87x Filetype PDF File size 0.28 MB Source: core.ac.uk
View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by E-Journal Universitas PGRI Madiun (Persatuan Guru Republik Indonesia) MODEL PENDEKATAN KONSELING CLIENT CENTERED DAN PENERAPANNYA DALAM PRAKTIK Ulfa Danni Rosada *) rosada_ulfa@yahoo.co.id Abstrak Client Centered Theory sering pula dikenal sebagai teori non-direktif atau berpusat pada pribadi. Pendekatan konseling client centered menekankan pada kecakapan klien untuk menentukan isu yang penting bagi dirinya dan pemecahan masalah dirinya. Konsep pokok yang mendasari adalah hal yang menyangkut konsep-konsep mengenai diri (self), aktualisasi diri, teori kepribadian,dan hakekat kecemasan. Peran konselor dalam model pendekatan konseling client centered adalah : (1) Konselor tidak memimpin, mengatur atau menentukan proses perkembangan konseling, tetapi hal tersebut dilakukan oleh klien itu sendiri. (2) Konselor merefleksikan perasaan-perasaan klien, sedangkan arah pembicaraan ditentukan oleh klien. (3) Konselor menerima klien dengan sepenuhnya dalam keadaan seperti apapun. (4) Konselor memberi kebebasan pada klien untuk mengeksperisikan perasaan-perasaan sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya. Kata Kunci: Model Pendekatan Konseling, Client Centered, Penerapannya dalam praktik ABSTRACT Client centered theory often also known as a theory nondirektiv or centered in a personal. Counseling client approach centered emphasis on skill clients to determine the issues that are important for himself and the solution of a problem himself . The concept of basic underlying is easy for concepts out of ( self ), actual self, the theory personality, and essence anxiety. The role of a counselor in the model approach centered counseling client is: ( 1 ) counselor is not leading, set or determine the developmental process counseling, but it has to be done by the clients itself.( 2 ) counselor reflect my emotions clients, while the direction of talks determined by the clients.( 3 ) counselor receive clients by fully in a state of no matter.( 4 ) counselor gave freedom on the client for mengeksperisikan deepest and my emotions as possible. Keyword: Model approach counseling, client centered, the application in practice * Ulfa Danni Rosada adalah Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling 14 PENDAHULUAN model pendekatan dalam konseling Konselor sebagai sebuah merupakan hasil pemikiran Carl profesi dalam kegiatan Rogers. Rogers adalah seorang profesionalnya menggunakan cara- empirisme yang mendasarkan teori- cara tertentu yang berbeda dengan teorinya pada data mentah, ia profesi lain yang mempunyai tujuan percaya pentingnya pengamatan yang sama, yaitu membantu subyektif, ia percaya bahwa penyelesaian masalah konseli. pemikiran yang teliti dan validasi Keberadaan ditunjukkan pada ragam penelitian diperlukan untuk menolak tindakan konselor dalam membantu kecurangan diri (self-deception). konseli dalam bentuk layanan Yang mana Rogerian tidak hanya konseling. berisi pertanyaan-pertanyaan teori Konseling sebagai cara tentang kepribadian dan psikoterapi, membantu, memiliki bermacam- tetapi juga suatu pendekatan, suatu macam model dalam mendekati orientasi atau pandangan tentang konseli beserta masalahnya. Kata kehidupan. Rogers (dalam Corey 2006: 7) “mendekati” atau pendekatan menunjuk pada aspek pribadi konseli mengemukakan bahwa: yang ingin disentuh dan Dalam konteks konseling, diberdayakan oleh konselor untuk Rogers menemukan dan mengembangkan teknik mengatasi masalahnya yang mereka konseling yang dikenal sebagai hadapi. Menurut Nelson (2011) Client-centered Therapy, yakni teknik terapi yang berpusat pada model pendekatan konseling dalam klien. Dibandingkan teknik judul pendekatannya, misalnya terapi yang ada masa itu, teknik ini adalah pembaharuan karena person centered therapy, gestalt mengasumsikan posisi yang therapy, rational emotive behavior sejajar antara konselor dan pasien atau klien. Hubungan therapy, cognitive therapy. konselor-klien diwarnai Client Centered Theory sering kehangatan, saling percaya, dan klien diberikan diperlakukan pula dikenal sebagai teori sebagai orang dewasa yang nondirektiv atau