Authentication
194x Tipe PDF Ukuran file 0.79 MB Source: dipl-keu.usu.ac.id
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 11. Memecahkan masalah 11. 1 Menyelesaikan masalah bunga tunggal dan keuangan bunga majemuk dalam keuangan menggunakan konsep 11. 2 Menyelesaikan masalah rente dalam matematika keuangan 11. 3 Menyelesaikan masalah anuitas dalam sistem pinjaman 11. 4 Menyelesaikan masalah penyusutan nilai barang 96 Matematika XII SMK Kelompok: Penjualan dan Akuntansi A. PENDAHULUAN Standar Kompetensi Matematika Keuangan terdiri atas empat (4) Kompetensi Dasar. Dalam penyajian pada buku ini setiap Kompetensi Dasar memuat Tujuan, Uraian materi, Rangkuman dan Latihan. Kompetensi Dasar dalam Standar Kompetensi ini adalah Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk, Rente, Anuitas, dan Penyusutan Nilai Barang. Standar Kompetensi ini digunakan sebagai penunjang dalam mempelajari standar kompetensi produktif maupun diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari terutama pada masalah bunga pinjaman dan simpanan di Bank, cicilan kredit rumah, dan masalah keuangan lainnya. Pada setiap akhir Kompetensi dasar tercantum soal-soal latihan yang disusun dari soal- soal yang mudah sampai soal-soal yang sukar. Latihan soal ini digunakan untuk mengukur kemampuan anda terhadap kompetensi dasar ini, artinya setelah mempelajari kompetensi dasar ini secara mandiri dengan bimbingan guru sebagai fasilitator, ukur sendiri kemampuan anda dengan mengerjakan soal-soal latihan tersebut. Untuk melancarkan kemampuan anda supaya lebih baik dalam mengerjakan soal, disarankan semua soal dalam latihan ini dikerjakan baik di sekolah dengan bimbingan guru maupun di rumah. Untuk mengukur standar kompetensi lulusan tiap siswa, di setiap akhir kompetensi dasar, guru akan memberikan evaluasi apakah anda layak atau belum layak mempelajari standar Kompetensi berikutnya. Anda dinyatakan layak jika anda dapat mengerjakan soal 65% atau lebih soal-soal evaluasi yang akan diberikan guru. B. KOMPETENSI DASAR B.1 Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk a. Tujuan Setelah mempelajari uraian kompetensi dasar ini, anda dapat: ¾ Menyelesaikan soal persen di atas seratus dan persen dibawah seratus ¾ Menghitung bunga tunggal harian, bulanan maupun tahunan ¾ Menyelesaikan soal-soal diskonto ¾ Menghitung bunga tunggal dengan metode: o angka bunga dan pembagi tetap o persen sebanding o persen seukuran ¾ Menghitung Nilai Akhir Modal bunga majemuk ¾ Menghitung Nilai Akhir Modal dengan masa bunga majemuk pecahan ¾ Menghitung Nilai Tunai Modal bunga majemuk ¾ Menghitung Nilai Tunai modal dengan masa bunga majemuk pecahan BAB III Matematika Keuangan 97 b. Uraian materi 1). Pengertian Bunga Mengapa banyak orang yang berbondong-bondong menyimpan atau mendepositokan uangnya di Bank. Di samping karena masalah keamanan, juga karena mendapatkan jasa dari simpanan tersebut, yang dinamakan bunga. Mengapa banyak dealer mobil maupun motor menawarkan kredit kepada konsumen. Karena dengan kredit, dealer akan mendapatkan tambahan modal dari sejumlah modal Bunga yang telah ditanamkan. Tambahan modal tersebut dinamakan bunga. Jadi, atau simpanan yang dibayarkan pada akhir jangka waktu adalah jasa dari pinjaman yang telah disepakati bersama. Jika besarnya bunga suatu pinjaman atau simpanan dinyatakan dengan persen (%), suku bunga. maka persen tersebut dinamakan Suku bunga = bunga x100% pinjamanmula−mula Contoh 1 Wulan meminjam uang dari Koperasi sebesar Rp1.000.000,00. Setelah satu bulan, maka Wulan harus mengembalikan modal beserta bunganya sebesar Rp1.020.000,00. Tentukan besarnya bunga dan suku bunganya? Jawab: Bunga = Rp1.020.000,00 – Rp1.000.000,00 = Rp20.000,00 Suku bunga = bunga x100% pinjamanmula−mula 20.000,00 = x100% = 2% 1.000.000,00 Contoh 2 Fulan menyimpan uangnya di Bank ABC sebesar Rp500.000,00. Bank memberikan bunga 1.5% tiap bulan. Jika bank membebankan biaya administrasi Rp1.000,00 setiap bulan, tentukan jumlah simpanan Fulan setelah satu bulan! Jawab: Jumlah simpanan Fulan setelah satu bulan = simpanan mula-mula + bunga – biaya administrasi = Rp500.000,00 + 1.5% x Rp500.000,00 – Rp1.000,00 = .... 2). Persen di atas seratus dan Persen di bawah seratus Untuk menentukan nilai persentase dari suatu bilangan jika diketahui bilangan dan persennya, hanya mengalikan bilangan tersebut dengan persen yang diketahui. Misalkan: Untuk menentukan besarnya laba jika persentase laba dan harga beli diketahui, maka laba = persen laba x harga beli. Untuk menentukan besarnya diskon jika persentase diskon dan harga sebelum diskon diketahui, maka besarnya diskon = persen diskon x harga sebelum diskon. 98 Matematika XII SMK Kelompok: Penjualan dan Akuntansi Bagaimana menentukan laba jika persentase laba dan harga jual yang diketahui. Juga bagaimana menentukan besarnya diskon jika persentase diskon dan harga setelah diskon diketahui. Ternyata besarnya laba dan diskon tidak dapat langsung dikalikan persentase masing-masing dengan nilai yang diketahui. Dari ilustrasi di atas, maka persen di atas seratus maupun persen di bawah dibutuhkan persen yang lain, yaitu seratus. Persen di atas seratus adalah bentuk pecahan yang selisih antara penyebut dan pembilangnya sama dengan seratus. Secara umum ditulis: p% di atas seratus = p 100+p Persen di bawah seratus adalah bentuk pecahan yang jumlah antara penyebut dan pembilangnya sama dengan seratus. Secara umum ditulis: p% di bawah seratus = p 100−p Contoh 3 Ubahlah dalam bentuk pecahan! a. 25% b. 10% di bawah 100 c. 15% di atas 100 Jawab: a. 25% = 25 = 1 100 4 b. 10% di bawah 100 = 10 = 10 = 1 100−10 90 9 c. 15% di atas 100 = 15 = 15 = 3 100+15 115 23 Contoh 4 Tentukan Nilainya! a. 7% di atas 100 dari Rp428.000,00 b. 12% di bawah 100 dari Rp4.400.000,00 Jawab: a. 7% di atas 100 dari Rp428.000,00 = 7 x 428.000,00 100+7 7 = x Rp428.000,00 107 = Rp28.000,00 b. 12% di bawah 100 dari Rp4.400.000,00 = 12 x Rp4.400.000,00 100−12 12 = 88 x Rp4.400.000,00 = Rp600.000,00
no reviews yet
Please Login to review.