jagomart
digital resources
picture1_Pertanian Pdf 38902 | 15p71 Item Download 2022-08-13 21-25-11


 214x       Tipe PDF       Ukuran file 0.17 MB       Source: balitsereal.litbang.pertanian.go.id


File: Pertanian Pdf 38902 | 15p71 Item Download 2022-08-13 21-25-11
ulfah majid dan saleh malawat pengaruh jenis dan proporsi pengaruh jenis dan proporsi tepung jagung lokal termodifikasi pada pembuatan roti ulfa majid dan saleh malawat balai pengkajian teknologi pertanian maluku ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 13 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                                Ulfah Majid dan Saleh Malawat: Pengaruh Jenis dan Proporsi .... 
                                                               
                       PENGARUH  JENIS DAN PROPORSI TEPUNG JAGUNG LOKAL 
                                   TERMODIFIKASI PADA PEMBUATAN ROTI 
                                                               
                                            Ulfa Majid dan Saleh Malawat 
                                       Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku 
                                Jl. Chr. Soplanit Rumah Tiga-Ambon. Kotak Pos 204 Passo 
                                     Telp. (0911) 322664, 330865; Fax. (0911) 322542 
                                            email: ulfamajidsamal@gmail.com  
                                                               
                                                               
                                                        ABSTRAK 
                  Indonesia  masih  impor  terigu  untuk  memenuhi  kebutuhan  dalam  negeri  yang  semakin 
                  meningkat.  Untuk  mengurangi  impor  terigu  maka  perlu  dilakukan  pengembangan  tepung 
                  karbohidrat  lokal  seperti  jagung  agar  dapat  mengurangi  ketergantungan  terhadap  terigu. 
                  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mendapatkan  produk  roti  dari  tepung  jagung  lokal  yang 
                  termodifikasi dengan cara perendaman menggunakan ragi 1g/1kg jagung. Bahan baku jagung 
                  yang digunakan adalah jagung putih pulut dan jagung lokal putih dengan kandungan kimia 
                  sebagai berikut: a. jagung putih pulut, kadar  air 6,15%, pati 60,77%, protein 7,53%, lemak 
                  3,16%, abu 1,53%; b. jagung lokal putih, kadar air 8,20%, pati 60,76%, protein 7,25%, lemak 
                  3,29%, abu 1,52%. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Tual, Laboratorium Pasca panen BPTP 
                  Maluku  dan  Laboratorium  Balai  Industri  Ambon  pada  Bulan  Januari  –  Desember  2013. 
                  Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 Faktorial dengan 3 
                  kali ulangan. Faktor A adalah jenis jagung (jagung putih pulut, jagung lokal putih) dan faktor B 
                  adalah  proporsi  tepung  jagung  :  tepung  terigu  (35:65%;  45%:55%;  55%:45%).  Data  yang 
                  diperoleh  dianalisis  dengan  Analisis  of  Varians  (ANOVA)  dan  dilanjutkan  dengan  Uji  Beda 
                  Nyata Jujur (BNJ) dengan tingkat kepercayaan 5%. Uji organoleptik menggunakan Hedonik 
                  Scale.  Hasil  penelitian  menunjukan  bahwa  perlakuan  terbaik  dari  roti  jagung  termodifikasi 
                  adalah  pada  jagung  putih  pulut  dengan  proporsi  tepung  jagung  35%  :  tepung  terigu  65% 
                  (A1B1), dengan kadar air 24,29%, karbohidrat 54,06%, protein 9,67%, lemak 11,17% dan abu 
                                                                                                     3
                  0,81%.  Sedangkan  mutu  roti  jagung  yang  dihasilkan  memiliki  volume  spesifik  3,30  cm /gr,  
                  warna 4,08 (suka), aroma 3,86 (suka), rasa 4,10 (suka), tekstur 4,00 (suka), penampilan 3,94 
                  (suka), over all 3,98 (suka). 
                  Kata kunci:  jagung putih pulut, jagung lokal putih, tepung jagung termodifikasi, roti jagung 
                               termodifikasi.   
                   
