Authentication
212x Tipe PDF Ukuran file 0.36 MB Source: repository.unair.ac.id
Tinjauan Pustaka PENGUKURAN TINGKAH LAKU PADA MODEL NYERI NEUROPATIK PERIFER: TIKUS DENGAN CCI (CHRONIC CONSTRICTION INJURY) BEHAVIORAL ASSESMENT OF THE PERIPHERAL NEUROPATHIC PAIN MODEL: RAT WITH CCI (CHRONIC CONSTRICTION INJURY) Hanik Badriyah Hidayati,* Paulus Sugianto,* Junaidi Khotib,** Chrismawan Ardianto,** Kuntoro,*** Mohammad Hasan Machfoed* ABSTRACT Neuropathic pain occurs in 20% of patients with chronic pain. This mainly due to the lack of effective treatment and the presence of drug’s side effects. Animal models have been broadly utilized in validating the therapeutic target and the development of analgesic drugs. Chronic constriction injury (CCI) is a model of peripheral neuropathic pain characterized by allodynia and hyperalgesia. Chronic constriction injury model is produced by loose ligation of the sciatic nerve resulting in nerve damage, thus sensitizes and lowers pain threshold. The pain threshold test is performed by providing a pressure and thermal sensory stimulus that results in observable withdrawal behavior. This article discusses several methods in assessing pain-related behavior on the CCI neuropathic pain model. Keywords: Behavioral, chronic constriction injury, mechanical, neuropathic pain ABSTRAK Nyeri neuropatik terjadi pada seperlima pasien dengan nyeri kronik. Hal ini disebabkan karena terapi nyeri neuropatik masih kurang efektif dan adanya efek samping obat. Model hewan terbukti bermanfaat untuk validasi target dan perkembangan obat analgesik. Chronic constriction injury (CCI) merupakan model nyeri neuropatik perifer dengan karakteristik alodinia dan hiperalgesia. Model CCI dibuat dengan memberikan ligasi longgar pada saraf skiatik yang menyebabkan kerusakan saraf, sehingga terjadi sensitisasi dan ambang nyeri menurun. Tes ambang nyeri dilakukan dengan memberikan stimulus sensorik berupa tekanan dan panas yang akan menghasilkan tingkah laku withdrawal yang bisa diobservasi. Artikel ini membahas penilaian tingkah laku nyeri pada model nyeri neuropatik CCI. Kata kunci: Chronic constriction injury, mekanik, nyeri neuropatik, tingkah laku *Departemen Neurologi FK Universitas Airlangga/RSUD Dr. Soetomo, Surabaya; **Departemen Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya; ***Departemen Biostatika dan Kependudukan Universitas Airlangga, Surabaya. Korespondensi: hanikhidayati@yahoo.com. PENDAHULUAN dan hiperalgesia. Alodinia adalah persepsi nyeri yang Definisi nyeri menurut International Association diakibatkan oleh stimulus yang seharusnya tidak for the Study of Pain (IASP) adalah pengalaman menimbulkan nyeri, sedangkan hiperalgesia adalah sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan peningkatan respons atas stimulus yang secara 3-4,8 terkait dengan kerusakan jaringan, baik aktual normal terasa nyeri. maupun potensial, atau yang digambarkan dalam Intensitas nyeri yang terjadi pada nyeri 1-3 Adapun nyeri neuropatik neuropatik berkisar dari sedang, berat, sampai sangat bentuk kerusakan tersebut. 