jagomart
digital resources
picture1_Pupuk Pdf 58166 | 8086 Id Pemanfaatan Pupuk Majemuk Sebagai Sumber Hara Budidaya Tomat Secara Hidroponik


 211x       Tipe PDF       Ukuran file 0.04 MB       Source: media.neliti.com


File: Pupuk Pdf 58166 | 8086 Id Pemanfaatan Pupuk Majemuk Sebagai Sumber Hara Budidaya Tomat Secara Hidroponik
bul agron 31 1 15 20 2003 pemanfaatan pupuk majemuk sebagai sumber hara budidaya tomat secara hidroponik the use compound fertilizer as nutrient source for tomatoes cultured in hydroponics amalia ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 22 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
               Bul. Agron. (31) (1) 15 – 20 (2003) 
                                              Pemanfaatan Pupuk Majemuk sebagai Sumber Hara 
                                                        Budidaya Tomat secara Hidroponik 
                                                                                
                                                 The Use Compound Fertilizer as Nutrient Source 
                                                       for Tomatoes Cultured in Hydroponics 
                
                
                                                Amalia Kusumawardhani, Winarso Drajad Widodo 1) 
                
                
                                                                       ABSTRACT 
                                                                                
                     The objective of this research was to know the effect of compound fertilizer as nutrient source for hydroponics 
               tomatoes.  This  experiment  was  conducted  from Mei  to  September  2002,  at  Cikabayan  Experiment  Station  of  The 
               Faculty of Agriculture, Bogor Agriculture Institut (IPB). The compound fertilizers used were Grow More, Gandapan, 
               Hyponex, and Joro AB mix as control. Experimental design used was Randomized Block Design with three replications. 
               The results of this experiment indicated that Joro and Gandapan have the greatest effect for vegetatif phase. There was 
               no significant difference between control (Joro) and the treatments (Grow More, Gandapan, and Hyponex) in number 
               of flower, fruit set, fruit weight, and bad fruit weight, fruit quality, percent total solid. This indicated that the fertilizers 
               could be used as nutrient source for tomato cultured in hydroponics.  
                
               Key words : Hydroponic, Multi fertilizer, Vegetatif, Generative phase. 
                
