Authentication
232x Tipe PDF Ukuran file 0.04 MB
RANSUM AYAM RAS PEDAGING (BROILER FINISHER) SNI 01-3931-1995 PENDAHULUAN 4.2. Bahan Baku Ransum Untuk melaksanakan kegiatan pengawasan terhadap Bahan baku campuran wajib menjamin ransum/pakan jadi ayam ras pedaging (broiler finisher) kesehatan dan ketentraman batin masyarakat maka diperlukan suatu standar yang harus dipenuhi konsumen hasil peternakan. Bahan baku harus dalam ransum ayam ras pedaging (broiler finisher) bebas dari residu dan zat kimia yang mem- 1. Ruang Lingkup bahayakan seperti pestisida, urea dan lain-lain. Standar ini meliputi deskripsi, klasifikasi, 4.3. Bahan Imbuhan atau Tambahan persyaratan mutu, bahan baku, bahan tambahan/ Jenis bahan imbuhan atau tambahan mengacu imbuhan, penandaan dan pengemasan, serta cara pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 78 Tahun pengambilan contoh dan metode analisis. 1992 dan SK Dirjen Peternakan No. 2. Deskripsi 241/TN.260/Kpts/DJP/Deptan/1991 a. Ransum adalah pakan jadi atau setengah jadi Pelengkap Pakan: vitamin,mineral, asam amino hasil pabrik/industri atau hasil pencampuran Imbuhan: medikasi, pemacu pertumbuhan bahan ransum yang diedarkan/diperjualbelikan. (growth promotant) b. Bahan ransum adalah bahan baku yang terdiri 5. Penandaan dan Pengemasan dari hasil pertanian, bahan asal hewan/ikan dan 5.1. Penandaan hasil industri beserta hasil ikutannya berikut Kemasan ransum yang diperedarkan diwajib- bahan imbuhan. kan melalui proses sertifikasi dengan dileng- c. Ransum ayam ras pedaging (broiler finisher) kapi etiket/label yang mencantumkan: adalah ransum ayam ras pedaging umur 4 a. Nama atau merek ransum (empat) minggu sampai dipotong b. Nama atau alamat perusahaan pembuat 3. Klasifikasi c. Nomor izin perusahaan pembuat Mutu ransum didasarkan atas kandungan nutrisi d. Jenis dan kode ransum dan atau kandungan imbangan asam amino dalam e. Bentuk ransum (tepung atau butiran) nutrisi yang digolongkan dalam 1 tingkatan mutu. f. Berat ransum dalam bungkusan 4. Persyaratan g. Persentase kadar air (maks) Persyaratan mutu meliputi kandungan nutrisi, h. Persentase kadar protein kasar (min) kandungan batas toleransi aflatoksin dan atau i. Persentase lemak kasar (min) kandungan asam amino dan atau kandungan j. Persentase serat kasar (maks) bahan imbuhan. k. Persentase abu (maks) 4.1. Persyaratan Mutu Standar untuk ransum l. Tanggal dan Nilai energi termetabolis (min) ayam ras pedaging (broiler finisher) adalah m. Cara penggunaan ransum sebagai berikut: n. Warna dasar etiket kuning dengan kode Pengenal Br2 a. Kadar air (%, maksimum) 14.0 5.2. Pengemasan b. Protein kasar (%, minimal) 18.0-22.0 Untuk produksi pabrik ransum/pakan jadi c. Lemak kasar (%, minimal) 2.0-7.0 dikemas dalam kemasan 5 kg, 10 kg 25 kg, 50 d. Serat kasar (%, maksimum) 5.5 kg dan 100 kg e. A b u (%, maksimal) 5.0-8.0 f . Calsium (%, minimal) 0.9-1.2 6. Pengambilan Contoh dan Analisis g. Fosfor (%, minimal) 0.7-1.0 6.1. Pengambilan Contoh h. Aflatoxin (ppb, maksimum) 0 Pengambilan contoh dilakukan oleh petugas i. L-Lysine (%, minimum 0.90 pengawas mutu pakan yang bersertifikat dan j. DL-methione (%, minimum) 0.10 jajo66.wordpress.com 1 berpengalaman. Contoh diambil di pabrik dan Chemists) dan metode lainnya yang di lapangan. telah diakreditasi oleh lembaga yang 6.1.1. Contoh diambil secara acak sebanyak berwenang. akar pangkat 2 (dua) dari sejumlah 6.2. Metode Analisis karung dengan maksimum dari 30 6.2.1. Analisis Proksimat A.O.A.C (Association karung yang akan diperiksa of Official Agriculture Chemists) dan 6.1.2. Contoh dari setiap kemasan diambil dari metode lainnya yang telah disetujui bagian atas, tengah dan bawah, oleh lembaga yang berwenang. kemudian diaduk, diambil tiga bagian 6.2.2. Metode Pemeriksaan Aflatoxin secara diagonal sebanyak 500 gram (aflatoxin test) dan dibungkus serta disegel dihadapan 6.2.3. Pada kadar protein maksimum atau pemilik/petugas perusahan dengan minimum, maka kandungan protein sebuah duplikat yang juga disegel dan diperiksa ulang dengan sistem feed disimpan pada perusahaan. microscopy. Bila hasilnya masih 6.1.3 Contoh tersebut dalam keadaan disegel meragukan, maka kandungan asam dan setelah diberi nomor kode oleh amino harus diperiksa menurut metode petugas pengawas mutu pakan dikirim yang telah diakui ISO ke Balai Pengujian Mutu yang ditunjuk dan akan diperiksa menurut metode standar yang ditetapka dalam AOAC (Association of Official Agriculture . jajo66.wordpress.com 2
no reviews yet
Please Login to review.