Authentication
213x Tipe PDF Ukuran file 0.12 MB
POLIKULTUR KEPITING BAKAU (Scylla paramamossain) DAN RUMPUT LAUT (Gracilaria verrucosa) DI TAMBAK *) *) Sulaeman dan Muhamad Yamin *)Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau, Maros ABSTRAK Penelitian dilakukan di Instalasi Tambak Percobaan Marana dengan menggunakan enam petak tambak berukuran 2 luas 500 m . Petakan tambak dilengkapi dengan pagar dari waring yang dipasang tertancap pada sekeliling bagian dalam pematang tambak untuk mencegah kepiting keluar. Benih kepiting krablet-30 (C-30) dengan bobot rata-rata 0,66 g/ekor ditebar dengan kepadatan 120 ekor/petak dan dipelihara selama 3 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dua perlakuan yakni: A (monokultur keping tanpa rumput laut) dan B (polikultur kepiting dan rumput laut). Masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Pakan berupa pelet pakan udang komersial diberikan dua hari sekali selama penelitian. Petakan tambak pada perlakuan B ditebari rumput laut Gracilaria verrucosa sebanyak 50 kg/petak atau setara dengan 1 ton/ha. Hasil penelitian diperoleh sintasan yang lebih tinggi pada perlakuan B (71,4%) dan berbeda nyata dengan perlakuan A (41,4%). Demikian pula pertumbuhan baik bobot, panjang, dan lebar karapas menunjukkan perlakuan B lebih baik dibandingkan dengan perlakuan A. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa selain dapat meningkatkan sintasan, polikultur antara kepiting dan rumput laut juga meningkatkan pertumbuhan kepiting. Selain itu, polikultur rumput laut juga menghasilkan rumput laut antara 60%—94% dari bobot awal setiap 45 hari. ABSTRACT: Polyculture of mudcrab (Scylla paramamossain) and sea weed (Gracilaria verrucosa) in the brackishwater ponds. By: Sulaeman and Muhamad Yamin 2 The experiment was conducted at Marana Research Station using six compartments of 500 m earthen ponds. To avoid escaping crabs, the inner top of the earthen dyke is manifested with plastic net bended to the pond. Hatchery produced crablets (C-30) with average individual weight of 0.66 g were reared at stocking density of 120 ind./pond and lasted after three moths. The experiment was aimed to compare two type of culture systems i.e. A (mudcrab monoculture without seaweed) and B (mudcrab and seaweed polyculture). Each culture system was performed in triplicated. Prawn commercial pelleted feed was given once in two days at a rate of 10%—20% of body weight. Seaweed at polyculture system was stocked at 50 kg/pond or equivalent with 1 metric ton/ha. The result showed that mudcrab survival and growth performance at polyculture was higher than monoculture system. Additional output also gain from polyculture system as much as 60%—94% of stocked seaweed for each of 45 days. KEYWORDS: polyculture, mudcrab, seaweed, pond
no reviews yet
Please Login to review.