jagomart
digital resources
picture1_Asam Urat Pdf 60743 | 156569 Id Penatalaksanaan Komprehensif Arthritis G


 175x       Tipe PDF       Ukuran file 0.18 MB       Source: media.neliti.com


File: Asam Urat Pdf 60743 | 156569 Id Penatalaksanaan Komprehensif Arthritis G
gulbuddin dan larasati penatalksanaan komprehensif arthritis gout dan osteoarthritis pada buruh usia lanjut penatalaksanaan komprehensif arthritis gout dan osteoarthritis pada buruh usia lanjut gulbuddin hikmatyar ta larasati fakultas kedokteran universitas ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 24 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                       Gulbuddin dan Larasati | Penatalksanaan Komprehensif Arthritis Gout dan Osteoarthritis pada Buruh Usia Lanjut 
                        
                                 Penatalaksanaan Komprehensif Arthritis Gout dan Osteoarthritis  
                                                                  pada Buruh Usia Lanjut 
                                                                                     
                                                             Gulbuddin Hikmatyar, TA Larasati 
                                                        Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
                                                                                     
                                                                                Abstrak 
                       Sensus  penduduk  Indonesia  tahun  2010,  jumlah  lansia  sebanyak  18,1  juta  dan  diperkirakan  akan  terus  meningkat, 
                       sedangkan berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, pada lansia prevalensi penyakit sendi (24,7%)  berada 
                       diurutan  ketiga  penyakit  tidak  menular  setelah  stroke  (57,9%)  dan  hipertensi  (36,8%),  yang  meningkat  seiring 
                       bertambahnya umur. Salah satu penyakit sendi adalah arthritis gout, merupakan gangguan metabolik asam urat menumpuk 
                       dalam jaringan tubuh. Pada gout terdapat defosit kristal asam urat di dalam persendian. Pencetus nyeri sendi lainnya 
                       osteoarthritis,  merupakan  penyakit  sendi  degeneratif  ditandai  dengan  kerusakan  tulang  rawan  sendi,  meningkatnya 
                       ketebalan serta sklerosis lempeng tulang. Hipertensi merupakan penyakit yang banyak ditemukan pada masyarakat saat ini 
                       akibat peningkatan tekanan darah. Umumnya penyakit hipertensi tidak terdeteksi karena rendahnya kesadaran masyarakat 
                       untuk memeriksaan kesehatannya. Metode yang digunakan adalah case report. Data primer diperoleh melalui anamnesis 
                       dan pemeriksaan fisik. Pasien memiliki derajat fungsional 2 dengan arthritis gout, osteoarthritis dan prehipertensi dengan 
                       faktor resiko internal yaitu usia, pengetahuan kurang mengenai penyakit, perokok aktif, aktivitas fisik banyak, pola berobat 
                       kuratif,  tidak  pernah  berolahraga.  Faktor  resiko  eksternal  pasien  yaitu  kurangnya  pengawasan  terhadap  pola  makan, 
                       kepribadian  pasien  tertutup,  dan  ekonomi  keluarga  kurang.  Edukasi  dilakukan  pada  pasien  dan  keluarganya  tentang 
                       penyakit dan pencegahan agar tidak menimbulkan komplikasi, dilakukan evaluasi dan terdapat perubahan dari perilaku 
                       kesehatan, pola makan, dan aktifitas fisiknya. Penatalaksanaan pada pasien dilakukan secara holistik, patient center, dan 
                       family approach. Pada proses perubahan perilaku, Tn. S sudah mencapai tahap trial. Peran keluarga penting dengan cara 
                       mendukung serta terlibat dalam perawatan dan pengobatan pasien. 
                        
