jagomart
digital resources
picture1_Padi Pdf 58466 | T1 512013023 Bab Ii


 165x       Tipe PDF       Ukuran file 0.88 MB       Source: repository.uksw.edu


File: Padi Pdf 58466 | T1 512013023 Bab Ii
bab ii tinjauan pustaka 2 1 kajian teoritis 2 1 1 tanaman jagung tanaman jagung zea mays l merupakan salah satu jenis tanaman yang termasuk ke dalam famili graminae divisi ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 22 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                                        BAB II  
                                                TINJAUAN PUSTAKA 
                      2.1. Kajian Teoritis 
                      2.1.1. Tanaman Jagung 
                           Tanaman Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman yang 
                      termasuk  ke  dalam  famili Graminae,  divisi  tumbuhan  berbiji  (Spermatophyta), 
                      sedangkan   bijinya   tertutup  oleh   bakal   buah (Angiospermae),   kelas 
                      Monocotyledoneae,  ordo  Graminaceae  dan  digolongkan  ke  dalam  genus  Zea 
                      dengan nama ilmiah Zea mays. L (Tjitrosoepomo, 1991). 
                           Tanaman Jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan aneka biji dari 
                      keluarga aneka rumput. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman pangan yang 
                      penting, selain Padi dan Gandum. Tanaman Jagung berasal dari Amerika yang 
                      tersebar  ke  Asia  dan  Afrika  melalui  kegiatan  bisnis  orang-orang  Eropa  ke 
                      Amerika.  Sekitar  abad  ke-16  orang  Portugal  menyebarluaskannya  ke  Asia 
                      termasuk Indonesia (Prahasta, 2009).  
                           Jagung  merupakan komoditi strategis kedua setelah padi karena dibeberapa 
                      daerah,  Jagung  masih  merupakan  bahan  makanan  pokok  kedua  setelah  beras. 
                      Jagung juga mempunyai arti penting dalam pengembangan industri di Indonesia 
                      karena  merupakan  bahan  baku  untuk  industri  pangan  maupun  industri  pakan 
                      ternak khusus pakan ayam (Rukmana, 2009).  
                           Tanaman  jagung  berakar  serabut.  Beberapa  varietas  tanaman  jagung 
                      memiliki  purata  jumlah  daun  12  -  18  helai.  Beberapa  varietas  mempunyai 
                      kecenderungan untuk tumbuh dengan cepat. Kecenderungan ini tergantung pada 
                      kondisi  iklim  dan  jenis  tanah.  Varietas  tanaman  jagung    yang  pertumbuhan 
                      dewasanya  dengan  cepat  mempunyai  jumlah    daun  yang  lebih  sedikit 
                      dibandingkan  varietas  tanaman  jagung  yang  lambat  pertumbuhan  dewasanya. 
                      Panjang daun antara 30 - 150 cm dan lebar daun dapat mencapai 15 cm (Berger, 
                      1962 dan Tjitrosoepomo, 1991).  
                           Biji jagung memiliki bentuk tipis dan bulat melebar. Biji jagung  terbesar 
                      memiliki Purata berat  250-300 mg. Biji jagung diklasifikasikan sebagai kariopsis. 
                      Hal  ini  disebabkan  biji  jagung  memiliki  struktur  embrio  yang  sempurna  serta 
           endosperma yang menjadi nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan menjadi 
           tanaman jagung (Johnson, 1991).  
           2.1.2. Syarat Tumbuh Tanaman Jagung 
             Secara umum tanaman jagung dapat tumbuh pada daerah dengan ketinggian 
           0 - 1.300 m dari permukaan laut dan dapat hidup baik di daerah panas maupun 
           dingin.  Selama  pertumbuhannya,  tanaman  Jagung  memerlukan  sinar  matahari 
           yang cukup (Sutoro, dkk. 1988).  Jumlah radiasi surya yang diterima tanaman 
           selama stadia pertumbuhannya merupakan faktor yang penting untuk penentuan 
           jumlah biji. Bila kekurangan cahaya batangnya akan kurus, lemah, dan tongkol 
           kecil serta hasil yang didapatkan rendah (Muhadjir, 1988).  
             Jagung dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah asalkan mendapatkan 
           pengolahan  yang  baik.  Tanah  dengan  tekstur  lempung  berdebu  adalah  yang 
           terbaik  untuk  pertumbuhannya.  Tanah-tanah  dengan  tekstur  berat  masih  dapat 
           ditanami Jagung dengan hasil yang baik bila pengolahan tanah dikerjakan secara 
           optimal, sehingga aerase dan ketersediaan air di dalam tanah berada dalam kondisi 
           baik.  Kemasaman  tanah  (pH)  yang  baik  untuk  pertumbuhan  tanaman  jagung 
           antara 5,6 – 7,5 (Rochani, 2007).  
           2.1.3. Stadia Pertumbuhan 
             Pertumbuhan  Jagung  dapat  dikelompokkan  ke  dalam  tiga  tahap  yaitu        
           (1)  stadia  perkecambahan,  saat  proses  imbibisi  air  yang  ditandai  dengan 
           pembengkakan biji sampai dengan sebelum munculnya daun pertama; (2) stadia 
           pertumbuhan vegetatif, yaitu stadia mulai munculnya daun pertama yang terbuka 
           sempurna sampai tasseling dan sebelum keluarnyabunga betina (silking), stadia 
           ini diidentifiksi dengan jumlah daun yang terbentuk; dan (3) stadia reproduktif, 
           yaitu stadia pertumbuhan setelah silking sampai masak fisiologis. Perkecambahan 
           benih Jagung terjadi ketika radikula muncul dari kulit biji. Benih Jagung akan 
           berkecambah jika  kadar  air  benih  pada  saat  di  dalam  tanah  meningkat  >30% 
           (McWilliams dkk. 1999). Stadia – stadia pertumbuhan tanaman jagung menurut 
           McWilliams dkk. (1999) meliputi: VE (stadia perkecambahan), stadia V1 sampai 
           Vn dan R1 sampai Rn sebagai berikut: 
                             7 
            
