jagomart
digital resources
picture1_Antihistamin Pdf 63268 | 335300 Kajian Peresepan Obat Antihistamin Pada 1e145dd2


 358x       Tipe PDF       Ukuran file 0.13 MB       Source: media.neliti.com


File: Antihistamin Pdf 63268 | 335300 Kajian Peresepan Obat Antihistamin Pada 1e145dd2
jurnal riset kefarmasian indonesia vol 2 no 2 2020 kajian peresepan obat antihistamin pada pasien rawat jalan di salah satu rumah sakit di bandung 1 2 3 ida lisni ani ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 25 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
            JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA           VOL.2 NO.2, 2020 
           
           
           
               KAJIAN PERESEPAN OBAT ANTIHISTAMIN PADA PASIEN 
              RAWAT JALAN DI SALAH SATU RUMAH SAKIT DI BANDUNG 
           
                              1          2             3 
                         Ida Lisni , Ani Anggriani , Regina Puspitasari
           
                        1,2,3 Fakultas Farmasi Universitas Bhakti Kencana 
           
                         Email koresposdensi : idalisnibku@gmail.com 
           
           
                                    ABSTRAK 
           
                Histamin  merupakan  salah  satu  faktor  yang  menimbulkan  kelainan  akut  dan 
            kronis,  sehingga  perlu  diteliti  lebih  lanjut  mekanisme  antihistamin  pada  pengobatan 
            penyakit alergi. Antihistamin adalah zat-zat yang dapat mengurangi atau menghalangi 
            efek histamin terhadap tubuh dengan jalan memblok reseptor histamin. Antihistamin 
            adalah salah satu obat yang sering diresepkan pada anak-anak hingga orang tua. Dengan 
            demikian penerapan terapi dalam pengobatan diperlukan untuk memastikan penggunaan 
            obat yang tepat untuk mencegah terjadinya kesalahan pemberian obat sehingga tujuan 
            efektivitas terapi dapat tercapai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola 
            peresepan obat antihistamin dan menilai ketepatan pemberian antihistamin berdasarkan 
            ketepatan dosis dan potensi interaksi obat. Kajian peresepan obat ini bersifat deskriptif 
            kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan sumber data berupa lembar resep pasien 
            yang diambil secara retrospektif. Hasil data penelitian kuantitatif menunjukkan 57,23% 
            berjenis kelamin perempuan, usia yang terbanyak yaitu pada usia 55-59 tahun 12,26%, 
            obat yang paling banyak digunakan oleh pasien yaitu setirizin 72,48%, ketepatan dosis 
            89,60% dan lebih dosis 10,40%, potensi interaksi obat terjadi pada 91 pasien 27,83%, 
            Obat yang paling banyak mengalami potensi interaksi ialah setirizin dengan teofilin. 
           
            Kata kunci : Histamin, Antihistamin, Interaksi, Retrospektif 
           
           
           
           
           
           
           
           
           
           
           
           
           
           
           
           
           
           
           
           
           
           
           
            52 
                                   JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA                                                                                                        VOL.2 NO.2, 2020 
                              
                              
                              
                                                                  STUDY OF ANTIHISTAMINE DRUGS PRESCRIBING 
                                                                          OUTPATIENTS IN ONE OF THE HOSPITAL IN 
                                                                                                                       BANDUNG 
                              