                       Kata Kunci: arthritis gout, hipertensi, osteoarthtritis, perilaku kesehatan 
                        
                                 Comprehensive Management of Arthritis Gout and Osteoarthritis 
                                                                     in Old Age Workers 
                        
                                                                               Abstract 
                       Census of Indonesian in 2010, the number of elderly is 18.1 million and expected continue to increase, while based on 
                       Riskesdas 2013, in elderly prevalence of joint disease (24,7%) is in third of non-communicable diseases after stroke (57,9% ) 
                       and hypertension (36.8%). One of the joint diseases is gout arthritis, a metabolic disorder of gout accumulating in tissues. In 
                       gout  there  is  deficit  of  uric  acid  crystals  in  joints.  The  other  joint  pain  is  osteoarthritis,  a  degenerative  joint  disease 
                       characterized by joint cartilage damage, increased thickness and sclerosis of bone plates. Hypertension is a disease that is 
                       found in many people because increased blood pressure. Generally, hypertension disease is not detected because low 
                       public awareness. The method  is Case Report. Primary data were obtained by anamnesis and physical examination. Patient 
                       have 2 functional degrees with gout arthritis, osteoarthritis and prehypertension with internal risk factors are age, lack of 
                       knowledge about the disease, active smokers, numerous physical activity, curative medication patterns, lack exercising. 
                       External risk factors for patients are lack of supervision of diet, closed patient personality, and poor economy. Education is 
                       done to patient and his family about disease and prevention of complications, after the evaluation, there are change of 
                       health behavior, diet and physical activity. Management in patients is done holistically, patient center, and family approach. 
                       In the process of behavior change, patient has reached the stage of trial. The family role is important by supporting and 
                       engaging in patient care and treatment. 
                        
                       Keywords: gout arthritis, health behavior , hypertension, osteoarthtritis 
                        
                       Korespondensi: Gulbuddin Hikmatyar, S.Ked., alamat Koto Kaciak, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera 
                       Barat, HP 082176128815, e-mail hikmatyarg@gmail.com  
                        
                        
                       Pendahuluan                                                     penyakit      kronis     yang      disebabkan       oleh 
                               Proses      penuaan       ditandai      dengan          penurunan         kemampuan           tubuh       untuk 
                       perubahan        fisiologis    yang     terjadi    pada         beradaptasi  dengan  stres  lingkungan  serta 
                       beberapa  organ  dan  sistem.  Perubahan  yang                  kelemahan  pada  lansia.  Tujuh  golongan 
                       terjadi menyebabkan penurunan fungsi tubuh                      penyakit yang banyak dilaporkan terjadi pada 
                       untuk  melakukan  aktivitas.  Seiring  dengan                   lansia  adalah  arthritis,  hipertensi,  gangguan 
                       peningkatan  persentase  lansia  terjadi  juga                  pendengaran,         kelainan     jantung,      sinusitis 
                       peningkatan  jumlah  dan  tingkat  kejadian 
                       J Medula Unila|Volume 7|Nomor 3|Juni 2017 |22 
                        
