jagomart
digital resources
picture1_Primakuin 63351 | Efikasi Dan Keamanan Kombinasi Kapsul Pare Primakuin Sebagai Antimalaria Pada Pasien Malaria Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi Di Rsud Manokwari


 342x       Tipe PDF       Ukuran file 0.63 MB       Source: repository.uinjkt.ac.id


Primakuin 63351 | Efikasi Dan Keamanan Kombinasi Kapsul Pare Primakuin Sebagai Antimalaria Pada Pasien Malaria Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi Di Rsud Manokwari

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 25 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                                                                    
                   EFIKASI DAN KEAMANAN KOMBINASI KAPSUL PARE-PRIMAKUIN SEBAGAI 
                     ANTIMALARIA PADA PASIEN MALARIA MALARIA FALSIPARUM TANPA 
                                   KOMPLIKASI DI RSUD MANOKWARI 
                                                   
                                      1         2             3               4 
                      Mitra Wynne Timburas , Delina Hasan , Syamsudin Abdillah , Wivian Tjiokonegoro
                                                   
                    1Master Program Pharmacy, Faculty of pharmacy Pancasila University- Jakarta Selatan, 
                                            Indonesia, 12640 
                       2,3,4Faculty of Pharmacy Pancasila University- Jakarta Selatan, Indonesia, 12640 
                                   *Corespondent Author : mitra22wy@gmail.com 
                                                   
                                              ABSTRAK 
                   
                  Salah satu tantangan terbesar dalam upaya penanggulangan kejadian malaria yaitu penurunan 
                  efikasi terhadap obat-obatan malaria yang telah mengalami resistensi akibat penggunaan yang 
                  tidak terkontrol, adanya mutasi genertik yang secara alami terjadi pada parasit malaria serta 
                  adanya efek samping yang terhadap penggunaan terapi kombinasi artemisin. Tanaman Pare 
                  merupakan salah satu tanaman yang telah lama digunakan secara tradisional untuk mengobati 
                  malaria.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  efikasi  kombinasi  kapsul  pare  dan 
                  primakuin pada pasien malaria falsiparum tanpa komplikasi di RSUD Manokwari. Rancangan 
                  penelitian ini dilakukan secara acak dengan ketersamaran ganda. Sebanyak 25 subjek malaria 
                  falsiparum yang berhasil direkrut dan dipantau hingga H-42. Terdapat dua kasus tidak dapat 
                  diikuti pada H-42 karena tidak kontrol secara teratur dan bepergian dalam waktu lama. Tidak 
                  ditemukan  ada  yang  gagal  pengobatan  dini  maupun  gagal  pengobatan  kasep.  Proporsi 
                  kesembuhan sebesar 92% dengan waktu bebas parasit pada H-7. Efek samping yang ditemukan 
                  bersifat ringan dan mirip dengan gejala khas malaria yaitu sakit perut, diare dan sakit kepala .  
                  Kata kunci : Malaria falsiparum, Kapsul Pare-Primakuin, Efikasi dan Keamanan 
                   
                                              ABSTRACT 
                  One of the biggest challenges in efforts to tackle malaria is reducing the effect of malaria drugs 
                  that have increased uncontrolled use of resistance, there are genetic mutations that can occur 
                  in malaria parasites and side effects on use artemisin combination therapy.  Pare is one of the 
                  plants that have traditionally been used  to treat malaria. This study aims to determine the 
                  efficacy  of  a  combination  of  pare    capsules  and  primaquine  in  uncomplicated  falciparum 
                  malaria patients in Manokwari Hospital. Design of this study was randomized controlled trial 
                  with double blind. A total of 25 falciparum malaria subjects were successfully recruited and 
                  monitored up to H-42. There are two cases that cannot be followed on H-42 because didn’t 
                  control regularly and travel for a long time. There were no early treatment failure or late 
                  treatment failure. The proportion of efficacy is 92% with parasite clearence  time on H-7. The 
                  side effects found were mild and similar to the typical symptoms of malaria were stomach ache, 
                  diarrhea and headache. 
                        
