Authentication
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 33 Nomor 2 Tahun 2016 PENGEMBANGAN ASESMEN ALTERNATIF PRAKTIKUM KIMIA DASAR II MELALUI CHEMISTRY FAIR PROJECT (CFP) BERBASIS KONSERVASI DENGAN MEMANFAATKAN DAILY CHEMICAL Indah Urwatin Wusqo, Muhamad Taufiq, Rohima Handayani Program Studi Pendidikan IPA, Jurusan IPA Terpadu, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang Email: urwatin@gmail.com Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengembangkan asesmen alternatif pada praktikum kimia dasar II melalui chemistry fair project berbasis konservasi dengan memanfaatkan daily chemical(2) Mengetahui tingkat kevalidan, kepraktisan dan keefektifannya. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Development Research) Model pengembangan yang diterapkan Dick dan Carey (1985). Subjek uji coba terbatas maupun subjek uji coba lapangan adalah dosen dan mahasiswa Prodi Pendidikan IPA UNNES. Sampel ditentukan secara purposive, yaitu dosen pengampu dan mahasiswa yang menempuh mata kuliah Praktikum Kimia Dasar II. Data yang diperoleh dari uji coba ini adalah: (1) masukan dari pakar, untuk menentukan validitas isi dan konstruk dari fitur asesmen; (2) masukan dari sampel uji coba terbatas, untuk menentukan kepraktisan petunjuk chemistry fair project (CFP) berbasis konservasi dengan memanfaatkan daily chemical ; Instrumen pengumpul data berupa angket keterbacaan petunjuk pembuatan chemistry fair project (CFP) berbasis konservasi dengan memanfaatkan daily chemical, pedoman penskoran. (3) data hasil belajar siswa untuk mengetahui efektivitas asesmen. Masukan dari pakar angket mahasiswa, dan nilai chemistry fair project (CFP) sampel ujicoba terbatas dianalisis secara kualitatif, dan kuantitatif. Asesmen alternative Praktikum Kimia Dasar II yang dikembangkan dikatakan berhasil baik apabila asesmen yang dikembangkan valid, praktis, dan efektif. Kata kunci: asesmen alternative, chemistry fair project, konservasi, daily chemical PENDAHULUAN erampilan yang dibutuhkan siswa dalam hal: Pelaksanaan praktikum di laboratorium me- menggunakan peralatan, mengaitkan hubun- megang peranan penting dalam pembelajaran gan konsep teori dan praktik, mengolah dan sains. Secara umum tujuan kegiatan prakti- menginterpretasi data, merumuskan dan men- kum ingin meningkatkan keterampilan-ket- guji hipotesis, mengembangkan teknik pem- ecahan masalah, meningkatkan motivasi be- 145 Indah Urwatin W, M Taufiq, Rohima H Pengembangan Asesmen Alternatif Praktikum Kimia Dasar II lajar dan dapat dihubungkan dengan kehidu- hingga akan mengurangi skill mahasiswa pan sehari-hari. (Abdullah, Ana, dan Hakim, dalam melaksanakan praktikum. 2014). Berdasarkan keadaan tersebut, Dosen Observasi awal terhadap perkuliahan hendaknya melakukan berbagai inovasi agar praktikum Kimia dasar II yang ada di Uni- kegiatan praktikum menjadi suatu tantangan versitas Negeri Semarang yaitu perkuliahan menarik serta memotivasi mahasiswa. Ma- yang dilakukan tidak bervariasi, mahasiswa salah evaluasi terhadap hasil praktikum juga melakukan praktikum berdasarkan buku dik- menjadi sorotan penting agar penilaian prak- tat petunjuk praktikum yang telah disediakan tikum tidak menyalahi tujuan praktikum itu oleh dosen pengampu. Perkuliahan praktikum sendiri yaitu hanya aspek kognitifnya saja diawali dengan pre tes, melakukan percobaan yang