9-10 disebabkan oleh berbagai macam jejas atau penyakit berat. Hal ini mengakibatkan nyeri neuropatik atau disfungsi saraf pada jalur somatosensorik, baik memiliki dampak berupa gangguan pada banyak 4-6 aspek kehidupan pasien seperti kesehatan, pekerjaan, sentral maupun perifer. Gangguan sinyal saraf somatosensorik tersebut hubungan sosial, hobi, tidur, mood maupun kognitif, bisa diakibatkan oleh trauma, inflamasi, penyakit bahkan kecelakaan lalu lintas pada daerah perkotaan 11-13 metabolik (misal: neuropati diabetik), infeksi (misal: yang padat penduduk. neuralgia posherpetik), tumor, toksin atau akibat Dalam beberapa dekade terakhir model hewan 3,7-8 penyakit saraf primer. Berdasarkan durasinya, tikus telah membantu meningkatkan pengetahuan nyeri neuropatik termasuk nyeri kronik. Nyeri mendasar mengenai mekanisme nyeri dan terapi 14-15 Salah satu model nyeri neuropatik juga tergolong dalam nyeri patologis, farmakologi nyeri. serta memiliki karakteristik yang khas, yaitu alodinia neuropatik perifer yang bisa dibuat dari tikus Neurona Vol. 35 No. 3 Juni 2018 209 Tinjauan Pustaka 10,16-17 trokanter femoral tungkai posterior. Hal ini bertujuan adalah chronic constriction injury (CCI), yang menyebabkan gangguan pada transmisi sinyal mengekspos saraf skiatik setelah dilakukan diseksi 18 13-16 nosiseptif. gluteus dan biseps femoral. Model ini bisa dibuat Studi jejas saraf perifer CCI akan membantu dari hewan tikus dengan cara mengikatkan 4 buah memahami nosiseptif dan peristiwa yang ikatan menggunakan benang (4-0) chromic gut atau berkontribusi pada terjadinya status nyeri kronik cat gut atau silk secara longgar pada saraf skiatik di neuropatik, termasuk menemukan obat nyeri pertengahan paha, yaitu 1mm dari trifurkasio dan neuropatik yang masih belum memuaskan. Artikel distal dari sciatic notch untuk menginduksi terjadinya 5,9-10,13,16,20 ini juga mengenalkan tentang pengukuran nyeri pada sedikit iskemia saraf. Empat ikatan tersebut tikus CCI, yaitu dengan mengukur tingkah laku tikus terbentang sepanjang 7mm di sepanjang saraf skiatik 20 yang jarang dibahas pada jurnal-jurnal yang ada. dengan jarak antar ikatan 1mm. Dua ikatan paling PEMBAHASAN luar diikatkan terlebih dahulu, dua ikatan sisanya Chronic constriction injury pertama kali diikatkan di tengah dua ikatan awal. Peneliti lain dikenalkan oleh Bennett dan Xie pada tahun 1988 melakukan ikatan sebanyak 3 buah dengan jarak 9 dan dimodifikasi oleh Sommer dkk (Gambar 1).5,13,16 antar ikatan 1-1,5mm. Ikatan diberikan sampai tampak kaki belakang hewan mengalami twitching singkat.5,21 Selama prosedur pembedahan hewan dianestesi dengan salah satu dari bahan berikut: ketamine dan xylazine (Sigma–Aldrich) masing-masing 60mg/ kg dan 8mg/kg; ketamine dan xylazine berturutan 50mg/kg dan 7,5mg/kg injeksi intra peritoneal (IP); tribromoethilene 25mg/kg IP; chloralhydrate 4% 10mL/kg IP; sodium pentobarbital 50 atau 60mg/ kg IP; pentobarbiton 50mg/kg IP; isoflurane; dan 5,9,13,16,20,22-23 sebagainya. Pascapembedahan luka dijahit dengan jahitan bedah nonabsorbable dan diberi salep Gambar 1. Ilustrasi Pembuatan Model Chronic antibiotik topikal. Semua pembedahan dilakukan oleh Constriction Injury, PSL (Partial Sciatic Nerve personil yang sama untuk meminimalisir perbedaan Ligation), dan L5/6 SNL (Spinal Nerve Ligation) pada 16 metode. 