Authentication
207x Tipe PDF Ukuran file 0.20 MB Source: repository.poltekkes-smg.ac.id
PENGELOLAAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT PADA NY. R DAN NY. S DENGAN COMBUSTIO GRADE III DI RSUD DR. LOEKMONOHADI KUDUS Rining Nur Hayati1); Sarkum Setyo Raharjo S.Kp, M.Kes2); Sri Utami Dwiningsih, MNS2) Program Studi DIII Keperawatan Semarang ; Jurusan Keperawatan Semarang ; Poltekkes Kemenkes Semarang Abstrak Luka Bakar adalah luka karena kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, listrik, bahan kimia, dan radiasi. Salah satu masalah yang ditimbulkan dari luka bakar yaitu gangguan keseimbangan cairan dan eletrolit tubuh. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memberikan penatalaksanaan berupa pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit. Karya tulis ini dilakukan untuk mengetahui pengelolaan kebutuhan cairan dan elektrolit pada Ny. R dan Ny. S dengan combustio grade III di RSUD dr. Loekmonohadi Kudus. Jenis studi kasus ini dilakukan dengan metode deskriptif pada dua subyek klien yang mengalami luka bakar grade III, dengan melakukan pengelolaan kebutuhan cairan dan elektrolit secara intensif pada klien. Setelah dilakukan resusitasi cairan dan elektrolit dengan metode Parkland dan asuhan keperawatan selama 3x24 jam pada kedua klien didapatkan hasil yang dinyatakan dalam lembar observasi bahwa masalah kekurangan cairan pada kedua klien terpenuhi. Namun timbul masalah baru yaitu terjadi kelebihan cairan. Saran bagi praktisi keperawatan dalam monitoring balance cairan jika hasilnya tidak seimbang hendaknya praktisi keperawatan segera melakukan kolaborasi penambahan atau pengurangan jumlah cairan yang masuk sesuai dengan kebutuhan. Kata Kunci :Luka bakar, keseimbangan cairan dan elektrolit, kebutuhan cairan dan elektrolit, kekurangan cairan. Abstract Burns are the damage to body's tissues caused by contact between the body and heat sources such as fire, hot air, electricity, chemicals, and radiation. One of the problems caused by burns is fluid and electrolyte imbalance. Things that can be done to solve the problem is providing a management of fluids and electrolytes. This paper is done to understand the fluid and electrolyte management to Mrs. R and Mrs. S with combustio grade III in RSUD dr. Loekmonohadi Kudus. This case study conducted by descriptive method on two subject who suffered from combustio grade III, with managing the fluid and electrolyte to the client. After fluid and electrolyte resuscitation with Parkland method and nursing care for 3x24 hour on both client, the results as shown in the observation sheet that the problem of fluids deficiency on both client are resolved. However, a new problem arises that there is excess fluid. Suggestion for nursing practitioners, when monitoring fluid balance, if the outcome is not balanced should immediately make a colaboration to increase or decrease the amount of the fluid according of its needed. Keywords: Burn, fluid and electrolyt balance, fluid and electrolyte requirements, lack of fluid and electrolyte 1. Pendahuluan sampel didasarkan oleh kriteria yang Luka Bakar adalah luka karena penulis tetapkan meliputi kriteria inklusi kerusakan atau kehilangan jaringan yang yaitu klien usia remaja akhir hingga disebabkan kontak dengan sumber panas lansia awal (17-55 tahun), luas luka bakar seperti api, air panas, listrik, bahan >20%, grade III dan klien bersedia kimia, dan radiasi (Yefta Moenadjat, menjadi responden. Kriteria eksklusi 2009). pada penelitian ini adalah keluarga klien Organisasi Kesehatan Dunia tidak mengizinkan klien dijadikan memperkirakan bahwa terdapat 265.000 responden, dokter tidak mengizinkan kematian yang terjadi setiap tahunnya di klien dijadikan responden, klien seluruh dunia akibat luka bakar (WHO, mengalami komplikasi berat seperti 2014). diare, atau klien memiliki penyakit lain Di Indonesia sendiri jumlah cedera yang memerlukan penanganan khusus luka bakar pada tahun 2013 adalah seperti penyakit jantung yang parah. sebesar 0.7% dari pravelensi cedera Instrumen yang digunakan dalam nasional sebesar 8,2% (Badan Pusat penelitian meliputi format asuhan Statistik Provinsi Jawa Tengah, 2014). keperawatan, Dubois Body Surface Area RSUD dr. Loekmonohadi