                                                                                                            ABSTRACT 
                              
                                              Histamine is one of the factors that cause acute and chronic disorders, so it is 
                                   necessary to investigate further the mechanism of antihistamines in the treatment of 
                                   allergic diseases. Antihistamines are substances that can reduce or block the effects of 
                                   histamine on the body by blocking histamine receptors. Antihistamines are one of the 
                                   drugs  that  are  often  prescribed  to  children  to  the  elderly.  Thus  the  application  of 
                                   therapy in medicine is needed to ensure the use of appropriate drugs to prevent the 
                                   occurrence of medication errors so that the goal of therapeutic effectiveness can be 
                                   achieved.  The  purpose  of  this  study  was  to  determine  the  prescribing  pattern  of 
                                   antihistamine drugs and assess the accuracy of the administration of antihistamines 
                                   based on dose accuracy and potential drug interactions. Prescribing studies of this drug 
                                   are descriptive quantitative and qualitative by using data sources in the form of patient 
                                   prescription sheets taken retrospectively. The results of quantitative research data show 
                                   that patients 57.23% were female, the highest age was 55-59 years old 12.26%, the 
                                   most widely used drug was setirizine 72.48%, dose accuracy 89.60% and more doses 
                                   10.40%, the potential for drug interactions occurred in 27.83%, The drug that has the 
                                   most potential for interaction is setirizine with theophylline. 
                              
                                   Keywords : Histamine, Antihistamine, Interaction, Retrospective 
                                                                                                                                
                                                                                                                                
                                   PENDAHULUAN                                                                                 8-15%  setiap  saat  selama  kehamilan 
                                              Histamin  merupakan  salah  satu                                                 (Gilboa,             et       al.,       2009).Antihistamin 
                                   faktor yang menimbulkan kelainan akut                                                       banyak  digunakan  untuk  pengobatan 
                                   dan kronis, sehingga perlu diteliti lebih                                                   berbagai kondisi, termasuk reaksi alergi 
                                   lanjut  mekanisme  antihistamin  pada                                                       akut,          rhinitis           alergi,           konjungtivitis 
                                   pengobatan penyakit alergi (Pohan SS,                                                       alergi,          asma  alergi,  urtikaria  dan 
                                   2007).                                                                                      dermatitis atopik (Anagnostou K, et al., 
                                              Antihistamin  adalah  zat-zat  yang                                              2016).  Antihistamin  generasi  pertama 
                                   dapat  mengurangi  atau  menghalangi                                                        telah dikaitkan dengan efek samping, 
                                                                                                                                
                                   efek  histamin  terhadap  tubuh  dengan                                                     terutama                       sedasi.                   Sedangkan 
                                   jalan memblok reseptor- histamin (Tjay                                                      antihistamin                  generasi             kedua             lebih 
                                   Tan Hoan & Rahardja Kirana, 2007).                                                          disukai dari pada obat generasi pertama, 
                                   Antihistamin                            pertama                        kali                 karena  memiliki  efek  samping  yang 
                                   dikembangkan  pada  tahun  1930-an.                                                         lebih sedikit, terutama sedasi (Poluzzi et 
                                   Prevalensi               penggunaan  antihistamin                                           al., 2015). 
                                                                                                                                
                                   yang dilaporkan berkisar antara 4- 10%                                                                 Antihistamin  adalah  salah  satu 
                                   selama kehamilan trimester pertama dan                                                      obat yang sering diresepkan pada anak- 
                              
                              
                              
                                   53 
                  JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA                                      VOL.2 NO.2, 2020 
                                                                   
                                                                   
                                                                   
                  anak  hingga  orang  tua.  Menurut  data        penderita  asma  dan  terdapat  sekitar 
                  yang diperoleh oleh studi Alergologica          2,5%  populasi  tersebut  terdapat  di 
                  2005,    dari    Spanish    Society    of       Indonesia. Manajemen alergi selama ini 
                  Allergology  and  Clinical  Immunology,         tergantung  pada  kepatuhan  penderita 
                  56,4% dari semua pasien anak-anak (di           dalam menghindari faktor pemicu serta 
                  bawah usia 14 tahun) dalam penelitian           pengobatan  alergi  yang  digunakan 
                  ini     telah    menerima       beberapa        untuk  memblokade  mediator  utama 
                  antihistamin sebelum mengunjungi ahli           sehingga menurunkan efek alergi yang 
                                                                   
                  alergi. Dari obat ini, 22% berhubungan          meluas.      Berdasarkan      Keputusan 
                  dengan  antihistamin  generasi  pertama.        Menteri Kesehatan Republik Indonesia 
                                                                   
