Authentication
163x Tipe PDF Ukuran file 0.27 MB Source: repository.poltekkes-smg.ac.id
30 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Pengkajian Bedasarkan hasil pengkajian pada tanggal 13 Februari 2018 didapatkan data identitas klien dengan initial Ny M, tanggal lahir 29 Mei 1978, jenis kelamin perempuan, agama islam, alamat rumah mranggen, pendidikan terakhir SMA dan diagnosa medis CKD Stage V. Dari riwayat kesehatan sekarang klien mengatakan bahwa pada tahun 2015 mengeluh pusing, mual, perut terasa nyeri dan menjalar ke pinggang kemudian keluarga membawa ke IGD RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang oleh keluarganya, klien dianjurkan untuk rawat inap, dilakukan pemeriksaan USG didapatkan kista di daerah ginjal kemudian dari hasil USG tersebut klien dinyatakan CKD dan harus menjalani terapi hemodialisa. Klien dipasang AV Shunt ditangan kiri, pemasangan AVShunt di RSUP Dr Kariadi Semarang. Pada tanggal 22 Februari 2018 klien mengatakan setelah selesai dilakukan hemodialisa klien merasa pusing dan tekanan darahya rendah kemudian klien dilakukan pemberian cairan Nacl 200cc. Dilihat dari riwayat kesehatan dahulu klien sebelumnya tidak pernah menderita penyakit seperti saat ini, ataupun penyakit kronis lainya seperti, Hipertensi, Stroke, Diabetes Melitus, Jantung dll. 30 31 Riwayat kesehatan keluarga klien mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada yang menderita seperti penyakit yang dialami oleh klien. Klien kemudian dilakukan pemeriksaan fisik heat to toe yang dimulai dari Keadaan umum klien baik, kesadaran composmentis kepala bentuk mesocephal, rambut hitam, tidak beruban, tidak mudah rontok, bersih, wangi, tidak ada lesi. Kulit kering, tugor elastis <2 detik, tidak ada lesi, warna kulit sawo matang, kulit bersih. Telinga simetris, terdapat serumen, bersih, pendengaran baik. Mata dengan reflek pupil simetris 2 mm kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik. Hidung terapsang oksigen 3 liter per menit, simetris, bersih, tidak ada polip hidung, pernafasan cuping hidung tidak ada. Leher didapatkan tidak terdapat kelenjar tiroid, tidak ada bantuan otot pernafasan, tidak ada bendungan vena jugularis. Pemeriksaan dari paru didapatkan dari inspeksi tampak simetris, palpasi pergerakan dinding dada kanan dan kiri simetris, tidak teraba massa pada lapang paru, perkusi suara sonor diseluruh lapang paru, auskultasi vesikuler. Dilanjutkan degan pemeriksan jantung didapatkan inspeksi ictus cordis tidak kuat angkat, palpasi ictus cordis teraba, perkusi suara jantung redup, dan auskultasi terdengar bunyi jantung 1 dan 2. Pemeriksaan fisik abdomen didapatkan hasil inspeksi terlebih dahulu yaitu didapatkan bentuk abdomen simetris, auskultasi bising usus 8x/menit, palpasi tidak ada pembesaran hepar dan klien, perkusi hipertimpani pada perkusi gaster dan pekak pada hepar . Genetalia tidak terpasang kateter dan terakhir dilakukan pemeriksan pada ekstermitas atas 32 dan bawah didapatkan tidak terdapat oedem diekstermitas atas dan bawah, terdapat akses vaskuler di tangan kiri, terdapat akses vaskuler di kaki kanan. Hasil pemeriksaan laboraturium tanggal 15 Februari 2018 Tabel 1.4 Hasil Laboraturium Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Hematologi Hemoglobin 12.9 g/dL 11.7-15.5 Hematrokit 41.40 % 25-47 Jumlah Leukosit 8.5 /uL 2.6-11.0 Jumlah Trombosit 217 /uL 150-400 Elektrolit Ureum 150 mg/dL 17.0-43.0 Creatinin 6.0 mg/dL 0.5-0.8 Program Terapi obat dari dokter yang diberikan kepad klien Ny M meliputi : Amlodipin 3x10 mg, Asam Folat 3x1 mg, CaCO3 3x1, B B B 3x1, SF 1x1, 1 6 12 Omeperazole jika perlu, dan KSR 1x1 (post Hemodialisa) 2. Pre Hemodialisa Diperoleh data pre hemodialisa ini yang dilakukan adalah persiapan klien dan persiapan mesin sebelum dilakukan hemodialisa klien tidak ada keluhan apapun. Klien mengalami riwayat hipotensi sebelumnya pada intra hemodialisa jam keempat saat end dialisis, dengan tekanan darah 100/70 mmHg. Untuk persiapan klien Ny.M dengan melakukan pemeriksaan fisik meliputi : a. Keadaan umum composmentis, E4M6V5 b. Tanda-tanda vital : tekanan darah 120/60 mmHg, Nadi 87 x/menit, Pernafasan 20 x/menit, Suhu 36˚C 33 c. Berat badan sekarang 54 kg, berat badan post hemodialisa yang lalu 52,5 kg, tinggi badan 157 cm. Persiapan mesin dengan melakukan primming pada mesin menggunakan cairan Nacl 0,9% dengan sisa primiming 100 ml, kemudian soacking 15 menit dan memberikan sirkulasi heparin 3000 ui. Pengaturan mesin durasi hemodialisa 4.30 jam, QB 200 ml/menit, Qd 500 ml/menit, UF goal sebesar 3200 ml, dialisat yang digunakan adalah bicarbonat, untuk dialiser yang biasa dipake oleh klien adalah BLS, temperature mesin 37,2 ˚C, heparin kontinue 1000 ui/jam. Akses sirkulasi menggunakan AV shunt. Hemodialisa dimulai pada pukul 07.40 WIB 3. Intra Hemodialisa Tahap intradialisis ini yaitu observasi proses hemodialisa yang telah berlangsung baik pasien maupun mesin, observasi ini dilakukan pada setiap jam sekali dengan mencatat hasil pemeriksaan tanda-tanda vital, TMP, QB dan pencapaian ultrafiltrasi maupun waktu hemodialisa. Pada saat proses hemodialisa berlangsung pada jam kedua klien tidak mengeluhkan apapun, hasil tekanan darah 140/90 mmHg dengan MAP 106, nadi 87 x/menit, pernafasan 20 x/menit, suhu 36˚C. Hasil observasi tekanan darah ketiga 110/80 mmHg dengan MAP 90, nadi 97 x/menit, pernafasan 20 x/menit, suhu 36˚C, pada jam ketiga klien dilakukan pengukuran gula darah sewaktu dengan hasil 93 mg/dL. Selama dilakukan hemodialisa klien makan dan minum ±200 cc. Observasi pada jam keempat hasil tekanan darah yaitu
no reviews yet
Please Login to review.