Authentication
345x Tipe PDF Ukuran file 0.28 MB Source: media.neliti.com
JURNAL TAMBORA VOL. 3 NO. 3 OKTOBER 2019 http://jurnal.uts.ac.id Science and Technology METODE PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MESIN GAS SUMBAWA) 1 ³ Tri Susilawati, ²Dedy Dharmawansyah, Sumaedi 1 Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Teknologi Sumbawa *Corresponding Author email: 1tri.susilawati@uts.ac.id , ²dedy.dharmawansyah@uts.ac.id Abstrak Diterima Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat pekerja Bulan September maupun perusahaan sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan akibat kerja dan 2019 penyakit akibat kerja dengan cara mengenali hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta tindakan antisipatif apabila terjadi kecelakaan dan penyakit akibat kerja dalam penelitian ini penerapan keselamatan dan kesehatan kerja Diterbitkan pada proyek PLTMG Sumbawa masih belum maksimal seperti permasalahan alat Bulan Oktober pelindung diri masih belum dipergunakan sebagai mestinya. Teori yang digunakan dalam 2019 penelitian ini adalah teori-teori penerapan sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), lingkungan kerja dan kinerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis Keyword : penelitian ini kuantitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, Keselamatan dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi sederhana dan korelasi Kesehatan Kerja product moment. Populasi adalah karyawan PT. Wijaya Karya pada proyek kontruksi (K3), Regresi PLTMG sumbawa yang berjumlah 289 orang. Penentuan sampel dalam penelitian ini Sederhana adalah berjumlah 158 orang menggunakan Cluster Sumpling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak dapat diketahui penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap kinerja proyek kontruksi berpengaruh dan berhubungan sebesar 3,9 % dan dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,013 < 0,05 hasilnya data normal antara penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan kinerja proyek kontstruksi PLTMG sumbawa. Dari hasil perhitungan t hitung sebesar 2.519 dibandingkan dengan t table sebesar 1,975 taraf signifikansi 5% jadi t hitung > t table maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dalam penelitian ini hasilnya bernilai positif yang artinya semakin tinggi penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja maka semakin tinggi kinerja proyek kontruksi. Ini memberi arti bahwa penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sangat menentukan dalam peningkatan kinerja karyawan pada proyek konstruksi PLTMG Sumbawa. PENDAHULUAN berada di tempat kerja. Melindungi tenaga kerja atas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) hak dan keselamatannya dalam melakukan merupakan suatu pemikiran dan Penerapannya pekerjaannya untuk kesejahteraan hidup dan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, meningkatkan kinerja pekerja. kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan Kecelakaan kerja sering terjadi akibat dan dapat berdampak pada keselamatan dan kurang dipenuhinya persyaratan dalam kesehatan kerja, tenaga kerja maupun orang lain di pelaksanaan keselamatan dan kesehatan tempat kerja. Tingkat pengetahuan, pemahaman, kerja.Dalam hal ini pemerintah sebagai perilaku, kesadaran tentang keselamatan dan penyelenggara negara mempunyai kewajiban kesehatan kerja, masih sangat rendah dan belum untuk memberikan perlindungan kepada tenaga ditempatkan sebagai suatu kebutuhan pokok bagi kerja. Hal ini direalisasikan pemerintah dengan pekerja dan peningkatan kesejahteraan secara dikeluarkannya peraturan-peraturan seperti : UU menyeluruh termasuk peningkatan produktivitas RI No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, kerja. Undang-undang No. 3 Tahun 1992 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja bertujuan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK), dan untuk memberikan jaminan kondisi kerja yang Peraturan Menteri Tenaga Kerja No: aman dan menjamin keselamatan orang lain yang Per.05/Menker/1996 mengenai sistem manajemen K3. ISSN 2527-970X | E-ISSN 2621- 542x Copyright Jurnal TAMBORA 107 JURNAL TAMBORA VOL. 3 NO. 3 OKTOBER 2019 http://jurnal.uts.ac.id Science and Technology Namun pada kenyataannya, pelaksana Risik, Rawat dan Rajin ) untuk kenyamanan para proyek