jagomart
digital resources
picture1_Demam Rematik Pdf 58899 | 725 2102 1 Pb


 266x       Tipe PDF       Ukuran file 0.65 MB       Source: repository.lppm.unila.ac.id


File: Demam Rematik Pdf 58899 | 725 2102 1 Pb
niluh dan ade congestif heart failure nyha iv e c penyakit jantung rematik dengan hipertensi grade ii congestif heart failure nyha iv e c penyakit jantung rematik dengan hipertensi grade ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 23 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                    Niluh	dan	Ade	|	Congestif	Heart	Failure	NYHA	IV		e.c.	Penyakit	Jantung	Rematik	dengan	Hipertensi	Grade	II		
                          Congestif	Heart	Failure	NYHA	IV		e.c.	Penyakit	Jantung	Rematik	dengan	
                                                             Hipertensi	Grade	II		
                                                                         	
                                                       1                     2	            	
                                                        Niluh	Ita	Pasyanti,	 Ade	Yonata
                                                 1Fakultas	Kedokteran,	Universitas	Lampung	
                                    2Bagian	Penyakit	Dalam,	Fakultas	Kedokteran,	Universitas	Lampung	
                                2Bagian	Penyakit	Dalam,	Rumah	Sakit	Umum	Daerah	Dr.	H.	Abdul	Moeloek	
                    	
                                                                      Abstrak		
                    Penyakit	 jantung	 reumatik	 merupakan	 penyakit	 jantung	 didapat	 yang	 sering	 ditemukan	 pada	 anak.	 Penyakit	 jantung	
                    reumatik	merupakan	kelainan	katup	jantung	yang	menetap	akibat	demam	reumatik	akut	sebelumnya.	Penyebab	penyakit	
                    ini	diperkirakan	karena	reaksi	autoimun	yang	disebabkan	karena	demam	rematik.	Infeksi	strepptococcus	β-hemolitikus	grup	
                    A	pada	tenggorokan	selalu	mendahului	terjadinya	demam	rematik.	Pada	salah	satu	Rumah	sakit	di	Lampung	ditemukan	
                    kasus	seorang	anak	dengan	usia	16	tahun	dengan	keluhan	sesak	napas	sejak	1	minggu	yang	lalu,	sesak	dirasakan	hilang	
                    timbul	terutama	saat	beraktifitas.	Keluhan	lain	yang	dirasakan	yakni	nyeri	dada	bagian	kiri	yang	menembus	ke	punggung	
                    dan	seperti	ditusuk-tusuk,	selain	itu	keluhan	nyeri	sendi	yang	berpindah	pindah	juga	dirasakan	pasien.	Keluhan	ini	sudah	
                    pernah	dirasakan	2	tahun	yang	lalu.	Dari	pemeriksaan	fisik	yang	didapatkan	tekanan	darah	yang	meningkat	dan	gejala	yang	
                    mengarah	pada	gagal	jantung	kongestif	atau	Congestif	Heart	Failure	(CHF)	yaitu	ditemukannya	peningkatan	Jugular	Venous	
                    Pressure	(JVP),	kardiomegali,	dan	hepatomegali.	Murmur	sistolik	yang	didapatkan	pada	pasien	ini	menunjukan	terdapat	
                    kelainan	katup	mitral	yang	mengarah	pada	suatu	penyakit	jantung	reumatik.	Penatalaksanaan	pada	kasus	ini	meliputi	tirah	
                    baring,	benzatin	penisilin	1,2	jt	IU,	prednison	2	mg/kgBB/hari,	captopril	2x12,5	mg,	dan	furosemid	dan	spironolakton.	
                    Diagnosis	dan	tatalaksana	dari	kasus	ini	sudah	sesuai	dengan	teori	yang	sudah	ditelaah.	Didapatkan	perbaikan	keadaan	
                    umum	pada	pasien	dan	semakin	meembaik.	