                                Gambar 2.1. Stadia pertumbuhan tanaman jagung          
                    Stadia pertumbuhan tanaman jagung sebagai berikut: 
                    1. Stadia VE-V2 (perkecambahan sampai daun terbuka 1-2) 
                         Stadia ini berlangsung pada saat tanaman mulai berkecambah, bakal daun 
                    muncul ke permukaan tanah umumnya berumur antara 3-6 hari setelah tanam. 
                    Pada stadia ini akar seminal sudah mulai tumbuh, akar nodul belum aktif, dan titik 
                    tumbuh berada di bawah permukaan tanah (McWilliams dkk.. 1999). 
                    2. Stadia V3-V5 (jumlah daun yang terbuka sempurna 3-5).  
                           Stadia  ini  berlangsung  pada  saat  tanaman  berumur  antara  10-18  hari 
                    setelah berkecambah. Pada stadia ini akar seminal sudah mulai berhenti tumbuh, 
                    akar nodul sudah mulai aktif, dan titik tumbuh berada di bawah permukaan tanah. 
                    Suhu tanah sangat mempengaruhi titik tumbuh. Suhu rendah akan memperlambat 
                    keluar daun, menurunkan jumlah daun, dan menunda terbentuknya bunga jantan 
                    (McWilliams dkk.. 1999). 
                    3. Stadia V6-V10 (jumlah daun terbuka sempurna 6-10) 
                         Stadia ini berlangsung pada saat tanaman berumur antara 18 -35 hari setelah 
                    berkecambah.  Titik tumbuh sudah di atas permukaan tanah, perkembangan akar 
                    dan penyebarannya di tanah sangat cepat, dan pemanjangan batang meningkat 
                    dengan cepat.    Pada  stadia  ini  bakal  bunga  jantan  (tassel)  dan  perkembangan 
                    tongkol dimulai (Lee, 2007). Tanaman mulai menyerap hara dalam jumlah yang 
                    lebih banyak, karena itu pemupukan pada stadia ini diperlukan untuk mencukupi 
                    kebutuhan hara bagi tanaman (McWilliams dkk. 1999). 
                          
