Authentication
182x Tipe DOC Ukuran file 0.15 MB Source: repo.stikesicme-jbg.ac.id
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN STROKE DENGAN MASALAH HAMBATAN MOBILITAS FISIK STUDI DI RUANG KRISSAN RSUD BANGIL PASURUAN JURNAL Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Ahli Madya Keperawatan pada Program Studi Diploma III Keperawatan OLEH : FIKKI MEGA OKTAVIANA NIM 161210018 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG 2019 1 ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN STROKEDENGAN MASALAH HAMBATAN MOBILITAS FISIK DI RUANG KRISSAN RSUD BANGIL PASURUAN Fikki Mega Oktaviana*Hindyah Ike**Dwi Prasetyaningati*** ABSTRAK Pendahuluan Stroke merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung. Stroke menimbulkan berbagai masalah, salah satunya adalah hambatan mobilitas fisik yang diakibatkan karena hemiparesis ataupun hemiplegi pada ekstermitas. Tujuan penelitian ini adalah melaksanakan asuhan keperawatan pada klien yang mengalami stroke dengan masalah hambatan mobilitas fisik. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus. Penelitian dilaksanakan di ruang Krissan RSUD Bangil Pasuruan dengan partisipan 2 orang dengan diagnosa stroke non hemoragik dengan masalah hambatan mobilitas fisik. Hasil penelitian yang telah dilakukan di ruang Krissan selama tiga hari dari tanggal 15 April sampai 17 April 2019 dengan hasil masalah teratasi sebagian diperoleh data, pada klien 1 mengeluh tangan dan kaki sebelah kiri terasa lemas untuk digerakkan, terjadi hemiparesis pada ekstermitas kiri sedangkan pada klien 2 mengeluh tangan dan kaki sebelah kanan terasa lemas untuk digerakkan, terjadi hemiparesis pada ekstermitas kanan. Kesimpulan dari kasus keluarga klien 1 dan 2 dengan penderita stroke adalah masalah teratasi sebagian. Saran dari studi kasus ini adalah akan lebih baik jika latihan ROM atau latihan teknik ambulasi lebih ditingkatkan dengan jadwal yang pasti sesuai dengan indikasi pada klien. Kata kunci: asuhan keperawatan, stroke non hemoragic, hambatan mobilitas fisik NURSING CARE FOR STROKE CLIENTWITH THE PROBLEM OF PHYSICAL MOBILITY OBSTACLES IN KRISSAN’S ROOM BANGIL HOSPITAL PASURUAN ABSTRACT Introduction Stroke is the number two that causing dead in the after heart illness. Stroke is causing some problems, which one is obstacles of physical mobility that caused by hemiparesis or hemiplegic in extremities. Purpose of this study is to implement nursing care for clients who have had a stroke with problems with physical mobility. Method is descriptive using the case study method. The study was carried out in the Krissan room at Bangil Pasuruan Hospital with participants of 2 people diagnosed with non-hemorrhagic stroke with problems with physical mobility.Results of the research conducted in Krissan's room for three days from April 15 to April 17 2019 with the results of the problem resolved in part obtained data, on client 1 complained that the left hand and foot felt hard to move, hemiparesis happened on the left extermity, while client 2 complained that the right hands and foot felt hard to move, hemiparesis happens in the correct extermity.Conclusion of the case family 1 and 2 clients with stroke is partly the problem is fixed. Suggestion from this 2 case study are that it would be better if ROM exercises or training in ambulation techniques were improved with a definite schedule in accordance with the indication to the client. Keywords: Non hemorrhagic, self care deficit PENDAHULUAN berpenghasilan rendah. Depkes (2017) bahwa dari 10 penyakit