jagomart
digital resources
picture1_Pendidikan Pdf 56505 | Kajian Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (ktsp) Kimia Sma


 302x       Tipe PDF       Ukuran file 0.09 MB       Source: digilib.unimed.ac.id


Pendidikan Pdf 56505 | Kajian Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (ktsp) Kimia Sma

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 22 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                
                   KAJIAN  PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 
                               (KTSP) KIMIA SMA NEGERI DI SUMATERA UTARA  
                                                    Saronom Silaban 
                              Dosen Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Medan 
                                 Jl. William Iskandar Psr. V Medan, Sumatera Utara 
                                                              
                                                              
                                                        Abstrak 
                      Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan KTSP pada mata pelajaran kimia 
               SMA Negeri di Sumatera Utara dan mengungkap pelaksanaan KTSP ditinjau dari aspek (1) Sosialisasi 
               Kurikulum, (2) Penyusunan Silabus, (3) Penyusunan RPP, (4) Penyusunan Program Tahunan dan 
               Semester, dan (5) Kegiatan Belajar Mengajar. Populasi penelitian adalah semua guru-guru kimia SMA 
               Negeri di Sumatera Utara. Sampel penelitian berjumlah 96 orang guru kimia yang mewakili guru SMA 
               Negeri  di  Sumatera  Utara.  Sampel  penelitian  ditentukan  dengan  random  sampling.  Teknik 
               pengambilan  data  menggunakan  angket/kuisioner.  Teknik  analisis  data  menggunakan  analisis 
               deskriptif dengan teknik prosedural. Hasil analisis data menunjukkan bahwa (1) indikator sosialisasi 
               KTSP  belum terlaksana dengan baik 31,82%, (2) indikator penyusunan silabus terlaksana cukup baik 
               77,27%, (3) indikator penyusunan RPP  cukup terlaksana 86,36%, (4) indikator  penyusunan program 
               tahunan dan semester terlaksana cukup baik 95,45%, (5) indikator kegiatan pembelajaran terlaksana 
               dengan  baik  90,09%.  Pelaksanaan  KTSP  pada  mata  pelajaran  kimia  SMA  di  Sumatera  Utara 
               terlaksana  cukup  baik  76,20%  dan  23,64%  belum  terlaksana.  Implikasi  dari  hasil  penelitian  ini 
               menunjukkan bahwa kurangnya sosialisasi KTSP pada mata pelajaran kimia akan berdampak terhadap 
               implementasi kurikulum itu sendiri, terkhusus implementasi KTSP pada mata pelajaran kimia SMA 
               Negeri di Sumatera Utara.   
                
                
               Kata kunci: Kajian, KTSP, Kimia, SMA, Guru, Sumatera Utara. 
                     
                
               Pendahuluan                                    sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia 
                      Pelaksanaan kurikulum tingkat satuan    dengan     laju   pembangunannya      masih 
               pendidikan  (KTSP)  sebagai  implementasi      menghadapi masalah pendidikan yang berat, 
               dari  kurikulum berbasis kompetensi (KBK)      terutama    berkaitan    dengan     kualitas, 
               saat ini menjadi issu nasional dalam rangka    relevansi, dan efisiensi pendidikan. Pada saat 
               peningkatan  mutu  pendidikan,  terutama       ini  pengembangan kurikulum sekolah sangat 
               dalam  upaya  meningkatkan  hasil  belajar     dimungkinkan      secara   fleksibel   untuk 
               siswa sehingga sangat menarik untuk diteliti.  peningkatan kualitas pembelajaran, khususnya 
               Pendidikan memegang peranan yang sangat        di    sekolah   menengah      atas   (SMA). 
               penting   dalam  menjamin  kelangsungan        Peningkatan  kualitas  pendidikan  diharapkan 
               hidup  suatu  negara  dan  bangsa  karena      akan  terwujud  setelah  diimplementasikan 
               pendidikan    merupakan     wahana    untuk    KTSP di sekolah menengah. Hal ini sesuai 
               meningkatkan dan mengembangkan kualitas        dengan isi Pasal 11 Peraturan Menteri Nomor 
                                                                                                        86 
                
