Authentication
239x Tipe PDF Ukuran file 0.20 MB Source: repository.poltekkes-smg.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada pembedahan dengan menggunakan anestesi spinal, pemilihan cairan koloid sebagai cairan preload lebih efektif dibandingkan cairan kristaloid seperti RL maupun Nacl 0.9%. Pemberian cairan koloid yaitu hydroxyethyl starch (HES) yang sering digunakan pada saat pembedahan berlangsung diharapkan dapat mencegah hipotensi atau penurunan Mean Arterial pressure (MAP). Tetapi pemberian cairan koloid secara terus menerus juga akan mengakibatkan efek samping hipertensi maupun hipotensi pada pembedahan anestesi spinal maka setelah cairan koloid maka harus di berikan cairan kristaloid. Data yang di peroleh dari rekam medis RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik mulai tanggal 1-30 Juli 2017 didapatkan kondisi paien SC dengan pemberian koloid ada 20 orang, sedangkan pada bulan Juni sampai September 2015 terdapat 10 responden dengan menggunakan cairan koloid. Di Rumah Sakit Tugurejo Semarang sendiri pada tahun 2017 terdapat 54 responden yang di berikan cairan koloid pada pasien anestesi spinal. Dalam penelitian masalah, peneliti akan menggunakan penelitian tentang pemberian cairan pada pembedahan dengan menggunakan anestesi spinal di ruang perioperatif. Hal ini disebabkan karena pemberian cairan koloid maupun kristaloid berpengaruh terhadap kejadian hipotensi atau penurunan MAP (Momo Pratiko Gustomi, 2018). Adapun pengaruh yang diberikan adanya pemberian cairan koloid yaitu memberikan suplai darah dari jantung ke jaringan, mencegah hipoksia dan terjadinya perdarahan divaskuler (Finunance, 2015). Larutan koloid merupakan larutan homogen yang mengandung partikel dengan berat molekul besar > 20.000 dalton, sehingga dapat mempertahankan tekanan onkotik dan volume intravaskuler. Partikel ini tidak dapat digabungkan atau dipisahkan dengan filtrasi atau sentrifusugasi seperti komponen darah. koloid hanya dapat dipisahkan menjadi dua kelompok yaitu golongan protein dan non protein. Sedangkan pengaruh cairan koloid HES bermanfaat dapat segera mengisi kekosongan cairan intravaskuler dan tahan lebih lama dibandingkan cairan kristaloid, memulihkan perfusi jaringan (Hilda Citra Ayu, 2017). Pemenuhan pemberian cairan koloid (HES) untuk mencegah hipotensi atau penurunan MAP pada pembedahan dengan anestesi spinal pernah dilakukan penelitian oleh Zikria tahun 2016 tentang pemberian cairan koloid HES 6% pada tikus dengan kerusakan endotel akibat terbakar menunjukkan bahwa fraksi HES dengan berat molekul antara 100-300 K. Dalton sama seperti HES berat molekul 200 K. Dalton bertndak sebagai penyumpal lebih baik daripada HES berat molekul < 50 K. Dalton atau > 300 K. Dalton sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Mono Pratiko Gustomi pada tahun 2018 tentang efektifitas pemberian cairan koloid pada pasien SC dengan anestesi regional terhadap MAP dengan hasil penelitian MAP dalam cairan koloid menurun 4,4 mmHg t hitung = 6,410, α count = 0,000 sehingga cairan koloid efektif digunakan. Sedangkan cairan kristaloid (Ringer Laktat), hingga saat ini masih sering digunakan. Hal ini karena perbandingan harga cairan koloid yang jauh lebih mahal daripada cairan kristaloid. Pada RSUD Ulin Banjarmasin terdapat 20 sample yang menggunakan kristaloid saat anestesi spinal efektif diberikan untuk mencegah hipotensi. Hipotensi pasca anestesi spinal merupakan akibat blok simpatis dari obat anestesi lokal yang bekerja didalam ruang subaraknoid. Hipotensi yang berlangsung lama dan tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan hipoksia jaringan. Jika keadaan ini terus berlanjut, akan menyebabkan syok hingga kematian. B. RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang masalah diatas, maka peneliti akan melakukan penelitan tentang bagaimana pengaruh pemberian cairan untuk mencegah hipotensi pada pasien anestesi spinal? C. TUJUAN 1. Tujuan Umum Mengetahui tekanan darah pasien dengan anestesi spinal dalam batas normal. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui tekanan darah pasien anestesi spinal dengan pemberian cairan dalam batas normal. b. Mengetahui perubahan pengaruh pemberian terhadap tekanan darah pada pasien anestesi spinal D. MANFAAT 1. Bagi Klien Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang penanganan pengaruh tekanan darah pada pasien seksio cesarea dan dapat dirasakan langsung manfaat yang telah dilakukan bagi tubuh klien. 2. Bagi Pelayanan Kesehatan Hasil penelitian dapat digunakan sebagai rujukan dalam melaksanakan asuhan keperawatan dengan masalah tekanan darah pada pasien anestesi spinal. 3. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan ilmu keperawatan khususnya ilmu mengenai asuhan keperawatan dengan masalah tekanan darah pada pasien anestesi spinal
no reviews yet
Please Login to review.