                                                                                
                                   PENDAHULUAN                                          Teknologi hidroponik dengan larutan nutrisi yang 
                                                                                  diramu  sendiri  sebagai  sumber  unsur  hara,  menuntut 
                     Kebutuhan  manusia  akan  zat  gizi  di  luar  yang          ketelitian   dan    keterampilan    yang    tinggi   dalam 
               pokok (karbohidrat, lemak, protein) biasanya dipenuhi              mempersiapkannya, serta biaya yang harus dikeluarkan 
               dengan mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan. Salah                 relatif  tinggi bila hanya digunakan dalam skala kecil. 
               satunya  tomat,  yang  dalam  100  gram-nya  terkandung            Bahan kimia yang harus dibeli biasanya dalam kemasan 
               vitamin A 1700 IU, vitamin B1 0.1 mg, vitamin B2 0.02              atau paket minimal tertentu, sehingga bagi masyarakat 
               mg, dan vitamin C 21 mg (Direktorat Gizi Departemen                umum, teknologi  hidroponik  ini  dinilai  terlalu  mahal. 
               Kesehatan RI tahun 1972 dalam Tim Penulis Penebar                  Oleh karena itu perlu pengembangan  atau modifikasi 
               Swadaya,  1999).    Konsumsi  per  kapita  buah    tomat           dari  teknologi  hidroponik  ini  agar  menjadi  alternatif 
               tahun 1996 sebesar 1.24 kg dan meningkat menjadi 1.29              teknologi budidaya yang mudah, sederhana namun tetap 
               kg pada tahun 1999, atau meningkat 1.39% per tahun                 ada  keterjaminan  unsur  hara  bagi  tanaman.  Salah 
               (Departemen Pertanian, 2001).                                      satunya  dengan  memanfaatkan  berbagai  komposisi 
                     Kebutuhan akan tomat terus meningkat namun di                pupuk cair (pupuk majemuk) yang ada di pasaran. 
               sisi  lain  lahan  untuk  budidayanya  semakin  berkurang.               Kandungan unsur hara yang terdapat dalam pupuk 
               Oleh karena itu teknologi budidaya tomat yang hemat                majemuk  yang  beredar  biasanya  dicantumkan  dalam 
               lahan seperti hidroponik mutlak diperlukan, tidak hanya            bentuk persen unsur atau senyawa. Setiap jenis pupuk 
               dalam skala besar (nursery) tapi juga skala kecil (rumah           berbeda dalam hal jenis dan banyaknya unsur hara yang 
               tangga) sehingga kebutuhan akan tomat dapat terpenuhi              dikandungnya.  Oleh  karena  itu  perlu  pengujian  pada 
               dengan baik.                                                       beberapa  pupuk  majemuk  untuk  mengetahui  tingkat 
                     Menurut Wardi et al. (1998) teknologi hidroponik             kesesuaian dan kebenaran kandungan haranya sehingga 
               memiliki  beberapa  keuntungan  yaitu:  (1)  kepadatan             dapat  dimanfaatkan  sebagai  sumber  hara  dalam 
               tanaman per satuan luas dapat dilipatgandakan, (2) mutu            budidaya tomat secara hidroponik. 
               produk (bentuk, ukuran, warna, dan kebersihan) dapat                     Penelitian   ini   bertujuan    untuk    mempelajari 
               terjamin  karena  kebutuhan  nutrisi  tanaman  dipasok             penggunaan pupuk majemuk sebagai sumber hara dalam 
               secara  terkendali  di  rumah  kaca,  dan  (3)  tidak              budidaya  tomat  secara  hidroponik,  dibandingkan 
               tergantung musim dan waktu tanam panen dapat diatur                formulasi larutan hara yang umum digunakan. 
               sesuai kebutuhan pasar.                                                                           
                
                
               1)
                  Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian IPB 
                 Jl. Meranti Kampus IPB Darmaga, Bogor. 
               Pemanfaatan Pupuk Majemuk sebagai ……….                                                                                      15 
                  Bul. Agron. (31) (1) 15 – 20 (2003) 
                        