Kudus Chart dan Lembar observasi. mencatat kejadian luka bakar berjumlah Penelitian ini dilakukan pada 28 orang sepanjang tahun 2016. Angka bulan Februari 2017 di RSUD dr. tersebut mengalami peningkatan dari Loekmonohadi Kudus. Dalam penelitian tahun sebelumnya 2015 yang tercatat 18 ini peneliti mengambil pasien di ruang orang (Rekam Medis RSUD dr. bedah dan ICU sebagai populasi Loekmonohadi Kudus, 2016). sedangkan sampel dalam penelitian ini Salah satu masalah yang yaitu 2 klien dengan combustio grade III. ditimbulkan dari luka bakar yaitu gangguan keseimbangan cairan dan 3. Hasil dan Pembahasan eletrolit tubuh. Upaya yang dapat Data dalam pengkajian dilakukan untuk mengatasi hal tersebut keperawatan ditemukan hasil bahwa adalah dengan memberikan terdapat persamaan hasil pada kedua penatalaksanaan berupa pemenuhan klien diantaranya pada pola fungsional kebutuhan cairan dan elektrolit. gordon yaitu kedua klien tidak ada Tujuan dari karya tulis ini intake melalui oral setelah terjadinya dilakukan untuk mengetahui luka bakar. Pada pemeriksaan fisik pengelolaan kebutuhan cairan dan ditemukan tanda-tanda kekurangan elektrolit pada dengan combustio grade III cairan diantaranya klien mengalami di RSUD dr. Loekmonohadi Kudus. penurunan kesadaran, membran mukosa kering, lemah, kulit kering penurunan 2. Metode haluaran urine, peningkatan frakuensi Penelitian yang digunakan dalam nadi, penurunan turgor kulit. Perbedaan karya tulis ilmiah ini adalah study kasus luka bakar yang terjadi pada kedua klien dengan metode diskriptif pada klien yaitu pada Ny. R mengalami Combustio yang mengalami luka bakar grade III. dengan luas luka 45% yang didalamnya Subyek dalam penelitian ini terdapat Grade III seluas 9%, terpapar adalah pada dua klien dengan masalah sumber panas dari tabung gas yang dan diagnosis medis yang sama yang meledak. Sedangkan Ny. S yang sama yaitu mengalami luka bakar derajat mengalami Combustio seluas 24% III yang dirawat di ruang bangsal RSUD keseluruhan Grade III, karena tersiram dr. Loekmonohadi Kudus. Teknik minyak panas akibat ledakan dari tabung sampling yang digunakan adalah gas. convenience sampling method. Pemilihan Data dari kedua klien tersebut lebih banyak yaitu 8000 ml sedangkan dapat diambil kesimpulan bahwa Ny. S sebanyak 3840 ml. Rumus masalah keperawatan yang terjadi yaitu resusitasi Parkland telah kekurangan volume cairan berhubungan memperhitungkan kehilangan cairan dengan peningkatan permeabilitas yang hilang karena luka terbuka pada kapiler dan kehilangan cairan akibat luka bakar(Smeltzer & Bare, 2012). Faktor evaporasi dari luka bakar. yang kedua yaitu metode perawatan Untuk mengatasi masalah luka. Ada dua metode perawatan luka keperawatan defisit volume cairan yang pada luka bakar yaitu perawatan luka dialami klien, maka disusunlah beberapa tertutup dan perawatan luka terbuka intervensi dan dilakukan implementasi (Sentot Samiadji, 2008). Ny. R mendapat selama 3 x 24 jam yaitu melakukan penanganan luka bakar dengan metode observasi tanda-tanda vital, haluaran perawatan luka tertutup. Pemilihan urine, dan waspada terhadap tanda- metode perawatan luka tersebut tanda hipovolemia atau kelebihan beban berdasarkan beberapa aspek diantaranya cairan, menjaga asupan akurat dan luas luka bakar pada Ny. R yang merekam keluaran cairan, mencapai 45%. Untuk mengurangi mempertahankan pemberian infus dan evaporasi cairan tubuh maka dilakukan mengatur tetesannya pada kecepatan dengan perawatan luka tertutup. Selain yang tepat sesuai dengan program itu, 36% luka bakar yang terjadi pada Ny. medik, memantau status hidrasi dan R derajat III. Menurut Moenadjat (2009) memantau hasil laboratorium yang kerusakan yang ditimbulkan hanya pada relevan dengan keseimbangan cairan. epidermis hingga sebagian dermis Setelah dilakukan implementasi sehingga serabut syaraf tidak mengalami keperawatan mandiri dan kolaborasi, kerusakan dan klien akan mengalami klien dilakukan evaluasi. Ny. R dan Ny. nyeri. Perawatan luka tertutup dapat S mengatakan tidak merasa haus yang berfungsi untuk mengurangi nyeri berlebihan. Adapun data objektif didapat (Sentot Samiadji, 2008). dari lembar observasi kedua klien yaitu Sebelumnya hasil kandungan mukosa bibir klien lembab, capilary natrium Ny. R