                  
                 24 Tahun 2006 (Permen 24) Berbagai hasil             (minimum  basic  skill),  menerapkan  belajar 
                 studi   dipergunakan      untuk     memberikan       tuntas       (mastery        learning),       dan 
                 gambaran      terhadap      tingkat    kemajuan      membangkitkan  sikap  kreatif,  inovatif, 
                 pendidikan. Hasil studi yang dilakukan oleh          demokratis,  dan  mandiri  bagi  peserta  didik  
                 organisasi      International       Educational      (Sidi,  2003).  Sebab  kurikulum  mempunyai 
                 Achievement  (IEA)  terhadap  kemampuan              kedudukan  sentral  dalam  seluruh  proses 
                 membaca untuk tingkat Sekolah Dasar (SD)             pendidikan dan mengarahkan segala bentuk 
                 menunjukkan bahwa siswa SD di Indonesia              aktivitas    pendidikan      demi     tercapainya 
                 berada  pada  urutan  ke-38  dari  39  negara.       tujuan-tujuan      pendidikan     (Sukmadinata, 
                 Sementara  untuk  tingkat  Sekolah  Lanjutan         2000).  Bahkan  dalam  perjalanan  dunia 
                 Tingkat    Pertama  (SLTP),  studi  untuk            pendidikan,  Indonesia  telah  menerapkan 
                 kemampuan  Matematika  siswa  SLTP  di               enam  kurikulum,  yaitu  kurikulum  1968, 
                 Indonesia  hanya  berada  pada  urutan  ke-39        kurikulum 1975, kurikulum 1984, kurikulum 
                 dari 42 negara, dan untuk kemampuan Ilmu             1994,  kurikulum  2004  atau  Kurikulum 
                 Pengetahuan Alam (IPA) hanya berada pada             Berbasis  Kompetensi  (meski  belum  sempat 
                 urutan    ke-40  dari  42  negara  peserta           disahkan  oleh  pemerintah,  tetapi  sempat 
                 (Depdiknas,  2004).  Lebih  lanjut,  Suyanto         berlaku di beberapa sekolah (piloting project 
                 (dalam  Muslich,  2004)  mengatakan,  mutu           ),  dan  terakhir    KTSP  (Kunandar,  2007). 
                 pendidikan  Indonesia  sampai  pada  tahap           Untuk  itu  perlu  dilakukan  suatu  kajian 
                 lampu       kuning      mengingat        kualitas    tentang     pelaksanaan       kurikulum      yang 
                 pendidikannya berada pada urutan ke-12 dari          menyangkut tentang sosialisasi, penyusunan 
                 12 negara di Asia. Dengan melihat kenyataan          silabus, RPP, program tahunan dan semester, 
                 yang  ada  pada  saat  ini  maka  usaha  untuk       dan proses belajar mengajar yang bertujuan 
                 meningkatkan  kualitas  pendidikan  juga             untuk  mengukur  seberapa  jauh  penerapan 
                 menjadi  keputusan  yaitu  ditandai  dengan          kurikulum      berstandar     nasional    dipakai 
                 adanya  niat  membuat  alokasi  pendanaan            sebagai     pedoman       pengembangan        dan 
                 yang  cukup  besar  untuk  sektor  pendidikan        pelaksanaan  kurikulum  di  daerah/sekolah 
                 sebagaimana  diamanatkan  oleh  undang-              (http://www.puskur.net/index.php).   
                 undang.                                              Pengembangan Kurikulum 
                        Salah  satu  upaya  peningkatan  mutu                  Pengembangan         kurikulum      pada 
                 pendidikan  adalah  dengan  pembenahan               dasarnya       adalah     meningkatkan        dan 
                 kurikulum       yang     dapat      memberikan       mengefektifkan  kurikulum  yang  sudah  ada 
                 kemampuan dan keterampilan dasar minimal             dengan cara mencari jalan yang lebih mudah, 
                                                                                                                      87 
                  