                                    BAHAN DAN METODE                                           pengkristalan senyawa yang dapat mengganggu proses 
                                                                                               penyerapan  hara  oleh  akar  karena  digunakan  teknik 
                        Penelitian  ini  dilaksanakan   di  Kebun  Percobaan                   perendaman. 
                  Cikabayan Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor                               Pemeliharaan  dilakukan  dengan  pemasangan  ajir 
                  (IPB),  dengan  elevasi  250  m  diatas  permukaan  laut.                    pada  3  MST,  penyemprotan  dengan  insektisida 
                  Penelitian dimulai bulan Mei hingga September 2002.                          (curacron), perompesan tunas air, penambahan unsur Ca 
                        Bahan  yang  digunakan  meliputi  benih  tomat                         (150 ppm). Pemanenan dilakukan secara bertahap mulai 
                  varietas Permata, arang sekam, polybag ukuran 35cm x                         sejak 9 MST. 
                  40cm, pupuk majemuk Grow More (20-20-20), pupuk                                     Pengamatan yang dilakukan terdiri atas : 
                  Gandapan  (  8-10-13),  pupuk  Hyponex  (20-20-20),                          a.    Peubah  vegetatif,  meliputi  :  tinggi  tanaman  dan 
                  larutan  Joro  AB  mix,  Grow  More  Ungu  (0-24-0),                               jumlah  daun  dari  seluruh  tanaman.  Dimulai  satu 
                  Curacron,  NaOH  0.1  N,  indikator  pp.  Alat  yang                               minggu  setelah  tanam  sampai  muncul  bunga 
                  digunakan  yaitu  mistar,  pH  meter,  EC  meter,                                  pertama (fase generatif). 
                  penampung air, gelas ukur, selang, ajir, timbangan dan                       b.    Peubah  generatif,  meliputi  jumlah  bunga,  jumlah 
                  alat tulis.                                                                        buah, bobot panen, persentase bunga menjadi buah, 
                        Percobaan  dilakukan  dengan  Rancangan  Acak                                sifat   fisik  dan  kimia  buah,  persentase  buah 
                  Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan tiga jenis pupuk                               ekonomis dari tiap tanaman. 
                  majemuk, Grow More = P1, Gandapan = P2, Hyponex                               
                  = P3 dan satu kontrol (Joro AB mix = P0). Percobaan                           
                  terdiri  dari  tiga  ulangan  sehingga  terdapat  12  satuan                                HASIL DAN PEMBAHASAN 
                  percobaan.  Setiap  satuan  percobaan  terdiri  dari  enam 
                  tanaman  sehingga  jumlah  keseluruhan  yaitu  72                            Tinggi Tanaman 
                  tanaman.  Data diolah dengan uji kontras ortogonal. 
                        Benih tomat disemai dalam  tray dengan 72 lubang                              Tabel  1.  menunjukkan  Joro  AB  mix  (kontrol) 
                  tanam  selama  4  minggu.  Setelah  itu  dilakukan                           berpengaruh  nyata  terhadap  tinggi  tanaman  sampai  4 
                  pemberian  nutrisi  pada  awal  pindah  tanam  dengan                        MST  meskipun  hanya  1  dan  2  MST  saja  tanaman 
                  konsentrasi nitrogen yang  sama yaitu  237.5 ppm atau                        dengan  hara  Joro  ini  memiliki  tinggi  tanaman  yang 
                  setara  dengan  1.1875  g/L  Grow  More  dan  Hyponex,                       paling  tinggi  dibandingkan  dengan  ketiga  perlakuan. 
                  2.966  g/L  Gandapan.  Pemberian  nutrisi  sebanyak  1                       Tinggi tanaman dengan hara Joro AB mix berkisar pada 
                  liter/hari. Pencucian (leaching) dilakukan setiap minggu                     15.30-65.07 cm.  
                  untuk  menghindari  terjadinya  pengendapan  atau 
                   
                  Tabel 1.  Pengaruh jenis hara terhadap tinggi tanaman 
                                Perlakuan                                                          Tinggi tanaman (cm) 
                                                                    1 MST                      2 MST                     3 MST                     4 MST 
                   Joro AB mix (P0)                                  15.30                      27.67                     42.60                     65.07 
                   Grow More (P1)                                    11.00                      19.07                     32.50                     50.97 
                   Gandapan (P2)                                     12.87                      25.00                     43.13                     69.13 
                   Hyponex (P3)                                      11.37                      21.10                     35.37                     56.33 
                   Uji kontras :                                                                                                                        
                   P0 vs P1 P2 P3                                       *                          *                         *                         * 
                   P2 vs P1 P3                                          *                          *                         *                         * 
                   P1 vs P3                                             tn                        tn                        tn                         * 
                  Keterangan :   * = Berbeda Nyata (α = 5%), tn = Tidak Berbeda Nyata (α = 5%)  
                   
