Authentication
281x Tipe PDF Ukuran file 1.24 MB Source: repository.uksw.edu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka 1. Pengertian BUMDes Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintah desa, yang dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Menurut Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2015 Badan Usaha Milik Desa adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa, melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa, yang dipisahkan untuk mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk kesejahteraan masyarakat Desa. Dibentuknya BUMDes sebagai lembaga ekonomi desa adalah salah satu bentuk peran pemerintah sebagai kekuatan untuk membantu terciptanya peningkatan kesejahteraan melalui penciptaan produktivitas ekonomi bagi desa. Tujuan utama dibentuknya BUMDes yaitu untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) guna memperkuat perekonomian desa. Sebagai lembaga usaha desa, pembentukan BUMDes benar-benar ditujukan untuk memaksimalkan potensi masyarakat desa, baik potensi ekonomi, sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM). Dalam mencapai tujuannya, BUMDes bekerja dengan memanfaatkan aset dan potensi yang dimiliki oleh desa, serta bersumber pada modal penyertaan dari 15 desa. Dengan adanya badan usaha ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi pada sumber pendapatan desa untuk memperkuat perekonomian desa. BUMDes yang merupakan lembaga ekonomi di pedesaan memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai lembaga sosial dan lembaga komersial desa. BUMDes sebagai lembaga sosial memiliki fungsi sebagai penyedia pelayanan sosial, sedangkan fungsi BUMDes sebagai lembaga komersial memiliki tujuan untuk mencari keuntungan melalui penawaran sumber daya lokal berupa barang dan jasa ke pasar. Selain itu BUMDes juga memiliki fungsi sebagai penggerak pertumbuhan perekonomian desa untuk menghasilkan Pendapatan Asli Desa, dan sebagai sarana untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Dalam hal kegiatan usaha, dapat berjalan dengan baik jika BUMDes mengikuti badan hukum yang telah ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. Hal tersebut menunjukkan bahwa BUMDes merupakan badan usaha yang karakteristiknya masih mengikuti sifat dan karakteristik dari beberapa bentuk badan usaha lainnya yang berbadan hukum dan diatur dalam peraturan perundang-undangan. Lembaga usaha ini memiliki perbedaan dengan lembaga usaha lainnya, seperti BUMN dan BUMD. Perbedaan lembaga-lembaga tersebut ditampilkan pada tabel berikut: 16 Tabel 2 Perbedaan BUMN, BUMD dan BUMDes Sumber : http://www.berdesa.com/inilah-perbedaan-bumn-bumd-dan-bumdes/ Keterangan BUMN BUMD BUMDes Pengertian Badan usaha yang Badan usaha yang Badan usaha yang modalnya dimiliki oleh sebagian besar atau sebagian besar atau pemerintah yang berasal seluruh modalnya seluruh modalnya dari kekayaan Negara berasal dari kekayaan dimiliki oleh desa, daerah yang melalui penyertaan dipisahkan secara langsung yang berasal dari kekayaan desa Modal Usaha Dimiliki pemerintah, Dikuasai pemerintah Dikelola bersama berasal dari kekayaan daerah, berasal dari masyarakat desa, berasal Negara kekayaan daerah yang dari kekayaan desa dipisahkan Fungsi Sebagai alat pemerintah Melaksanakan Sebagai penggerak untuk menata kebijakan kebijakan pemerintah pertumbuhan perekonomian guna daerah di bidang perekonomian desa memenuhi kebutuhan ekonomi dan untuk kesejahteraan masyarakat pembangunan, serta masyarakat desa pemupukan dana bagi modal pembangunan 17 Tujuan Untuk mewujudkan Untuk memajukan Untuk memperkuat kesejahteraan perekonomian, perekonomian desa, masyarakat dan melalui pemberian melalui peningkatan memenuhi kebutuhan sumbangan Pendapatan Asli Desa masyarakat di berbagai sector 2. Pengaturan BUMDes Dalam Peraturan Perundang-Undangan Pengaturan mengenai pendirian BUMDes diatur dan dijelaskan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Terdapat beberapa peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai pendirian BUMDes, yaitu Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 jo. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Desa, serta Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 yang kemudian diubah menjadi Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, menjelaskan bahwa dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, peran serta masyarakat dan peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan keistimewaan suatu daerah dalam sistem NKRI. Dalam Pasal 213 ayat (1) dijelaskan bahwa Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa. Hal 18
no reviews yet
Please Login to review.