                  Keywords : Falciparum malaria, Pare-Primakuin capsules, Efficacy and safety 
                   
                  Vol. 3 | No. 3 | Desember 2019 | Jurnal Medical Profession (MedPro)                                                  256 
                   
                                                                                                                           
                PENDAHULUAN                                              malaria. Memiliki rasa pahit terutama pada daun 
                       Malaria  adalah  penyakit  berbahaya  yang        dan buahnya, seperti diketahui bahwa buah pare 
                dapat meningkatkan angka kesakitan dan dapat             mengandung          senyawa         momordicin, 
                menyebabkan  kematian.  Masalah  ini  terlihat           cucurbitacin, glikosida, charantin, charantosida, 
                dengan  dikeluarkannya  Peraturan  Presiden              momordicilin,  momordicinin,  momordol  dan 
                Nomor:  2  tahun  2015  tentang  Rencana                 senyawa lainnya. Meskipun memiliki rasa yang 
                Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun               pahit  buah  ini  cukup  banyak  diminati  oleh 
                2015-2019  dimana  malaria  termasuk  penyakit           masyarakat      untuk    dikonsumsi      ataupun 
                prioritas  yang  perlu  ditanggulangi.  Hal  ini         digunakan  untuk  mengobati  beberapa  penyakit 
                disebabkan  karena  malaria  masih  merupakan            seperti  luka,  demam,  campak,  hepatitis  dan 
                penyakit  menular  yang  dapat  menyebabkan              diabetes.[5] 
                kematian  pada  kelompok  beresiko  tinggi  yaitu              Data etnofarmakologi dari penelitian yang 
                bayi, balita, dan ibu hamil. Tahun 2006 terdapat         dilakukan oleh Abdillah,dkk [6] pare merupakan 
                sekitar  2  juta  kasus  malaria  klinis,  sedangkan     salah    satu    tanaman     dengan     aktivitas  
                tahun  2007  menjadi  1,75  juta  kasus.  Jumlah         antiplasmodium  paling  tinggi  menggunakan 
                penderita positif malaria tahun 2006 sekitar 350         plasmodium falsiparum strain 3D7 dengan nilai 
                ribu kasus, dan pada tahun 2007 sekitar 311 ribu         ED  113,50 mg/kgBB dan untuk uji secara in 
                                                                            50
                kasus.  Lebih  dari  90  juta  orang  di  Indonesia      vivo    menggunakan  hewan  uji  yang  telah 
                tinggal di daerah endemik malaria. Diperkirakan          diinduksi  dengan  plasmodium  berghei  dengan 
                30  juta  kasus  malaria  terjadi  setiap  tahun  dan    nilai IC50 0,0178 µg/mL. Hasil uji supresif fraksi 
                hanya  10%  yang  mendapat  pengobatan  di               alkaloid  ekstrak  buah  pare  menunjukkan  nilai 
                fasilitas kesehatan.[1] [2]                              74% pada dosis 100 mgg/hari sedangkan hasil 
                       Kesalahan     penatalaksanaan     terhadap        uji efek profilaksis menunjukkan nilai 73% pada 
                malaria    terjadi  karena    masih   banyaknya          dosis 100 mg/kg/hari dengan penurunan jumlah 
                masyarakat yang menggunakan obat antimalaria             parasit   2,75%.    Uji    toksisitas  dilakukan 
                yang  sudah  resisten.  Kebiasaan  sikap  dan            menggunakan  metode  pengujian  Dulay  dkk, 
                perilaku  masyarakat  terhadap  pengobatan  juga         (2012)    Efek   toksik   dari  fraksi   alkaloid 
                sangat  terkait  dengan  penularan  malaria.  Di         tergantung pada konsentrasi, dibuktikan dengan 
                daerah  endemis  malaria,  mendiagnosis  serta           peningkatan     mortalitas    embrio      dengan 
                mengobati,  dan  merawat  sendiri  apabila  sakit        konsentrasi ekstrak yang lebih tinggi . [7][8]  
                malaria  menjadi  hal  yang  biasa,  bahkan                    Menurut  Inayah  B,  [9]  pemberian  kapsul 
                masyarakat sendiri telah terbiasa mengkonsumsi           ekstrak  buah  pare  (Momordica  charantia  L.) 
                obat-obatan yang dapat dibeli di warung tanpa            dosis  40  mg/kgBB,  80  mg/kgBB,  dan  320 
                             [3] [4]
                resep dokter.                                            mg/kgBB  pada  mencit  betina  selama  28  hari 
                       Tanaman Pare (Momordica charantia L)              tidak  menunjukan  adanya  perbedaan  yang 
                merupakan salah satu tanaman yang telah lama             bermakna pada parameter biokimia klinis (AST, 
                digunakan  secara  tradisional  untuk  mengobati         ALT,  BUN,  Kreatinin,  Albumin)  )  dan 
                                                                                                                      257 
                Vol. 3 | No. 3 | Desember 2019 | Jurnal Medical Profession (MedPro) 
                                                                                                                            
