jagomart
digital resources
picture1_Transformasi 64972 | 87094 None F3b22035


 274x       Tipe PDF       Ukuran file 0.22 MB       Source: media.neliti.com


File: Transformasi 64972 | 87094 None F3b22035
kemajuan belajar siswa pada geometri transformasi menggunakan aktivitas refleksi geometri irkham ulil albab yusuf hartono dan darmawijoyo universitas sriwijaya email irkhamulilalbab gmail com abstrak penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemajuan ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 26 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                              KEMAJUAN BELAJAR SISWA PADA GEOMETRI TRANSFORMASI  
                                                          MENGGUNAKAN AKTIVITAS REFLEKSI GEOMETRI 
                                                                                                              
                                                              Irkham Ulil Albab, Yusuf Hartono, dan Darmawijoyo 
                                                                                          Universitas Sriwijaya  
                                                                              email: irkhamulilalbab@gmail.com 
                           
                          Abstrak:  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mendeskripsikan  kemajuan  belajar  siswa  pada  materi 
                          geometri transformasi yang didukung dengan serangkaian aktivitas belajar berdasarkan Pendidikan 
                          Matematika Realistik Indonesia. Penelitian didesain melalui tiga tahap, yaitu tahapan perancangan 
                          desain awal, pengujian desain melalui pembelajaran awal dan pembelajaran eksperimental, dan tahap 
                          analisis retrospektif. Dalam penelitian ini, Hypothetical Learning Trajectory, HLT (HLT) berperan 
                          penting sebagai desain pembelajaran sekaligus instrumen penelitian. HLT diujikan terhadap 26 siswa 
                          kelas  VII.  Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, pengamatan, dan catatan lapangan. Hasil 
                          penelitian  menunjukkan  bahwa  desain  pembelajaran  ini  mampu  menstimulasi  siswa  untuk  mem-
                          berikan  karakteristik  refleksi  dan  transformasi  geometri  lainnya  secara  informal,  mengklasifikasi-
                          kannya dalam transformasi isometri pada level kedua, dan menemukan garis bantuan refleksi pada 
                          level yang lebih formal. Selain itu, garis bantuan refleksi digunakan oleh siswa untuk menggambar 
                          bayangan refleksi dan pola pencerminan serta memahami bentuk rotasi dan translasi sebagai kom-
                          binasi refleksi adalah level tertinggi.  
                           
                          Keyword: transformasi geometri, kombinasi refleksi, rotasi, translasi, design research, HLT 
                                                                                                              
                                       STUDENTS’ LEARNING PROGRESS ON TRANSFORMATION GEOMETRY  
                                                           USING THE GEOMETRY REFLECTION ACTIVITIES 
                                                                                                              
                          Abstract:  This  study  was  aimed  at  describing  the  students’  learning  progress  on  transformation 
                          geometry  supported  by  a  set  of  learning  activities  based  on  Indonesian  Realistic  Mathematics 
                          Education. The study was designed into three stages, that is, the preliminary design stage, the design 
                          testing through initial instruction and experiment, and the restrospective analysis stage. In this study, 
                          Hypothetical Learning Trajectory (HLT) played an important role as an instructional design and a 
                          research instrument. HLT was tested to 26 seventh grade students. The data were collected through 
                          interviews,  observations,  and  field  notes.  The  findings  of  the  study  showed  that  this  instructional 
                          design could stimulate students to provide reflection characteristics and other transformation geometry 
                          informally, to classify them in the transformation isometry in the second level, and to find the ref-
                          lection supporting line in the more formal level. In addition, the reflection supporting line was used by 
                          the students to draw the reflection image and the mirroring pattern and to understand the rotation and 
                          translation shapes as a combination of reflection at the highest level.  
                           
                          Keyword: geometric transformation, rotation, translation, and HLT 
                           
                           
                                                                                                              