                        Tanaman  dengan  perlakuan  Gandapan  memiliki                         sedangkan  pada  4  MST  pertambahan  tinggi  tanaman 
                  tinggi  tanaman  tertinggi  yaitu  12.87  –  69.13  cm                       dengan Hyponex lebih cepat.   
                  dibandingkan  dengan  dua  perlakuan  lainnya.  Kadar                         
                  fosfor  yang  tinggi  pada  Gandapan  diduga  telah                          Jumlah Daun 
                  menyebabkan  tanaman  menjadi  lebih  tinggi.  Hal  ini                       
                  berkaitan  dengan  fungsi  fosfor  yang  penting  untuk                             Tabel 2. menunjukkan secara umum Joro AB mix 
                  pertumbuhan  akar  yang  lebih  banyak  sehingga                             tidak  berpengaruh  nyata  terhadap  jumlah  daun  bila 
                  mempermudah  penyerapan  air  dan  nutrisi  untuk                            dibandingkan  dengan  jumlah  daun  pada  ketiga 
                  tanaman  (Uexkull,  1979).  Tomat  dengan  perlakuan                         perlakuan.  Jumlah  daun  pada  tanaman  tomat  dengan 
                  Grow  More  dan  Hyponex  memiliki  kecenderungan                            Gandapan hanya berbeda nyata dengan Grow More dan  
                  tinggi  tanaman  yang  hampir  sama  sampai  3  MST,                         Hyponex pada 4 MST.  
                  16                                                                                        Amalia Kusumawardhani, Winarso Drajad Widodo 
              Bul. Agron. (31) (1) 15 – 20 (2003) 
                                                                                                          -         +
                    Pertumbuhan  vegetatif  dari  suatu  tanaman  pada       mengandung campuran NO  dan NH  dengan bagian 
                                                                                 -                       3         4
              dasarnya banyak dipengaruhi oleh komponen hara yang            NO lebih tinggi akan memberikan hasil yang terbaik 
                                                                                 3
              diberikan.  Pertumbuhan  vegetatif  dari  hara  yang           (Rubatzky dan Yamaguchi, 1999). 
               
              Tabel 2.  Pengaruh jenis hara terhadap jumlah daun 
                         Perlakuan                                                 Jumlah daun 
                                                      1 MST                 2 MST                 3 MST                4 MST 
                Joro AB mix (P0)                       5.33                  7.00                  9.33                12.00 
                Grow More (P1)                         5.00                  6.33                  8.00                11.33 
                Gandapan (P2)                          5.00                  6.67                  8.66                12.67 
                Hyponex (P3)                           5.00                  6.33                  8.66                11.67 
                Uji kontras :                                                                                              
                P0 vs P1 P2 P3                          tn                     tn                    *                   tn 
                P2 vs P1 P3                             tn                     tn                   tn                    * 
                P1 vs P3                                tn                     tn                   tn                   tn 
              Keterangan: sama dengan Tabel 1. 
               
               
              Jumlah Bunga                                                   gugur sehingga buah yang terbentuk jumlahnya sedikit. 
                                                                             Ketiga  perlakuan  maupun  kontrol  tidak  berpengaruh 
                    Tabel  3.  menunjukkan    bahwa  semua  perlakuan        nyata terhadap persentase bunga menjadi buah. Jumlah 
              maupun  kontrol  tidak  berpengaruh  nyata  terhadap           persentase bunga menjadi buah dapat dipengaruhi oleh 
              jumlah  bunga  dan  persentase  fruitset.  Pada  peubah        kondisi    lingkungan  seperti  kekeringan  maupun  kadar 
              jumlah buah Joro AB mix berpengaruh nyata. Kondisi             dari suatu unsur. Kelebihan nitrogen dapat menyebab-
              lingkungan yang kering dengan rentang suhu yang luas           kan    bunga  gugur  di  awal  (Harjadi  dan  Sunaryono, 
              22-43°C serta komposisi unsur yang berbeda dari tiap           1989). 
              perlakuan dan kontrol menyebabkan banyak bunga yang 
               
               
              Tabel 3.  Pengaruh jenis hara terhadap jumlah bunga, jumlah buah, persentase bunga jadi buah 
                        Perlakuan                  Jumlah bunga                  Jumlah buah             Bunga menjadi buah (%) 
                Joro AB mix (P0)                       33.37                         21.33                          62.6 
                Grow More (P1)                         33.67                         15.33                          46.0 
                Gandapan (P2)                          29.67                         12.67                          44.3 
                Hyponex (P3)                           34.67                         18.00                          53.6 
                Uji kontras :                                                                                          
                P0 vs P1 P2 P3                           tn                            *                             tn 
                P2 vs P1 P3                              tn                            tn                            tn 
                P1 vs P3                                 tn                            tn                            tn 
              Keterangan: sama dengan Tabel 1.  
               