sering mengabaikan persyaratan dan pekerja . peraturan-peraturan dalam K3. Hal tersebut Gambaran diatas maka perlu dilakukan lagi disebabkan karena kurang menyadari betapa besar penelitian mengenai Metode Penerapan resiko yang harus ditanggung oleh tenaga kerja dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap perusahaannya. Di Indonesia angka kecelakaan Kinerja Karyawan Proyek Kontruksi. (studi kasus kerja juga tinggi.Menurut data dari Jamsostek tahun pada proyek Pemabangkit Listrik Tenaga Mesin Gas 2010, angka kecelakaan kerja tahun 2011 lalu Sumbawa). mencapai 99.491 kasus. Jumlah tersebut meningkat dibanding tahun – tahun sebelumnya. Pada tahun LANDASAN TEORI 2007, tercatat 83.714 kasus, tahun 2008 sebanyak Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) 94.736 kasus, tahun 2009 sebanyak 96.314 kasus, dan tahun 2010 sebanyak 98.711 kasus. Data Kesehatan kerja merupakan suatu kondisi kecelakaan tersebut mencakup seluruh perusahaan yang bebas dari gangguan secara fisik dan psikis yang menjadi anggota Jamsostek dengan jumlah yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Risiko peserta sekitar 7 juta orang atau sekitar 10% dari kesehatan dapat terjadi karena adanya faktor-faktor seluruh pekerja di Indonesia. Dengan demikian, dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan dan lingkungan yang angka kecelakaan mencapai 930 kasus untuk setiap menimbulkan stress atau gangguan fisik. Kesehatan 100.000 pekerja setiap tahun.Oleh karena itu jumlah kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan atau kecelakaan kerja secara keseluruhan diperkirakan kedokteran beserta praktiknya yang bertujuan agar jauh lebih besar. pekerja atau masyarakat memeroleh derajat PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk adalah kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental salah satu Perusahaan yang bergerak di bidang maupun sosial, dengan sosial prefentif, terhadap konstruksi sehingga hal ini menjadi salah satu penyakit-penyakit atau gangguan-gangguan ke- 22 alasan kenapa PT. Wijaya Karya harus memberikan sehatan yang diakibatkan oleh faktor-faktor pelayanan yang maksimal. Dalam hal ini, pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) penyakit-penyakit umum. (Yani, 2012) di proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas Keselamatan kerja merupakan kondisi (PLTMG) masih belum maksimal karena masih yang aman atau selamat dari penderitaan dan banyak permasalahan yang ada dilapangan seperti kerusakan atau kerugian di tempat kerja berupa penggunaan mesin, peralatan, bahan-bahan dan permasalahan Alat Pelindung Diri (APD) masih proses pengelolaan, lantai tempat bekerja dan belum dipergunakan sebagai mestinya dan pekerja lingkungan kerja, serta metode kerja. Risiko menggunakan peralatan yang digunakan tidak keselamatan kerja dapat terjadi karena aspek-aspek sesuai dengan fungsinya. Penataan tempat ruang dari lingkuingan kerja yang dapat menyebabkan kerja masih kurang efektif mengakibatkan aktivitas kebakaran, sengatan arus listrik, terpotong, luka yang ada di sekitarnya terganggu. Pekerja memar, keseleo, patah tulang, serta kerusakan seharusnya mengikuti prosedur atau peraturan yang anggota tubuh, penglihatan dan pendengaran ada untuk menimalisir tingkat kecelakaan, Beberapa penelitian terdahulu yang manajemen K3 PT. Wijaya Karya harus menjadi referensi terkait dengan Manajemen K3, memberikan perhatian lebih karena dampak yang budaya K3 dan kinerja, diataranya : dapat diperoleh dari maksimalnya kinerja 1. Pengaruh Budaya Keselamatan Dan Kesehatan manajemen K3 sangat baik untuk pihak manajemen Kerja (K3) Terhadap Kinerja Proyek Konstruksi”, oleh Wieke Yuni Christina, Ludfi kedepannya. Djakfar,Armanu Thoyib (2012), yang Setiap orang membutuhkan pekerjaan untuk menyimpulkan bahwa budaya keselamatan dan memenuhi kebutuan hidupnya. Dalam bekerja kesehatan kerja pada proyek konstruksi perlu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan dikembangkan. faktor yang sangat penting untuk diperhatikan 2. Pengaruh Manajemen K3 Dan Budaya K3 karena seseorang yang mengalami sakit atau Terhadap Kinerja Pekerja Proyek (Studi Kasus kecelakaan dalam bekerja akan berdampak pada Proyek Pembangunan Cengkareng Business diri, keluarga dan lingkungannya. Dengan City Lot 5) oleh Desi Supriyan dan Ian Rico dilakukan penerapan metode