                    	
                    Kata	Kunci	:	demam	rematik,	gizi	kurang,	hipertensi,	penyakit	jantung	rematik	
                    	
                          Congestive	Heart	Failure	NYHA	IV	E.C.	Rheumatic	Heart	Disease	with	
                                                         Hypertension	Grade	II	
                                                                       	
                                                                    Abstract	
                    Rheumatic	heart	disease	is	a	congenital	heart	disease	that	are	often	found	in	children.	Rheumatic	heart	disease	is	a	heart	
                    valve	abnormalities	that	persist	due	to	acute	rheumatic	fever	previously.	The	causes	of	this	disease	is	an	autoimmune	
                    reaction	which	is	caused	by	rheumatic	fever.	Infection	of	strepptococcus	β-hemolytic	group	A	in	throat	always	precede	the	
                    occurrence	of	rheumatic	fever.		In	a	hospital	in	Lampung	we		found	case	of	a	children		16	years	old	with	asphyxia	symptom	
                    since	one	week	ago,	shortness	of	breath	appear,	especially	during	activity.	This	symptom	began		two	years	ago.	From	
                    physical	 examination	 we	 found	 increased	 blood	 pressure	 and	 symptoms	 of	 congestive	 heart	 failure,:	 increase	 in	 JVP,	
                    cardiomegaly,	and	hepatomegaly.	Sistolic	murmur		in	these	patients	showed	there	was	abnormalities	of	mitral	valve	that	
                    lead	to	rheumatic	heart	disease.	Management	in	this	case	were	bedrest,	benzathine	penicillin	1.2	Million	IU,	prednisone	2	
                    mg/kg/day,	2x12,5	mg	captopril,	and	furosemide	and	spironolactone.	Diagnosis	and	management	of	these	cases	were	
                    consistent	with	the	theories.	After	treatment	patient’s	condition	showed	improvement.	
                    	
                    Keywords	:	hypertension,	malnutrition,	rheumatic	fever,	rheumatic	heart	diseases	
                    	
                    Korespondensi	:	Niluh	Ita	Pasyanti,	S.Ked.,	alamat	Jl.	Purnawirawan	Gang	Cengkeh	1	No.	33b,	Gedong	Meneng,	Kedaton,	
                    Bandar	Lampung,	HP	082279298771,	e-mail	niluhitta@gmail.com	
                    	
                    	
                    Pendahuluan		                                          karena	 reaksi	 autoimun	 yang	 disebabkan	
                         Penyakit	 jantung	 reumatik	 (PJR)	 atau	         karena	demam	rematik.	Infeksi	strepptococcus	
                    Reumatic	Heart	Disease	merupakan	penyakit	             β-hemolitikus	grup	A	pada	tenggorokan	selalu	
                    jantung	didapat	yang	sering	ditemukan	pada	            mendahului	terjadinya	demam	rematik.	Data	
                    anak.	  Penyakit	   jantung	  reumatik	   (PJR)	       dari	 WHO	 menyebutkan	 bahwa	 baik	 negara	
                    merupakan	 kelainan	 katup	 jantung	 yang	             berkembang	maupun	negara	maju,	faringitis	
                    menetap	 akibat	 demam	 reumatik	 akut	                dan	infeksi	kulit	(impetigo)	adalah	infeksi	yang	
                    sebelumnya,	terutama	mengenai	katup	mitral	            paling	umum	disebabkan	oleh	Streptokokus	β-
                                                                                                  2
                    (75%),	 aorta	 (25%),	 jarang	 mengenai	 katup	        hemolitikus	 grup	 A. 	 Pada	 tahun	 2012,	
                    trikuspid,	dan	tidak	pernah	menyerang	katup	           diperkirakan	terdapat	15,6	juta	orang	di	dunia	
                    pulmonal.1	Penyebab	penyakit	ini	diperkirakan	         dengan	 PJR	 dan	 1,9	 juta	 lainnya	 dengan	
                        	                                                    J	Medula	Unila	|	Volume	7	|	Nomor	2	|	April	2017	|	75	
                    Niluh	dan	Ade	|	Congestif	Heart	Failure	NYHA	IV		e.c.	Penyakit	Jantung	Rematik	dengan	Hipertensi	Grade	II		
                    riwayat	 demam	 rematik	 akut	 tanpa	 karditis.	        sejak	 2	 tahun	 yang	 lalu.	 Pasien	 mengaku	
                    Terdapat	sekitar	470.000	kasus	baru	demam	              pernah	 mengalami	 demam	 yang	 dirasakan	
                    rematik	 akut	 setiap	 tahun	 dan	 lebih	 dari		        naik	turun,	batuk	pilek	serta	sakit	tenggorokan	
                                                                  1,2
                    230.000	 kematian	 pertahun	 akibat	 PJR. 	             sebelumnya	 dan	 hilang	 timbul	 saat	 usia	 ±9	
                    Telah	 diketahui	 bahwa	 dalam	 hal	 terjadinya	        tahun	 dan	 mengkonsumsi	 obat	 warung.	