                          PENDAHULUAN                                                                             siswa; serta meningkatkan kemampuan spasial 
                                    Pengetahuan mengenai transformasi geo-                                        siswa.  Berkaitan  dengan  hal  tersebut,  konsep 
                          metri  sangat  berguna  bagi  siswa  untuk  mem-                                        geometri  transformasi  harus  benar-benar  di-
                          bangun  kemampuan  spasial,  kemampuan  pe-                                             kuasai oleh siswa. Akan tetapi, memahami kon-
                          nalaran geometri, dan memperkuat pembuktian                                             sep geometri transformasi masih sulit bagi sis-
                          matematika (Edward, 1997:187). Kemampuan-                                               wa.  
                          kemampuan itu (Patterson, 1973:90) dapat mem-                                                     Penelitian  mengungkapkan bahwa siswa 
                          buat siswa mengeksplorasi konsep matematika                                             mengalami kesulitan dalam memahami konsep 
                          abstrak tentang konsep kongruen, simetri, kese-                                         dan  variasi  yang  dimunculkan  dan  kesulitan 
                          bangunan, dan garis paralel; memperkaya  pe-                                            dalam  mengidentifikasi  transformasi  meliputi 
                          ngalaman,  pemikiran  dan  imaginasi  geometri                                          translasi,  refleksi,  rotasi  dan  kombinasi  trans-
                                                                                                         338 
                 339 
                 formasi tersebut (Clements & Burns, 2000:42;             Pengajaran  Geometri  transformasi  mengguna-
                 Olson, Zenigami & Okazaki, 2008:25; Rollick,             kan PMRI telah membantu siswa dalam mema-
                 2009:397). Selain itu, siswa kurang memahami             hami  dan  membangun  konsepnya.  Zulkardi 
                 bagaimana suatu bangun direflesksikan ataupun            (2002:93) mengungkapkan bahwa banyak siswa 
                 dicerminkan.                                             lebih bisa mengungkapkan pendapat dan yang 
                        Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Morris         paling  penting  mereka  mampu  memecahkan 
                 dan Paulsen (2011:129) mengungkapkan bahwa               masalah  geometri  transformasi  sendiri.  Selain 
                 beberapa siswa sudah bisa melakukan transfor-            itu, Helsa dan Yusuf (2011:93) mengemukakan 
                 masi  untuk  objek  geometris  yang  sederhana,          bahwa melalui aktivitas-aktivitas yang didesain 
                 akan tetapi mereka mengalami kesulitan ketika            dengan PMRI siswa terlatih untuk berargumen-
                 menemukan  permasalahan  rotasi  dan  refleksi           tasi dan berpikir kritis selain pembelajarannya 
                 untuk bangun yang lebih kompleks. Selain itu,            menarik  dan  membuat  siswa  antusias.  Pem-
                 siswa  juga  mengalami  kesulitan  dalam  mem-           belajaran geometri dengan pendidikan matema-
                 bangun  bukti  transformasi  geometris  secara           tika  realistik  juga  sudah  terbukti  berhasil  me-
                 aljabar  (Naidoo,  2010:40).  Pembuktian  secara         ningkatkan  prestasi  belajar  siswa  (Sarjiman, 
                 aljabar  yang  merupakan  bukti  yang  bersifat          2006:89; Supardi, 2012:244; Syahputra, 2013: 
                 umum  sangat  penting  untuk  meningkatkan               365)  
                 kemampuan  pembuktian  matematis.  Sebagai                      Transformasi Geometri memiliki banyak 
                 contoh siswa belum dapat menggeneralisasikan             peranan  dalam  perkembangan  matematika 
                 bahwa refleksi titik  A(x,y)  ke  sumbu  X  akan         siswa.  Edwards  (1997:187)  mengungkapkan 
                 menghasilkan bayangan A’(x,-y). Kesulitan lain           bahwa belajar transformasi geometri menyedia-
                 yang dialami oleh siswa salah satunya berkaitan          kan  kesempatan  luas  bagi  pelajar  untuk  me-
                 dengan arah transformasi (Schultz, 1983:99).             ngembangkan  kemampuan  visualisasi  spasial-
                        Sebagai hasil dari perkembangan kuriku-           nya dan penalaran geometri untuk memperoleh 
                 lum  pendidikan  di  dunia,  kurikulum  di  Indo-        kemampuan pembuktian matematis. Selain itu, 
                 nesia juga mengalami perubahan yang dramatis             ada  tiga  alasan  utama  mengapa  siswa  harus 
                 sejak 2013. Kurikulum saat ini, menitikberatkan          belajar  geometri  transformasi  seperti  yang  di-