terukur, sehingga menjadi tantangan berdasarkan petunjuk praktikum, evaluasi tersendiri bagi peneliti untuk merancang suatu kegiatan praktikum dilihat berdasarkan hasil model evaluasi yang otentik dan bersifat adil praktikum mahasiswa, dan laporan hasil prak- bagi mahasiswa. tikum mahasiswa, dan presentasi hasil perke- Salah satu model pembelajaran yang lompok. Penggunaan dasar teori pada prakti- disarankan untuk mengatasi permasalahan kum tidak dikembangkan dari sumber rujukan evaluasi pada praktikum dikemukan oleh yang lain,hanya menggunakan sumber rujukan Bell (2010) dalam penelitiannya mengenai pada diktat sehingga pengetahuan mahasiswa project-based learning for the 21st century: tidak berkembang. Selain itu, mahasiswa ti- skills for the future bahwa siswa membangun dak diberikan tugas yang secara komprehensif keterampilan abad 21 melalui PBL yang akan dapat menggali pengetahuan dan kemampuan- membuat mereka menjadi masyarakat yang nya dalam menghadapi permasalahan sehari- produktif. Beberapa keterampilan ini tidak hari yang berhubungan dengan materi kimia. terukur menggunakan tes standar. Maka, kita Kurangnya menanamkan konsep yang kuat harus berpikir asesmen yang berbeda ketika sehingga ketika menghadapi pembelajaran mengajar keterampilan abad ke 21. Penggu- kimia dasar teori, mahasiswa kesulitan dalam naan PBL dalam pembelajaran mengharuskan menjawab soal dan memecahkan masalah. untuk membuat asesmen autentik. Kejadian ini juga terjadi pada pembelaja- Pembelajaran berbasis proyek mem- ran praktikum yang lain seperti yang dikemuk- butuhkan alat evaluasi khusus, seperti yang kan oleh Sudrajat, dkk (2011), dalam pelaksa- dikemukakan oleh Abdullah, Ana, dan Hakim naan praktikum dosen pengampu melakukan (2014), Asesmen dalam probaslab merupakan asesmen difokuskan terhadap hasil laporan bagian yang terintegrasi dalam pembelajaran. praktikum yang dibuat oleh mahasiswa, dan Dosen sebagai perencana proyek harus men- lebih banyak dilakukan asesmen tengah se- guraikan bagaimana mengukur pencapaian mester dan akhir semester yang bersifat pen- belajar mahasiswa dan hasil akhir dari proyek gukuran ranah kognitif saja dan diujikan se- yang telah diselesaikan. Seorang dosen harus cara tertulis yang berhubungan dengan materi menyusun asesmen formatif dan sumatif. Hal praktikum yang telah dilakukannya. Akibat ini diperlukan untuk mengumpulkan infor- proses penilaian yang belum menyeluruh, masi dan melihat apa yang telah dilakukan maka tidak ada bukti autentik dari proses prak- siswa. Kegiatan asesmen ini membantu para tikum dan bukti perkembangan belajar siswa. mahasiswa untuk mengembangkan atau me- Apabila sistem asesmen ini terus dilakukan, ningkatkan proses pembelajarannya dan para maka tidak akan terukur tingkat kompetensi mahasiswa membutuhkan untuk mengukur mahasiswa dalam melakukan praktikum, se- pencapaian apa yang telah dipelajari siswa se- 146 Indah Urwatin W, M Taufiq, Rohima H Pengembangan Asesmen Alternatif Praktikum Kimia Dasar II cara keseluruhan. dapat mengukur tingkat keterampilan ma- Penilaian dilakukan pada individu dan hasiswa dalam proses eksperimen. Menurut kelompok kerja dan disarankan dengan meng- Hatfield, dkk. (2003: 77), karakteristik ases- gunakan beberapa format yang menilai karya men alternatif : (1) penampilan, proses kreasi tulis, menilai aktivitas individu dan kelom- dan produk