                    demam	      rematik	     terdapat	    beberapa	         Pasien	 pernah	 dirawat	 di	 RS	 daerah	 dengan	
                    predisposisi	 antara	 lain	 terdapat	 riwayat	          keluhan	 yang	 sama	 dan	 dikatakan	 sakit	
                    demam	rematik	dalam	keluarga,	umur	antara	              jantung	 2	 tahun	 yang	 lalu	 dan	 dilakukan	
                    5-20	tahun	dan	jarang	pada	usia	kurang	dari	2	          pengobatan	namun	dirasa	tak	ada	perubahan	
                    tahun,	dan	lain-lain.		                                 dan	obat	tidak	diketahui	oleh	orang	tua.	Tidak	
                         Hipertensi	menunjukkan	kondisi	di	mana	            ada	riwayat	asma	ataupun	penyakit	lain	pada	
                    aliran	 darah	 pada	 arteri	 bertekanan	 terlalu	       pasien	maupun	keluarga.		
                    tinggi	untuk	tubuh	yang	sehat.3	Tekanan	darah	                Pemeriksaan	fisik	menunjukkan	keadaan	
                    normal	 pada	 anak	 adalah	 tekanan	 darah	             umum	tampak	sakit	sedang,	kesadaran	E M V
                                                                                                                      4 6 5	
                    sistolik	 (TDS)	 dan	 tekanan	 darah	 diastolik	        (komposmentis)	 dengan	 tekanan	 darah;	
                    (TDD)	di	bawah	persentil	90	berdasarkan	jenis	          Persentil	Tekanan	Darah;		
                    kelamin,	 usia,	 dan	 tinggi	 badan.	 Hipertensi	             	
                    dinyatakan	sebagai	rerata	TDS	dan/atau	TDD	>	                 Tabel	1.	Persentil	tekanan	darah	anak	
                    persentil	95	menurut	jenis	kelamin,	usia	dan	                   110/80	                  110/80	
                                                                  2,3               140/90	                 150/100	
                    tinggi	 badan	 pada	 >3	 kali	 pengukuran. 	
                    Sementara	malnutrisi	adalah	suatu	keadaan	di	                                   	
                    mana	 tubuh	 mengalami	 gangguan	 dalam	                       Kesan:	Hipertensi	Grade	II,	Nadi	:	112	
                    penggunaan	 zat	 gizi	 untuk	 pertumbuhan,	             kali/menit,	 reguler,	 isi	 dan	 tegangan	 cukup.	
                    perkembangan,	dan	aktivitas.	Malnutrisi	dapat	          Pernapasan	28	x/menit,	suhu	36,8	 °C,	 berat	
                    disebabkan	oleh	kurangnya	asupan	makanan	               badan	30	kg,	tinggi	badan	147	cm.	Tak	tampak	
                    maupun	adanya	gangguan	terhadap	absorbsi,	              anemis	 dan	 tidak	 ikterik.	 Status	 Gizi:	 BB/U:	
                    pencernaan	 dan	 penggunaan	 zat	 gizi	 dalam	          (30/38)x100%=78%	      (gizi	 kurang).	   PB/U:	
                           4	                                               (147/175)x100%=84%	        (buruk).	    BB/PB:	
                    tubuh.