                 pada pembelajaran dengan situasi spesifik un-            sampaikan Hollebrands (2003:55), yaitu mem-
                 tuk  kemudian  menarik  simpulan  secara  kese-          berikan  kesempatan  siswa  untuk  berpikir  ten-
                 luruhan  melalui  pendekatan  ilmiah  (Kemdik-           tang  konsep  matematika yang penting (seperti 
                 bud,  2013:185).  Tidak  seperti  pembelajaran           simetri,  fungsi,  dan  sebagainya),  menyediakan 
                 tradisional  dimana  retensi  informasi    hanya         konteks  yang  membuat  siswa  berpikir  me-
                 sekitar 10 persen setelah 15 menit sementara itu         nyadari  bahwa geometri transformasi  melibat-
                 ukuran  perolehan  pemahaman  kontekstual  se-           kan berbagai disiplin ilmu, dan memungkinkan 
                 besar 25 persen, tetapi pada pembelajaran ber-           siswa terlibat pada aktivitas yang menggunakan 
                 basis pendekatan ilmiah, retensi informasi dari          reasoning  tingkat  tinggi  melalui  berbagai  va-
                 guru sebesar lebih  dari  90  persen  setelah  dua       riasi. Bahkan menurut NCTM (2000:41), “Pro-
                 hari  dan  perolehan  pemahaman  kontekstual             gram pengajaran mulai TK hingga SMA harus 
                 sebesar 50-70 persen (Kemdikbud, 2013:185).              bisa  membuat  siswa  mampu  menggunakan 
                        Situasi  spesifik  yang  disajikan  dalam         transformasi  dan  simetri  untuk  menganalisis 
                 pendekatan  ilmiah  tersebut  dapat  dilakukan           situasi matematis”. 
                 dengan Pendidikan Matematika Realistik Indo-                      Penelitian  ini  berfokus  pada  transfor-
                 nesia (PMRI). PMRI yang merupakan adaptasi               masi geometri yang tidak tidak mengubah ukur-
                 dari  Pendekatan  Realistic  Mathematics  Edu-           an  atau  disebut  transformasi  isometri.  Suatu 
                 cation, menyarankan bahwa daripada mengajar              transformasi  dapat  disebut  sebagai  suatu  iso-
                 dari level formal, lebih baik, siswa diajari dari        metri jika transformasi tersebut mengirim sem-
                 level informal dimana mereka mengenalnya di              barang dua titik P dan P  ke titik f(P ) dan f(P ) 
                                                                                             1      2            1         2
                 kehidupan  sehari-hari  (Gravemeijer,  2010:42).         dengan jarak antartitik bayangan sama dengan 
                 Cakrawala Pendidikan, Oktober 2014, Th. XXXIII, No. 3 
                                                                                                                       340 
                 jarak  antar  titik  asalnya.  Dengan  kata  lain                Dalam  pengajaran  pencerminan  di 
                 adalah:                                                 sekolah  dasar,  konsep  pencerminan  diajarkan 
                         | f (P1) f (P2)| = |P1P2|                       melalui  garis  simetri.  Morris  dan  Paulsen 
                         (Stillwell, 2005:144).                          (2011:129)  mendesain  pembelajaran  transfor-
                                                                         masi  dengan  menggunakan  bantuan  tracing 
                        Selama  ini,  telah  ketahui  ada  beberapa      paper dengan tujuan agar siswa terbantu secara 
                 tipe transformasi geometri yaitu translasi (per-        visual.  Bantuan  visualisasi  berperan  penting 
                 pindahan),  refleksi  (pencerminan),  rotasi  (per-     dalam pembelajaran Transformasi Geometri. Di 
                 putaran) serta dilatasi (perbesaran). Dengan fo-        dalam  desain  tersebut,  objek  yang  diamati 
                 kus penelitian pada transformasi isometri maka          sebagai objek transformasi adalah bentuk poli-
                 dilatasi tidak dibahas dalam penelitian. Penge-         gon.  Hal  tersebut  serupa  dengan  penemuan 
                 lompokan ini dapat dilihat dalam Gambar 1.              Thaqi (2011:9) yang juga menyimpulkan dalam 
                        Sementara itu, Kahfi (1997:105) menye-           penelitiannya  bahwa  para  pendidik  lebih  bisa 
                 butkan dalam penelitiannya bahwa dalam R{2},            mengajarkan  geometri  transformasi  dengan 
                 pencerminan  merupakan  generator  isometri             bantuan gambar. Dia berpendapat bahwa untuk 
                 (refleksi, translasi, rotasi dan refleksi-translasi).   mempelajari transformasi, siswa bisa menemu-
                 Jika  g  adalah  suatu  isometri  dalam  bidang,        kan  sifat-sifat  bayangan  transformasi  melalui 
                 komposisi  dari  f  dan  g  atau  f  o  g  juga  me-    visual.  Sementara  itu,  menurut  Naidoo  (2010: 
                 rupakan isometri (Blanco, 2011:2). Oleh karena          40),  strategi  yang  paling  efektif  dalam  pem-