                  Menurut International Medical Statistics        No        HK.01.07/MENKES/395/2017 
                  (IMS), hampir dua juta unit antihistamin        tentang  Daftar  Obat  Esensial  Nasional 
                  (dalam  larutan)  untuk  keperluan  anak-       menyatakan bahwa obat antialergi yang 
                  anak  dijual  di  Spanyol  selama  tahun        tersedia di puskesmas dan rumah sakit 
                  2006 dengan biaya hampir 6 juta euro.           meliputi,  deksametason, difenhidramin, 
                  Dari  jumlah  ini,  34%  berhubungan            epinefrin   (adrenalin),  klorfeniramin, 
                  dengan  antihistamin  generasi  pertama         loratadin, dan cetirizine (Kawuri, 2018). 
                  (atau  menenangkan).  Penggunaan  obat          Berdasarkan  penelitian  raimundus  di 
                  apapun baik dalam kelompok usia anak-           Rumah  Sakit  Umum  Daerah  Labuang 
                  anak hingga dewasa ini harus mematuhi           Baji  Makasar  menyebutkan  terdapat 
                  kriteria    keamanan       dan     harus        Drug  Related  Problems  pada  obat 
                  memberikan jaminan efisiensi yang               antihistamin  sebesar  7,66%  tidak  tepat 
                  maksimal.      Antihistamin      generasi       obat   dan  tidak  tepat  dosis  obat 
                  pertama belum pernah dipelajari secara          antistamin (Chaliks, 2017). Berdasarkan 
                  memadai  untuk  kelompok  usia  anak-           hal    tersebut   dilakukan     penelitan 
                  anak, meskipun masih digunakan dalam            mengenai     kajian    peresepan    obat 
                  persentase   pasien   yang  tampaknya           antihistamin  pada  pasien  rawat  jalan 
                  tinggi.  Sebaliknya,  penelitian  pada          disalah  satu  rumah  sakit  swasta  di 
                  anak-anak  telah  dilakukan  dengan             Bandung. 
                  antihistamin  second  generation  (H2            
                  antihisamin)  (Cuvillo  A  del;  Sastre  J;     METODE PENELITIAN 
                                                                   
                  Montoro J et al, 2007).                               Penelitian     yang      dilakukan 
                        Data World Allergy Organization           merupakan penelitian non eksperimental 
                  (WAO) tahun 2013 menunjukan bahwa               dengan metode deskriptif 
                                                                   
                  prevalensi  alergi  di  dunia  diperkirakan     menggunakan        pendekatan      waktu 
                  sekitar  30-40%  dari  populasi  dunia.         retrospektif  yang  dilakukan  secara 
                  Manifestasi  alergi  yang  terjadi  seperti     kuantitatif dan kualitatif. Deskripsi 
                                                                   
                  asma,  rhinokonjungtivitis,  dermatitis         kuantitatif     dengan      memberikan 
                  atopi   atau  eksem,  dan  anafilaksis          gambaran  mengenai  jumlah  pasien 
                  jumlahnya     mengalami      peningkatan        berdasarkan  jenis  kelamin,  kelompok 
                  setiap tahunnya. Di dunia diperkirakan          usia   dan    nama  obat.  Sedangkan 
                  terdapat sekitar 334 juta populasi              kualitatif dengan membandingkan 
                 
                 
                  54 
                  JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA                                    VOL.2 NO.2, 2020 
                                                                  
                                                                  
                                                                  
                  kesesuaian  antara  dosis  dan  potensi            laki-laki  maupun  perempuan  di 
                  interaksi  obat  dengan  yang  standar             salah satu Rumah Sakit Swasta di 
                  menggunakan sumber pustaka yang sah                Bandung 
                  dan    mutakhir.    Instrumen    dalam         5.  Pengambilan dan Pengumpulan 
                  penelitian ini adalah lembar resep pada            Data 
                  pasien rawat jalan yang menerima obat              Pengambilan data dilakukan secara 
                  antihistamin di salah satu Rumah Sakit             retrospektif  dengan  periode  data 
                  Swasta di Bandung pada bulan Februari              satu bulan ( Februari 2018 ) 
                  2018. Kajian yang akan dianalisa ialah         6.  Analisis Data 
                  pola antihistamin yang diresepkan dan           
                                                                     Analisis  data  yang  dikumpulkan 
                  ketepatan    peresepan     antihistamin            dari sumber data dapat digolongkan 
                  berdasarkan ketepatan dosis dan potensi            menjadi : 
                  interaksi obat.                                 
                                                                       a. Kuantitatifuntuk 
                                                                         mengetahui    jumlah 
                  Rancangan Penelitian                                   pasien berdasarkan 
                                                                  