                    	                                                       (30/40)x100%=75%	       (KEP	     II).	  Status	
                    Kasus		                                                 generalisata;	 Kepala	 bentuk	 normosefali,	
                          Seorang	anak	laki-laki	berusia	16	tahun	          simetris.	Rambut	hitam,	tidak	mudah	dicabut.	
                    sejak	±1	minggu	yang	lalu	mengeluhkan	sesak	            Mata:	tak	tampak	cekung,	pupil	bulat	isokor	ø	
                    nafas.	Sesak	nafas	bersifat	hilang	timbul	yang	         2	mm,	reflek	cahaya	+/+	normal,	konjungtiva	
                    dirasakan	 terutama	 ketika	 ia	 melakukan	             tidak	anemis,	sklera	tidak	ikterik,	tak	tampak	
                    aktifitas	ringan	seperti	berjalan	dengan	jarak	         edema	palpebra.	Hidung	sekret	minimal,	tak	
                    ±10	 meter	 ataupun	 saat	 istirahat.	 Ia	 juga	        tampak	 napas	 cuping	 hidung.	 Mulut:	 mulut	
                    mengeluhkan	sesak	pada	malam	hari	sehingga	             dan	 bibir	 dalam	 batas	 normal,	 tak	 tampak	
                    sering	terbangun	dan	tidur	menggunakan	1-2	             sianosis.	 Leher;	 tak	 teraba	 pembesaran	
                    bantal.	Sesak	dipengaruhi	posisi,	namun	tidak	          kelenjar	getah	kening	(KGB),	peningkatan	JVP	
                    dipengaruhi	 cuaca.	 Sesak	 nafas	 terkadang	           5+3	cmH20	.	
                    disertai	 dengan	 nyeri	 dada.	 Nyeri	 dirasakan	       	       Pemeriksaan	 paru	 ditemukan	 ronki	
                    pada	dada	bagian	kiri	yang	menembus	hingga	             basah	 halus	 pada	 kedua	 lapang	 paru.	 Pada	
                    ke	punggung	dan	terasa	seperti	ditusuk-tusuk.	          pemeriksaan	 jantung	 dari	 inspeksi	 tampak	
                    Pasien	 tidak	 mengeluhkan	 adanya	 batuk,	             iktus	 kordis	 terlihat	 di	 ICS	 VI	 garis	 aksila	
                    pilek,	 sakit	 tenggorokan,	 mual,	 dan	 muntah.	       anterior	sinistra.	Palpasi;	iktus	kordis	teraba	di	
                    Selain	 itu,	 pasien	 mengeluh	 nyeri	 pada	            ICS	 VI	 garis	 aksila	 anterior	 sinistra.	 Perkusi	
                    persendiaannya,	 nyeri	 dirasakan	 berpindah-           terdengar	 redup.	 Batas	 jantung	 kanan	 ICS	 II	
                    pindah	 yang	 bermula	 dirasakan	 pada	 bahu	           parasternal	dekstra,		dan	batas	jantung	kiri	ICS	
                    kanan,	 lalu	 tangan	 kanan,	 dan	 pergelangan	         VI	 aksila	 anterior	 sinistra,	 dengan	 pinggang	
                    kaki	 kiri.	 Keluhan	 bengkak	 dan	 kemerahan	          jantung	 menghilang	 kesan	 batas	 jantung	
                    pada	sendi	tidak	ada.	Bercak	kemerahan	pada	            melebar.	Auskultasi;	bunyi	jantung	I–II	regular,	
                    kulit	 (-).	 Buang	 air	 kecil	 (BAK)	 dan	 buang	air	  murmur	(+)	sistolik	derajat	2/6,	pungtum	maks	
                    besar	(BAB)	biasa.	Keluarga	pasien	mengaku	             apeks	penjalaran	ke	aksila,	thrill	(-),	gallop	(-).	