                                                       8 
                     
                         4. Stadia V11- Vn (jumlah daun terbuka sempurna 11 sampai daun 15-18) 
                               Stadia ini berlangsung pada saat tanaman berumur antara 33-50 hari setelah 
                         berkecambah.  Tanaman  tumbuh  dengan  cepat  dan  akumulasi  bahan  kering 
                         meningkat dengan cepat pula. Pada stadia ini, kekeringan dan kekurangan hara 
                         sangat  berpengaruh  terhadap  pertumbuhan  dan  perkembangan  tongkol,  dan 
                         bahkan  akan  menurunkan  jumlah  biji  dalam  satu  tongkol  karena  mengecilnya 
                         tongkol, yang akibatnya menurunkan hasil (McWilliams dkk.. 1999, Lee 2007).  
                         5. Stadia VT (Tasseling) 
                               Stadia tasseling biasanya antara 45-52 hari, ditandai oleh adanya cabang 
                         terakhir  dari  bunga  jantan  sebelum  kemunculan  bunga  betina  (silk/rambut 
                         tongkol). Tahap VT dimulai 2-3 hari sebelum rambut tongkol muncul, di mana 
                         pada  periode  ini  tinggi  tanaman  hampir  mencapai  maksimum  dan  mulai 
                         menyebarkan serbuk sari (pollen).  
                         6. Stadia R1 (silking) 
                               Tahap  silking  diawali  oleh  munculnya  rambut  dari  dalam  tongkol  yang 
                         terbungkus kelobot, biasanya mulai 2-3 hari setelah tasseling. Rambut tongkol 
                         muncul dan siap diserbuki selama 2-3 hari. Rambut tongkol tumbuh memanjang 
                         2,5-3,8   cm  per  hari  dan  akan  terus  memanjang  hingga  diserbuki.         
                         Penyerbukan (polinasi) terjadi ketika serbuk sari yang dilepas oleh bunga jantan 
                         jatuh menyentuh permukaan rambut tongkol yang masih segar. Bakal biji hasil 
                         pembuahan  tumbuh  dalam  suatu  struktur  tongkol  dengan  dilindungi  oleh  tiga 
                         bagian penting biji, yaitu glume, lemma, dan palea, serta memiliki warna putih 
                         pada bagian luar biji (Lee 2007). 
                         7. Stadia R2 (blister) 
                               Stadia R2 muncul sekitar 10-14 hari seletelah silking, rambut tongkol sudah 
                         kering  dan  berwarna  gelap.  Ukuran  tongkol,  kelobot,  dan  janggel  hampir 
                         sempurna.  Biji  sudah  mulai  nampak  dan  berwarna  putih  melepuh,  pati  mulai 
                         diakumulasi ke endosperma, kadar air biji sekitar 85%, dan akan menurun terus 
                         sampai panen. 
                         8. Stadia R3 (masak susu) 
                               Stadia ini terbentuk 18 -22 hari setelah silking. Pengisian biji semula dalam 
                         bentuk cairan bening, berubah seperti susu. Akumulasi pati pada setiap biji sangat 
                                                                    9 
                          
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Bab ii tinjauan pustaka kajian teoritis tanaman jagung zea mays l merupakan salah satu jenis yang termasuk ke dalam famili graminae divisi tumbuhan berbiji spermatophyta sedangkan bijinya tertutup oleh bakal buah angiospermae kelas monocotyledoneae ordo graminaceae dan digolongkan genus dengan nama ilmiah tjitrosoepomo pangan aneka biji dari keluarga rumput ini penting selain padi gandum berasal amerika tersebar asia afrika melalui kegiatan bisnis orang eropa sekitar abad portugal menyebarluaskannya indonesia prahasta komoditi strategis kedua setelah karena dibeberapa daerah masih bahan makanan pokok beras juga mempunyai arti pengembangan industri di baku untuk maupun pakan ternak khusus ayam rukmana berakar serabut beberapa varietas memiliki purata jumlah daun helai kecenderungan tumbuh cepat tergantung pada kondisi iklim tanah pertumbuhan dewasanya lebih sedikit dibandingkan lambat panjang antara cm lebar dapat mencapai berger bentuk tipis bulat melebar terbesar berat mg diklasifikas...

no reviews yet
Please Login to review.