Authentication
267x Tipe PDF Ukuran file 0.34 MB Source: blog.ub.ac.id
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawan_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN C. PENDEKATAN DALAM MODUL B. TEORI NILAI GUNA ANALISIS PERILAKU KONSUMEN - Pendekatan nilai guna kardinal - Pendekatan nilai guna ordinal 6 Modul 6 ini membahas mengenai konsep analisis perilaku konsumen. Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan mampu: pap 1. Memahami dan menjelaskan teori nilai guna (utiliti) 2. Memahami dan menjelaskan analisis perilaku konsumen dengan menggunakan pendekatan nilai guna kardinal 3. Memahami dan menjelaskan analisis perilaku konsumen dengan A menggunakan pendekatan nilai guna ordinal N A L I S I A. PENDAHULUAN S Analisis perilaku konsumen merupakan pembahasan lebih P E lanjut mengenai teori permintaan yang telah dijelaskan R I sebelumnya. Teori permintaan telah menyatakan semakin tinggi L suatu produk akan menyebabkan menurunnya jumlah permintaan A K terhadap produk tersebut, dan begitu juga sebaliknya. Pada U pembahasan analisis perilaku konsumen, dibahas mengenai: K 1. Pemahaman mengenai bagaimana perubahan harga suatu O produk akan mempengaruhi keputusan pembelian suatu N S produk. Pada umumnya, individu atau masyarakat akan U cenderung untuk membeli suatu dalam jumlah lebih banyak, M E ketika harga produk tersebut rendah, dan begitu pula N sebaliknya. 2. Pemahaman mengenai bagaimana perubahan pendapatan dari individu atau masyarakat akan mempengaruhi di dalam menentukan jumlah produk yang akan dibeli. 3. Pemahaman mengenai bagaiman individu atau masyarakat akan memilih suatu produk yang akan memberikan kepuasan terbesar (maksimum). Ekonomi Manajerial / Analisis Perilaku Konsumen Brawijaya University 2012 B. TEORI NILAI GUNA (UTILITI) Sebelum lebih lanjut untuk memahami analisis perilaku konsumen, terlebih dahulu dipahami mengenai konsep nilai guna (utiliti). Untuk memahami konsep utilitas dalam analisis perilaku konsumen, terdapat berapa asumsi yang harus dipahami. Pertama, bahwa individu atau masyarakat akan selalu untuk memaksimalkan utilitasnya. Nilai guna merupakan kepuasan yang dinikmati oleh individu sebagai konsumen di dalam mengkonsumsi suatu produk. Semakin tinggi tingkat kepuasan dalam mengkonsumsi suatu produk, maka semakin tinggi tingkat utilitinya. Kedua, individu (konsumen) diasumsikan mempunyai kemampuan untuk menyusun skala kebutuhan prioritas di dalam mengambil keputusannya, sehingga diharapkan individu (konsumen) mempunyai sikap konsistensi preferensi akan suatu produk. Di dalam ilmu ekonomi terdapat dua keputusan (sikap) di dalam menyikapi preferensi suatu produk, yaitu: a) individu yang lebih menyukai suatu produk saja, dan b) individu yang cenderung untuk netral [indiferen] terhadap beberapa produk. Sebagai contoh, terdapat dua produk yaitu produk A dan produk B. Jika seorang konsumen menganggap produk A lebih baik dibandingkan dengan produk B (A>B), maka hal ini juga mengindikasikan konsumen tersebut juga menganggap produk A lebih dibandingkan dengan produk C. Asumsi yang ketiga adalah individu (konsumen) diasumsikan memiliki informasi yang sempurna sebagai dasar untuk mengambil keputusan. Informasi yang sempurna yang dimaksud, antara lain: a) informasi yang diberikan pasar kepada semua konsumen adalah sama, dan b) konsumen dapat memperoleh informasi dapat dengan mudah diperoleh dari pasar tersebut. Pada pembahasan konsep nilai guna, akan dibahas mengenai: a) nilai guna total, dan b) nilai guna marginal. Definisi dari kedua konsep tersebut, sebagai berikut: 1. Nilai guna total merupakan jumlah keseluruhan kepuasan yang diperoleh individu (konsumen) pada saat mengkonsumsi suatu produk. 2. Nilai guna marginal merupakan pertambahan (atau pengurangan) jumlah kepuasan yang diperoleh individu (konsumen) dikarenakan adanya pertambahan (atau pengurangan) di dalam mengkonsumsi suatu produk. C. PENDEKATAN DALAM ANALISIS PERILAKU KONSUMEN Untuk menganalisis perilaku konsumen, terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan, yaitu: 1. Pendekatan nilai guna kardinal Pendekatan yang menjelaskan nilai guna (nilai manfaat) yang diperoleh individu atau masyarakat dapat dinyatakan secara kuantitatif. Analisis perilaku konsumen dengan menggunakan pendekatan nilai guna kardinal, sering juga disebut pendekatan kepuasan marjinal. Sebelumnya telah dijelaskan bahwa marginal merupakan pertambahan (atau pengurangan) jumlah kepuasan yang diperoleh individu (konsumen) dikarenakan adanya pertambahan (atau pengurangan) di dalam mengkonsumsi suatu produk, sehingga secara matematis nilai guna marginal (marginal utility, MU), dapat dirumuskan sebagai berikut: MU = ∆TU ∆Q Untuk menjelaskan analisis perilaku konsumen dengan pendekatan nilai guna kardinal, dapat dijelaskan melalui Contoh berikut. 96 Ekonomi Manajerial / Analisis Perilaku Konsumen Brawijaya University 2012 Contoh 6.1 Nilai guna total dan nilai guna marginal dalam penjelasan angka: Jumlah Nilai Guna Nilai Guna Apel Yang Total Marginal Dikonsumsi 0 0 - 1 25 25 2 40 15 3 50 10 4 58 8 5 63 5 6 65 2 7 66 1 8 65 -1 9 60 -5 10 53 -7 MU = ∆TU ∆Q 1. Pada saat Q=1, maka: 6. Pada saat Q=6, maka: MU = 25 = 25 MU = 2 = 2 1 1 2. Pada saat Q=2, maka: 7. Pada saat Q=7, maka: 5 1 MU = = 5 MU = = 1 1 1 3. Pada saat Q=3, maka: 8. Pada saat Q=8, maka: MU = 5 = 5 MU = −1 = −1 1 1 4. Pada saat Q=4, maka: 9. Pada saat Q=9, maka: MU = 8 = 8 MU = − 5 = −5 1 1 5. Pada saat Q=5, maka: 10. Pada saat Q=5, maka: MU = 5 = 5 MU = − 7 = −7 1 1 Berdasarkan pada tabel di atas, maka kurva dari Nilai Guna Total dan Nilai Guna Marginal, adalah: 97 Ekonomi Manajerial / Analisis Perilaku Konsumen Brawijaya University 2012 Scatterplot of Nilai Guna Total vs Jumlah Apel Yang Dikonsumsi 70 60 l 50 a t o 40 T a n u 30 G i a l i N 20 10 0 0 2 4 6 8 10 Jumlah Apel Yang Dikonsumsi Scatterplot of Nilai Guna Marginal vs Jumlah Apel Yang Dikonsumsi 25 20 l a 15 n i g r a 10 M a n u 5 G i a l i N 0 -5 -10 0 2 4 6 8 10 Jumlah Apel Yang Dikonsumsi 98
no reviews yet
Please Login to review.