                    terjadi	 penurunan	 berat	 badan	 (BB)	 pasien	         Abdomen	terlihat	datar,	teraba	hepar	4	cm	di	
                    J	Med	 ula	Unila	|	Volume	7	|	Nomor	2	|	April	2017	|	76	
                     Niluh	dan	Ade	|	Congestif	Heart	Failure	NYHA	IV		e.c.	Penyakit	Jantung	Rematik	dengan	Hipertensi	Grade	II		
                     bawah	 arcus	 costae	 dan	 3	 cm	 di	 bawah	                 minggu	 sebelum	 masuk	 rumah	 sakit	 sesak	
                     procesus	 xiphoideus	 konsistensi	 lunak,	 tepi	             napas	 bertambah	 berat.	 Sesak	 nafas	 timbul	
                     tumpul,	 tidak	 berbonjol,	 nyeri	 tekan	 (-).		             terutama	 bila	 pasien	 beraktifitas	 ringan	
                     Ekstremitas	 akral	 teraba	 hangat,	 tak	 tampak	            seperti	 berjalan	 kaki	 10	 m	 ataupun	 saat	
                     sianosis	 ataupun	 edema,	 CRT	 <2	 detik.	                  sedang	 istirahat.	 Pasien	 juga	 mengeluhkan	
                     Pemeriksaan	 tambahan;	 berupa	 CRP	 dengan	                 sesak	 pada	 malam	 hari	 sehingga	 sering	
                     hasil	 positif	 >6	 mg/L	 dan	 ASTO	 positif.	 Pada	         terbangun	dan	tidur	menggunakan	1-2	bantal.	
                     EKG	Tampak	interval	P-R:	0,24	s	(Interval	P-R	               Sesak	   dipengaruhi	    posisi,	  namun	 tidak	
                     memanjang).	                                                 dipengaruhi	cuaca,	tidak	disertai	batuk,	tidak	
                     	                                                            ada	 riwayat	 alergi	 sebelumnya	 dan	 tidak	
                                                                                  terdengar	 suara	 bunyi	 mengi	 saat	 sesak	
                                                                                  timbul.	Pada	pasien	ini	sesak	lebih	berasal	dari	
                                                                                  organ	 jantung	 di	 mana	 gejala	 sesak	 yang	
                                                                                  dialami	 pasien	 masuk	 ke	 dalam	 salah	 satu	
                                                                                  kriteria	 minor	 Framingham	 yaitu	 dyspnoe	
                                                                                  d’effort.	 Pada	 pemeriksaan	 fisik	 pasien	 ini,	
                                                                                  didapatkan	 	 nadi	 112	 x/menit,	 peningkatan	
                                                                                  JVP	 5+3	 cmH20.	 Pada	 pemeriksaan	 jantung	
                                                                                  dari	inspeksi	terlihat	dan	teraba	iktus	kordis	di	
                              Gambar	1.	Hasil	EKG	pada	pasien	        	           ICS	 VI	 garis	 aksila	 anterior	 sinistra,	 perkusi	
                     	                                                            redup,	 auskultasi	 terdengar	 BJ	 I-II	 reguler,	
                     Foto	thorak	                                                 murmur	 sistolik	 (+)	 2/6.	 Pada	 pemeriksaan	
                                                                                  abdomen	terlihat	datar,	hepar	teraba	3	cm	di	
                     	                                                            bawah	 arcus	 costae	 dan	 3	 cm	 di	 bawah	
                                                                                  procesus	 xiphoideus	 konsistensi	 lunak,	 tepi	
                     	                                                            tumpul,	tidak	berbonjol,	nyeri	tekan	(-).	Hasil	
                                                                                  pemeriksaan	tersebut	 mengarah	pada	gejala	
                     	                                                            CHF	 yaitu	 ditemukannya	 peningkatan	 JVP,	
                     	                                                            kardiomegali,	 dan	 hepatomegali.	 Murmur	
                                                                                  sistolik	 yang	 didapatkan	 pada	 pasien	 ini	
                     	                                                            menunjukan	 terdapat	 kelainan	 katup	 mitral	
                                                                                  yang	mengarah	pada	suatu	penyakit	jantung	
                     	                                                            reumatik.	 Pada	 Penyakit	 jantung	 reumatik	
                        Gambar	2.	Foto	thoraks	posisi	AP	pada		pasien	            terjadi	kelainan	katup	jantung	yang	menetap	
                                                                                  akibat	 demam	 reumatik	 akut	 sebelumnya,	
                     Didapatkan	 kesan	 kardiomegali	 dengan	 CTR	                terutama	mengenai	katup	mitral	(75%),	aorta	
                     66%.	                                                        (25%).	Selain	itu,	pasien	mengeluh	nyeri	pada	
                                                                                  persendiaannya,	 nyeri	 dirasakan	 berpindah-
                     Pembahasan	                                                  pindah	 yang	 bermula	 dirasakan	 pada	 bahu	
                            Sesak	 nafas	 dapat	 dibagi	 menjadi	 2	              kanan,	 lalu	 tangan	 kanan,	 dan	 pergelangan	
                     menurut	asalnya,	yaitu	dari	paru	dan	ekstra	                 kaki	 kiri.	 Keluhan	 bengkak	 dan	 kemerahan	
                     paru.	 Sesak	 yang	 berasal	 dari	 ekstra	 paru	             pada	 sendi	 tidak	 ada.	 Pasien	 juga	 sering	
                     contohnya	dari	organ	jantung,	ginjal,	penyakit	              mengeluh	demam	yang	dirasakan	naik	turun	
                     metabolik,	dan	lain-lain.		Sesak	yang	berasal	               dan	batuk	pilek	yang	dirasakan	hilang	timbul.	
