Authentication
191x Tipe PDF Ukuran file 0.44 MB Source: media.neliti.com
JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education) Volume 2, Nomor 1, Desember 2018, pp. 36-43 ISSN: 2614-4387 (print), 2599-2759 (online) PENGARUH PERMAINAN LOMPAT TALI TERHADAP PENINGKATAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI KELOMPOK A DI TK AL-AZHAR PAKUSARI JEMBER Irnawati Zulmi Nizar1), A. Zulkarnain Ali2,a) 1,2 PG PAUD, IKIP PGRI Jember, Jl. Jawa No. 10 Jember, Indonesia a)Email: alam.zulkarnain80@gmail.com Abstrak Kemampuan fisik motorik peserta didik pada anak kelompok A TK Al-Azhar, Pakusari, Jember masih rendah, sehingga dalam kegiatan pembelajaran ini perlu ditingkatkan. Untuk meningkatkan kemampuan fisik motorik di TK TK Al-Azhar dapat dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya yaitu dengan menggunakan permainan lompat tali. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan metode eksperimen semu yaitu one shot case study. Penelitian ini mempunyai variabel bebas yaitu permainan lompat tali dan variabel terikat yaitu kemampuan fisik motorik. Metode analisis data menggunakan analisis Chi-kuadrat. Hasil analis Chi-kuadrat nilai X2 hitung = 7,29 sedangkan nilai X2 tabel dengan responden (N) = 20, dengan taraf signifikan 5%, diperoleh nilai X2 tabel = 3,841. Dengan demikian dapat diketahui bahwa hipotesis kerja diterima yaitu ada pengaruh permainan lompat tali terhadap kemampuan fisik motorik anak kelompok A TK Al-Azhar. Kata kunci: Pengaruh, Permainan Lompat Tali, Fisik Motorik, Anak Usia Dini Abstract The physical motor skills of students in group A at Al-Azhar Kindergarten, Pakusari, Jember are still low, so this learning activity needs to be improved. To improve the physical motor skills in Al-Azhar Kindergarten Kindergarten, it can be done in various ways, one of which is by using a jumping rope. This type of research is a quantitative study, with a quasi-experimental method, namely a one-shot case study. This study has an independent variable, namely the jump rope game, and the dependent variable, namely motor physical abilities. The data analysis method used Chi-square analysis. The results of the 2 2 Chi-square analysis of X value count = 7.29 while the X table value with the respondent (N) = 20, 2 with a significant level of 5%, the X table value = 3.841. Thus it can be seen that the working hypothesis is accepted, that is, there is an effect of jumping rope on the physical motor skills of group A children in Al-Azhar Kindergarten. Keywords: Influence, Jump Rope Game, Physical Motor, Early Childhood PENDAHULUAN (2013). Permainan adalah salah satu bentuk Sadiman (1993) menyatakan bahwa rekreasi yang bertujuan untuk bersenang- permainan adalah setiap kontes antara senang, mengisi waktu luang, atau berolah pemain yang berinteraksi satu sama lain raga ringan. Tanpa kita sadari sebenarnya dengan mengikuti aturan-aturan tertentu banyak sekali orang yang selalu untuk mencapai tujuan tertentu pula. Jadi meluangkan waktu untuk melakukan permainan adalah cara bermain dengan permainan. Olahraga, video games, mengikuti aturan-aturan tertentu yang membaca, bahkan hand phone pun dapat dilakukan secara individu maupun menyediakan berbagai macam permainan. berkelompok guna mencapai tujuan Permainan banyak dilakukan orang-orang tertentu. karena dianggap sebagai rekreasi dan Alat permainan adalah semua alat menyenangkan Purnomo dan Novianty bermain yang dapat digunakan oleh 36 Nizar & Ali Pengaruh Permainan Lompat Tali Terhadap Peningkatan Fisik Motorik Kasar… peserta didik untuk memenuhi naluri atau dengan arahan dari guru. bermainnya dan memiliki barbagai macam Permainan ini dapat mengembangkan sifat, seperti bongkar pasang, keterampilan sosial dan konstruktif mengelompokkan, memadukan, mencari bagi peserta didik. Dalam permainan padanannya, merangkai, membentuk, atau ini peserta didik dapat berperan serta menyusun sesuai dengan bentuk aslinya. dalam usaha untuk belajar Menurut Sujiono (2009), bermain adalah memecahkan masalah secara bersama- kegiatan yang anak-anak lakukan sama. sepanjang hari karena bagi anak bermain 4. Permainan Sosial adalah hidup dan hidup adalah permainan. Permainan sosial adalah kegiatan Anak usia dini tidak dapat membedakan