                 hematologi  (WBC,  RBC,  HGB,  HCT,  MCV,                ke  dalam  penelitian  yaitu  pasien  rawat  jalan, 
                 MCH,  MCHC,  PLT)  kecuali  pada  parameter              usia    ≥  15  tahun,  laki-laki  atau  perempuan, 
                 HGB (Hemoglobin)  terdapat  perbedaan  antara            didiagnosa malaria falsiparum tanpa komplikasi 
                 kelompok  kontrol  dan  dosis  tertinggi,  namun         dengan  kepadatan  parasit  1.000  –  100.000/µl, 
                 tidak terjadi perubahan yang signifikandan nilai         suhu aksila ≥ 37.5oC atau riwayat panas 48 jam 
                 HGB masih dalam batas normal sehingga dapat              sebelumnya,  tidak  mengkonsumsi  obat-obat 
                 disimpulkan  bahwa  kapsul  ekstrak  buah  pare          yang  bersifat  antimalaria  dalam  2  minggu 
                                         [9]
                 aman untuk digunakan.                                    terakhir, yang diketahui dari anamnesa, bersedia 
                       Mengacu  pada  tahapan  uji  klinik,               datang ke Rumah sakit pada jadwal  follow up 
                 penelitian  ini  dapat  digolongkan  dalam  fase  2      yang sudah ditentukan (H0,1,2,3,7,14,21,28 dan 
                 akan  tetapi  karena  keterbatasan  sampel  maka         42).  Bersedia  ikut  dalam  penelitian  dan 
                 penelitian   ini    merupakan      studi    awal         mengikuti  prosedur  yang    ditetapkan  (inform 
                 (Preliminary  study)  yang  diharapkan  bisa             concern). 
                 berkembang  menjadi  penelitian  lebih  besar.                   Untuk  mengetahui  efikasi,  dilakukan 
                 Penelitian  ini  bertujuan  untuk  melihat  efikasi      pengumpulan  data  pengobatan  dari  kedua 
                 dan    keamanan     kombinasi     kapsul    pare         kelompok penderita yang diterapi dengan kapsul 
                 (Momordica  charantia)  dan  primakuin  pada             pare  dan  primakuin  dengan  DHP  dengan 
                 pasien  malaria  falsiparum  tanpa  komplikasi  di       primakuin dilakukan pencatatan hasil follow up 
                 RSUD Manokwari.                                          H0,1,2,3,7,14,21,28 dan 42, kapan atau hari ke 
                                                                          berapa  parasit  hilang  dan  pada  hari  ke  berapa 
                 METODE                                                   demam  hilang.  Pengumpulan  data  terhadap 
                       Penelitian eksperimental terhadap manusia          subjek penelitian dilakukan melalui wawancara 
                 dengan  cara  memberikan  perlakuan  kepada              dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan sediaan 
                 subjek     penelitian     (penderita     malaria         darah    mikroskopis  mulai  H-0,1,2,3,7,14,21,28 
                 falsiparum),kemudian efek perlakuan diukur dan           dan 42.  Pemeriksaan hematologi dilakukan pada 
                 dianalisis.  Rancangan      ini   disebut   juga         H-0,14,21,28  dan  42.  Pada  penelitian  ini  obat 
                 Randomized Controlled Trial atau Randomized              yang  diberikan  yaitu  kombinasi  kapsul  pare 
                 clinical  trial.  Untuk  menghindar  bias  dalam         (1xsehari 1-2 kapsul)-primakuin (1 kapsul pada 
                 rancangan  ini  dilakukan  ketersamaran  ganda           H-0).  
                 (double  blind)  dimana  baik  peneliti  maupun                  Analisis  efikasi  pengobatan  dilakukan 
                 subjek  tidak  mengetahui  pengobatan  yang              berdasarkan  WHO  dengan  melihat  proporsi 
                 diberikan.  Sampel  yang  diambil  sebanyak  25          kesembuhan      dan    kegagalan     pengobatan 
                 subjek,  yang  menerima  pengobatan  kombinasi           sedangkan keamanan dilakukan dengan melihat 
                 Kapsul  Pare  dengan  Primakuin.  Subjek  yang           efek  samping  setelah  subjek  penelitian  minum 
                                                                               [10]
                 dipilih harus memenuhi kriteria inklusi. Kriteria        obat.   
                 inklusi  adalah  persyaratan  umum    yang  harus         
                 dipenuhi oleh subyek agar dapat diikutsertakan            
                                                                                                                       258 
                 Vol. 3 | No. 3 | Desember 2019 | Jurnal Medical Profession (MedPro) 
                                                                                                                                                                                                                               
