jagomart
digital resources
picture1_Makalah Mini 6795 | 191 Makalah Psikologi Tentang Konsep Dasar Emosi - Psikologi Dan Filsafat


 120x       Tipe DOCX       Ukuran file 0.03 MB    


Makalah Mini 6795 | 191 Makalah Psikologi Tentang Konsep Dasar Emosi - Psikologi Dan Filsafat
makalah pengkajian emosional disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah askeb 1 kehamilan oleh irmawati 032401509058 khairina ulfah 032401509064 mini nor amalia jannah 032401509090 mutia shaleh 032401509096 kelas 1 b semester 2  ...

icon picture DOCX Word DOCX | Diposting 25 Jun 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                      MAKALAH 
                                PENGKAJIAN EMOSIONAL
                               Disusun Untuk Memenuhi Tugas
                             Mata Kuliah ASKEB 1 ( KEHAMILAN )
                                        OLEH  :
                        IRMAWATI                   032401509058
                        KHAIRINA ULFAH             032401509064
                        MINI NOR AMALIA JANNAH     032401509090
                        MUTIA SHALEH               032401509096
                                    KELAS      1 B
                                    SEMESTER   2
                            AKADEMI KEBIDANAN MARTAPURA
                                   YAYASAN KORPRI
                                  KABUPATEN BANJAR
                                      2009 / 2010
                 1. Konsep Dasar Emosi 
                     A. Definisi emosi
                             Pada umumnya perbuatan kita sehari-hari disertai oleh perasaan-perasaan 
                         tertentu, yaitu perasaan senang atau perasaan tidak senang. Perasaan senang atau tidak
                         senang yang selalu menyertai perbuatan-perbuatan kita sehari-hari itu disebut warna 
                         efektif. Warna efektif ini kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah atau samar-
                         samar saja. Emosi adalah sebagai sesuatu suasana yang kompleks (a complex feeling 
                         state) dan getaran jiwa ( a strid up state ) yang menyertai atau munculnya sebelum dan
                         sesudah terjadinya perilaku. (Syamsudin, 2005:114). Sedangkan menurut Crow & 
                         crow (1958) (dalam Sunarto, 2002:149) emosi adalah “An emotion, is an affective 
                         experience that accompanies generalized inner adjustment and mental physiological 
                         stirred up states in the individual, and that shows it self in his overt behavior.” 
                         Perbedaan antara perasaan dan emosi tidak dapat dinyatakan dengan tegas, karena 
                         keduanya merupakan suatu kelangsungan kualitatif yang tidak jelas batasnya. Pada 
                         suatu saat tertentu, suatu warna efektif dapat dikatakan sebagai perasaan, tetapi juga 
                         dapat dikatakan sebagai emosi. Jadi, sukar sekali kita mendefinisikan emosi. Oleh 
                         karena itu, yang dimaksudkan dengan emosi di sini bukan terbatas pada emosi atau 
                         perasaan saja, tetapi meliputi setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai dengan 
                         warna efektif, baik pada tingkat yang lemah (dangkal) maupun pada tingkat yang 
                         (mendalam). Jadi emosi adalah pengalaman efektif yang disertai penyesuaian dari 
                         dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku
                         yang tampak. Emosi sebagai suatu peristiwa psikologis mengandung ciri – ciri 
                         sebagai berikut : · Lebih bersifat subyektif daripada peristiwa psikologis lainnya, 
                         seperti pengamatan dan berpikir. · Bersifat fluktuatif ( tidak tetap ). · Banyak 
                         bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan panca indera. Mengenai ciri – ciri emosi
                         ini dapat dibedakan antara emosi anak dan emosi pada orang dewasa sebagai berikut :
                         Emosi Anak :
                         1.  Berlangsung singkat dan berakhir tiba - tiba 
                         2.  Terlihat lebih hebat dan kuat
                         3.  Bersifat sementara / dangkal
                         4.  Lebih sering terjadi
                         5.  Dapat diketahui dengan jelas dari tingkah lakunya
                         Emosi orang dewasa
                         1.  Berlangsung lebih lama dan berakhir dengan lambat 
                         2.  Tidak terlihat hebat / kuat 
                         3.  Bersifat Lebih
                         4.  Jarang terjadi 
                         5.  Sulit diketahui karena lebih pandai menyembunyikannya 
                     B. Penggolongan Emosi 
                             Membedakan satu emosi dari emosi lainnya dan menggolongkan emosi-emosi 
                         yang sejenis ke dalam satu golongan atau satu tipe adalah sangat sukar dilakukan 
                         karena hal-hal yang berikut ini: 
                         1.  Emosi yang sangat mendalam (misalnya sangat marah atau sangat takut) 
                             menyebabkan aktivitas badan yang sangat tinggi, sehingga seluruh tubuh 
                             diaktifkan, dan dalam keadaan seperti ini sukar untuk menentukan apakah 
                             seseorang sedang takut atau sedang marah
                         2.  Satu orang dapat menghayati satu macam emosi dengan berbagai cara. Misalnya, 
                             kalau marah ia mungkin gemetar di tempat, tetapi lain kali mungkin ia memaki-
                             maki, dan lain kali lagi ia mungkin lari. 
                         3.  Nama yang umumnya diberikan kepada berbagai jenis emosi biasanya didasarkan 
                             pada sifat rangsangnya bukan pada keadaan emosinya sendiri. Jadi, "takut" adalah 
                             emosi yang timbul terhadap suatu bahaya, "marah" adalah emosi yang timbul 