                 
                lebih cepat, lebih sederhana dan lebih efektif    yang dituangkan dalam bentuk angket (Parke 
                serta  berusaha  menghilangkan  kelemahan         dan Coble, 1997; Bencze dan Hodson 1999). 
                yang terdapat pada kuruikulum sebelumnya          Melalaui  survei  dapat  diperoleh  masukan 
                (Campbell, et al . 1994; De Groot dan De          yang  lebih  objektif  tanpa  dipengaruhi  oleh 
                Wit,   1999).    Kurikulum      kimia    yang     faktor   lain   seperti  ketakutan,    otoritas 
                berkembang      kebanyakan      lebih    dekat    pimpinan dan hal lain yang mengikat secara 
                menjelaskan  visi  yang  berorientasi  kelas,     pribadi  terhadap  responden sehingga survei 
                termasuk  diantaranya  topik,  tema,  konsep      sangat  bermanfaat  untuk  pengembangan 
                kimia,  percobaan  dan  pengalaman  belajar       kurikulum sekolah (Situmorang, dkk. 1995). 
                (Basley,  1993).  Bentuk  pertama  adalah         Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 
                organisasi konteks dalam silabus dan bentuk               Kurikulum        Tingkat       Satuan 
                kedua    mencakup  topik  wajib  dengan           Pendidikan merupakan penyempurnaan dari 
                memberi  kesempatan  pada  topik  pilihan         Kurikulum  2004  (KBK)  adalah  kurikulum 
                (Kesner,   et   al.  1997).    Pengembangan       operasional  yang  disusun  dan  dilaksanakan 
                kurikulum  sekolah  membutuhkan  waktu            oleh  masing-masing  satuan  pendidikan/ 
                menganalisis,              mengimajinasikan,      sekolah  (Muslih,  2007).  Sementara  Joko 
                mengusahakan,                  merencanakan,      Susilo (2007) mengatakan KTSP merupakan 
                mengimplementasikan dan menilai (Lase dan         suatu  konsep  yang  menawarkan  otonomi 
                Situmorang,  2007;  Swan,  et  al.  1995;         pada  sekolah  untuk  menentukan  kebijakan 
                Coppola, et al. 1997).                            sekolah  dalam  rangka  meningkatkan  mutu, 
                     Beberapa  cara  yang  dapat  dilakukan       dan    efisien    pendidikan     agar    dapat 
                untuk  pengembangan  kurikulum  sekolah           memodifikasikan      keinginan     masyarakat 
                diantaranya  melalui  pendapat  umum  di          setempat serta menjalin kerjasama yang erat 
                media massa sesuai dengan fakta dilapangan,       antara  sekolah,  masyarakat,  industri,  dan 
                melalui  pendapat  pakar,  melalui  studi         pemerintah     dalam    membentuk  pribadi 
                perbandingan  dan  melalui  survei  lapangan      peserta  didik.  KTSP  dikembangkan  sesuai 
                (Sianipar     dan      Situmorang,      2003;     dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/ 
                Situmorang, 2000; Hacker dan Rowe 1997;           daerah, karakteristik sekolah/ daerah, sosial 
                Vantassel-Baska,  et  al.  1998).  Cara  yang     budaya      masyarakat      setempat,      dan 
                terakhir  ini  banyak  dilakukan  di  dalam       karakteristik  peserta  didik.  Sekolah  dan 
                pengembangan       kurikulum      pendidikan.     komite sekolah mengembangkan kurikulum 
                Survei  dapat  dilakukan  melalui  kunjungan      tingkat   satuan  pendidikan  dan  silabus 
                langsung, konferensi, interviu dan pendapat       berdasarkan  kerangka  dasar  kurikulum  dan 
                                                                                                              88 
                 