                              HASIL DAN PEMBAHASAN                                                                                   Rata-rata angka parasit pada saat subjek datang 
                              A.  Karakteristik Subjek Penelitian                                                                    yaitu  3890.8/µL  dan  ditemukan  pembawa 
                                 Tabel 1. Karakteristik Subjek Penelitian yang                                                       gametosit sebanyak 5 orang (20%) dalam hal ini, 
                                     Mendapat Terapi Kombinasi Kapsul Pare                                                           gametosit  berperan  dalam  penyebaran  malaria 
                                                          dengan Primakuin                                                           melalui  gigitan  nyamuk  anopheles  betina  dari 
                                                                                               KP-P                                  orang  yang  terinfeksi.  Pengobatan  yang  tidak 
                                               Karakteristik                              N                %                         sempurna menyebabkan gametosit tetap berada 
                                   Jenis Kelamin                                                                                     dalam            tubuh           sebagai            sumber             penularan 
                                   a.  Laki-laki                                          14               56 
                                   b. Perempuan                                           11               44                                       [11]
                                   Umur                                                                                              malaria.             
                                   a.  15-25 tahun                                         8               32                                        
                                   b.  26-35 tahun                                         4               16                         
                                   c.  36-45 tahun                                         6               24                        B.  Bebas Demam 
                                   d.  ≥ 46 tahun                                          7               28                                 
                                   Suhu aksila                                                                                                  Dalam  penelitian  ini,  sejumlah  68% 
                                   a.  ≥ 37.5⁰C                                           17               68 
                                   b.  ≤ 37.5⁰C                                            8               32 
                                   Gejala Klinis                                                                                     subjek mengalami peningkatan suhu aksila ( ≥ 
                                   a.  Lemah                                              13               52                        37.50C)  selama  48  jam  terakhir  sebelum 
                                   b.  Sakit Kepala                                       19               76 
                                   c.  Pusing                                             20               80                        mendapat  pengobatan  dengan  rata-rata  suhu 
                                   d.  Gangguan tidur                                      8               32                        aksila pada H-0 yaitu 380C dan setelah H-2 suhu 
                                   e.  Menggigil                                          14               56 
                                   f.    Berkeringat                                       9               36                        aksila rata-rata turun hingga  36.50C (Grafik 1) 
                                   g.  Tidak nafsu makan                                  16               64 
                                   h.  Mual                                               19               76                                    
                                   i.    Muntah                                           18               72                                                                      
                                   j.    Sakit perut                                      10               40 
                                   k.  Diare                                               8               32                                                                      
                                   l.    Nyeri otot                                       22               88 
                                   m.  Batuk                                               2                8                                                                      
                                   Pembawa gametosit                                       5               20                                                                      
                                   Status hematologi (rerata)                                       
                                   a.  Hemaglobin                                           9.12 g/dL                                                                              
                                   b.  Leukosit                                               13004 
                                                                                                          3
                                   c.  Eritrosit                                          1.80 jt/mm                                                                               
                                   d.  Hematokrit                                            31.80 % 
                                                                                                              3
                                   e.  Trombosit                                      121.80 ribu/mm                                                                               
                                   Angka gametosit (rerata)                                  4.44/µL                                        Grafik 1. Penurunan rata-rata suhu aksila 
                                   Angka parasite (rerata)                                 3890.8/µL 
                                                                                                                                                 