16 Tikus/Mencit Inflamasi akibat CCI akan menghasilkan Karakteristik khas model CCI berupa alodinia dan perubahan baik neuropatologi maupun perubahan 5,18-19 hiperalgesia. Banyak temuan dalam dunia tingkah laku. Alodinia dan hiperalgesia tampak medis yang berkaitan dengan jalur nyeri neuropatik signifikan dalam 3-8 hari pascatindakan dan bisa didapatkan dari penelitian dengan menggunakan 5,9,19 berlangsung dalam jangka lama. model hewan CCI, antara lain peran kanal kalsium PENILAIAN TINGKAH LAKU PADA CCI tipe N pada neuropati diabetik, efek antihiperalgesik Penilaian tingkah laku nyeri pada hewan coba obat diosmin melalui jalur sentral (reseptor seperti model nyeri neuropatik CCI bisa dinilai dopaminergik D dan opioid) dan jalur perifer 2 dari tingkah laku nyeri, baik yang terjadi secara (penurunan sitokin antiinflamasi seperti TNF-α, 13 Tes hiperalgesia IL-1β, dan IL-6), serta ditemukannya keterlibatan spontan maupun secara induksi. microRNA pada mekanisme terbentuknya nyeri mekanik dan termal berguna untuk mengukur 4,19-20 toleransi antinosiseptik. Respons tingkah laku nyeri neuropatik. yang terjadi dapat bermacam-macam, misalnya: Model CCI dibuat dengan cara membuat insisi menghindar, menjilat, menyentak, bergoyang, longitudinal sepanjang 15mm pada paha kanan level 210 Neurona Vol. 35 No. 3 Juni 2018 Tinjauan Pustaka 30 menggigit, melompat, meregangkan abdomen, mekanik didapatkan dari alat von Frey yang terdiri menarik diri, berlari, melindungi telapak kaki atau dari beberapa buah filamen dalam ukuran gram. merubah postur.10,24-26 Filamen yang pernah digunakan adalah berukuran 28 Tingkah Laku Nyeri Spontan 0,6–26g, atau 0,40;0,60;1,40;2,0;4,0;6,0;8,0;10,0; Tikus diletakkan dalam kandang berukuran dan 15,0g.31 Penelitian lain menggunakan filamen 100cm x 50cm x 50cm selama 5 menit untuk dengan ukuran 2,4,6,8,10,15,26, dan 60g dengan 16 aklimatisasi. Masing-masing tikus eksperimen dimulai dari filamen berukuran 2,0g. maupun kontrol diamati selama 30 menit. Pengamat Hewan coba dipegang oleh peneliti secara mengidentifikasi masing-masing komponen tingkah hati-hati sedemikian rupa sehingga meminimalisir laku dan merekamnya dengan menggunakan software induksi stres yang mungkin bisa terjadi. Masing- (R) masing filamen von Frey diaplikasikan melalui dasar komputer sebagai contoh Comporta yang didesain oleh Prof. Marcus Vale (Federal University of Ceara, kandang pada permukaan plantar masing-masing Brazil).13 kaki belakang secara perpendikular selama 5 detik 20,28 Pengamatan pertama dilakukan sebelum dengan interval 15 detik, atau 6-8 detik dengan 28,31 pembedahan (baseline), kemudian pada hari ke-5 interval 30 detik, atau selama 3 detik dengan 16 dan ke-15 pascapembedahan. Dihitung rerata delta interval 3 detik selama 3 kali. tingkah laku dari nilai baseline (dalam hitungan Respons positif adalah saat tikus mengalami 20,28 detik). Beberapa tingkah laku nyeri spontan yang bisa withdrawal tajam pada kaki belakang. Ambang diamati antara lain mencakar dan menggigit. Dicatat withdrawal kaki terhadap stimulus mekanik waktu yang diperlukan untuk melukai kulit dengan digunakan sebagai indikator terhadap sensitifitas gerakan mencakar dan menggigit. Mencakar adalah mekanik terhadap telapak kaki yang terkena 27 waktu yang diperlukan oleh tikus