                      Gulbuddin dan Larasati | Penatalksanaan Komprehensif Arthritis Gout dan Osteoarthritis pada Buruh Usia Lanjut 
                      kronik,  penurunan  visus,  dan  gangguan  pada                dunia sebanyak 151 juta jiwa. Di kawasan Asia 
                      tulang.                                                        Tenggara kejadian  OA mencapai 24 juta jiwa 
                              Pada sensus penduduk Indonesia tahun                   dan untuk wilayah Indonesia sekitar 100% laki-
                      2010, jumlah lansia tercatat sebanyak 18,1 juta                laki  dan perempuan di Indonesia dengan usia 
                      penduduk  lansia  dan  diperkirakan  akan                      diatas 75 tahun mempunyai gejala-gejala OA. 
                      meningkat 10 tahun mendatang sebesar 60%.                      Osteoartitis     merupakan        penyakit      sendi 
                      Sedangkan  berdasarkan  hasil  Riskesdas  2013                 degeneratif, di mana keseluruhan struktur dari 
                      kepada  lansia  didapatkan  hasil  prevalensi                  sendi     mengalami        perubahan       patologis. 
                      penyakit  sendi  berada  di  urutan  ketiga                    Ditandai  dengan  kerusakan  tulang  rawan 
                      penyakit tidak menular setelah stroke (57,9%)                  (kartilago)     hyalin     sendi,     meningkatnya 
                      dan  hipertensi  (36,8%),  dan  untuk  prevalensi              ketebalan serta sklerosis dari lempeng tulang, 
                      penyakit  sendi  yaitu  24,7%  yang  berdasarkan               pertumbuhan  osteofit  pada  tepian  sendi, 
                      diagnosis       meningkat         seiring      dengan          meregangnya        kapsula      sendi,     timbulnya 
                      bertambahnya umur.3                                            peradangan, dan melemahnya otottotot yang 
                              Salah satu penyakit sendi adalah arthritis             menghubungkan  sendi.  Hal  tersebut  disertai 
                      gout,  arthritis  gout  merupakan  gangguan                    dengan  peningkatan  ketebalan  dan  sklerosis 
                      metabolik  karena  asam  urat  (uric  acid)                    dari  subchondral  yang  bisa  disebabkan  oleh 
                      menumpuk  dalam  jaringan  tubuh,  yang                        pertumbuhan  osteofit  pada  tepian  sendi, 
                      kemudian dibuang melalui  urin.  Pada  kondisi                 peregangan  kapsul  artikular,  sinovitis  ringan 
                      gout,  terdapat  timbunan  atau  deposit  kristal              pada persendian, dan lemahnya otot-otot yang 
                      asam urat didalam persendian. Selain itu asam                  menghubungkan          persendian.      Osteoartritis 
                      urat merupakan hasil metabolisme normal dari                   primer  seringkali  terjadi  tanpa  diketahui 
                      pencernaan  protein  (terutama  dari  daging,                  penyebabnya  yang  dikenali  sebagai  idiopatik 
                      hati, ginjal, dan beberapa jenis sayuran seperti               sedangkan osteoartritis sekunder dapat terjadi 
                      kacang  dan  buncis)  atau  dari  penguraian                   akibat     trauma        pada      sendi,     infeksi, 
                      senyawa purin yang seharusnya akan dibuang                     perkembangan,        kelainan      neurologi,     dan 
                                                                                                  5
                      melalui ginjal, feses, atau keringan. Gout dapat               metabolik.   
                      bersifat  primer,  sekunder,  maupun  idiopatik.                      Hipertensi  merupakan  penyakit  yang 
                      Gout  primer  merupakan  akibat  langsung                      banyak ditemukan pada masyarakat pada saat 
                      pembentukan          asam     urat     tubuh      yang         ini.  Hipertensi  adalah  penyakit  yang  terjadi 
                      berlebihan  atau  akibat  penurunan  ekskresi                  akibat  peningkatan  tekanan  darah.  Tekanan 
                      asam urat. Gout sekunder disebabkan karena                     darah ditentukan oleh dua faktor utama yaitu 
                      pembentukan asam urat yang berlebihan atau                     curah  jantung  dan  resistensi  perifer.  Curah 
                      ekskresi  asam  urat  yang  berkurang  akibat                  jantung adalah hasil kali denyut jantung dan isi 
                      proses  penyakit  lain  atau  pemakaian  obat-                 sekuncup. Besar isi sekuncup ditentukan oleh 
                      obatan  tertentu  sedangkan  gout  idiopatik                   kekuatan kontraksi miokard dan alir balik vena. 
                      adalah hiperurisemia yang tidak jelas penyebab                 Resistensi     perifer    merupakan        gabungan 
                      primer,  kelainan  genetik,  tidak  ada  kelainan              resistensi  pada  pembuluh  darah  (arteri  dan 
                      fisiologis  atau  anatomi  yang  jelas.  Komplikasi            arteriol)   dan  viskositas  darah.  Umumnya 
                      pada gout berhubungan dengan hiperurisemia                     penyakit  hipertensi  tidak  terdeteksi  karena 
                      kronis. Pada arthritis gout kronis dapat terjadi               rendahnya       kesadaran      masyarakat       untuk 
                      kerusakan sendi, bahkan dapat menyebabkan                      memeriksaan kesehatannya.6 
                      deformitas.  Gout  juga  dapat  menimbulkan                           Tujuan  pendekatan  dokter  keluarga 
                      nefrolithiasis  yang  diakibatkan  oleh  nefropati             terhadap tatalaksana dari pasien adalah untuk 
                      urat sehingga dapat timbul gagal ginjal kronis.4               mengobati penyakit yang diderita oleh pasien 
                              Faktor  pencetus  nyeri  sendi  yang  lain             secara     holistik     dan     berkesinambungan 
                      adalah  osteoarthritis  (OA)  karena  nyeri  sendi             sehingga  diharapkan  dapat  meningkatkan 
                      merupakan keluhan utama yang muncul pada                       kesembuhan dan kualitas hidup pasien.  
                      penderita OA. Osteoarthritis merupakan salah                    
                      satu jenis penyakit rematik yang paling banyak                 Kasus 
                      ditemukan  pada  golongan  usia  lanjut  di                           Tn.  S,  74  tahun,  tidak  bekerja,  datang 
                      lndonesia,  berkisar  50-60%.  Data  dari  World               sendiri  ke  Puskesmas  Karang  Anyar  dengan 
                      Health  Organization  (WHO)  tahun  2011                       keluhan nyeri dibagian lutut kaki kiri dan jari-
                      menunjukkan jumlah penderita OA di seluruh                     jari kaki kiri yang dirasa sekitar 10 bulan yang 
                                                                                                                                             
