jagomart
digital resources
picture1_Pupuk Pdf 58467 | T1 512014038 Bab I


 207x       Tipe PDF       Ukuran file 0.33 MB       Source: repository.uksw.edu


File: Pupuk Pdf 58467 | T1 512014038 Bab I
bab i pendahuluan 1 1 latar belakang kangkung darat ipomoea reptans p merupakan salah satu sayur yang banyak dikonsumsi di indonesia tanaman ini banyak diperjual belikan di pasar tradisional ataupun ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 22 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                                                   BAB I 
                                                           PENDAHULUAN 
                          1.1.  Latar Belakang 
                                 Kangkung darat  (Ipomoea  reptans  P.)  merupakan  salah  satu  sayur  yang 
                          banyak dikonsumsi di Indonesia, tanaman ini banyak diperjual-belikan di pasar 
                          tradisional  ataupun  modern.  Tanaman  kangkung  memiliki  banyak  gizi  yang 
                          bermanfaat bagi tubuh, kandungan gizi yang terdapat pada 100gr sayur kangkung 
                          antara  lain  protein,  lemak,  kalsium,  fosfor,  zat  besi,  vitamin  A,  vitamin  B1, 
                          vitamin  C,  dan  karbohidrat  (Swastini,2015).  Kangkung  bernilai  ekonomis  dan 
                          memiliki banyak manfaat, sehingga tanaman ini perlu diperhatikan pertumbuhan 
                          dan perkembangannya agar mendapatkan hasil produksi yang baik dan tinggi. 
                                 Soilless   culture   adalah  budidaya  tanaman  secara  modern  tanpa 
                          menggunakan  tanah.  Soilless  culture  diklasifikasikan  menurut  tipe  pendukung 
                          tanaman sebagai media substrat (media buatan, mineral atau media pertumbuhan 
                          organik, atau campuran keduanya) dan media air/hidroponik (Savvas, dkk.,2013). 
                          Jika  dibandingkan  pertanian  konvensional,  soilless  culture  memiliki  kelebihan 
                          antara lain penggunaan lahan lebih efisien, kuantitas dan kualitas produksi lebih 
                          tinggi  dan  lebih  bersih,  penggunaan  pupuk  dan  air  lebih  efisien,  serta 
                          pengendalian hama dan penyakit lebih rendah.  
                                 Banyak faktor yang menentukan keberhasilan budidaya sistem hidroponik, 
                          beberapa  diantaranya  yaitu  unsur  hara,  media  tanam,  oksigen,  dan  air  (BPTP 
                          Jakarta,2016). Unsur hara menjadi salah satu hal penting karena berbeda dengan 
                          pertanian  konvensional,  di  hidroponik  unsur  hara  didapatkan  hanya  dari 
                          penggunaan pupuk yang diberikan. Nutrisi hidroponik dapat diberikan dari bahan 
                          organik  ataupun  anorganik  yang  berasal  dari  pupuk  meracik  sendiri  ataupun 
                          pupuk jadi yang dibeli di toko pertanian (Tim Karya Tani Mandiri,2010).  
                                 Pemilihan  nutrisi  dalam  hidroponik  perlu  diperhatikan  karena  akan 
                          berpengaruh terhadap tanaman selama pertumbuhannya, menurut Tim Karya Tani 
                          Mandiri  (2010)  pupuk  untuk  hidroponik  haruslah  mudah  larut  dalam  air  dan 
                          mengandung  unsur  hara  makro  dan  mikro.  Pupuk  cair  majemuk  memiliki 
                          kandungan  unsur  hara  makro  dan  mikro  serta  banyak  tersedia  di  pasaran. 
                          Beberapa contoh pupuk majemuk yang mudah larut dalam air antara lain AB mix, 
                                                                                                                   1 
                           