untuk mengangkat stimulus. Ambang batas mekanik diukur dengan kaki belakang kiri atau kanan dan menggerakan menggunakan metode “up-down”.31-32 Saat terjadi cakarnya secara cepat untuk mencakar bagian respons positif terhadap stimulus, diaplikasikan tubuhnya, sedangkan respons menggigit adalah filamen von Frey yang lebih kecil. Sebaliknya saat waktu yang diperlukan oleh tikus untuk menusuk terjadi respons negatif, digunakan filamen yang lebih bagian kulit kiri maupun kanan dengan mulut dan besar. 31-16 13 10,20 gigi. Nilai cut off yang dipakai adalah 16g Tingkah Laku Nyeri Induksi (Uji Nyeri Multimodal) dengan pemeriksaan sebanyak 10 kali. Jika ada Nyeri neuropatik bisa dinilai dengan uji nyeri withdrawal 5x dari 10 kali uji maka dinyatakan 28,31 multimodal yang meliputi hiperalgesia mekanik, sebagai 50% ambang withdrawal. Para peneliti hiperalgesia termal, alodinia mekanik, alodinia dingin, lainnya mengaplikasikan filamen von Frey sebanyak 16 dan pain aversiveness (place escape/avoidance 3 kali. Hasil pemeriksaan dinyatakan sebagai PWT paradigm). Nilai dasar (baseline) diambil dari pre (paw withdrawal treshold). 19,27 Waktu pelaksanaan pemeriksaan dengan dan pasca-CCI. Hiperalgesia Mekanik menggunakan von Frey ini berbeda-beda, ada yang Pemeriksaan ini merupakan stimulasi mekanik melakukan pemeriksaan pada hari ke-3,7, dan 14 untuk menilai tingkah laku nosiseptif pada hewan pascaoperasi, ada yang pada hari ke-0,2,7, dan 14 28 pascaoperasi, atau pada hari ke-1,3,5,7, dan 14 coba. Sebelum dilakukan pemeriksaan, tikus pascaoperasi, ada yang pada hari ke-8,17,24, dan dibiarkan beradaptasi dengan lingkungan selama 15 31, serta ada yang pada hari ke-0,12,26,28, dan 20,28 29 menit atau 2 hari. Tikus diletakkan di sebuah 10,16,20,32 kandang plastik berukuran 13cm x 21cm x 16cm 35 pascaoperasi. Nilai baseline didapatkan 20,28 dengan melakukan pemeriksaan von Frey sebelum yang bagian bawahnya berupa kawat. 28,31 Hiperalgesia mekanik dites dengan memberi- pemberian terapi atau pembedahan. Sebuah 28 penelitian melaksanakan pemeriksaan dengan kan tekanan mekanik pada kaki model. Stimulus Neurona Vol. 35 No. 3 Juni 2018 211 Tinjauan Pustaka menggunakan von Frey ini antara jam 9 pagi sampai Alodinia Mekanik 31 jam 2 siang. Penelitian lain melakukan penilaian Pemeriksaan alodinia untuk melihat tingkah 16 tingkah laku antara jam 10.00 hingga 14.00. laku nyeri neuropatik ini dilakukan dengan pemberian Hiperalgesia Termal stimulus mekanik pada kaki belakang. Sensitivitas 33 mekanik pada kaki belakang diukur dengan Nyeri akan berpengaruh pada tingkah laku. Pada pemeriksaan hiperalgesia termal, panas menentukan ambang withdrawal pada filamen von diberikan pada telapak kaki untuk mengamati respons Frey. Dilakukan perekaman ambang batas tekanan 5 gerakan mencit. Respons atau sensitivitas nosiseptif (dalam gram) saat terjadi tarikan kaki. terhadap stimulus termal akan diekspresikan Disiapkan satu plastik set filamen von Frey sebagai PWL (paw withdrawal latency) dalam terkalibrasi dengan ukuran semakin meningkat. 