Authentication
144x Tipe PDF Ukuran file 0.08 MB Source: simdos.unud.ac.id
PERANAN BAHAN ORGANIK TERHADAP PERBAIKAN SIFAT TANAH PASIR PANTAI UNTUK BUDIDAYA TANAMAN SEMANGKA DI DESA KUSAMBA, KECAMATAN DAWAN, KABUPATEN KLUNGKUNG WIYANTI, NI NENGAH SONIARI Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana Email : wiyanti1259@gmail.com ABSTRACT The study about "The Role of Organic Matter on Improvement Sand Beach Soil properties for Watermelon Cultivation " has been conducted in the Kusamba village, Dawan sub district, Klungkung. The aimed of this study to determine the role of organic matter in the soil properties of the sand beach ( type Entisol ) to increase crop productivity of Watermelon at Kusamba Village, Dawan sub district, Klungkung . The research was a pot experiment with the completely randomized design ( CRD ) method with factorial allocations. The treatments used organic fertilizer of waste cattle with base fertilizer ( N , P , K ). The dosage of organic fertilizer were : P0 (20% of weight of soil); P1 (40 % of the weight of the soil); P2 (60 % of the weight of the soil), and P3 (60 % of the weight of the soil). Each treatment was repeated three times, so be got 12 pots treatment. Based on the results of the study showed that treatment of organic matter give to highly significant effect for all parameters were observed, except for the effect of soil pH is not significantly different. Organic matter can decrease bulk density, soil permeability , and increase the total porosity of the soil . It is also able to increase total nitrogen , available soil P , dry weight of crop and the weight of the fruit at harvest . The highest bulk density at P0 and the lowest at P3. or decreased by 23.17 % , the lowest soil porosity in treatment P0 ( 58.4509 % ) and highest in treatment P3 ( 63.1158 % ) or an increase of 7.98 % ) , while the highest soil permeability in treatment P0 ( 205.733 cm / hour ) and the lowest in treatment P3 ( 151.643 cm / h ) or decreased by 26.29 % . The highest of Nitrogen - total and available P at treatment P3 (0.08 % and 6.66%), respectively increased by 100 % and 135.33 % when compared with P0 ( 0.4 % and 2 , 83 % ) . The highest dry weight of crop and weight of fruit at harvest were at treatment P3 , respectively amounted to 53.3 g / pot and 1343.47 g / pot , or an increase of 48.81 % and 97.70 % when compared with treatment P0 ( 35.83 g / pot and 747.8 g / pot ) . Key words : organic matter, sand beach soil, soil properties, water melon cultivation 1 PENDAHULUAN Wilayah pantai di desa Kusamba Klungkung merupakan ladang garam bagi masyarakat setempat. Penambangan garam ini biasanya hanya dapat dilakukan pada waktu musim kemarau, sedangkan pada musim hujan masyarakat tidak mempunyai pekerjaan tetap. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya masyarakat dapat memanfaatkan lahan berpasir yang ada di wilayah ini untuk bercocok tanam. Lahan berpasir pada umumnya merupakan tanah yang kurang produktif, sehingga perlu dberikan masukan untuk meningkatkan produktivitasnya supaya produksi tanaman dapat ditingkatkan. Tanah yang berkembang di wilayah ini adalah tanah entisol psammet yang mana kandungan pasirnya lebih dari 70%. Tanah jenis ini termasuk tanah yang masih muda dan belum banyak mengalami perkembangan, pada umumnya ketebalan solumnya tidak lebih dari 25 cm dengan struktur lepas atau butir tunggal dan teksturnya pasir, permeabilitas dan infiltrasi cepat sampai sangat cepat, serta kandungan bahan organiknya rendah. Menurut Hardjowigeno (1995), bahwa tanah Entisol merupakan tanah yang masih sangat muda yaitu baru tingkat permulaan dalam perkembangannya, tidak ada horizon penciri lain kecuali epipedon ochrik, albik atau histik. Santoso (1993) mengatakan bahwa tanah Entisol terbentuk dari endapan sungai (alluvial yang mengalami diskontinuitas tanah yang terbentuk karena tidak mempunyai hubungan satu dengan yang lain), sehingga C organiknya rendah. Menurut Darmawijaya (1990) Tanah Entisol umumnya cukup mengandung unsur P dan K yang masih segar, tetapi belum tersedia bagi tanaman tetapi kekurangan unsur N. Dengan demikian untuk meningkatkan produktivitasnya, maka sifat-sifat tanah jenis ini harus dilakukan perbaikan. Salah satu cara untuk memperbaiki dapat dengan menambahkan bahan organik. Bahan organik mempunyai