                     dari	 paru	 biasanya	 timbul	 disertai	 batuk,	              Riwayat	    sakit	  tenggorokan	     (+).	  Bercak	
                     cuaca,	faktor	pencetus	(alergen),	dan	riwayat	               kemerahan	 pada	 kulit	 (-).	 Keluhan	 yang	
                     keluarga	 sedangkan	 sesak	 yang	 berasal	 dari	             dipaparkan	 pasien	 mengarah	 pada	 tanda-
                     ekstra	paru	tidak	disertai	batuk	namun	sesak	                tanda	 terjadinya	 suatu	 penyakit	 jantung	
                     timbul	 bergantung	 aktifitas,	 waktu,	 dan	                 reumatik	ditambah	adanya	riwayat	ISPA	lama	
                            1,5                                                   yang	 mendukung	 terjadinya	 suatu	 penyakit	
                     posisi.   	 Pada	pasien	ini	dilakukan	anamnesis	             PJR.	 CRP	 positif	 >6	 mg/L	 dan	 ASTO	 positif,	
                     secara	 autoanamnesis	 dan	 alloanamnesis,	
                     didapatkan	 pasien	 mengalami	 sesak	 nafas	                 pada	rontgen	thoraks	ditemukan	kardiomegali	
                     hilang	timbul	sejak	2	tahun	terakhir,	lalu	satu	             dengan	CTR	66%,	pada	EKG	ditemukan	adanya	
                                                                                  interval	   PR	    yang	    memanjang.	       Titer	
                          	                                                         J	Medula	Unila	|	Volume	7	|	Nomor	2	|	April	2017	|	77	
                       Niluh	dan	Ade	|	Congestif	Heart	Failure	NYHA	IV		e.c.	Penyakit	Jantung	Rematik	dengan	Hipertensi	Grade	II		
                       antistreptolisin	O	(ASTO)	yang	positif	menjadi	                   terjadi	 demam	 rematik	 di	 atau	 pada	 pasien	
                                                                                                                                              9,10		
                       bukti	    yang	    mendukung	 adanya	 infeksi	                    dengan	       karditis	    reumatik	       residual.
                       Streptokokus.	       Demam	        reumatik	      dapat	          Mekanisme	 aksi	 dari	 golongan	 antibiotik	 β-
                       ditentukan	dengan	mengetahui	kriteria	Jones	                      lactam	        ini	      adalah	       	menghambat	
                       yang	 terdiri	 dari	 kriteria	 mayor	 dan	 minor.	                pembentukan	peptidoglikan	di	 dinding	 sel	 β-
                       Kriteria	mayor	terdiri	dari	Poliartritis,	karditis,	              lactamakan	terikat	pada	enzim	transpeptidase	
                       nodul	 subkutan,	 	eritema	 marginatum	 dan	                      yang	      berhubungan	         dengan	        molekul	
                       Chorea	 Sydenham.	 Sementara	 kriteria	 minor	                    peptidoglikan	 bakteri,	 dan	 hal	 ini	 akan	
                       terdiri	 dari	 demam	 (>38	 °C),	 arthralgia,	                    melemahkan	 dinding	 sel	 bakteri	 ketika	
                                                                                                       11
                       sedimentasi	       eritrosit,	   leukositosis,	     EKG	          membelah. 	Dengan	kata	lain,	antibiotika	ini	
                       menunjukkan	 fitur	 blok	 jantung	 seperti	 PR	                   dapat	menyebabkan	perpecahan	sel	(sitolisis)	
                                      5,6                                                                                                        	
                       memanjang. 	          Pada	     kasus	     ini	   tanda	          ketika	bakteri	mencoba	untuk	membelah	diri.