                 itu  translasi  maupun  rotasi  yang  disusun  dari     belajaran transformasi geometri adalah gabung-
                 komposisi  pencerminan  juga  isometri.  Suatu          an  antara  visual  dan  analitik.  Strategi  dengan 
                 translasi memindahkan setiap titik pada bidang          bantuan visual dan analitik sudah bisa dilaku-
                 dengan  mempertahankan  ukuran  dan  arah               kan untuk siswa smp karena siswa sudah mam-
                 (Stillwell, 2005: 58).  Translasi membawa titik         pu berpikir abstrak. 
                 (x,  y)  ke  titik(x+a,  y+b).  Translasi  merupakan           Dengan  memperhatikan  permasalahan 
                 isometri  tanpa  titik  tetap  (Blanco,  2011:2).       bahwa  pengajaran  yang  dilakukan  selama  ini 
                 Sementara  itu  rotasi  adalah  isometri  dengan        masih  bersifat  formal,  saatnya  pembelajaran 
                 sebuah titik tetap yang merupakan pusat rotasi.         Matematika itu bergerak dari transfer pengeta-
                 Untuk  rotasi  pengetahuan  awal  siswa  adalah         huan menuju pengajaran yang bermakna (Sem-
                 mengenal  sudut  90°,  180°,  270°  and  360°           biring, Hoogland, & Dolk, 2010:41). Oleh ka-
                 termasuk arah putar rotasi (Morris dan Paulsen,         rena itu, perlu adanya inovasi agar pengajaran 
                 2011:129).                                              Matematika  menjadi  lebih  bermakna  melalui 
                                                                         PMRI. Teori pembelajaran PMRI diawali dari 
                                                                         hal-hal  yang  riil  atau  pernah  dialami  siswa, 
                                                                         menekankan pada keterampilan proses, berdis-
                                             Transformasi                kusi,   berkolaborasi,  beragumentasi  dengan 
                                                                         teman  sekelas  sehingga  pada  akhirnya  siswa 
                                                                         menemukan sendiri penyelesaian suatu masalah 
                                       Isometri         dilatasi         menggunakan matematika. Kebermaknaan kon-
                                                                         sep matematika merupakan konsep utama dari 
                                                                         PMRI. Proses belajar siswa hanya akan terjadi 
                                                                         jika  pengetahuan  (knowledge)  yang  dipelajari 
                      translasi        refleksi          rotasi          bermakna bagi siswa (Freudenthal, 1991:45). 
                                                                                Prinsip  PMRI  sejalan  dengan  prinsip 
                  Gambar 1. Pengelompokan Jenis Geometri                 yang  ada  dalam  Realictic  Mathematics  Edu-
                      Transformasi Berdasarkan Isometri                  cation  (RME).  Terdapat  dua  pandangan  yang 
                                                                         penting dari Freudenthal yaitu (1) mathematics 
                                                                         must be connected to reality; and  (2) mathe-
                                                  Kemajuan Belajar Siswa pada Geometri Transformasi Menggunakan Aktivitas Refleksi Geometri 
                 341 
                 matics  as  human  activity”  (Zulkardi,  2002:9).           lam  pembelajaran,  interaksi  antar  siswa 
                 Situasi kehidupan siswa tidak selalu harus hal               maupun  interaksi  antara  siswa  dan  guru 
                 yang  nyata  bagi  siswa,  semua  hal  yang  dapat           sangatlah dibutuhkan guna berjalannya pem-
                 dibayangkan atau terjangkau oleh imajinasinya                belajaran  yang  komunikatif.  Bentuk  inter-
                 juga  merupakan  sesuatu  yang  riil  bagi  siswa.           aksi dapat berupa negosiasi secara eksplisit, 
                 Pandangan  kedua  mempunyai  makna  bahwa                    intervensi, diskusi, memberikan penjelasan, 
                 matematika merupakan suatu aktivitas manusia                 komunikasi, kooperatif dan evaluasi. 
                 dimana siswa diberikan suatu kesempatan untuk              The intertwining of various learning strands 
                 belajar di dalam aktivitas matematika. Dengan                (terintegrasi  dengan  topik  pembelajaran 
                 demikian  diharapkan  siswa  dapat  menemukan                lainnya). Pengintegrasian materi pembelajar-
                 konsep  atau  ide  matematika  yang  kemudian                an akan membantu siswa untuk mempelajari 
                 disebut model-of pemikiran siswa.                            matematika dengan cara yang efektif. Dalam 
                        Karakteristik  PMRI.  Bakker  (2004:6)                aktivitas  pembelajaran,  materi  akan  dikait-
