Authentication
174x Tipe PDF Ukuran file 0.06 MB Source: eprints.ums.ac.id
BAB I KONSEP DASAR A. PENGERTIAN Combustio atau luka bakar adalah kerusakan pada kulit yang disebabkan oleh panas, kimia/radioaktif. (Long, 1996). Combustio atau Luka bakar disebabkan oleh perpindahan energi dari sumber panas ke tubuh. Panas tersebut dapat dipindahkan melalui konduksi/radiasi elektromagnetik. (Effendi. C, 1999) Kecelakaan arus listrik dapat terjadi apabila arus listrik dapat terjadi apabila arus/ledakan dengan tegangan tinggi. Energi panas yang timbul menyebabkan luka bakar pada jaringan tubuh. Pada luka jenis ini yang khas adalah adanya luka tempat masuk yang menimbulkan hiperemesis dan ditengahnya ada daerah nekrosis yang dikelilingi daerah pucat (Junaidi. P, 1997). Metacarpal adalah jari-jari tangan. Tulang metacarpal dapat bergerak fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi dan rotasi (Junaidi. P, 1997) Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa combustio metacarpal adalah kerusakan jaringan yang mengenai jari-jari tangan akibat dari aliran listrik yang bertegangan tinggi. Luka pada daerah masuknya arus listrik biasanya gosong dan tampak mencukung serta ditengahnya ada daerah nekrosis yang dikelilingi derah pucat. 1 2 B. ETIOLOGI Menurut Hudak Gallo (1996) Luka bakar dapat diklasifikasikan berdasarkan agen penyebab antara lain : 1. Termal : Basah (air panas, minyak panas), kering (uap, metal, api) 2. Listrik : Voltage tinggi, petir 3. Kimia : asam kuat, basa kuat. 4. Radiasi : termasuk X-Ray Berbagai faktor dapat menjadi penyebab luka bakar. Beratnya luka bakar dipengaruhi oleh cara dan lamanya kontak dengan sumber panas, (misal: suhu benda yang membakar, jenis pakaian yang terbakar, api, air panas, minyak panas), listrik, zat kimia, radiasi, kondisi ruangan saat terjadi kebakaran (Effendi. C, 1999) C. MANIFESTASI KLINIK Menurut Effendi, 1999 manifestasi klinik yang muncul pada luka bakar sesuai dengan kerusakannya : 1. Grade I Kerusakan pada epidermis, kulit kering kemerahan, nyeri sekali, sembuh dalam 3-7 dan tidak ada jaringan parut. 3 2. Grade II Kerusakan pada epidermis dan dermis, terdapat vesikel dan edema subkutan, luka merah, basah dan mengkilat, sangat nyeri, sembuh dalam 28 hari tergantung komplikasi infeksi. 3. Grade III Kerusakan pada semua lapisan kulit, tidak ada nyeri, luka merah keputih- putihan dan hitam keabu-abuan, tampak kering, lapisan yang rusak tidak sembuh sendiri maka perlu Skin graff. D. PATOFISIOLOGI Luka bakar disebabkan oleh perpindahan energi dari sumber panas ke tubuh. Panas tersebut dapat dipindahkan melalui konduksi atau radiasi elektromagnetik, derajat luka bakar yang berhubungan dengan beberapa faktor penyebab, konduksi jaringan yang terkena dan lamanya kulit kontak dengan sumber panas. Kulit dengan luka bakar mengalami kerusakan pada epidermis, dermis maupun jaringan subkutan tergantung pada penyebabnya. Terjadinya integritas kulit memungkinkan mikroorganisme masuk kedalam tubuh. Kehilangan cairan akan mempengaruhi nilai normal cairan dan elektrolit tubuh akibat dari peningkatan pada permeabilitas pembuluh darah sehingga terjadi perpindahan cairan dari intravaskular ke ekstravaskuler melalui kebocoran kapiler yang berakibat tubuh kehilangan natrium, air, klorida, kalium dan protein plasma. Kemudian terjadi edema menyeluruh dan dapat berlanjut pada syok hipovolemik apabila tidak segera ditangani (Hudak dan Gallo, 1996). 4 Menurunnya volume intra vaskuler menyebabkan aliran plasma ke ginjal dan GFR (Rate Filtrasi Glomerular) akan menurun sehingga haluaran urin meningkat. Jika resusitasi cairan untuk kebutuhan intravaskuler tidak adekuat bisa terjadi gagal ginjal dan apabila resusitasi cairan adekuat, maka cairan interstitiel dapat ditarik kembali ke intravaskuler sehingga terjadi fase diuresis. E. PEMERIKSAAN PENUNJANG Menurut Doenges M.E (2000) pemeriksaan penunjang yang diperlukan adalah : 1. Hitung darah lengkap : Peningkatan Hematokrit menunjukkan hemokonsentrasi sehubungan dengan perpindahan cairan. Menurutnya Hematokrit dan sel darah merah terjadi sehubungan dengan kerusakan oleh panas terhadap pembuluh darah. 2. Leukosit akan meningkat sebagai respon inflamasi 3. Analisa Gas Darah (AGD) : Untuk kecurigaan cidera inhalasi 4. Elektrolit Serum. Kalium meningkat sehubungan dengan cidera jaringan, hipokalemia terjadi bila diuresis. 5. Albumin serum meningkat akibat kehilangan protein pada edema jaringan 6. Kreatinin meningkat menunjukkan perfusi jaringan 7. EKG : Tanda iskemik miokardial dapat terjadi pada luka bakar 8. Fotografi luka bakar : Memberikan catatan untuk penyembuhan luka bakar selanjutnya.
no reviews yet
Please Login to review.