                 
                standar    kompetensi     lulusan,    dibawah     Tingkat Satuan Pendidikan, (2) Struktur dan 
                supervisi  dinas  Kabupaten/  Kota  yang          Muatan KTSP, (3) Kalender pendidikan, (4) 
                bertanggung  jawab  dibidang  pendidikan          Pengembangan  Silabus,  dan  (5)  Rencana 
                (Mulyasa,    2007).    Sementara      menurut     Pelaksanaan  Pengajaran  (RPP).  Masing-
                Peraturan  Menteri  Pendidikan  Nasion  al        masing  komponen  ini  dijelaskan    secara 
                (Permendiknas)  No.  22/  2006  tentang           singkat  berikut  ini.  Pada  pengembangan 
                Standar  Isi  Pendidikan  dan  Permendiknas       kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-
                atau  No.  23/2006  tentang  Standar  Lulusan,    tugas  dengan  standar  performasi  tertentu 
                mengantar     Kurikulum     Tingkat    Satuan     sehingga  hasilnya  dapat  dirasakan  oleh 
                Pendidikan  atau  kurikulum  2006.  Setiap        siswa,    berupa     penguasaan       terhadap 
                satuan  pendidikan  dasar  dan  menengah          seperangkat  kompetensi  tertentu.  KTSP 
                diberikan  peluang  untuk  mengembangkan          merupakan  perangkat  standar         program 
                dan menetapkan KTSP (Kartono, 2006).              pendidikan     yang    mengantarkan      siswa 
                       Kurikulum         Tingkat       Satuan     memiliki     kompetensi     pengetahhuan,dan 
                Pendidikan      merupakan       revisi     dan    nilai-nilai  yang  digunakan  dalam  berbagai 
                pengembangan  dari  Kurikulum  Berbasis           kehidupan. 
                Kompetensi (Kurikulum 2004). KTSP lahir           Pelaksanaan Pembelajaran dan Indikator 
                karena  dianggap  KBK  masih  sarat  dengan       Keberhasilan Penerapan KTSP 
                beban  belajar  dan  pemerintah  pusat  dalam             Pembelajaran      pada     hakekatnya 
                hal  ini  Depdiknas  masih  dipandang  terlalu    adalah proses interaksi  antara  peserta  didik 
                intervensi  dalam  pengembangan kurikulum.        dengan  lingkungannya,  sehingga  terjadi 
                Oleh karena itu, dalam KTSP beban belajar         perubahan perilaku kearah yang lebih baik. 
                siswa  sedikit  berkurang  dan  tingkat  satuan   Dalam interaksi tersebut banyab sekali faktor 
                pendidikan    (sekolah,guru,    dan    komite     yang mempengaruhinya, baik faktor internal 
                sekolah)    diberikan   kewenangan      untuk     yang  datang  dari  dalam  diri  individu, 
                mengembangkan          kurikulum,      seperti    maupun  faktor  eksternal  yang  datang  dari 
                membuat  indikator,  silabus,  daan  beberapa     lingkungan. Dalam pembelajaran, tugas guru 
                komponen           kurikulum           lainnya    yang  paling  utama  adalah  mengkondisikan 
                (Kunandar,2007).  KTSP  adalah  sebuah            lingkungan    agar    menunjang  terjadinya 
                konsep    kurikulum      yang    menekankan       perubahan perilaku bagi peserta didik. Pada 
                Kurikulum     tingkat    satuan    pendidikan     umumnya        pelaksanaan       pembelajaran 
                memiliki  beberapa  komponen  kurikulum           berbasis KTSP mencakup tiga hal yaitu: (1) 
                yaitu (1) Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan       pre  tes,  (2)  pembentukan  kompetensi,  (3) 
                                                                                                              89 
                 
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Kajian pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan ktsp kimia sma negeri di sumatera utara saronom silaban dosen jurusan fmipa universitas medan jl william iskandar psr v abstrak tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pada mata pelajaran dan mengungkap ditinjau dari aspek sosialisasi penyusunan silabus rpp program tahunan semester kegiatan belajar mengajar populasi semua guru sampel berjumlah orang yang mewakili ditentukan dengan random sampling teknik pengambilan data menggunakan angket kuisioner analisis deskriptif prosedural hasil menunjukkan bahwa indikator belum terlaksana baik cukup pembelajaran implikasi kurangnya akan berdampak terhadap implementasi itu sendiri terkhusus kata kunci pendahuluan sumber daya manusia masyarakat indonesia laju pembangunannya masih sebagai menghadapi masalah berat berbasis kompetensi kbk terutama berkaitan kualitas saat menjadi issu nasional dalam rangka relevansi efisiensi peningkatan mutu pengembangan sekolah sangat upaya meningkatkan di...

no reviews yet
Please Login to review.