               
              Bobot Buah                                                     Gandapan  tidak  mengandung  unsur  Ca  sehingga 
                                                                             buahnya  berukuran  lebih  kecil.  Ca  berfungsi  untuk 
                    Dari  data  bobot  panen  pada  Tabel  4.  diketahui     membentuk lamela tengah baru pada lempeng sel yang 
              bahwa Joro AB mix hanya berpengaruh nyata terhadap             membantu  proses  pembelahan  sel  dan  sel  tidak 
              bobot  panen  pada  panen  ke-2,  sedangkan  Gandapan          mengkerut  atau  berubah  bentuk  (Salisbury  dan  Ross, 
              berpengaruh  nyata  terhadap  bobot  buah  panen  ke-3         1995).  Selain untuk pertumbuhan dan pembelahan sel, 
              sampai  ke-6  dimana  nilainya  paling  rendah  diantara       unsur Ca juga berperan dalam pembentukan dinding sel 
              perlakuan lain maupun kontrol. Penurunan bobot buah            sehingga  ukuran buah dapat menjadi bertambah besar 
              yang drastis mulai panen ketiga disebabkan karena pada         (Hochmuth dan Hoctmuth, 2001). 
               
               
               
              Pemanfaatan Pupuk Majemuk sebagai ……….                                                                              17 
              Bul. Agron. (31) (1) 15 – 20 (2003) 
                   
              Tabel 4.  Pengaruh jenis hara terhadap bobot buah per tanaman 
                                                                            Bobot buah (g) 
                      Perlakuan                                               panen ke- 
                                              1             2             3              4              5              6 
               Joro AB mix (P0)             45.3          157.9          67.9           30.9           32.3          91.4 
               Grow More (P1)               12.6          107.4          94.5           29.5           27.6          40.7 
               Gandapan (P2)                68.9           77.1          16.6           6.70           5.1            6.5 
               Hyponex (P3)                 34.5           97.6          56.4           26.3           29.5          39.7 
               Uji kontras:                                                                                             
               P0vsP1P2P3                    tn             *             tn             tn             tn             * 
               P2 vs P1 P3                   tn             tn            *              *              *              * 
               P1 vs P3                      tn             tn            tn             tn             tn             tn 
              Keterangan: sama dengan Tabel 1. 
               
                   Dari enam kali panen yang dilakukan, panen kedua       Bobot Buah Ekonomis  
              merupakan  panen  yang  optimal  atau  memiliki  nilai           Tabel  5.  menunjukkan  bahwa  tanaman  dengan 
              bobot tertinggi dibandingkan dengan panen sebelum dan       Joro AB mix memiliki bobot buah baik yang tertinggi 
              sesudahnya,  hal  ini  terjadi  pada  kontrol  maupun       yaitu 405.54 g sedangkan Gandapan yang terendah yaitu 
              perlakuan   lainnya.   Tanaman    dengan    perlakuan       162.63  g.  Busuk  buah  terdapat  pada  tanaman  dengan 
              Gandapan menghasilkan bobot panen yang paling tinggi        hara  Joro  AB  mix  (kontrol)  maupun  Grow  More, 
              pada  panen  ke-1  bila  dibandingkan  dengan  Joro  AB     Gandapan  dan  Hyponex.  Busuknya  buah  dapat 
              mix,   Grow  More  maupun  Hyponex.  Hal  ini               disebabkan oleh faktor lingkungan, kandungan nutrisi, 
              menunjukkan  bahwa  tingkat  pemasakan  buah  dengan        dan varietas. Kisaran suhu (22-43°C) dan kelembaban 
              perlakuan  Gandapan  lebih  cepat,  diduga  akibat  kadar   (65-92)   yang   lebar   pada   rumah    kaca   dapat 
              fosfor yang tinggi pada jenis hara tersebut. Fosfor yang    menyebabkan terjadinya perubahan kondisi rumah kaca 
              dikombinasikan dengan nitrogen dan kalium salah satu        yang  mendadak  (berfluktuasi).  Perubahan kelembaban 
              dampaknya yaitu akan mempercepat tingkat pemasakan          dan  transpirasi  yang  mendadak,  kelebihan  unsur 
              buah (Uexkull, 1979).                                       nitrogen  dan  kekurangan  unsur  kalsium  menyebabkan 
                                                                          busuk ujung buah (Harjadi dan Sunaryono, 1989).  
               