                                                                                            J Medula Unila|Volume 7|Nomor 3|Juni 2017 |23 
                   Gulbuddin dan Larasati | Penatalksanaan Komprehensif Arthritis Gout dan Osteoarthritis pada Buruh Usia Lanjut 
                    
                   lalu  dan  makin  memberat  sekitar  3  minggu       untuk berobat  dan tidak pernah mengontrol 
                   sebelum ke Puskesmas. Nyeri sendi dirasakan          penyakit yang diderita.  
                   hilang   timbul   dan    menghilang     dengan             Pada  pemeriksaan  fisik  penampilan 
                   sendirinya.  Biasanya  nyeri  akan  dirasakan        cukup bersih dan kurang terawat, berat badan 
                   bertambah  pada  pagi  hari  dan  setelah            50 kg, tinggi badan 151 cm, IMT 19,6 (normal), 
                   beraktivitas  berat.  Keluhan  nyeri  sendi  yang    terlihat  sakit  ringan.  Tekanan  darah  140/80 
                   dirasakan     pasien    sangat    mengganggu         mmHg,  nadi  80  x/menit,  frekuensi  napas  17 
                   aktivitasnya  karena  susah  berjalan.  Pasien       x/menit,  suhu  tubuh  36,0  oC.  Pemeriksaan 
                   sudah pernah didiagnosa dengan penyakit yang         status  lokalis  regio  genu  sinistra  didapatkan 
                   sama dan telah melakukan pengobatan tetapi           nyeri    tekan (+), edema (+) dan regio digiti I 
                   pasien tidak melanjutkan pengobatannya dan           dan II pedis sinistra didapatkan nyeri tekan (+), 
                   hanya sekali  berobat.  Riwayat  hipertensi  dan     warna kemerahan dan bengkak, tidak teraba 
                   penyakit  kencing  manis  tidak  pernah  dimiliki                                                 o
                                                                        panas.  Pemeriksaan  ROM  fleksi  genu:  <40 , 
                   oleh pasien.                                         ekstensi  genu:  180o .  Pemeriksaan  Penunjang 
                         Pasien merupakan seorang perokok aktif         berupa  laboratorium  GDS  119  mg/dl,  Asam 
                   sejak usia remaja. Jumlah rokok perhari kurang       Urat 9,7 mg/dl. 
                   dari  2  bungkus  rokok.  Pasien  tidak  pernah            Rumah pasien berada dua ratus meter 
                                                                                                                     2
                   melakukan olahraga.   Pasien kurang mengatur         dari  bibir  jalan  raya  dengan  luas  6x10  m . 
                   pola makan seperti makan tidak tepat waktu           Dinding  anyaman  bambu,  lantai  tanah  keras, 
                   sehingga  kadang  hanya  makan  1  kali  sehari.     dengan jendela di setiap ruangan yang dapat 
                   Sebelum  merasakan  keluhan  di  atas,  pasien       dibuka dan ada pula jendela yang tidak dapat 
                   masih  sering  mengkonsumsi  melinjo,  kopi,         dibuka  sehingga  membuat  sirkulasi  udara 
                   kacang-kacangan,  sayur  hijau  seperti  daun        kurang    dan   dapat   meningkatkan  resiko 
                   singkong, dan jeroan (tinggi purin) tetapi sudah     penyakit  pernapasan.  Terdapat  dua  buah 
                   sekitar    5    bulan    ini    pasien    tidak      kamar tidur,  ruang  keluarga  dan  ruang  tamu 
                   mengkonsumsinya  lagi.  Pasien  mengatakan           menjadi  satu,  serta  satu  kamar  mandi  yang 
                   bahwa jarang minum dan minum tidak terlalu           terletak  dibelakang.  Terdapat  dapur  sekaligus 
                   banyak,  sehari  sekitar  2  Liter  namun  kadang    tempat makan keluarga. Terdapat satu ruang 
                              