kematian utama Stroke merupakan salah satu penyebab berdasarkan sample registrasi sistem (SRS) kematian dengan jumlah yang tinggi di diantaranya adalah penyakit tidak menular dunia (WHO, 2017). Stroke dapat terjadi yaitu stroke di nomor pertama, urutan karena terganggunya suplai darah ke otak kedua penyakit jantung koroner dan ketiga yang dikarenakan pecahnya pembuluh diabetes mellitus. Di Indonesia, jumlah darah atau karena tersumbatnya pembuluh penderita stroke tahun 2017 diperkirakan darah.Tersumbatnya pembuluh darah sebanyak 12,1 persen. Jawa timur menyebabkan terpotongnya suplai oksigen menduduki nomor empat tertinggi dan nutrisi yang mengakibatkan terjadinya prevelensi yaitu sebesar 16 persen. Data kerusakan pada jaringan otak (World yang dihimpun dari ruang krissan RSUD Health Organization, 2016). Gejala ini Bangil Pasuruan, selama tahun 2017, berlangsung cepat berkembang dalam 24 jumlah pasien yang mengalami stroke di jam atau lebih yang dapat menyebabkan RSUD Bangil mencapai 962 orang. kematian. Stroke merupakan masalah yang serius didunia karena dapat menyebabkan Faktor resiko penyebab stroke antara lain kecacatan fisik dalam jangka waktu yang seperti hipertensi, kolesterol, dan diabetes. cukup lama dan kematian secara tiba-tiba Hipertensi menjadi penyebab yang sering (Pugh, Mathiesen & Meighan, 2009). terjadi pada pasien stroke. Hipertensi dapat Kondisi yang dapat terjadi pada pasien menyebabkan perubahan patologis baik stroke beragam, seperti kelumpuhan dalam pembuluh darah kecil maupun anggota gerak, bibir tidak simetris, bicara pembuluh darah besar, salah satunya arteri pelo atau afasia, nyeri kepala, penurunan basilaris ke otak. Penyebab stroke yaitu kesadaran. Salah satu adalah masalah pecahnya pembuluh darah di otak atau keperawatan yang perlu penanganan lebih terjadinya thrombosis dan emboli. lanjut yaitu hambatan mobilitas fisik, Gumpalan darah akan masuk ke aliran karena pasien stroke akan merasa darah sebagai akibat dari penyakit lain atau kehilangan kekuatan pada salah satu karena adanya bagian otak yang cidera dan anggota gerak. menutup atau menyumbat arteri otak (Batticaca, 2008). Akibatnya fungsi otak Data World Health Organization (WHO, terhenti dan terjadi penurunan fungsi otak 2017) menyatakan bahwa stroke sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan, merupakan penyebab kedua kematian maka dari itu timbulah masalah hambatan setelah penyakit jantung iskemik serta mobilitas fisik. Biasanya pada pasien penyebab ketiga kecacatan setelah stroke yang mengalami hambatan penyakit menular dan kanker. Sekitar 15 mobilitas fisik dikarenakan klien itu yang juta orang menderita stroke yang pertama sering terkena saraf di otak sehingga kali setiap tahun, dengan sepertiga dari mengalami gangguan pada kekuatan otot kasus ini atau sekitar 6,6 juta yang tersebut dan mengalami gangguan pada mengakibatkan kematian (3,5 juta jiwa keseimbangan anggota tubuh. Jika pada perempuan dan 3,1 juta jiwa laki-laki). pasien stroke mengalami gangguan pada Stroke merupakan masalah besar di kekuatan ototnya melemah maka akan negara-negara berpenghasilan rendah berdampak pada saat melakukan aktivitas daripada di negara berpenghasilan tinggi. sehari-hari (Ariani, 2012). Lebih dari 81 persen kematian akibat stroke terjadi di negara-negara 3 Untuk mencegah terjadinya suatu penyakit teoritis dalam studi kasus ini adalah untuk stroke maka perlu dilakukan mobilisasi, pengembangan ilmu keperawatan, tujuannya untuk meningkatkan khususnya terkait asuhan keperawatan kemandirian