bermain peserta didik dengan teman- antara bermain, belajar dan bekerja. temannya sendiri. Pada permainan ini Tedjasaputra (2001) menyatakan ada peserta didik berpartisipasi dalam beberapa macam permainan yang memiliki kegiatan bermain dengan peserta didik aturan-aturan tertentu dan tujuan tertentu lainnya sesuai perannya masing- pula. Adapun macam-macam permainan masing yang sudah disepakati tersebut adalah sebagai berikut: sebalumnya. Contohnya seperti 1. Permainan Individual permainan polisi dengan pencuri, atau Permainan individual ini ditandai lompat tali beregu. dengan peserta didik memainkan 5. Permainan dengan aturan tertentu untuk menguji kemampuan sendiri Permainan ini ditandai dengan karena sebagian besar permainan itu adanya kegiatan bermain yang dilakukannya sendiri. Peserta didik menggunakan aturan-aturan tertentu. bermain tanpa menghiraukan apa yang Dalam permainan ini peserta didik dilakukan oleh peserta didik lain diharapkan dapat bersikap sportif. disekitarnya. Contoh permainan Contoh dari permainan ini adalah individual adalah lompat tali, sepak bola, permainan ular tangga, menyusun puzzle, menyusun balok- monopoli, gobak sodor, dan balok, dan sebagainya. sebagainya. 2. Permainan Beregu Fungsi bermain pada anak memang Permainan beregu ini mempunyai begitu beragam. Anak akan menemukan aturan-aturan yang diberikan sebelum perkembangan fisik serta mental yang ia permainan dimulai. Aturan permainan miliki. Melalui permainan pula, seorang harus dimengerti oleh setiap pemain anak akan mampu mempelajari begitu dan bersedia mengikuti aturan banyak hal bahkan anak mendapatkan permainan. sistem pemecahan masalah yang jauh lebih 3. Permainan Kooperatif baik daripada anak-anak yang tidak Permainan ini ditandai dengan banyak bermain. adanya kerjasama atau pembagian Dunia anak adalah dunia bermain, tugas dan pembagian peran antara jadi jangan paksakan anak untuk terus peserta didik yang terlibat dalam belajar dan melakukan latihan banyak soal permainan tersebut untuk mencapai setiap harinya. Biarkan anak bermain tujuan dari kegiatan bermain. karena fungsi bermain pada anak begitu Permainan kerjasama dapat dilihat banyak seperti yang akan dijabarkan saat peserta didik mengerjakan suatu berikut ini. proyek atau tugas secara bersama- 1. Melatih perkembangan sensorik dan sama dalam kelompok kecil atau motorik. kelompok besar sekaligus. Melalui permainan, anak akan Bermain dengan bekerjasama ini menjadi terlatih ketika melakukan bisa dimulai oleh peserta didik sendiri beragam aktivitas sensorik serta 37 JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education), Vol. 2, No.1, Desember 2018 Nizar & Ali Pengaruh Permainan Lompat Tali Terhadap Peningkatan Fisik Motorik Kasar… motorik. Permainan aktif melatih tali direnggangkan oleh pemegangnya panca indera sang anak karena dengan setinggi kepalan tangan yang diacungkan permainan maka semua anggota panca keudara. Kepalan tangan tersebut hampir indera anak akan tergerak untuk mirip dengan apa yang dilakukan oleh para melakukan sesuatu. Sebagai hasilnya, pejuang ketika mengucapkan kata organ sensorik dan motorik akan “merdeka”. semakin baik. Bermain lompat tali merupakan 2. Mengasah memori otak. suatu kegiatan yang baik bagi tubuh. Anak kecil mempunyai organ Secara fisik anak jadi lebih terampil, memori yang belum banyak terisi oleh karena bisa belajar cara dan teknik beragam hal. Oleh karena itu, melalui melompat yang dalam permainan ini bermain anak bisa mengembangkan memang memerlukan keterampilan kemampuan memori yang dimiliki. sendiri. Bila sering dilakukan, anak dapat Anak akan mengekplorasi serta tumbuh menjadi cekatan, tangkas dan melihat benda yang ada di sekitarnya. dinamis. Otot-ototnya pun padat dan Anak terus mempelajarinya dan berisi, kuat serta terlatih. Selain melatih kemudian mengenal benda-benda fisik, mainan ini juga bisa membuat anak- dengan warna yang berbeda secara anak mahir melompat tinggi. Lompat tali sempurna. Semakin banyak anak juga dapat membantu mengurangi obesitas bermain, maka otaknya akan semakin pada anak. Menurut Achroni (2012) terasah dan anak mampu mendapatkan permainan lompat tali atau “main karet” perkembangan memori yang jauh pernah populer di kalangan anak angkatan lebih