasarkan ...

no reviews yet
Please Login to review.