                       manifestasi	       mayor	        yang	      ditemukan	            Terapi	anti-inflamasi	pada	PJR	dapat	diberikan	
                       berdasarkan	 kriteria	 Jones	 yaitu	 karditis,	                   aspirin	 atau	 prednison.	 Pemberian	 Aspirin	
                       karena	 pada	 rontgen	 thoraks	 ditemukan	                        ditujukan	pada	pasien	karditis	ringan-sedang,	
                       gambaran	         kardiomegali,	       dan	      pasien	          sedangkan	pada	pasien	dengan	karditis	berat	
                                                                                                                      12
                       menunjukkan	 klinis	 adanya	 gagal	 jantung.	                     diberikan	      prednison. 	       Karditis	     ringan	
                       Pada	kasus	ini	tanda	manifestasi	minor	yang	                      ditegakkan	      dengan	     tidak	    ditemukannya	
                       ditemukan	       yaitu;	    Atralgia,	    peningkatan	            kardiomegali,	 karditis	       sedang	 ditegakkan	
                       reaktan	 fase	 akut	 (C-reactive	 protein,	 laju	                 dengan	       adanya	      kardiomegali	        ringan,	
                       endap	darah),	pemanjangan	interval	PR	pada	                       sedangkan	 karditis	 berat	 ditegakkan	 dengan	
                       EKG.	 Penyakit	 jantung	 reumatik	 merupakan	                     adanya	     kardiomegali	       +	   gagal	    jantung	
                                                                                                     13	
                       kelainan	katup	jantung	yang	menetap	akibat	                       kongestif.     	 Pasien	ini	diberikan	prednison	2	
                       demam	reumatik	akut	sebelumnya,	terutama	                         mg/kgBB/hari	dengan	dosis	terbagi	selama	2-6	
                       mengenai	 katup	 mitral	 (75%),	 aorta	 (25%),	                   minggu,	sehingga	diberikan	dengan	dosis	60	
                       jarang	 mengenai	 katup	 trikuspid,	 dan	 tidak	                  mg	per	hari.	Pemberian	prednison	pada	kasus	
                                                                             6,7
                       pernah	      menyerang	        katup	     pulmonal. 	             ini	 diindikasikan	 karena	 ditemukan	 kasus	
                                                                                                             	
                       Berdasarkan	 penegakkan	 diagnosa	 menurut	                       karditis	   berat.     Pada	    kasus	    ini	  pasien	
                       kriteria	WHO	tahun	2002-2003	utuk	diagnosis	                      mendapatkan	 dosis	 60	 mg	 perhari	 di	 mana	
                       Demam	Rematik	&	Penyakit	Jantung	Rematik	                         pasien	 meminum	 12	 tablet	 perhari.	 Dosis	
                       (berdasarkan	kriteria	Jones),	pasien	termasuk	                    prednison	 di	 tapering	 off	 pada	 minggu	
                       ke	 dalam	 penyakit	 jantung	 rematik	 dimana	                    terakhir	 pemberian	 dan	 mulai	 diberikan	
                       ditemukan	 2	 kriteria	 major	 dan	 2	 kriteria	                  aspirin.	 Aspirin	 diberikan	 dengan	 dosis	 100	
                       minor	+	Streptokokus	B	hemolitukus	grup	A	                        mg/kgBB/hari	 selama	 4-8	 minggu.	 Untuk	
                       bukti	infeksi	sebelumnya	yang	disertai	adanya	                    karditis	 ringan	 hingga	 sedang,	 penggunaan	
                                          3,6,7
                       kelainan	katup.        	 Berdasarkan	hal	tersebut,	               aspirin	     saja	    sebagai	      anti	    inflamasi	
                       maka	diagnosis	 yang	 ditegakkan	 adalah	 CHF	                    direkomendasikan	dengan	dosis	100	mg/kgBB	
                       NYHA	 IV	 ec	 penyakit	 jantung	 rematik.	                        perhari	yang	dibagi	dalam	4	sampai	6	dosis.	