baik. 70-an hingga 80-an. Permainan lompat tali 3. Mengembangkan etika. dapat dimainkan secara bersama-sama Ketika anak bermain, maka anak oleh 3 hingga 10 anak. melakukan banyak hal bersama teman-temannya. Anak mempelajari METODE PENELITIAN banyak aturan, mempunyai tingkat Penelitian ini merupakan jenis sportivitas, dan tentu saja belajar penelitian kuantitatif. Penelitian ini bagaimana membangun etika yang mempunyai variabel bebas yaitu benar. Anak tidak mudah curang permainan lompat tali dan variabel ketika berhadapan dengan aturan pada terikatnya yaitu kemampuan fisik motorik. dunia yang sebenarnya, karena ia telah Lokasi penelitian yaitu di TK Al-Azhar terlatih untuk melakukan banyak hal Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember. dengan baik. Responden penelitian adalah seluruh 4. Meningkatkan kreativitas anak peserta didik TK Al-Azhar yang berjumlah Anak-anak dapat mengeksplorasi 20 anak. dan menerapkan banyak ide yang Teknik atau metode pengumpulan terkait dengan sistem permainan. data dilakukan melalui metode observasi, Semakin banyak media dan jenis wawancara, dan dokumentasi. Menurut permainan yang mereka mainkan, Sumiharsono (2009) observasi adalah maka akan semakin banyak ide suatu pengamatan khusus dan pencatatan bermunculan. Ketika kreatifitas yang sistematis yang ditujukan pada satu tersebut terus diasah, maka anak bisa atau beberapa masalah dalam rangka menemukan ide-ide cemerlang. penelitian dengan maksud untuk Penamaan permainan ini ada mendapatkan data yang diperlukan untuk kaitannya dengan tingkah laku atau pemecahan persoalan atau penyelidikan perbuatan yang dilakukan pemain itu yang mendalam tentang gejala-gejala sendiri, khususnya pada lompatan yang sosial dengan cara pengamatan yang terakhir. Pada lompatan ini (yang terakhir), 38 JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education), Vol. 2, No.1, Desember 2018 Nizar & Ali Pengaruh Permainan Lompat Tali Terhadap Peningkatan Fisik Motorik Kasar… sistematis dengan memperhatikan metode dalam penelitian ini adalah siswa ilmiah. kelompok A yang berjumlah 20 siswa. Wawancara atau interview adalah Penentuan responden pada penelitian ini suatu bentuk komunikasi verbal. Jadi menggunakan metode populasi, yaitu semacam percakapan, yang bertujuan dengan mengambil seluruh anak kelompok memperoleh informasi. Biasanya A yang berjumlah 20 siswa untuk komunikasi ini dilakukan dalam keadaan dijadikan responden penelitian. temu muka atau melalui telepon. Sering interview dilakukan antar dua orang atau Data Permainan Lompat Tali lebih, dimana hubungan antara Data penskoran atau penilaian penginterview dan yang diinterview terhadap permainan lompat tali kepada 20 bersifat sementara, yaitu berlangsung responden yang diteliti dapat dilihat dalam dalam waktu yang tertentu dan diakhiri Tabel 2 berikut ini. (Sumiharsono, 2009). Metode dokumentasi adalah suatu Tabel 2. Data Penilaian Lompat Tali tehnik atau metode pengumpulan data No. Skor Kategori yang dipergunakan untuk mencari data Baik Kurang mengenai hal-hal berupa catatan, transkip, 1. 18 K buku, surat kabar, majalah, prasasti, 2. 22 K notulen rapat, agenda dan sebagainya 3. 26 K (Arikunto, 2010). 4. 29 B Analisis data dalam penelitian ini 5. 27 B menggunakan analisis Chi-kuadrat. 6. 29 B Berikut ini adalah rumus perhitungan Chi- 7. 27 K Kuadrat. 8. 18 K (fo − fh)² x2 = 9. 26 K Keterangan: fh 10. 30 B 11. 27 B x2 : Koefisien Chi-Kuadrat hitung 12. 30 B fo : Frekuensi yang diperoleh 13. 18 K fh : Frekuensi yang diharapkan 14. 29 B 15. 20 K HASIL DAN PEMBAHASAN 16. 27 B TK Al-Azhar Pakusari mempunyai 17. 27 B jumlah keseluruhan siswa sebanyak 40 18. 29 B siswa tahun pelajaran 2015-2016 yang 19. 27 B dirinci pada Tabel 1 berikut ini. 20. 18 K Jml. 504 12 8 Tabel 1. Data Siswa TK Al-Azhar Pakusari Tahun Ajaran 2015-2016 No. Klp. Jumlah Total Analisis utuk mengetahui kriteria L P baik (B) dan kurang (K) tentang 1. A 13 7 20 permainan lompat tali digunakan rumus: 2. B 11 9 20 Jumlah 40 = ∑ 504 = 20 Penentuan responden pada penelitian =25,2 ini menggunakan metode populasi. Responden penelitian yang digunakan 39 JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education), Vol. 2, No.1, Desember 2018
no reviews yet
Please Login to review.