               
              Tabel 5.  Pengaruh jenis hara terhadap bobot buah ekonomis (baik) dan busuk per tanaman 
               Perlakuan                        Bobot buah (g)                    Jumlah buah             Persentase buah baik 
                                             Baik            Busuk            Baik           Busuk 
               Joro AB mix (P0)             405.54           20.24            27.37           1.03               93.99 
               Grow More (P1)               266.75           42.18            15.57           2.43               84.89 
               Gandapan (P2)                162.63           15.01            13.00           2.03               81.82 
               Hyponex (P3)                 269.92           43.14            21.17           2.07               88.80 
               Uji kontras :                                                                                         
               P0 vs P1 P2 P3                  *               tn               *               *                  tn 
               P2 vs P1 P3                     *               tn               tn             tn                  tn 
               P1 vs P3                       tn               tn               tn             tn                  tn 
              Keterangan:   sama dengan Tabel 1. 
               
                   Suhu  yang  tinggi  menurut  Uexkull  (1979)           Sifat Fisik Buah 
              menyebabkan tanaman banyak menyerap nitrogen dari                Tabel  6. menunjukkan bahwa pada penelitian ini 
              nitrat,  fosfor  dan  kalium. Banyaknya kalium (K) akan     jenis  hara  tidak  berpengaruh  secara  nyata  terhadap 
              menurunkan jumlah Ca sehingga tanaman kekurangan            kekerasan,  diameter  dan  tebal  daging  buah  pada  saat 
              unsur  Ca  dan  buah  dapat  menjadi  busuk.  Kebutuhan     warna buah tomat pecah (breaker). Pada tabel 6. terlihat 
              tomat  akan  unsur  Ca  sebanyak  150  ppm  (Schwarz,       bahwa  diameter  buah  berbanding  lurus  dengan  tebal 
              1995).                                                      daging buahnya. 
                                                                               Berdasarkan  diameter  dan  tebal  daging  pada 
                                                                          penelitian ini, secara umum dihasilkan buah tomat yang 
                                                                          berukuran relatif  kecil.  Hal  ini  disebabkan  oleh hama 
              18                                                                    Amalia Kusumawardhani, Winarso Drajad Widodo 
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Bul agron pemanfaatan pupuk majemuk sebagai sumber hara budidaya tomat secara hidroponik the use compound fertilizer as nutrient source for tomatoes cultured in hydroponics amalia kusumawardhani winarso drajad widodo abstract objective of this research was to know effect experiment conducted from mei september at cikabayan station faculty agriculture bogor institut ipb fertilizers used were grow more gandapan hyponex and joro ab mix control experimental design randomized block with three replications results indicated that have greatest vegetatif phase there no significant difference between treatments number flower fruit set weight bad quality percent total solid could be tomato key words hydroponic multi generative pendahuluan teknologi dengan larutan nutrisi yang diramu sendiri unsur menuntut kebutuhan manusia akan zat gizi di luar ketelitian dan keterampilan tinggi dalam pokok karbohidrat lemak protein biasanya dipenuhi mempersiapkannya serta biaya harus dikeluarkan mengkonsumsi sa...

no reviews yet
Please Login to review.