keselamatan dan Andreas Ricardo (2016) yang menyimpulkan kesehatan kerja ini pekerja bisa menjadikan K3 Penerapan manajemen K3 dan budaya K3 sebagai kebutuhan kehidupan dan selalu mematuhi secara bersama-sama memiliki pengaruh pisitif peraturan atau prosedur yang ada untuk menimalisir dan signifikan terhadap kinerja pekerja proyek tingkat kecelakaan yang ada proyek atau dilapangan dalam proyek Cengkareng Business City Lot 5. dan dilakukan menerapkan 5R (Ringkas, Rapi, ISSN 2527-970X | E-ISSN 2621- 542x Copyright Jurnal TAMBORA 108 JURNAL TAMBORA VOL. 3 NO. 3 OKTOBER 2019 http://jurnal.uts.ac.id Science and Technology kanan maka jumlah individu yang berada pada tiap ujung kian sedikit jumlahnya. METODE PENELITIAN Salah satu tugas statistik adalah menentukan suatu angka di sekitar mana nilai-nilai dalam 1. Kajian literatur distribusi memusat. Dengan kata lain salah satu Studi literatur yang meliputi kegiatan tugas statistik adalah menentukan angka yang pencarian referensi atau buku mengenai topik yang menjadi pusat suatu distribusi. Angka/ nilai yang dipilih dari berbagai sumber untuk dilakukan menjadi pusat suatu distribusi selanjutnya disebut penelitian. tendensi sentral atau kecenderungan tengah. Ada 3 2. Pengumpulan Data jenis pengukuran tendensi sentral yang sangat Ada beberapa metode yang digunakan untuk penting yaitu; Mean, Median dan Mode/ modus. pengumpulan data penelitian ini yaitu data primer Ketiga jenis pengukuran tendensi sentral tersebut dan data sekunder. Untuk pengumpulan data primer memiliki pengertian, asumsi dan tujuan serta metode dilakukan pengumpulan data menggunakan penghitungan yang berbeda. kuesioner yang telah di uji validitas dan 3.2 Analisis inferensial reliabilitasnya sedangkan pengumpulan data Statistik inferensial adalah teknik atau alat sekunder dilakukan dengan dokumentasi atau yang dipakai dalam membuktikan kebenaran teori pengambilan data penelitian. Populasi pada probabilitas yang di pakai dalam penelitian ilmu- penelitian ini yaitu seleuruh pekerja pada proyek ilmu sosial. Disebutkan juga statistik inferensial PLTMG adalah sebanyak 289 orang terdiri dari 10 adalah statistik yang digunakan dalam penelitian orang Security, staf kantornya sebanyak 23 orang, sosial sebagai alat untuk menganalisis data untuk enjeering 6 orang, pekerja di lapangan sebanyak 250 tujuan-tujuan eksplanasi. Artinya statistik model ini orang. Adapun penentuan jumlah sampel pada hanya dipakai untuk tujuan-tujuan generalisasi. penelitian ini adalah dengan cara cluster sampling Dengan kata lain bahwa penelitian ini bertujuan yaitu teknik pengambilan sampel dimana utama untuk menguji hipotesis penelitian (Bungin, pemeilihan mengacu pada kelompok bukan 2011). individu. Statistik Inferensial, disebut juga statistik induktif atau statistik probabilitas. Adalah teknik 3. Analisis Data statistik yang digunakan untuk menganalisis data Analisis data dilakukan dengan sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. menggunakan analisis data deskriptif dan analisis Disebut statistik probabilitas karena kesimpulan data inferensial adapun analisis data deskriptif yaitu yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data untuk mengolahan data sekunder dengan cara sampel itu kebenarannya bersifat peluang pengambilan data untuk penelitian seperti (probability). Suatu kesimpulan dari data sampel pengambilan data populasi pada proyek yang akan yang akan diberlakukan untuk populasi itu dilakaukan penelitian sedangkan untuk analisis mempunyai peluang kesalahan dan kebenaran inferensial ada 2 yaitu analisis regresi dan analisis (kepercayaan) yang dinyatakan dalam bentuk korelasi untuk analisis data regresi menganalisis prosentase. data dari data kuesioner yang sudah dilakukan Statistik inferensial, menyelidiki pengolahan data melalui software SPSS dan pertanyaan, model dan hipotesis. Dalam banyak dilakukan analisis data regresi dan korelasi dan kasus, kesimpulan dari statistik inferensial melebihi muncul nilai outputnya atau nilai yang membuktikan dari apa yang ditunjukkan oleh data itu sendiri. hasil penelitian dan itu dilakukan nanti untuk Seringkali, seseorang menggunakan statistika menentukan hasil penelitian. inferensial untuk membuat kesimpulan dari data 3.1 Analisis deskriptif terhadap kondisi yang lebih general. Jadi, statistika Apabila sejumlah individu diamati