Authentication
390x Tipe PDF Ukuran file 0.44 MB
Materi Pembelajaran BAB Monera Kelas X Bakteri Bakteri tersebar secara luas di alam, misalnya di bawah es, sumber air panas atau di lautan panas. Bakteri mempunyai panjang 1,8 mm dan diameternya kurang dari 1 mm. Bakteri merupakan prokariot yaitu selnya tidak mempunyai inti yang jelas (true nucleus). Bakteri berperan penting dalam interaksi dengan lingkungan dan bentuk kehidupan yang lebih tinggi. • Bakteri terdapat pada rantai makanan yang paling bawah pada sistem biologi. • Bakteri hidup pada mikroorganisme lain, tumbuh-tumbuhan dan hewan sebagain komensalisme, mutualisme, dan parasit. • Manusia memanfaatkan bakteri untuk berbagai keperluan, antara lain untuk pembuatan kertas dan obat-obatan, serta bioremediasi tumpahan minyak. Bakteri yang biasanya sebagai flora normal pada tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia juga bisa menjadi patogen. Klasifikasi Bakteri diklasifikasikan berdasarkan morfologinya, reaksi pewarnaan, kebutuhan udara, susunan, komposisi fisik dan biokimia serta struktur antigen. 1) Bakteri berdasarkan morfologi atau bentuknya a. Bakteri berbentuk bulat; b. Bakteri berbentuk batang; c. Bakteri berbentuk spiral. 2) Bakteri berdasarkan reaksi pewarnaan a. Bakteri gram positif; b. Bakteri gram negatif; c. Bakteri gram variabel; Ketiganya tergantung pada umur sel. d. Bakteri yang tidak terwarnai, dapat dideteksi dengan cara lain, yaitu menggunakan mikroskop medan gelap atau pewarna khusus. 3) Bakteri berdasarkan kebutuhan udara a. Bakteri aerob; b. Bakteri mikroaerofilik; c. Bakteri anaerob; d. Bakteri fakukltatif; e. Bakteri kapnofilik. Kultur atau Penanaman Bakteri Bakteri dapat dipelajari dengan cara menumbuhkan atau menanamnya. Kultur bakteri pada medium relatif mudah atau tidak mahal. ✓ Kultur murni hanya mengandung satu spesies bakteri/mikroorganisme. ✓ Kultur campuran mengandung lebih dari satu spesies. Bakteri/mikroorganisme juga dapat ditumbuhkan dalam sel hidup dan organisme lain. Kultur pada sel memerlukan waktu yang lama dan teknik yang lebih sulit serta lebih mahal daripada kultur pada media. Jenis kultur ini digunakan untuk virus dan organisme intermediet yang parasit pada sel-sel lain. 1 Reproduksi Bakteri Bakteri bereproduksi bila berada pada medium atau inang yang cocok. ✓ Bakteri dapat bereproduksi melalui pembelahan untuk menghasilkan dua sel anak yang sama (binary fission) seperti pada Streptococcus sp. ✓ Bakteri dapat juga bereproduksi dengan membentuk kuncup (budding) dengan cara melepaskan sel anak dari sel induk, contoh pada Candida sp. ✓ Pada kultur sel atau kultur pada inang hewan, kematian atau timbulnya penyakit merupakan tanda terjadinya reproduksi bakteri. Beberapa bakteri bereproduksi setiap 20 menit, atau setiap 6 jam. Kultur bakteri pada media akan membentuk koloni yang bisa terlihat dengan jumlah berjuta-juta sel dalam waktu 18 jam sampai dengan 6 minggu tergantung kepada jenis bakteri. Media Kultur Bakteri tidak dapat dipelihara tanpa menggunakan kondisi lingkungan yang sesuai. Medium harus mengandung air yang merupakan unsur penting untuk semua makhluk hidup. Bakteri memerlukan nutrisi seperti mineral, vitamin dan sumber karbon, nitrogen serta elemen-elemen lain. Kondisi lingkungan yang cocok yang perlu diperhatikan: • Kelembaban harus dijaga antara 40% dan 