                 mengemukakan  bahwa  terdapat  lima  karakte-                kan  dengan  pengetahuan  lainnya  seperti 
                 ristik  dalam pembelajaran matematika realistik              aturan  kesejajaran,  simetri  dan  hubungan 
                 yang  digunakan  sebagai  landasan  dalam  me-               antara  pencerminan  dengan  rotasi  dan 
                 rancang  pembelajaran  (instructional  design)               translasi. Dengan demikian unit-unit belajar 
                 yang kemudian diadopsi menjadi prinsip utama                 tidak  akan  dapat  dicapai  secara  terpisah 
                 PMRI, yaitu sebagai berikut.                                 tetapi keterkaitan dan keterintegrasian harus 
                   Phenomenological exploration or the use of                dieksploitasi dalam pemecahan masalah. 
                     contexts  (menggunakan  masalah  konteks-                   Widjaja, Dolk itu, & Fauzan (2010:168) 
                     tual):  Masalah  kontekstual  digunakan  se-         menemukan  bahwa  konteks  yang  bermakna 
                     bagai  titik  tolak  munculnya  suatu  konsep        memunculkan pemikiran matematis dan diskusi 
                     matematika.  Kegiatan  matematika  dimulai           di antara siswa. Jika hal ini dikombinasikan de-
                     dari situasi yang pernah dialami atau dapat          ngan  pertanyaan  guru  terkait  dengan  ide-ide 
                     dibayangkan siswa.                                   matematika,  itu  akan  memungkinkan  siswa 
                   The use of the models or bridging by vertical         untuk  berpikir  pada  tingkat  pendekatan  mate-
                     instruments  (menggunakan  model):  Dalam            matika yang berbeda. Para siswa diberi  kebe-
                     pembelajaran matematika melalui pendekat-            basan  dan  kesempatan  untuk  menangani  dan 
                     an PMRI, rumus matematika tidak ditransfer           mengalami  masalah  mandiri.  Namun,  bukan 
                     secara langsung. Siswa diarahkan pada pe-            berarti guru tidak menyediakan bantuan untuk 
                     ngembangan model, skema, dan simbolisasi.            mereka.  Guru  memiliki  peran  penting  untuk 
                     Penggunaan  model  bertujuan  untuk  men-            membantu dan membimbing siswa, efek pemi-
                     jembatani dari tahap kongkret ke tahap for-          kiran  dan  pemahaman.  Dalam  studi  ini,  guru 
                     mal.  Model  matematik  yang  diperoleh  di-         membantu siswa dengan mengajukan pertanya-
                     kembangkan oleh siswa sendiri.                       an  menyelidik.  Dengan  demikian,  para  siswa 
                   The use of the students own productions and           mulai berpikir tentang ide-ide matematika yang 
                     constructions or students contribution (meng-        diusulkan. 
                     hargai ragam jawaban dan kontribusi siswa):                 Gravemeijer  (2010:40)  mengemukakan 
                     Kontribusi  yang  besar  pada  proses  belajar       bahwa  untuk  mengembangkan  kemampuan 
                     mengajar  diharapkan  dari  konstruksi  siswa        matematika formal, ada empat tahapan (level) 
                     sendiri  yang  mengarahkan  mereka  dari             dalam  pembelajaran  yaitu  level  situasional, 
                     metode informal mereka ke arah yang lebih            model of, model for, dan formal  seperti ditun-
                     formal.                                              jukkan Gambar 2. 
                   The  interactive  character  of  the  teaching 
                     process or interactivity (interaktivitas): Da-
                                                                        
                                                                        
                 Cakrawala Pendidikan, Oktober 2014, Th. XXXIII, No. 3 
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Kemajuan belajar siswa pada geometri transformasi menggunakan aktivitas refleksi irkham ulil albab yusuf hartono dan darmawijoyo universitas sriwijaya email irkhamulilalbab gmail com abstrak penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan materi yang didukung dengan serangkaian berdasarkan pendidikan matematika realistik indonesia didesain melalui tiga tahap yaitu tahapan perancangan desain awal pengujian pembelajaran eksperimental analisis retrospektif dalam hypothetical learning trajectory hlt berperan penting sebagai sekaligus instrumen diujikan terhadap kelas vii data dikumpulkan teknik wawancara pengamatan catatan lapangan hasil menunjukkan bahwa mampu menstimulasi mem berikan karakteristik lainnya secara informal mengklasifikasi kannya isometri level kedua menemukan garis bantuan lebih formal selain itu digunakan oleh menggambar bayangan pola pencerminan serta memahami bentuk rotasi translasi kom binasi adalah tertinggi keyword kombinasi design research students progress on transf...

no reviews yet
Please Login to review.