rendah dan telah revile time 2 detik, turgor kulit kembali dilakukan pemberian terapi cairan infus setelah 1 detik, kesadaran klien dengan kombinasi RL dan NaCl secara composmentis dan tanda vital bergantian. Namun pemeriksaan menyatakan nilai yang baik. Balance laboratorium kimia darah setelah cairan klien selama 24 jam masa evaluasi pemberian pengelolaan tidak dilakukan pada Ny. R terhitung kelebihan cairan sehingga tidak didapatkan data sebanyak 990 ml begitu pula pada Ny. S mengenai masalah ketidakseimbangan kelebihan cairan sebanyak 173 ml. elektrolit khususnya natrium dapat Perbedaan hasil evaluasi balance teratasi atau tidak. cairan pada Ny. R dan Ny. S cukup Dari kedua klien dapat signifikan. Penyebab perbedaan jumlah disimpulkan bahwa masalah klien sudah kelebihan cairan dapat diakibatkan oleh teratasi namun muncul masalah baru beberapa faktor. Diantaranya perbedaan yaitu kelebihan volume cairan. Maka luas luka bakar yang terjadi, berat badan dari itu perlu intervensi lanjutan berupa dan tinggi badan. Tiga hal tersebut penanganan kelebihan cairan. berbanding lurus dengan jumlah Diantaranya yaitu kolaborasi pemberian resusitasi cairan yang didapat klien cairan intravena berupa larutan Ringer (Smeltzer & Bare, 2012). Ny. R memiliki Laktat pada Ny. R mulai hari ke 5 berat badan, tinggi badan dan luas luka dengan kecepatan 20 tpm sedangkan bakar yang lebih besar daripada Ny. S pada Ny. S telah mendapat maintanace sehingga resusitasi cairan yang didapat cairan dengan kecepatan 26 tpm mulai luka bakar grade III yaitu bahwa hari ke 4. pemberian resusitasi cairan dengan metode Parkland lebih baik digunakan 4. Keterbatasan pada klien dengan perawatan luka bakar Dalam melakukan pengelolaan metode terbuka karena kelebihan cairan kebutuhan cairan dan elektrolit pada pada luka bakar dengan perawatan klien dengan luka bakar grade III tidak terbuka lebih rendah daripada dengan lepas dari keterbatasan dalam perawatan luka bakar dengan metode memberikan pengelolaan diantaranya tertutup. kebutuhan akan pemeriksaan diagnostik seperti pemeriksaan elektrolit darah yang seharusnya dimonitor setiap hari 7. Daftar Pustaka hanya dilakukan sekali saja yaitu saat awal sebelum klien menerima tindakan Alimul, Aziz. 2008. Pengantar konsep dasar saja. Kemudian dalam pemberian cairan keperawatan. Jakarta: EGC. resusitasi terlambat dilakukan kolaborasi Alexander, Mary, et.al. 2010. Infusion dengan dokter untuk mengurangi jumlah nursing: an evidence-based cairan, sehingga klien mengalami approached, 3rd edition. kelebihan cairan pada masa awal Amerika: Saunders Elsevier. resusitasi. Arif, Syafri Kamsul. 2009. Fluid management in severe 5. Simpulan bulechek, burns patients. The Balance cairan pada kedua klien Indonesian Journal of Medical yang diberi resusitasi dengan metode Science Volume 2 No.2. Parkland mengalami kelebihan cairan karena resusitasi dengan model Parkland Asmadi. 2008. Teknik prosedural memang tidak terlalu keperawatan : Konsep dan mempertimbangkan kelebihan cairan aplikasi kebutuhan dasar klien. yang terjadi. Namun lebih menekankan Jakarta: Salemba Medika. bahwa jumlah itu efektif untuk memenuhi kehilangan cairan pada klien Gloria M. Howard K Butcher. et. al. 2013. dengan luka bakar. Nursing interventions Kelebihan cairan yag terjadi pada classification (NIC) (sixth kedua klien berbeda signifikan karena edition). Riverport Lane: beberapa hal. Diantaranya perbedaan Elsevier. luas luka bakar yang terjadi, berat badan dan tinggi badan mempengaruhi jumlah Katalog 1102001.33 : Central Java in resusitasi cairan yang didapat klien. Figures 2014. Badan Pusat Kemudian faktor yang kedua yaitu Statistik Prov. Jawa Tengah metode perawatan luka yang mana pada dan BAPPEDA Prov. Jawa Ny. R diberi perawatan luka dengan Tengah metode tertutup dan Ny. S perawatan Lombardo, D. 2005. Patient asessment. luka dengan metode terbuka. In: Newbury L., Criddle L.M., ed. Sheehy’s manual of 6. Saran emergency care, ed Melalui hasil dari data yang 6. Philadelphia: Mosby. didapatkan dari asuhan keperawatan Majid, Abdul. 2013. Buku pintar perawatan mengenai pengelolaan kebutuhan cairan luka bakar. Yogyakarta: dan elektrolit pada dua klien dengan Gosyen Publishing.
no reviews yet
Please Login to review.