                                                    PENDAHULUAN 
                         Jagung merupakan komoditas palawija utama di Indonesia ditinjau dari aspek 
                  pengusahaan dan penggunaan hasilnya yaitu sebagai bahan baku pangan dan pakan 
                  (Sarasutha  2002).  Dalam  perekonomian  nasional,  jagung  merupakan  penyumbang 
                  terbesar kedua setelah padi dalam subsektor tanaman pangan (Nur Richana et al. 
                  2010).  Sekitar  18  juta  penduduk  Indonesia  menggunakan  jagung  sebagai  bahan 
                  makanan pokok (Suherman et al. 2002). 
                         Sumbangan jagung terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) terus meningkat 
                  setiap tahun, sekalipun pada saat krisis ekonomi. Pemerintah menargetkan pada tahun 
                  2008,  Indonesia  sudah  dapat  swasembada  jagung,  bahkan  sudah  dapat 
                  mengekspornya.  Pada tahun 2009 swasembada jagung telah berhasil yaitu mencapai 
                  16,7 juta ton. Dalam mendukung program ketahanan pangan maka teknologi tepung-
                  tepungan  merupakan  solusi  yang  tepat.  Program  tersebut  bertujuan  untuk 
                                                            586 
           Prosiding Seminar Nasional Serealia, 2015 
                                       
           mengeksplorasi sumber bahan baru (selain gandum) yang digunakan sebagai bahan 
           baku rerotian dan aneka produk pangan lainnya (Richana et al. 2010). 
                Provinsi  Maluku  merupakan  salah  satu  daerah  yang  memiliki  keragaman 
           sumber daya hayati yang cukup tinggi, termasuk tanaman sumber pangan lokal seperti 
           jagung. Badan pusat statistik Maluku (2010) melaporkan bahwa produksi jagung pada 
           tahun  2011  mencapai  17,64  juta  ton  pipilan  kering  ton  pipilan  kering,  sedangkan 
           produksi jagung di Maluku di rata-rata 17,204 ton per tahun dengan rata-rata luas 
           panen  adalah  11,99  ha  (BPS  Maluku  Tenggara  2006).  Kecamatan-kecamatan  di 
           Kabupaten Maluku Tenggara merupakan wilayah dengan rata-rata luas panen terbesar 
           dibanding kecamatan lainnya di Provinsi Maluku. 
                Menurut Alfons et al. (2003), ada beberapa kultivar jagung di Maluku Tengara 
           yaitu merah delima tongkol coklat, merah delima tongkol putih, merah dara, lokal putih, 
           putih pulut, kuning genjah, dan kuning dalam. Selama ini jagung di Maluku Tenggara 
           pemanfaatannya  masih  sangat  sederhana.  Salah  satu  jenis  pangan  lokal  seperti 
           jagung  telah  dikonsumsi  masyarakat  secara  turun  temurun  dan  telah  banyak 
           dimanfaatkan oleh masyarakat Maluku terutama masyarakat Maluku Tenggara sebagai 
           sumber karbohidrat. Namun pemanfaatannya masih dilakukan secara sederhana yaitu 
           dalam bentuk rebus, bakar, nasi jagung, dan waji jagung. Hal ini disebabkan karena 
           kurangnya tersedia paket teknologi diversifikasi olahan jagung. Oleh karena itu olahan 
           jagung lokal perlu dikaji untuk mendapatkan teknologi pengolahan yang dapat diterima 
           dan secara ekonomis menguntungkan.  Padahal jagung lokal di Maluku Tenggara 
           mempunyai komposisi yang cukup baik (Tabel 1). Selain sebagai sumber karbohidrat, 
           jagung putih pulut dan jagung lokal putih juga memiliki kandungan protein yang cukup 
           tinggi.  
                Dalam  mendukung  program  ketahanan  pangan  maka  teknologi  tepung-
           tepungan menjadi solusi yang tepat. Program tersebut bertujuan untuk mengeksplorasi 
           sumber bahan baru (selain gandum) yang digunakan sebagai bahan baku rerotian. 
           Setiap  tepung  dari  sumber  karbohidrat  lokal  mempunyai  sifat  karateristik  yang 
           berbeda.  Misalnya  jagung  tidak  mengandung  gluten  tetapi  mengandung  protein. 
           Berdasarkan hal tersebut  maka perlu dilakukan pengembangan tepung jagung dengan 
           cara  memodifikasi  dengan  cara  fermentasi  dengan  penambahan  asam  laktat. 
           Komposisi bakteri 1 g/kg jagung difermentasi selama 2 hari (Richana  et al. 2010). 
           Penambahan  asam  laktat  pada  tepung  akan  meningkatkan  pengembangan  roti 
           (Rakkar 2007). Tekstur tepung termodifikasi lebih halus dibandingkan dengan tepung 
           aslinya (Richana dan Suarni 2007).  
                Roti tawar merupakan salah satu jenis rerotian yang mampu membentuk spons 
           yang  sebagian  besar  tersusun  dari  gelembung-gelembung  gas.  Adonan  roti  dapat 
           mengembang Karena timbulnya gas karbondioksida sebagai hasil fermentasi gula oleh 
           yeast  (Natalia  1990).  Pada  pembuatan  roti,  yang  perlu  diperhatikan  adalah 
           keseimbangan  antara  kemampuan  menghasilkan  dan  menahan  gas  selama 
           fermentasi. Senyawa penahan gas pada roti dari terigu adalah glutein. Selain itu juga 
           GMS mampu menggantikan fungsi gluten  terutama dalam hal membantu menahan 
           gas dan melunakan roti selama fermentasi dan pemanggaman adonan (Mudjisihono 
           1993). Roti tawar jagung merupakan produk olahan yang terbuat dari tepung jagung 
           yang telah dimodifikasi dengan bakteri asam laktat dari jenis jagung putih pulut dan 
           jagung lokal putih. Tujuannya agar warna tepung jagung yang dihasilkan tidak berbeda 
                                     587 
                               Ulfah Majid dan Saleh Malawat: Pengaruh Jenis dan Proporsi .... 
                                         