                   bisa lebih.                                          memasak  yang  bergabung  dengan  kandang 
                         Pasien  mengeluhkan  sulit  tidur  karena      ayam  dan  gudang  penyimpanan  kayu  bakar 
                   banyak  pikiran  untuk  mencukupi  kebutuhan         sehingga  menimbulkan  kesan  kurang  tertata 
                   dan  memikirkan  anak-anaknya  yang  bekerja         dan  pengap.  Sumber  air  berasal  dari  sumur, 
                   sebagai buruh dengan penghasilan pas-pasan.          terdapat  septic  tank  untuk  pembuangan 
                   Pasien  dulu  bekerja  sebagai  buruh  bangunan      limbah dengan kedalaman 1,5 m dalam hal ini 
                   dan  sudah 5 tahun tidak pernah bekerja lagi         menggambarkan sanitasi rumah cukup baik.  
                   dikarenakan  pasien  merasa  sudah  tua  dan               Pada  pasien  didiagnosis  masalah  klinis 
                   tidak  sanggup  untuk  bekerja  lagi.  Keadaan       sebagai  arthritis  gout,  osteoarthritis,  dan 
                   ekonomi pasien menengah kebawah.                     prehipertensi berdasarkan gejala yang dialami 
                         Tn.  S  tinggal  bersama  istrinya  bernama    serta pemeriksaan fisik yang dilakukan. Faktor 
                   Ny.  M dan satu orang anaknya yang berjenis          resiko  pasien  dari  aspek  internal  yaitu  usia 
                   kelamin laki-laki. Istri Tn. S merupakan seorang     lanjut,  pengetahuan  yang  kurang  mengenai 
                   ibu   rumah  satu  anaknya  yang  tinggal            penyakit  yang  diderita,  pasien  merupakan 
                   dengannya  masih  menganggur.  Hubungan              seorang  perokok  aktif,  riwayat  aktivitas  fisik 
                   pasien dengan anak-anak dan istrinya terjalin        yang  banyak,  dan  pasien  tidak  pernah 
                   baik.  Tn.  S  memiliki    kepribadian  tertutup     berolahraga sedangkan faktor resiko eksternal 
                   sehingga  sering  mimikirkan  sendiri  masalah       antara  lain  kurangnya  pengawasan  keluarga 
                   yang  dia  hadapi.  Tn.  S  merupakan  anak          terhadap  pola  makan  pasien,  kondisi  rumah 
                   pertama dari  4 bersaudara. Ayah dan ibu Tn. S       yang kurang ideal (sangat sempit, lantai tanah, 
                   sudah meninggal dan pasien tidak mengetahui          dinding   anyaman  bambu  ventilasi        dan 
                   penyakit apa yang diderita ibu dan bapaknya          pencahayaan  kurang),  keadaan  psikososial 
                   selama  ibu  dan  bapaknya  hidup.  Pola             yang tertutup, serta keadaan ekonomi keluarga 
                   pengobatan  pasien  dan  keluarga  apabila           yang kurang. Derajat fungsional pasien adalah 
                   mengalami keluhan penyakit pasien baru pergi         derajat 2 yaitu mampu melakukan perawatan 
                   J Medula Unila|Volume 7|Nomor 3|Juni 2017 |24 
                    