mahasiswa, (2) tugas membutuh- pok melalui observasi, presentasi, diskusi dan kan problem solving/ keterampilan berpikir tanya jawab, dan produk akhir. Dalam proses tingkat tinggi, (3) masalah kontekstual, (4) penilaiannya memungkinkan dosen, maha- tugas membutuhkan waktu lama, (5) membu- siswa bahkan masyarakat dapat memberikan tuhkan rubrik atau pedoman penilaian, umpan balik dari apa yang telah dicapai. Ases- Untuk memenuhi kebutuhan akan asses- men yang dilakukan mencakup semua hasil men alternative tersebut maka pada akhir ke- belajar peserta didik, yaitu kemampuan kog- giatan akan diselenggarakan suatu tugas akhir nitif, psikomotor dan afektif. Penilaian ketiga praktikum sebagai alat evaluasi yaitu chemis- aspek ini tidak sama, sesuai dengan karakter- try fair project (CFP) berbasis konservasi den- istik materi yang diukur. Asesmen alternatif gan memanfaatkan daily chemical pada evalu- dalam probaslab direkomendasikan untuk asi akhir praktikum kimia dasar. chemistry fair menggunakan penilaian kinerja, karena pada project (CFP) yaitu kegiatan pameran produk probaslab, sistem penilaian kinerja dengan proyek kimia. Praktikum kimia identik dengan menggunakan rubric dan task dipandang lebih bahan-bahan kimia yang bersifat berbahaya di objektif dan reliabel. laboratorium. chemistry fair project dengan Selain itu terdapat penelitian mengenai memanfaatkan bahan local rumah tangga di- pengembangan model evaluasi pembelaja- maksudkan agar mahasiswa mampu membuat ran project based learning berbasis logika proyek kimia berdasarkan mata praktikum fuzzy seperti yang dikemukakan oleh Saputra, yang ada di diktat, akan tetapi menggunakan Abdullah, Hakim (2014), menyatakan bahwa chemical for daily life. Proyek kimia yang hasil rubrik-rubrik yang dikembangkan dan dimaksud disini adalah mengimplementasi- diterapkan pada PjBL adalah penilaian porto- kan suatu mata praktikum dengan membuat folio yang terdiri dari portofolio proses prak- produk menggunakan bahan kimia rumah tikum, portofolio tugas mandiri dan portofolio tangga sehingga akan menghasilkan proyek laporan praktikum sebagai penilaian prakti- yang bersifat green chemistry dan sesuai den- kum. Sedangkan rubrik penilaian proyek di- gan ruh konservasi. Diharapkan mahasiswa gunakan untuk menilai proses perencanaan, akan memiliki pengetahuan yang lebih luas pembuatan serta hasil akhir dari produk dan dan bisa mempelajari kimia dengan cara yang rubrik presentasi dapat dijadikan ajang reflek- kontekstual. CFP ini merupakan alat evaluasi si tugas proyek yang dikerjakan siswa. Ru- akhir praktikum kimia dasar II sehingga yang brik-rubrik dapat memandu dan mempermu- terukur dari mata kuliah praktikum kimia dasar dah guru dalam kegiatan penilaian dan untuk bukan hanya dari segi kognitif saja tetapi juga meningkatkan kualitas kerja siswa. Dengan mengukur segi psikomotorik dan afektif ma- rubrik penilaian dapat menjelaskan harapan hasiswa. Berdasarkan latar belakang tersebut, dan mendorong siswa agar bertanggung jawab penelitian ini bertujuan untuk: Mengembang- terhadap pekerjaan yang mereka buat. kan asesmen alternatif pada praktikum kimia Berdasarkan beberapa penelitian yang dasar II melalui chemistry fair project berbasis dilakukan mengenai model pembelajaran dan konservasi dengan memanfaatkan daily chem- asesmen yang dikemukakan, maka diperlukan ical. Mengetahui tingkat