Authentication
138x Tipe PDF Ukuran file 0.65 MB Source: repository.ump.ac.id
6 BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Landasan Teori Kajian teoretis ini merupakan penjelasan teori-teori yang relevan dengan penelitian. Kajian sebagai dasar dalam pelaksanaan penelitian. Penelitian yang didasarkan pada teori maka akan lebih akurat hasilnya. Kajian yang sangat penting dibahas dalam landasan teori yaitu inti dari penelitian itu sendiri. Kajian yang akan dipaparkan dalam penelitian ini yaitu pidato dan metode demonstrasi. Dalam kaitannya dengan pembelajaran (dan tes) bahasa di sekolah, tugas berpidato dapat berwujud permainan simulasi. Misalnya, peserta didik bersimulasi sebagai kepala sekolah berpidato dalam upacara bendera, hari sumpah pemuda, dan sebagainya ( Nurgiyantoro, 2013: 420). 1. Pidato Pidato merupakan kegiatan berbicara di depan orang banyak untuk menyampaikan suatu tujuan atau gagasan, pikiran atau informasi dari pembicara kepada orang lain dengan cara lisan (Yanuarita, 2012: 19). Melakukan pidato berhubungan dengan retorika, yaitu seni menggunakan bahasa dengan efektif yang diartikan juga sebagai the art of persuasion. The art of persuasion itu sendiri adalah sebagai seni membujuk atau mempengaruhi audience. Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengarnya. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan publik dapat membantu untuk mencapai jejang karir yang baik. 6 Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ambar Khumaidah, FKIP UMP, 2014 7 Menurut Badudu (2012: 9), pidato adalah penyampaian gagasan, pikiran atau informasi serta tujuan dari pembicara kepada orang lain( audience ) dengan cara lisan. Pidato juga dapat diartikan sebagai the art of persuasion, yaitu sebagai seni membujuk atau mempengaruhi. Berpidato bukanlah suatu pekerjaan yang sederhana karena dalam berpidato menyangkut beberapa unsur penting seperti: pembicara, pendengar, tujuan dan isi pidato, persiapan, teknik dan etika dalam berpidato. Perlu diperhatikan juga hal yang dapat jadi masalah bagi seseorang yang berpidato yaitu jika seseorang memaksakan diri untuk menyampaikan persoalan yang tidak dikuasainya. Pidato yang seperti ini akan membuat ketidak runtutan materi yang disampaikan. a. Jenis Metode Pidato Orang akan berpidato harus tahu metode yang akan digunakan. Penggunaan metode yang tepat akan membawa pendengar antusias dalam mengikuti pidatonya. Mereka akan merespon pada setiap kata/ kalimat yang diucapkan. Badudu (2012:10) mengatakan bahwa pidato dapat berjalan dengan lancar maka harus memperhatikan metode pidato yang akan digunakan. Metode pidato tersebut adalah: impromtu, manuskrip, memoriter, ekstemporer. 1) Impromtu (Tanpa Persiapan) Metode ini sering disebut metode spontanitas, yaitu metode pidato yang tidak dilakukan persiapan atau pembuatan naskah tertulis terlebih dahulu. Biasanya dilakukan hanya oleh orang-orang yang akan tampil mendadak. Pada dasarnya metode seperti ini tidak diperkenankan atau tidak ideal karena kemungkinan besar lupa dengan ide dan gagasan pidato yang hendak disampaikan. Apabila metode ini Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ambar Khumaidah, FKIP UMP, 2014 8 digunakan oleh oarang yang belum terbiasa berpidato maka yang akan terjadi adalah kegagapan materi. Jadi resiko pada metode ini sangat besar. Keuntungan metode ini adalah : a) dapat mengungkapakan perasaan sebenarnya, b) gagasan dan pendapat datang secara spontan, c) memungkinkan pembicara terus berpikir. Kerugian metode ini adalah: a) dapat menimbulkan simpulan yang mentah karena terbatasnya pengetahuan pembicara, b) penyampaian tidak lancar, terutama bagi orang yang belum berpengalaman, c) gagasan yang disampaikan bisa jadi acak-acakan, d) mudah kena demam panggung. 2) Manuskrip (Naskah) Metode naskah berarti seorang sudah mempersiapkan pidatonya dengan baik. Ia sudah menulis secara utuh,mulai dari pembuka sampai dengan penutup. Jika ada cerita atau humor, maka selingan itu sudah ditulis dalam naskah. Metode naskah ini sangat baik bagi mereka yang baru tampil di depan umum. Ide, gagasan yang terdapat di dalamnya tersusun rapi, tidak ada lompatan ide atau gagasan, tidak ada yang terlupakan semuanya terungkapkan secara jelas tanpa ada yang dilupakan. Jika tampil dalam situasi yang formal, maka metode ini sangat baik. Keuntungan metode ini adalah: a) kata-katanya dapat dipilih sebaik-baiknya, Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ambar Khumaidah, FKIP UMP, 2014 9 b) pernyataan dapat dihemat, c) lebih fasih dalam berbicara, d) hal-hal yang menyimpang dapat dihindari, e) naskah dapat diterbitkan atau diperbanyak. Kerugian metode ini adalah: a) interaksi dengan pendengar menjadi berkurang, b) pembicara terlihat kaku, c) tanggapan pendengar tidak dapat mempengaruhi pesan, d) persiapannya lebih lama, 3) Memoriter (Hafalan) Metode ini memang sungguh luar biasa karena kemampuan mengingat seseorang betul-betul diasah. Ketika hendak membawakan pidatonya, tidak lagi menggunakan naskahnya karena apa yang tertera di dalam naskah itu sudah dihafal semuanya. Dia sudah menguasai secara lebih baik susunan bahasa, ide, gagasan yang terdapat dalam naskahnya. Metode ini cocok bagi mereka yang daya ingatnya tinggi, topik pidatonya menarik dan sederhana dan penyampaiannya tidak terlalu lama. Jika kita tidak mempunyai kapasitas dalam mengingat atau menghafal, maka jangan sekali- kali mencoba untuk melakukan dengan model seperti ini. Keuntungan dan kerugian metode ini hampir sama dengan metode manuskrip (naskah), ditambah risiko yang lebih besar. Naskah sudah dibuat sebelumnya. Keuntungan metode ini adalah: a) kata-katanya dapat dipilih sebaik-baiknya, Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Ambar Khumaidah, FKIP UMP, 2014
no reviews yet
Please Login to review.