                  1.  Penetapan Kriteria Obat                            jenis        kelamin, 
                                                                         kelompok  usia,  dan 
                      Obat     antihistamin    yang 
                      diresepkan untuk pasien rawat                      nama obat. 
                      jalan.                                           b. Kualitatifuntukmengkaji 
                                                                         secara kualitatif 
                  2.  Penetapan Kriteria Pasien 
                      Pasien   dengan    usia   produktif                kesesuaian/ketidaksesuaian 
                      hingga  pasien  dengan  usia  lanjut               peresepan obat berdasarkan 
                      risiko tinggi di instalasi rawat jalan             kriteria/standar   penggunaan 
                      berdasarkan Pustaka Permenkes RI                   obat yang telah ditetapkan. 
                      tahun 2016 pasien usia produktif (                 Data     kualitatif    meliputi 
                      15-64 tahun ), pasien usia lanjut (                ketepatan  dosis  dan  potensi 
                                                                         interaksi obat 
                      •WDKXQSDVLHQXVLDODQMXW            
                      risiko tinggi                               7.  Pengambilan Kesimpulan 
                                                                     Dari hasil analisis pengolahan data 
                      •tahun ) baik laki-laki maupun          
                      perempuan     yang    mendapatkan              secarakuantitatifdiambil 
                      resep berisi obat antihistamin                 kesimpulanmengenaikajian 
                                                                     peresepan     obat     antihistamin, 
                  3.  Kriteria/Standar Penggunaan Obat 
                      Standar yang dipilih untuk                     sedangkan untuk analisis kualitatif 
                      menetapkan ketepatan dosis dan                 diambil      kesimpulan       untuk 
                      potensi interaksi obat antihistamin            mengetahui  ketepatan  peresepan 
                      berdasarkan pustaka yang mutakhir              obat antihistamin. 
                                                                  
                      dan sah seperti jurnal, medscape,           
                      AHFS, PIONAS, Stockley Drug                 
                                                                 HASIL DAN PEMBAHASAN 
                      Interaction.                                
                  4.  Sumber Data                                     Resep obat yang diambil sebanyak 
                                                                 318 lembar resep dari salah satu rumah 
                      Data resep pasien rawat jalan baik 
                                                                 sakit di Bandung yang 
                
                
                  55 
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Jurnal riset kefarmasian indonesia vol no kajian peresepan obat antihistamin pada pasien rawat jalan di salah satu rumah sakit bandung ida lisni ani anggriani regina puspitasari fakultas farmasi universitas bhakti kencana email koresposdensi idalisnibku gmail com abstrak histamin merupakan faktor yang menimbulkan kelainan akut dan kronis sehingga perlu diteliti lebih lanjut mekanisme pengobatan penyakit alergi adalah zat dapat mengurangi atau menghalangi efek terhadap tubuh dengan memblok reseptor sering diresepkan anak hingga orang tua demikian penerapan terapi dalam diperlukan untuk memastikan penggunaan tepat mencegah terjadinya kesalahan pemberian tujuan efektivitas tercapai penelitian ini mengetahui pola menilai ketepatan berdasarkan dosis potensi interaksi bersifat deskriptif kuantitatif kualitatif menggunakan sumber data berupa lembar resep diambil secara retrospektif hasil menunjukkan berjenis kelamin perempuan usia terbanyak yaitu tahun paling banyak digunakan oleh setirizin t...

no reviews yet
Please Login to review.