kelayakan asesmen suatu instrument evaluasi (assesment) yang alternatif pada praktikum kimia dasar II me- 147 Indah Urwatin W, M Taufiq, Rohima H Pengembangan Asesmen Alternatif Praktikum Kimia Dasar II lalui chemistry fair project berbasis konserva- Subjek uji coba terbatas maupun subjek si dengan memanfaatkan daily chemical yang uji coba lapangan adalah dosen dan maha- diperoleh dari pakar. Mengetahui keefektifan siswa jurusan IPA Terpadu Prodi Pendidikan asesmen alternative pada praktikum kimia IPA UNNES. Sampel dosen ditentukan secara dasar II melalui chemistry fair project ber- purposive, yaitu dosen pengampu mata Ku- basis konservasi dengan memanfaatkan daily liah Praktikum Kimia Dasar II. Mahasiswa chemical yang dikembangkan untuk digu- yang dipilih sebagai sampel adalah mahasiswa nakan dalam pembelajaran Praktikum Kimia yang menempuh mata kuliah Praktikum Kim- Dasar II. ia Dasar II. METODE PENELITIAN Data yang diperoleh dari uji coba ini adalah: (1) masukan dari pakar, untuk menen- Penelitian ini merupakan penelitian tukan validitas isi dan konstruk dari fitur ases- pengembangan (Development Research) yang men; (2) masukan dari sampel uji coba terba- diarahkan untuk mengembangkan asesmen tas, untuk menentukan kepraktisan petunjuk alternatif Praktikum Kimia Dasar II melalui chemistry fair project (CFP) berbasis konser- chemistry fair project (CFP) berbasis konser- vasi dengan memanfaatkan daily chemical vasi dengan memanfaatkan daily chemical. ; Instrumen pengumpul data berupa angket Model pengembangan yang diterapkan pada keterbacaan petunjuk pembuatan chemistry penelitian ini adalah model konseptual, yaitu fair project (CFP) berbasis konservasi den- model yang bersifat analitis yang memerikan gan memanfaatkan daily chemical, pedoman komponen-komponen produk yang dikem- penskoran. (3) data hasil belajar siswa untuk bangkan serta keterkaitan antar komponen mengetahui efektivitas asesmen. sesuai model pengembangan rancangan pen- Analisis data pada penelitian ini yai- gajaran Dick dan Carey (1985). tu Pengembangan asesmen alternatif Prak- 1. validasi pakar menggunakan: tikum Kimia Dasar II secara umum meliputi beberapa langkah berikut: (1) analisis kebu- • Keterangan: tuhan, (2) penentuan tujuan dan desain, (3) X = Nilai rata-rata pengembangan instrument, (4) telaah pakar, ujicoba terbatas, (5) analisis hasil ujicoba dan Jumlah total nilai jawa- (6) produk akhir (Rusilowati dalam Rusilowa- ban dari validator ti, 2011). n = Jumlah validator dengan criteria Setelah draf asesmen alternatif Praktikum sebagai berikut: Kimia Dasar II disusun, yang meliputi: petun- Rata-rata Kriteria validasi juk pembuatan chemistry fair project (CFP) Sangat valid/dapat digunakan berbasis konservasi dengan memanfaatkan daily chemical, pedoman penskoran dan cara 3,5 ≤ ≤ 4 tanpa revisi menerjemahkan hasil penilaian, selanjutnya Valid/dapat digunakan tanpa re- ditelaah oleh oleh pakar untuk merevisi draf 2,50 ≤ ≤ 3 visi I. Kemudian disusun draf II dan diujicobakan Cukup valid/dapat digunakan secara terbatas kepada dosen dan mahasiswa. 2,0 ≤ ≤ 2,5 dengan sedikit revisi Masukan dari sampel ujicoba terbatas digu- Kurang valid/dapat digunakan nakan untuk mereviisi draf II dan menyusun 1,5 ≤ ≤ 2 dengan banyak revisi draf III. Tidak valid/revisi total, belum 1 ≤ ≤ 1,5 dapat digunakan 148
no reviews yet
Please Login to review.