berpusat pada dapat mengambil keputusan sendiri dan bertanggungjawab pribadi. Client Centered sebagai atas keputusannya. Tugas Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling 15 konselor adalah membantu klien diri dalam hubungan dengan orang mengenali masalahnya dirinya lain dan lingkungan dan cita-cita sendiri sehingga akhrinya dapat menemukan solusi bagi dirinya yang dipandang mempunyai sendiri. kekuatan positif dan negatif. Rogers Pendekatan konseling client membangun teorinya ini berdasarkan centered menekankan pada penelitian dan observasi langsung kecakapan klien untuk menentukan terhadap peristiwa-peristiwa nyata, isu yang penting bagi dirinya dan dimana pada akhirnya ia memandang pemecahan masalah dirinya. Konsep bahwa manusia pada hakekatnya pokok yang mendasari adalah hal adalah baik. yang menyangkut konsep-konsep Menurut Sayekti (1997), ada mengenai diri (self), aktualisasi diri, beberapa konsepsi Rogers tentang teori kepribadian, dan hakekat hakekat manusia adalah: (1) Manusia kecemasan. Menurut Roger (dalam tumbuh melalui pengalamannya, baik Juntika, 2006:21) “konsep inti melalui perasaan, berfikir, kesadaran konseling berpusat pada klien adalah ataupun penemuan. (2) Hidup adalah konsep tentang diri dan konsep kehidupan saat ini dan lebih dari menjadi diri atau pertumbuhan pada perilaku- perilaku otomatik perwujudan diri”. yang ditentukan oleh kejadian- Inti dari konseling berpusat kejadian masa lalu, nilai-nilai pada klien ini adalah tentang diri dan kehidupan adalah saat ini dari pada konsep menjadi diri atau masa lalu, atau yang akan datang. (3) pertumbuhan perwujudan diri. Manusia adalah makhluk subyektif, Dikatakan bahwa konsep atau secara esensial manusia hidup dalam struktur diri dipandang sebagai pribadinya sendiri dalam dunia konfigurasi persepsi yang subjektif. (4) Keakraban hubungan terorganisasikan tentang diri yang manusia merupakan salah satu cara membawa kesadaran. Hal itu terdiri seseorang paling banyak memenuhi dari atas unsur-unsur persepsi kebutuhannya. (5) Pada umumnya terhadap karakteristik dan kecakapan setiap manusia memiliki kebutuhan- seseorang, pengamatan dan konsep kebutuhan untuk bebas, spontan, Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling 16 bersama-sama dan saling aktualisasi diri yaitu memelihara, berkomunikasi. (6) Manusia menegakkan, mempertahankan diri memiliki kecenderungan ke arah dan meningkatkan diri dengan aktualisasi, yaitu tendensi yang memberikan kesempatan terhadap melekat pada organisme untuk individu untuk berkembang dalam mengembangkan keseluruhan gerak maju dan memiliki cara untuk kemampuannya dalam cara memberi menyesuaikan diri pemeliharaan dan mempertinggi Peran konselor dalam model aktualisasi diri. pendekatan konseling client centered Manusia dalam pandangan adalah : (1) Konselor tidak Rogers menurut Hidayat (2011) memimpin, mengatur atau adalah (1) ia memandang manusia menentukan proses perkembangan terisolasi dan bergerak ke depan, konseling, tetapi hal tersebut berjuang untuk berfungsi penuh, dilakukan oleh klien itu sendiri. (2) serta memiliki kebaikan. Manusia Konselor merefleksikan perasaan- pada dasarnya dapat dipercayai, perasaan klien, sedangkan arah kooperatif, dan konstruktif, tidak pembicaraan ditentukan oleh klien. perlu melakukan pengendalian (3) Konselor menerima klien dengan terhadap dorongan-dorongan agresif sepenuhnya dalam keadaan seperti yang dimilikinya. (2) manusia juga apapun. (4) Konselor memberi memiliki kemampuan menentukan kebebasan pada klien untuk nasibnya sendiri, dapat dipercaya dan mengeksperisikan perasaan-perasaan mengejar kesempurnaan diri. sedalam-dalamnya dan seluuas- Asumsinya Rogers tentang manusia luasnya. adalah bahwa manusia itu bebas, PEMBAHASAN rasional, utuh, mudah berubah, 1. Client centered sebagai Model subjektif, proaktif, tetapi heterostatis Pendekatan dalam Konseling dan sulit dipahami. (3) Rogers Bertolak dari peran percaya dan optimis dengan sifat konselor sebagai guru dengan alami manusia. Dorongan paling beragam tindakannya dalam besar pada manusia adalah memberikan perlakuan terhadap Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling 17
no reviews yet
Please Login to review.