peranan penting dalam memperbaiki sifat tanah baik sifat fisik, kimia maupun biologi. Menurut Sisworo (2006) dalam Pirngadi (2009), bahwa bahan organic merupakan sumber karbon yang merupakan sumber pakan dan energy untuk mendukung kehidupan dan berkembangbiaknya berbagai jenis mikroba dalam tanah. Mikrobia merupakan factor yang sangat penting dalam 2 proses dekomposisi dalam tanah. Selain itu juga berpengaruh dalam proses pembentukan struktur tanah atau agregasi tanah baik secara langsung maupun tidak langsung. Struktur tanah yang baik akan menyebabkan aerasi tanah menjadi ideal bagi proses lalulintas udara dan air, daya memegang air meningkat, sehingga pada gilirannya air tidak akan hilang begitu saja dan dapat tersedia dalam waktu yang relative lama bagi tanaman. Dari segi kimia bahan organic mampu menyediakan unsure hara yang lengkap baik unsure mikro maupun makro walaupun jumlahnya relative rendah, sehingga dalam prakteknya harus diimbangi dengan penggunaan pupuk anorganik. Menurut penelitian Dahlan, dkk. (2008) bahwa perlakuan pupuk kandang kuda yang dikombinasikan dengan pupuk N, P, dan K berpengaruh nyata terhadap perubahan sifat-sifat tanah, yaitu kadar lengas, kadar C-organik, pH, dan P tersedia tanah. Peningkatan kadar P tanah seiring dengan peningkatan kadar lengas dan pH tanah, tetapi kadar C-organik mengalami penurunan. Kadar P-tersedia tertinggi diperoleh pada kombinasi perlakuan aplikasi pupuk kandang 15 ton ha-1 dan pupuk NPK 300 kg ha-1 dengan lama inkubasi 14 hari. Sedangkan menurut penelitian Chusnul Agustina (2007), bahwa pemberian kompos dengan dosis 30 ton ha-1 berpengaruh terbaik dalam memperbaiki beberapa sifat fisik tanah, yaitu mampu menurunkan berat isi tanah, berat jenis, dan pori drainase cepat. Selain itu juga mampu meningkatkan porositas total tanah, pori drainase lambat maupun pori air tersedia serta kemantapan agregat. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian pot yang berjudul : “Peranan Bahan Organik Terhadap Perbaikan Sifat Tanah Pasir Pantai Untuk Budidaya Tanaman Semangka di Desa Kusamba Klungkung. Hasil dari penelitian ini diharapkan bahwa bahan organic dapat meningkatkan produktivitas tanah pasir, sehingga dapat meningkatkan produksi tanaman semangka di Kusamba Klungkung, dan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan petani garam di wilayah ini. 3 BAHAN DAN METODE Percobaan merupakan penelitian pot yang dilakukan di rumah kaca kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Masing-masing pot diisi dengan 15 kg tanah. Analisis tanah dilakukan di laboratorium konsentrasi tanah dan lingkungan Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang ditata dengan alokasi faktorial dengan satu factor perlakuan. Perlakuan yang diberikan adalah pupuk organic dari kotoran sapi dengan 4 aras perlakuan, yaitu 0% sebagai control (P0), 20% berat Tanah (P1), 40% berat tanah (P2), dan 60% berat tanah (P3).Masing-masing perlakuan diulang 3 kali, sehingga diperoleh 12 pot percobaan. Selain pupuk organic juga menggunakan pupuk anorganik pelangi (N, P, dan K) dengan dosis 400 kg/ha sebagai pupuk dasar. Parameter yang diamati meliputi parameter tanah dan tanaman. Parameter tanah meliputi tekstur, berat volume (BV), berat jenis (BJ), kadar air, porositas total, permeabilitas, kadar nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), pH, bahan organic, dan kadar garam tanah, sedangkan parameter tanaman meliputi berat berangkasan dan berat buah segar. Metode analisis tanah yang digunakan adalah : tekstur dengan metode pipet, BV dengan metode ring sampel, BJ dengan piknometer, kadar air dengan metode gravimetric, permeabilitas dengan metode konstan head permeameter dan porositas total dihitung menggunakan rumus (1 – BV/BJ) x 100%. Parameter sifat kimia dianalisis dengan metode : N dengan metode Kjeldahl, P dan K dengan metode Bray I, pH dengan permeameter, bahan organic dengan metode Walkey & Black, dan kadar garam dengan electric conductometer. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : zat-zat kimia untuk analisis tanah, tanah Entisol, pupuk kandang, dan pupuk pelangi (N, P, dan K). Sedangkan alat-alat yang digunakan adalah : ember untuk pot penanaman, ayakan untuk ngayak tanah, oven, timbangan, dan alat-alat lain untuk analisis tanah. 4
no reviews yet
Please Login to review.