                             terhadap sesuatu yang menjengkelkan.
                         4.  Pengenalan emosi secara subyektif dan introspektif, juga sukar dilakukan karena 
                             selalu saja akan ada pengaruh dari lingkungan. 
                     C. Pertumbuhan Emosi 
                             Pertumbuhan dan perkembangan emosi, seperti juga pada tingkah laku lainnya, 
                         ditentukan oleh proses pematangan dan proses belajar. Seorang bayi yang baru lahir 
                         sudah dapat menangis, tetapi ia hampir mencapai tingkat kematangan tertentu 
                         sebelum ia dapat tertawa. Kalau anak itu sudah lebih besar, maka ia akan belajar 
                         bahwa menangis dan tertawa dapat digunakan untuk maksud-maksud tertentu pada 
                         situasi-situasi tertentu. Pada bayi yang baru lahir, satu-satunya emosi yang nyata 
                         adalah kegelisahan yang nampak sebagai ketidaksenangan dalam bentuk menangis 
                         dan meronta. Pengaruh kebudayaan besar sekali terhadap perkembangan emosi, 
                         karena dalam tiap-tiap kebudayaan diajarkan cara menyatakan emosi yang 
                         konvensional dan khas dalam kebudayaan yang bersangkutan, sehingga ekspresi 
                         emosi tersebut dapat dimengerti oleh orang-orang lain dalam kebudayaan yang sama. 
                         Klineberg pada tahun 1938 menyelidiki literatur-literatur Cina dan mendapatkan 
                         berbagai bentuk ekspresi emosi yang berbeda dengan cara-cara yang ada di dunia 
                         Barat. Ekspresi-ekspresi itu antara lain : · Menjulurkan lidah kalau keheranan. · 
                         Bertepuk tangan kalau kuatir. · Menggaruk kuping dan pipi kalau bahagia. Yang juga 
                         dipelajari dalam perkembangan emosi adalah obyek - obyek dan situasi-situasi yang 
                         menjadi sumber emosi. Seorang anak yang tidak pernah ditakut-takuti di tempat 
                         gelap, tidak akan takut pada tempat gelap. Warna efektif pada seseorang 
                         mempengaruhi pula pandangan orang tersebut terhadap obyek atau situasi di 
                         sekelilingnya. Ia dapat suka atau tidak menyukai sesuatu, misalnya ia suka kopi, tetapi
                         tidak suka teh. Ini disebut preferensi dan merupakan bentuk yang paling ringan 
                         daripada pengaruh emosi terhadap pandangan seseorang mengenai situasi atau obyek 
                         di lingkungannya. Dalam bentuknya yang lebih lanjut, preferensi dapat menjadi sikap,
                         yaitu kecenderungan untuk bereaksi secara tertentu terhadap hal-hal tertentu. Sikap 
                         pada seseorang, setelah beberapa waktu, dapat menetap dan sukar untuk diubah lagi, 
                         dan menjadi prasangka. Prasangka ini sangat besar pengaruhnya terhadap tingkah 
                         laku, karena ia akan mewarnai tiap-tiap perbuatan yang berhubungan dengan sesuatu 
                         hal, sebelum hal itu sendiri muncul di hadapan orang yang bersangkutan. Sikap yang 
                         disertai dengan emosi yang berlebih-lebihan disebut kompleks, misalnya kompleks 
                         rendah diri, yaitu sikap negatif terhadap diri sendiri yang disertai perasaan malu, 
                         takut, tidak berdaya, segan bertemu orang lain dan sebagainya. Ada beberapa contoh 
                         pengaruh emosi terhadap perilaku individu diantaranya : a. memperkuat semangat, 
                         apabila orang merasa senang atau puas atas hasil yang telah dicapai b. melemahkan 
                         semangat, apabila timbul rasa kecewa karena kegagalan dan sebagai puncak dari 
                         keadaan ini ialah timbulnya rasa putus asa ( frustasi ). c. menghambat atau 
                         mengganggu konsentrsi belajar, apabila sedang mengalami ketegangan emosi dan bisa
                         juga menimbulkan sikap gugup ( nervous ) dan gagap dalam berbicara. d. terganggu 
                         penyesuaian sosial, apabila terjadi rasa cemburu dan iri hati e.suasana emosional yang
                         diterima dan dialami individu semasa kecilnya akan mempengaruhi sikapnya 
                         dikemudian hari, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain. 
                         Jenis Emosi Perubahan Fisik :
                         1.  Terpesona maka Reaksi elektris pada kulit
                         2.  Marah maka peredaran darah bertambah cepat 
                         3.  Terkejut maka denyut jantung bertambah cepat 
                         4.  Kecewa maka bernapas panjang 
                         5.  Sakit / Marah maka pupil mata membesar 
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Makalah pengkajian emosional disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah askeb kehamilan oleh irmawati khairina ulfah mini nor amalia jannah mutia shaleh kelas b semester akademi kebidanan martapura yayasan korpri kabupaten banjar konsep dasar emosi a definisi pada umumnya perbuatan kita sehari hari disertai perasaan tertentu yaitu senang atau tidak yang selalu menyertai itu disebut warna efektif ini kadang kuat lemah samar saja adalah sebagai sesuatu suasana kompleks complex feeling state dan getaran jiwa strid up munculnya sebelum sesudah terjadinya perilaku syamsudin sedangkan menurut crow dalam sunarto an emotion is affective experience that accompanies generalized inner adjustment and mental physiological stirred states in the individual shows it self his overt behavior perbedaan antara dapat dinyatakan dengan tegas karena keduanya merupakan suatu kelangsungan kualitatif jelas batasnya saat dikatakan tetapi juga jadi sukar sekali mendefinisikan dimaksudkan di sini bukan terbatas meli...

no reviews yet
Please Login to review.