70% untuk mencegah bakteri dari kekeringan. • pH yang tepat untuk bakteri adalah pH netral sampai basa (pH asam untuk jamur). • Temperatur : o o a) Bakteri kriofilik atau psikofilik tumbuh pada temperatur dingin (-15 C s.d. 2 C), contoh Listeria sp. o o b) Bakteri mesofilik tumbuh pada temperatur sedang (20 C s.d. 40 C), contoh Staphylococcus sp. o o c) Bakteri termofilik tumbuh pada temperatur tinggi (45 C s.d. 100 C), contoh Bacillus stearothermophilus. • Waktu inkubasi yang cukup, bakteri yang paling cepat membutuhkan waktu 4-18 jam. Media dapat berupa cair, semi padat atau padat tergantung kepada kebutuhan mikroba atau tujuan kita. Media terdiri dari: • Media kompleks yang terdiri dari substansi alami seperti darah dan telur. • Media yang tersusun dari senyawa kimia dengan komposisi dan jumlah tertentu. Beberapa media yang dapat digunakan untuk menumbuhkan bakteri adalah: a) Media nutrisi meliputi nutrien broth (media cair) dan nutrien gel (media padat), hanya menyediakan kebutuhan dasar untuk pertumbuhan. b) Media yang diperkaya yaitu media yang mengandung media nutrisi sebagai dasar dan bahan-bahan tambahan seperti darah, serum, daging, atau telur untuk mempercepat pertumbuhan. c) Media selektif mengandung bahan-bahan tambahan seperti garam, zat warna, antibiotik yang hanya bisa ditumbuhi oleh bakteri tertentu dan menghambat organisme lain. d) Media diferensial digunakan untuk mengetahui reaksi fisik atau reaksi kimia organisme seperti kemampuan hemolisis pada agar darah atau produksi asam, alkohol atau gas. e) Media yang diperkaya digunakan untuk memacu pertumbuhan mikroorganisme tertentu dan membatasi pertumbuhan mikroorganisme lain, contoh “gram negatif broth”. f) Media transpor digunakan untuk memelihara mikroorganisme hidup tanpa bereproduksi selama dibawa dari tempat koleksi ke laboratorium pengamatan, contoh medium Amies. Menanam Bakteri dan Mendapatkan Kultur Untuk mendapatkan kultur, kita pertama-tama harus memilih medium yang cocok. a) Medium padat seperti agar darah dituangkan ke dalam cawan petri. b) Medium cair atau semi padat, seperti “gram negatif broth” dituangkan ke dalam tabung. Medium tersebut dibiarkan mencapai suhu kamar jika medium tersebut berasal dari kulkas. Kemudian menanam bakteri pada medium untuk memperoleh kultur yang disebut dengan inokulasi. 2 a) Jarum ose steril digunakan untuk menginokulasikan bakteri pada medium. b) Untuk media dalam cawan petri, inokulum tersebut disebar (spread) atau digesek (streak) pada permukaan medium. Koloni yang terpisah akan tumbuh sebagai kultur murni. Bentuk Bakteri Bakteri adalah organisme prokariota uniseluler yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Bakteri hidup di sekitar kita dan juga di dalam tubuh kita. Bakteri dipelajari dalam ilmu bakteriologi. Habitat bakteri bersifat kosmopolit, dan hingga kini telah diketahui lebih dari 5000 spesies bakteri yang terdapat di bumi. Bakteri mempunyai panjang 1,8 mm dan diameternya kurang dari 1 mm. Pembiakan bakteri dilakukan untuk tujuan penelitian, mempelajari sifat dan aktivitas bakteri spesies tertentu, atau untuk persediaan. Hasil pembiakan satu spesies bakteri dalam suatu medium di sebut biakan murni. Pembiakan dapat dilakukan pada medium cair (misalnya kaldu rebusan daging), medium padat (misalnya kentang), atau medium kental (misalnya agar-agar yang