                         Gulbuddin dan Larasati | Penatalksanaan Komprehensif Arthritis Gout dan Osteoarthritis pada Buruh Usia Lanjut 
                         diri    namun  terbatas  dalam  mengerjakan                            anamnesis  tentang  keluarga  dan  perihal 
                         aktifitas berat.                                                       penyakit yang telah diderita. Berdasarkan hasil 
                                  Intervensi yang diberikan pada pasien ini                     kunjungan tersebut, diketahui bahwa dari segi 
                         adalah  edukasi  dan  konseling  mengenai                              perilaku         kesehatan            pasien          masih 
                         penyakitnya,  pencegahan  agar  penyakit  tidak                        mengutamakan kuratif daripada preventif dan 
                         muncul  kembali,  pengobatan  yang  harus                              memiliki  pengetahuan  yang  kurang  tentang 
                         dijalani oleh pasien dan cara-cara memperbaiki                         penyakit-penyakit yang ia derita. Pasien jarang 
                         keadaan  pasien.  Pencegahan  kekambuhan                               berolahraga  dan  memiliki  pola  makan  yang 
                         pada           pasien           dilakukan            dengan            tidak teratur. Penghasilan yang ada dirasakan 
                         penatalaksanaan  nonfarmakoterapi  berupa                              masih kurang. Pasien tidak mengetahui riwayat 
                         edukasi       pasien      mengenai         artritis     gout,          penyakit dalam keluarganya karena kurangnya 
                         osteoarthritis,        dan      prehipertensi        berupa            pengetahuan mengenai pentingnya kesehatan 
                         penyebab,           komplikasi,          dan        rencana            keluarga.  Pola  makan  pasien  masih  sering 
                         tatalaksananya. Pasien juga diberikan edukasi                          mengonsumsi  makanan  seperti  jeroan  dan 
                         mengenai          makanan           apa       saja      yang           sayur-sayur  hijau seperti daun singkong, dan 
                         diperbolehkan,  dibatasi,  dan  dihindari  oleh                        sayuran kacang lainnya. Keadaan rumah kurang 
                         pasien  gout  yaitu  makanan  yang  mempunyai                          ideal,  sangat  sempit,  dinding  dari  anyaman 
                         purin tinggi dan menghindari makanan pemicu                            bambu,  lantai  tanah,    kurang  rapi,  ventilasi 
                         hipertensi seperti asin, dan kolesterol tinggi.                        yang  sangat  kurang,  dan  pencahayaan  yang 
                                  Untuk  memperbaiki  keadaan  pasien                           kurang menyebabkan keadaan rumah menjadi 
                         pasien  diedukasi  dan  motivasi  pasien  untuk                        pengap.        Sistem         pelayanan         kesehatan 
                         minum  obat  dan  kontrol  teratur  untuk                              terjangkau  dari  lokasi  tetapi  dari  segi  biaya 
                         memeriksa  tekanan  darah  dan  kadar  asam                            pasien berobat menggunakan Kartu Indonesia 
                         urat, anjuran untuk berolah raga ringan seperti                        Sehat      (KIS).     Pasien      jarang      mengontrol 
                         jalan  atau  senam  ringan  dan  menghindari                           penyakitnya ke Puskesmas dengan alasan tidak 
                         jogging atau lari, melakukan peregangan otot-                          ada yang mengantarkan dan menenmani serta 
                         otot  sebelum  memulai  olahraga,  pasien  ini                         jaraknya  yang  menurut  pasien  jauh.  Sehari-
                         disarankan  juga  untuk  senam  lantai  3  kali                        harinya  pasien  tidak  lagi  bekerja  dan  hanya 
                         seminggu  dimana  pasien  mengambil  posisi                            kadang bekerja sambilan. 
                         terlentang        sambil      meregangkan  lututnya                            Pada pasien ini terdapat 6 kriteria  dari 
                         dengan  cara  mengangkat  kaki  dan  secara                            12  kriteria  klinis  untuk  penegakan  diagnosis 
                         perlahan  menekuk  dan  meluruskan  lututnya,                          gout,  yaitu  lebih  dari  satu  kali  serangan, 