diri, meningkatkan kesehatan, klien stroke dengan masalah hambatan memperlambat proses penyakit khususnya mobilitas fisik.Manfaat praktis penulisan penyakit generative dan aktualisasi diri ini adalah untuk memberikan konstribusi (Mubarak, Lilis, Joko, 2015). Latihan laporan kasus asuhan keperawatan pada mobilisasi pada pasien stroke juga klien stroke dengan hambatan mobilitas bertujuan untuk memperbaiki fungsi fisik bagi pengembangan praktik neurologis melalui terapi fisik dan teknik keperawatan di lapangan dan pemecahan lain. Mobilisasi di tempat tidur merupakan masalah khususnya dalam bidang atau suatu program untuk menyembuhkan profesi keperawatan, serta sebagai stroke, tujuannya untuk mencegah referensi bagi peneliti selanjutnya. terjadinya kekakuan (kontraktur) oto dan kemunduruan pemecahan dan kekakuan pada otot (dekondisioning), untuk BAHAN DAN METODE PENELITIAN mengoptimalkan pengobatan sehubungan masalah medis dan menyediakan bantuan Rancangan yang digunakan dalam psikologis pasien dan keluarga (Junaidi, penelitian ini adalah metode penelitian 2006). Biar otot tidak mengalami deskriptif studi kasus. Penelitian studi gangguan pada kekuatan ototnya maka kasus adalah suatu penelitian yang perlu memberikan mobilisasi kepada dilakukan secara intensif terinci dan pasien stroke seperti dengan memberikan mendalam terhadap suatu organisasi, terapi range of motion atau ROM (Ariani, lembaga atau gejala tertentu. Studi kasus 2012). Latihan ini adalah salah satu bentuk dilakukan dengan cara meneliti suatu intervensi fundamental perawat yang dapat permasalahan melalui suatu kasus yang dilakukan untuk keberhasilan regimen terdiri dari unit tunggal. Jenis penelitian terapeutik bagi pasien dan dalam upaya studi kasus deskriptif ini dengan pencegahan terjadinya kondisi cacat menggunakan suatu metode observasi permanen pada pasien paska perawatan di parsitipasif. Metode observasi partisipasi rumah sakit sehingga dapat menurunkan yaitu pengalaman terhadap subyek untuk tingkat ketergantungan pasien pada mendapatkan informasi secara mendalam, keluarga. dan peneliti ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Dalam studi kasus ini peneliti Rumusan Masalah Bagaimana asuhan menggunakan dua klien yang akan dikaji keperawatan klien stroke di ruang Krissan sesuai keluhan dan diberi asuhan RSUD Bangil Pasuruan?. Tujuan Umum keperawatan. Mampu untuk melaksanakan asuhan keperawatan klien stroke di ruang Krissan Penelitian ini adalah penelitian untuk RSUD Bangil Pasuruan. Tujuan khusus mengeksplorasi suatu masalah asuhan Mampu untuk melakukan pengkajian keperawatan pada klien yang mengalami keperawatan pada klien stroke di ruang stroke dengan masalah habatan mobilitas Krissan RSUD Bangil Pasuruan, Mampu fisik di Ruang Krissan RSUD Bangil menetapkan diagnosis keperawatan pada Pasuruan. Partisipan pada kasus ini adalah klien stroke di ruang Krissan RSUD Bangil 2 klien stroke dengan masalah dhambatan Pasuruan, Mampu menyusun perencanaan mobilitas fisik dengan criteria subjek: 2 keperawatan pada klien stroke di ruang Klien yang mengalami stroke, 2 Klien Krissan RSUD Bangil Pasuruan, Mampu yang mengalami hambatan mobilitas fisik, melaksanakan tindakan keperawatan pada 2 Klien yang dirawat pada hari ke 1 klien stroke di ruang Krissan RSUD Bangil diruang krissan, 2 Klien yang bersedia Pasuruan, Mampu melaksanakan evaluasi dijadikan subjek penelitian dan 2 Klien dan keperawatan pada klien stroke di ruang keluarga yang kooperatif. Krissan RSUD Bangil Pasuruan. Manfaat 4
no reviews yet
Please Login to review.