                                         Total  pasien  penderita  penyakit  malaria                                                 C.  Gejala Klinis 
                              falsiparum              tanpa           komplikasi               dari         kedua                               Secara bertahap gejala klinis yang dialami 
                              kelompok yang memenuhi kriteria inklusi lebih                                                          subjek            penelitian             mulai           sembuh              setelah 
                              banyak  subjek  laki-laki  dengan  jumlah  14,                                                         menerima  pengobatan.  Gejala  klinis  mulai 
                              dibandingkan umur  subjek perempuan sebanyak                                                           hilang  pada  H-3,  terdapat  <  25%  subjek 
                              11  orang.  Subjek  dengan  rentang  umur  15-25                                                       penelitian              pada          kedua            kelompok               masih 
                              tahun yang  paling banyak yaitu 8 orang (32%).                                                         mengalami gejala klinis dan H-7 sudah tidak ada 
                              Pada  pasien  yang  menderita  malaria  sering                                                         yang mengalami gejala klinis. Penetapan Kadar 
                              terjadi  perubahan  status  hematologi  hal  ini                                                       Air. 
                              disebabkan  karena  proses  infeksi  oleh  parasit. 
                                                                                                                                                                                                                       259 
                              Vol. 3 | No. 3 | Desember 2019 | Jurnal Medical Profession (MedPro) 
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Efikasi dan keamanan kombinasi kapsul pare primakuin sebagai antimalaria pada pasien malaria falsiparum tanpa komplikasi di rsud manokwari mitra wynne timburas delina hasan syamsudin abdillah wivian tjiokonegoro master program pharmacy faculty of pancasila university jakarta selatan indonesia corespondent author mitrawy gmail com abstrak salah satu tantangan terbesar dalam upaya penanggulangan kejadian yaitu penurunan terhadap obat obatan yang telah mengalami resistensi akibat penggunaan tidak terkontrol adanya mutasi genertik secara alami terjadi parasit serta efek samping terapi artemisin tanaman merupakan lama digunakan tradisional untuk mengobati penelitian ini bertujuan mengetahui rancangan dilakukan acak dengan ketersamaran ganda sebanyak subjek berhasil direkrut dipantau hingga h terdapat dua kasus dapat diikuti karena kontrol teratur bepergian waktu ditemukan ada gagal pengobatan dini maupun kasep proporsi kesembuhan sebesar bebas bersifat ringan mirip gejala khas sakit perut d...

no reviews yet
Please Login to review.