16 detik untuk memeriksa latensi. Sebelum dilakukan Ukuran filamen von Frey yang dipakai berbeda pemeriksaan, tikus dibiarkan beradaptasi dengan sesuai dengan berat hewan. Untuk mencit berkisar 20 lingkungan (aklimatisasi) selama 15 menit. Ada dua antara 0,07–2g, sedangkan untuk tikus berkisar macam hiperalgesia termal, yaitu hiperalgesia panas 34 dan hiperalgesia dingin. antara 1–100g. Alat yang digunakan bisa menggunakan salah satu dari the 2392 Electronic von Pada pemeriksaan hiperalgesia termal, hewan Frey Anesthesiometer (IITC Life Science, USA); von diletakkan pada kandang plastik dengan dasar kaca, Frey otomatis (Dynamic Plantar Anesthesiometer kemudian panas diberikan pada kedua permukaan Cat. No. 37400, Ugo Basile Italy); von Frey (‘Touch- plantar kaki tikus. Beberapa sumber panas yang bisa Test’, North Coast Medical, Inc., San Jose, CA; digunakan antara lain simulator panas (BME-410 von Frey filaments (Stoelting, Wood Dale, IL) atau Peking Union Medical College Institue of Biomedical menggunakan BME-404 Mechanical Analgesia 5,20 Alat Cold/Hot Engineering) atau hot plate. Tester (CAMS-Chinese Academy of Medical Sciences, Plate bisa menggunakan Cold/Hot Plate Analgesia Beijing, China).5,18,22,35-36 Meter (No. 05044 Columbus Instruments, USA) Tikus ditempatkan di dalam kandang kotak 5,32 atau algesimeter Ugo Basile (Comerio, Italy). plexiglass berukuran 30cm x 30cm x 30cm dengan Kelebihan penggunaan sumber panas dengan focal dasar lantai berbentuk jala, lalu dibiarkan beradaptasi radiant adalah panas bisa diberikan secara selektif dengan lingkungan selama 30 menit sebelum 20 pada satu kaki pada satu waktu. 5,16 Durasi simulasi panas adalah 20 detik. Tes tes. Dapat digunakan filamen von Frey ukuran 5,16 diulang sebanyak tiga kali dengan interval waktu 2,4,6,8,10,15,26 dan 60g yang diaplikasikan 20,32 di jaringan lunak midplantar telapak kaki untuk 10 menit atau minimal 5 menit. Respons positif menentukan withdrawal treshold. adalah saat terjadi withdrawal tajam kaki tikus. Nilai Filamen pertama yang dipakai adalah yang cut off adalah 20 detik. Nilai rerata 3 pengukuran sesuai dengan tekanan 2gr. Tiap filamen diaplikasikan 20 dicatat sebagai PWL. selama 3 detik, sebanyak 2 atau 3 kali, dengan interval Pada paw immersion test, air dipanaskan pada minimal 3 detik antar pengaplikasian. Jika respons o suhu 46 C (Ministat MHUB11, Bioblock Scientific, negatif (tidak ada respons), maka diganti dengan 67400 Illkirch, France). Latensi diukur dalam tekanan yang lebih besar. Namun jika respons positif hitungan detik. Pada kasus tidak adanya respons (ada respons), digunakan filamen yang lebih besar. tikus, paw immersion diberi waktu maksimum (cut off Jika tampak dua respons positif (paw treshold), maka time) selama 15 detik. Cut off time ini diberlakukan skor yang didapat dianggap sebagai respons ambang. 29 untuk menghindari kerusakan jaringan. Jika hewan tidak merespons dengan 60gram, maka Hiperalgesia dingin dapat diukur dengan skor 60gram tersebut dianggap sebagai respons menggunakan cold plate. Hewan ditempatkan pada 5,16 o treshold. Kemudian dihitung nilai reratanya. cold plate yang dipertahankan suhunya pada 5 C. Waktu sejak hewan diletakkan sampai kaki belakang Saat kaki belakang mengalami penarikan, 5 stimulus mekanik secara otomatis akan ditarik. hewan terangkat dihitung dan dicatat. 212 Neurona Vol. 35 No. 3 Juni 2018
no reviews yet
Please Login to review.