                         pada  keluarga  diberi  pengertian  tentang                            inflamasi  maksimal  dalam  1  hari,  artritis 
                         pentingnya  memberi  dukungan  pada  pasien,                           monoartikuler, kemerahan pada sendi, terjadi 
                         mengawasi pengobatan seperti diet pasien dan                           peningkatan kadar asam urat (9,7 mg/dl), dan 
                         kapan  harus  kontrol  kembali.  Edukasi  juga                         pembengkakan  sendi  yang  asimetris,  sesuai 
                         dilakukan kepada anggota keluarga mengenai                             dengan pedoman untuk penegakan diagnosis 
                         faktor      risiko    yang  ada  dan  pentingnya                       arthritis gout akut yaitu dengan menggunakan 
                         melakukan           deteksi       dini      antara        lain         kriteria dari American College of Rheumatology 
                         pemeriksaan  kadar  asam  urat  dan  tekanan                           (ACR) tahun 1977   ditemukannya kristal urat di 
                         darah.  Penatalaksanaan  farmakoterapi  yang                           cairan  sendi,  atau  adanya  tofus  yang  berisi 
                         diberikan pada pasien adalah Allopurinol 1x100                         kristal  urat,  atau  terdapat  6  dari  12  kriteria 
                         mg, Piroxicam 2x10 mg, Vitamin B Complex 1x1                           klinis,  laboratoris  dan  radiologis,  yang  terdiri 
                         tab, Captopril  1x25 mg.                                               dari  adanya  lebih  dari  satu  kali  serangan 
                         Pembahasan                                                             arthritis akut, inflamasi maksimal terjadi dalam 
                                  Masalah  kesehatan  yang  dibahas  pada                       waktu  satu  hari,  arthritis  monoartikuler, 
                         kasus ini adalah seorang laki-laki berumur 74                          kemerahan  pada  sendi,  bengkak  dan  nyeri 
                         tahun dengan artritis gout, osteoarthritis, dan                        pada  Metatarsophalangeal-1  (MTP-1)  yang 
                         prehipertensi  yang  tidak  terkontrol  sejak  10                      merupakan sendi yang sering terkena, artritis 
                         bulan yang lalu. Kunjungan pertama kali yang                           unilateral  yang  melibatkan  MTP-1,  artritis 
                         dilakukan  adalah  pendekatan  dan  perkenalan                         unilateral      yang      melibatkan        sendi     tarsal 
                         terhadap  pasien  serta  menerangkan  maksud                           kecurigaan  adanya  tofus,  terjadi  peningkatan 
                         dan  tujuan  kedatangan,    diikuti  dengan                            kadar  asam  urat  dalam  darah  (lebih  dari  7,5 
                                                                                                mg/dl),  pembengkakan  sendi  yang  asimetris, 
                                                                                                                                                               
                                                                                                        J Medula Unila|Volume 7|Nomor 3|Juni 2017 |25 
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Gulbuddin dan larasati penatalksanaan komprehensif arthritis gout osteoarthritis pada buruh usia lanjut penatalaksanaan hikmatyar ta fakultas kedokteran universitas lampung abstrak sensus penduduk indonesia tahun jumlah lansia sebanyak juta diperkirakan akan terus meningkat sedangkan berdasarkan hasil riset kesehatan dasar riskesdas prevalensi penyakit sendi berada diurutan ketiga tidak menular setelah stroke hipertensi yang seiring bertambahnya umur salah satu adalah merupakan gangguan metabolik asam urat menumpuk dalam jaringan tubuh terdapat defosit kristal di persendian pencetus nyeri lainnya degeneratif ditandai dengan kerusakan tulang rawan meningkatnya ketebalan serta sklerosis lempeng banyak ditemukan masyarakat saat ini akibat peningkatan tekanan darah umumnya terdeteksi karena rendahnya kesadaran untuk memeriksaan kesehatannya metode digunakan case report data primer diperoleh melalui anamnesis pemeriksaan fisik pasien memiliki derajat fungsional prehipertensi faktor resiko i...

no reviews yet
Please Login to review.