           Hortigro  A,  Multitonik,  dan  Supermes.  Setiap  pupuk  majemuk  memiliki 
           komposisi  hara  yang  berbeda,  sehingga  nantinya  akan  berpengaruh  terhadap 
           pertumbuhan dan hasil tanaman. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian pada 
           beberapa  pupuk  majemuk  untuk  mengetahui  pengaruh  komposisi  haranya 
           sehingga  dapat  dimanfaatkan  sebagai  sumber  hara  dalam  budidaya  kangkung 
           secara  hidroponik.  Berdasarkan  latar  belakang  tersebut  maka  perlu  dilakukan 
           penelitian  untuk  mengetahui  pengaruh  komposisi  hara  berbagai  pupuk  cair 
           terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung (Ipomoea reptans Poir) yang 
           ditanam secara soilless culture. 
           1.2.  Tujuan Penelitian 
            1.  Mengetahui  pengaruh  komposisi  hara  dalam  pupuk  cair  terhadap 
              pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung darat dalam soilless culture. 
            2.  Mengetahui  jenis  pupuk  cair  dengan  komposisi  hara  yang  dapat 
              memberikan hasil tanaman kangkung darat tertinggi dalam soilless culture. 
           1.3.  Signifikansi Penelitian 
             Dari segi ilmiah, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan 
           informasi  dan  pengetahuan  mengenai  pengaruh  komposisi  hara  pupuk  cair 
           terhadap  pertumbuhan  dan  hasil  kangkung  darat  dalam  aspek  morfologis  dan 
           aspek fisiologis tanaman.  
             Dari  segi  praktis,  hasil  penelitian  ini  diharapkan  dapat  digunakan  sebagai 
           acuan  oleh  pemula  ataupun  penghobi  budidaya  tanpa  tanah  dalam  memilih 
           komposisi hara pupuk cair untuk tanaman. 
           1.4.  Batasan Masalah 
               Untuk  menghindari  penafsiran  yang  berbeda  terhadap  masalah  yang 
             diajukan diatas, maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut : 
            1.  Tanaman yang digunakan adalah Kangkung darat (Ipomoea reptans Poir) 
             varietas Oriental Nana. 
            2.  Soilless culture yang digunakan berupa hidroponik sistem rakit apung yang 
             disederhanakan yaitu dengan wadah berupa baskom dan keranjang plastik. 
            3.  Wadah  baskom  berdiameter  bagian  atas  18,5  cm  dan  keranjang  plastik 
             (terdapat lubang-lubang kecil di keseluruhan sisi dan permukaan) dengan 
             ukuran diameter atas yaitu 20 cm. 
                                              2 
            
                4.  Benih yang ditanam dalam satu populasi wadah yaitu 30 benih. 
                5.  Pupuk yang digunakan adalah produk yang memiliki kandungan unsur hara 
                   makro dan mikro serta mudah larut dalam air dengan merk dagang antara 
                   lain AB mix, Hortigro A, Multitonik dan Supermes. 
                6.  Konsentrasi  pupuk  yang  digunakan  yaitu  sesuai  anjuran  pada  masing  – 
                   masing kemasan pupuk. AB mix = 10 ml/L air, Hortigro A = 2 gr/L air, 
                   Multitonik = 3 ml/L air, dan Supermes = 2 ml/L air. 
                7.  Nutrisi yang diberikan 300 ml per wadah, dan diganti setiap 3 hari sekali.  
                8.  Panen dilakukan pada umur 35 HST. 
                9.  Parameter yang diamati meliputi komponen pertumbuhan (tinggi tanaman, 
                   jumlah daun, luas daun, diameter batang, berat kering tanaman dan berat 
                   segar tanaman), komponen fisiologis (kandungan klorofil, karotenoid dan 
                   jumlah stomata), dan Hasil Tanaman (berat segar tanaman pada beberapa 
                   wadah dalam luas area tanam 1 m2). 
               1.5.  Model Hipotetik 
                   Untuk  menjelaskan  tujuan  penelitian  ini,  maka  dibuat  model  hipotesis 
                sebagai berikut : 
                                              Y 
                                               1
                     
                             X 
                              1
                     
                                              Y 
                                               2
                            Gambar 1.1 Model hipotetik penelitian 
                  Keterangan : 
                  X = Komposisi hara dalam pupuk cair 
                   1 
                  Y = Pertumbuhan tanaman kangkung 
                   1 
                  Y = Hasil tanaman kangkung 
                   2 
                
                                                                 3 
                
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Bab i pendahuluan latar belakang kangkung darat ipomoea reptans p merupakan salah satu sayur yang banyak dikonsumsi di indonesia tanaman ini diperjual belikan pasar tradisional ataupun modern memiliki gizi bermanfaat bagi tubuh kandungan terdapat pada gr antara lain protein lemak kalsium fosfor zat besi vitamin a b c dan karbohidrat swastini bernilai ekonomis manfaat sehingga perlu diperhatikan pertumbuhan perkembangannya agar mendapatkan hasil produksi baik tinggi soilless culture adalah budidaya secara tanpa menggunakan tanah diklasifikasikan menurut tipe pendukung sebagai media substrat buatan mineral atau organik campuran keduanya air hidroponik savvas dkk jika dibandingkan pertanian konvensional kelebihan penggunaan lahan lebih efisien kuantitas kualitas bersih pupuk serta pengendalian hama penyakit rendah faktor menentukan keberhasilan sistem beberapa diantaranya yaitu unsur hara tanam oksigen bptp jakarta menjadi hal penting karena berbeda dengan didapatkan hanya dari diberikan ...

no reviews yet
Please Login to review.