            jauh dengan tepung terigu.  Dengan demikian produk tersebut perlu dikembangkan 
            sebagai  sumber  pangan  utama  bagi  masyarakat  dalam  produk  setengah  jadi  atau 
            produk  jadi,  sehingga  mengurangi  ketergantungan  pada  pangan  yang  berasal  dari 
            beras.  Antarlina (1993) mengatakan bahwa untuk produk rerotian dapat mensubtitusi 
            terigu sampai 30%. 
                                         
                               BAHAN DAN METODE 
                Penelitian  dilakukan  Kota  Tual,  Laboratorium  Balai  Pengkajian  Teknologi 
            Pertanian (BPTP) Maluku dan Laboratorium Balai Industri Ambon, mulai bulan Januari 
            sampai Desember 2013. Bahan baku yang digunakan yaitu jagung putih pulut, jagung 
            lokal putih. Jagung lokal diperoleh dari Maluku Tenggara, tepung terigu, gula pasir, 
            margarin, telur ayam, air, ragi, dan susu skim, kertas kue. Peralatan yang digunakan 
            dalam penelitian ini adalah kompor, timbangan digital, Loyang cetakan, oven, gelas 
            ukur, saringan santan kelapa, baskom, pisau, dan peralatan untuk pengujian sifat kimia 
            dan uji organoleptik. 
                Penelitian  dirancang  menggunakan  Rancangan  Acak  Lengkap  (RAL)  pola 
            faktorial dengan 3 (kali) ulangan dengan permenggunakan 2 faktor . Faktor 1 adalah 
            jenis jagung (Jagung putih pulut, jagung lokal putih) dan faktor proporsi tepung jagung : 
            tepung terigu (35%:65%; 45%:55%; 55%:45%). Sehingga didapatkan perlakuan 2 x 3 x 
            3 = 18 kombinasi perlakuan. Data yang diperoleh dianalisis dengan Analysis of Varians  
            (ANOVA) dan dilanjutkan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dengan tingkat kepercayaan 5%. 
            Sifat organoleptik meliputi warna, aroma, rasa, tekstur, kekenyalan dan penerimaan 
            konsumen (Rahayu, 1986), volume spesifik (Richana  et  al,  2010).  Uji  organoleptik 
            terhadap produk roti jagung termodifikasi meliputi volume, warna, aroma, rasa, tekstur, 
            penampilan, over all dilakulan dengan uji kesukaan menggunakan skala hedonik 1-5, 
            dimana nilai 5:  sangat suka, 4: suka, 3: agak suka, 2: kurang suka, 1: sangat tidak 
            suka. Uji organoleptik melibatkan 25 orang panelis agak terlatih dengan sistem skoring 
            penilaian  sebagai  berikut:  5=sangat  suka,  4=suka,  3=agak  suka,  2=kurang  suka, 
            1=tidak suka. 
                 