dicampur gelatin, gelatin dapat diperoleh dari rebusan tulang). Bakteri dapat diklasifikasikan berdasarkan morfologi atau bentuknya. Berdasarkan bentuknya, bakteri dikelompokan menjadi: a) Bakteri berbentuk bulat (coccus); b) Bakteri berbentuk batang (bacillus); dan c) Bakteri berbentuk spiral. Pengamatan Bakteri ✓ Bakteri gram positif dapat diidentifikasi melalui uji biokimia, hemolisis dan serologi. • Uji biokimia yang dapat digunakan meliputi katalase, deoksiribonuklease, koagulase, toleransi terhadap kadar garam dan resistensi terhadap garam-garam empedu dan agen antimikroba. Pada uji katalase, hidrogen peroksida dipecah menjadi air dan oksigen. Pada uji deoksiribonuklease terjadi degradasi DNA. Pada uji koagulase terjadi pembekuan plasma manusia atau kelinci. Pada uji toleransi kadar garam, bakteri tumbuh pada konsentrasi NaCl lebih dari 6,5%. Resistensi terhadap garam-garam empedu dan agen antimikroba terjadi bila bakteri tumbuh pada media yang mengandung garam empedu, basitrasin atau optosin. • Hemolisis pada agar darah dibagi menjadi hemolisis sempurna (beta), hemolisis sebagian (alfa) atau tidak terjadi hemolisis (gamma). Semakin sempurna hemolisis, maka semakin patogen bakteri tersebut. 3 • Metode serologi digunakan untuk menentukan adanya antigen spesifik dalam sel mikroorganisme. ✓ Bakteri gram negatif dapat diidentifikasi melalui uji biokimia dan serologi. • Uji biokimia untuk bakteri ini meliputi oksidase dan penggunaan karbohidrat. Penambahan reagen oksidase mengakibatkan perubahan warna medium dari ungu menjadi hitam, jika koloni bakteri menghasilkan enzim. Adanya warna kuning menunjukkan adanya produksi asam dari karbohidrat seperti glukosa, sukrosa dan maltosa. • Uji serologi dilakukan untuk menentukan antigen spesifik. Teknik Pewarnaan Zat warna adalah substansi yang digunakan untuk mewarnai sel tertentu atau struktur sel untuk memudahkan pengamatan dengan mikroskop. Pewarnaan terdiri dari positif dan negatif. ✓ Pewarnaan positif diabsorpsi langsung oleh objek yang dipelajari. ✓ Pewarnaan negatif yaitu pewarnaan yang tidak mewarnai secara langsung, misalnya struktur luar seperti kapsul tidak terwarnai secara langsung. Pewarnaan dikelompokkan menjadi pewarnaan sederhana atau pewarnaan khusus/kompleks, tergantung pada jumlah tahapan atau zat warna yang digunakan. Pewarnaan positif sederhana Untuk menyiapkan pewarnaan positif sederhana, lakukan caranya: d) Buat apusan pada slide terlebih dahulu, kemudian biarkan kering. e) Apusan tersebut diberi zat warna seperti kristal violet, karbol fuksin, metilen blue atau safranin. Kelebihan warna dicuci dengan air. f) Setelah kering, diamati dengan menggunakan mikroskop. Pewarnaan khusus Pewarnaan gram mewarnai bakteri menjadi biru (gram positif) atau merah (gram negatif). Untuk menyiapkan pewarnaan gram, lakukan caranya: a) Apusan bakteri diwarnai dengan kristal violet dan iodin yang mewarnai semua bakteri menjadi biru. b) Kemudian hilangkan warna apusan dengan aseton-alkohol, sehingga warna biru pada beberapa bakteri hilang, tergantung kepada kondisi dinding selnya. c) Selanjutnya diwarnai dengan safranin untuk mewarnai bakteri yang warnanya sudah hilang. d) Setelah kering, diamati dengan menggunakan mikroskop. Rekasi pewarnaan gram ini membantu kita dalam mengidentifikasi bakteri. 4
no reviews yet
Please Login to review.