                       Penatalaksanaan	pada	kasus	ini	meliputi	tirah	                    Kadar	 salisilat	 yang	 adekuat	 di	 dalam	 darah	
                       baring,	benzatin	penisilin	1,2	jt	IU,	prednison	2	                adalah	 sekitar	 20-25	 mg/100	 mL.	 Untuk	
                       mg/kgBB/hari,	 captopril	 2x12,5	 mg,	 dan	                       poliartritis,	terapi	aspirin	dilanjutkan	selama	2	
                       furosemid	 dan	 spironolakton.	 Pasien	 ini	                      minggu	dan	dikurangi	secara	bertahap	selama	
                       termasuk	 ke	 dalam	 karditis	 berat,	 yaitu	                     lebih	 dari	 2-3	 minggu.	 Adanya	 perbaikan	
                       karditis	yang	disertai	dengan	kardiomegali.7,8.	                  gejala	   sendi	    dengan	 pemberian	 aspirin	
                       Antibiotika	 yang	 diberikan	 pada	 pasien	 ini,	                 merupakan	bukti	yang	mendukung	poliartritis	
                                                                                                                                              9,14	
                       yaitu	 benzatin	 penisilin	 1,2	 jt	 	 IU.	 Benzatin	             migrans	 akut	 pada	 demam	 rematik	 akut.
                       penisilin	1,2	jt	IU	diberikan	untuk	anak	dengan	                  Pada	pasien	ini	juga	diberikan	captopril	2x12,5	
                       berat	badan	lebih	dari	30	kg,	diberikan	sekali,	                  mg	 untuk	 mengurangi	 beban	 kerja	 jantung	
                       intramuskular.9	         Pemberian	         profilaksis	          yang	 disebabkan	 karena	 gagal	 jantung.	
                       sekunder	 dari	 injeksi	 IM	 dilakukan	 secara	                   Mekanisme	kerja	dari	captopril	yang	termasuk	
                       reguler	setiap	3-4	minggu	selama	minimal	10	                      dalam	       golongan	       ACE-inhibitor	       yaitu	
                       tahun	karena	karditis	 ditemukan	pada	kasus	                      menghambat	          sistem	      renin-angiotensin-
                       ini.	 Pemberian	injeksi	penisilin	tiap	3	minggu	                  aldosteron	 dengan	 menghambat	 perubahan	
                       lebih	efektif	pada	kasus	dengan	resiko	tinggi	                    Angiotensin	I	menjadi	Angiotensin	II	sehingga	
                       J	Med	 ula	Unila	|	Volume	7	|	Nomor	2	|	April	2017	|	78	
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Niluh dan ade congestif heart failure nyha iv e c penyakit jantung rematik dengan hipertensi grade ii ita pasyanti yonata fakultas kedokteran universitas lampung bagian dalam rumah sakit umum daerah dr h abdul moeloek abstrak reumatik merupakan didapat yang sering ditemukan pada anak kelainan katup menetap akibat demam akut sebelumnya penyebab ini diperkirakan karena reaksi autoimun disebabkan infeksi strepptococcus hemolitikus grup a tenggorokan selalu mendahului terjadinya salah satu di kasus seorang usia tahun keluhan sesak napas sejak minggu lalu dirasakan hilang timbul terutama saat beraktifitas lain yakni nyeri dada kiri menembus ke punggung seperti ditusuk tusuk selain itu sendi berpindah pindah juga pasien sudah pernah dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah meningkat gejala mengarah gagal kongestif atau chf yaitu ditemukannya peningkatan jugular venous pressure jvp kardiomegali hepatomegali murmur sistolik menunjukan terdapat mitral suatu penatalaksanaan meliputi tirah...

no reviews yet
Please Login to review.