salah satu inferensial secara sederhana menunjukkan ada apa karakteristik atau sifatnya, selanjutnya data hasil dengan data yang diperoleh (Widi, 2010). Dalam pengamatan ditampilkan dalam bentuk grafik statistik inferensial dibagi menjadi 2 yakni statistik poligon maka bentuk grafik yang nampak akan parametis dan statistik non parametis, yakni: sangat beragam pula. Salah satu kemungkinan grafik 1. Statistik Parametris digunakan untuk menguji yang akan nampak adalah grafik dengan bentuk parameter populasi melalui statistik, atau normal. Artinya, distribusi data yang tersusun menguji ukuran populasi melalui data sampel. memiliki kecenderungan sebagian besar berada di Dalam statistik ini memerlukan terpenuhi tengah dan semakin jauh menyimpang dari harga banyak asumsi. Asumsi utama adalah data indeks (ukuran) normalitas, baik ke kiri maupun ke yang akan dianalisis harus berdistribusi ISSN 2527-970X | E-ISSN 2621- 542x Copyright Jurnal TAMBORA 109 JURNAL TAMBORA VOL. 3 NO. 3 OKTOBER 2019 http://jurnal.uts.ac.id Science and Technology normal. Kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio. Persentase 2. Statistik Non Parametris Statistik yang tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji 3.80% 8.23% 2.53% distribusi. Dalam statistik ini tidak menuntut security 6 terpenuhi banyak asumsi, misalnya data yang orang akan dianalisis tidak harus berdistribusi normal. Kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal dan ordinal. 85.44% Staf kantor 13 orang HASIL DAN PEMBAHASAN Responden dalam penelitian ini adalah Gambar 1 karyawan PT. Wijaya Karya (persero) Tbk. pada Persentase Jumlah Responden. proyek konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) sumbawa sebanyak 158 orang Dari Tabel 1 atau diagram 1 di atas yang yang ditemui oleh penulis pada saat penelitian berdasarkan klasififkasi responden terdiri dari berlangsung. Berdasarkan kriteria yang telah security sebanyak 6 orang atau 3.80%, staf kantor dijelaskan pada sub bab 2.12 maka pada penelitian sebanyak 13 orang atau 8.23%, engineering ini dipilih taraf signifikansi 5% karena dibutuhkan sebanyak 4 orang atau 2.53% dan pekerja di ketelitian akurasi yang bagus tapi tidak terlalu ketat lapangan sebanyak 135 orang atau 85.44%. Untuk dan data yang dipakai adalah data hasil pengamatan paling banyak pengambilan sampel pada tingakt di lapangan yang berhubungan dengan sosial, pekerja di lapangan sebanyak 135 orang atau manusia, maka peneliti/analis data dapat 85.44% dan paling sedikit untuk pengambilan menggunakan taraf nyata α = 0.05 atau 5%. sampel pada klasifikasi responden engineering dan Terdapat karakteristik responden yang security yaitu 4 sampai 6 orang 2.53% dan 3.80%. dimasukkan dalam penelitian, yaitu berdasarkan Uji Prasyarat Analisis tingkat karyawan yaitu terdiri dari security, staf Uji prasyarat analisis dilakukan pengujian kantor, engineering dan pekerja dilapangan adapun normalitas yang digunakan untuk mengetauhi penentuan sampel pada penelitian ini adalah cara apakah data yang diperoleh dari hasil penelitian cluster sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdistribusi normal atau tidak. Suatu data dikatakan dimana pemelihan mengacu pada kelompok bukan berdistribusi normal apabila taraf signifikansinya > individu dapat di lihat pada Tabel 1 dibawah ini. 0,05, sedangkan jika taraf signifikansinya < 0,05 Tabel 1 maka data tersebut dikatakan tidak berdistribusu Klasifikasi Jumlah Responden normal. Jika data berdistribusi normal maka akan dianalisis dengan uji statistic parametric (Analisis Klasifikasi Jumlah Jumlah Korelasi Product Moment dan Regresi Linear Responden Populasi Responden Sederhana). Sedangkan apabila data tidak Security 10 orang 6 orang berdistribusi normal, maka akan dianalisis dengan Staf kantor 23 orang 13 orang uji statisitik non parametric (Uji Korelasi kendall’s engineering 6 orang 4 orang tau dan Spearman). Pekerja di 250 orang 135 orang Penelitian ini dalam mendeteksi normalitas lapanagan data menggunakan pendekatan Kolmogorov- Total 289 158 Smirnov. Ketentuan pengujian ini adalah: jika nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal. Sedangkan jika nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, maka data berdistribusi normal. ISSN 2527-970X | E-ISSN 2621- 542x Copyright Jurnal TAMBORA 110
no reviews yet
Please Login to review.