            Pengolahan Tepung Jagung Termodifikasi 
                Penelitian ini terlebih dahulu dilakukan pengolahan tepung jagung termodifikasi 
            menggunakan penambahan bakteri asam laktat  dari  ragi  tape.  Pembuatan  tepung 
            termodifikasi melalui beberapa tahapan proses antara lain: (1) jagung putih pulut  dan 
            jagung lokal putih  masing-masing melalui proses pemecahan (jagung sosoh pecah 
            kulit) terlebih dahulu, (2) dilakukan perendaman dalam air dengan bakteri asam laktat 
            dari ragi tape 1gr/1kg jagung, (3) fermentasi jagung yang telah diberi ragi tape selama 
            48 jam, (4) setelah fermentasi, beras jagung dicuci dengan air mengalir sampai bersih, 
            (5) kemudian keringkan di bawah matahari sampai kering, (6) selanjutnya dilakukan 
            penepungan dan diayak dengan saringan 80 mesh, (7) kemudian dikemas (Gambar 1).  
                                      588 
           Prosiding Seminar Nasional Serealia, 2015 
                                       
                                    Jagung 
            
            
                                 Proses Pemecahan 
            
                                  Jagung Sosoh       Ampas 
               Ragi tape 1g/1kg 
                  jagung       Proses Peragian/Fermentasi 
            
                                   Pencucian 
            
                                   Penjemuran 
            
                                   Penepungan 
            
                                  Tepung Jagung 
                                  Termodifikasi 
            
                  Gambar 1. Proses Alir Pembuatan Tepung Jagung Termodifikasi 
                         (Richana et al.  2010) 
                          
                          
           Pengolahan Roti Tawar Tepung Jagung Termodifikasi 
                Hasil  tepung  jagung  termodifikasi  kemudian  dilakukan  pembuatan roti tawar 
           dengan formula (Tabel 1) dan tahapan proses (Gambar 2). 
                 
                          Tabel 1. Resep Pembuatan Roti Tawar 
            
                            Bahan         Proporsi (gr) 
                        Tepung Terigu        1.000 
                        Gula pasir             20 
                        Susu Skim             100 
                        Ragi                   35 
                        Mentega/margarin      150 
                        Kuning telur          225 
                     Sumber: Derik (2009) 
            
            
            
            
                                     589 
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Ulfah majid dan saleh malawat pengaruh jenis proporsi tepung jagung lokal termodifikasi pada pembuatan roti ulfa balai pengkajian teknologi pertanian maluku jl chr soplanit rumah tiga ambon kotak pos passo telp fax email ulfamajidsamal gmail com abstrak indonesia masih impor terigu untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang semakin meningkat mengurangi maka perlu dilakukan pengembangan karbohidrat seperti agar dapat ketergantungan terhadap penelitian ini bertujuan mendapatkan produk dari dengan cara perendaman menggunakan ragi g kg bahan baku digunakan adalah putih pulut kandungan kimia sebagai berikut a kadar air pati protein lemak abu b dilaksanakan di kota tual laboratorium pasca panen bptp industri bulan januari desember dirancang rancangan acak lengkap ral faktorial kali ulangan faktor data diperoleh dianalisis analisis of varians anova dilanjutkan uji beda nyata jujur bnj tingkat kepercayaan organoleptik hedonik scale hasil menunjukan bahwa perlakuan terbaik ab sedangkan mutu dih...

no reviews yet
Please Login to review.