Authentication
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ruang Lingkup Teknologi Pertanian Teknologi pertanian memiliki arti sebagai penerapan dari ilmu teknik kepada kegiatan pertanian. Dari segi keilmuan, teknologi pertanian dapat diuraikan sebagai suatu penerapan prinsip-prinsip matematika dan sains alam dalam rangka pembudidayaan tanaman secara ekonomis sumberdaya pertanian dan sumber daya alam untuk kepentingan kesejahteran manusia. Menurut Mangunwijaya dan Sailah (2005), pertanian sebagai suatu subsistem dalam kehidupan manusia bertujuan untuk menghasilkan bahan nabati dan hewani dengan penggunaan sumber daya alam secara maksimal dalam rangka untuk mencapai kesejahteraan hidup manusia dan kelestarian daya dukung lingkungan. Objek formal dari ilmu pertanian budidaya reproduksi dalam fokus : - Pengolahan tanah - Budidaya - Pemeliharaan - Pemungutan hasil dari budidaya - Peningkatan mutu hasil panen - Penanganan (pasca panen) - Pemasaran hasil 7 KAJIAN PENERAPAN TEKNOLOGI ..., SARI MULYANINGSIH, AGROBISNIS F PERTANIAN, UMP 2016. Oleh karena itu, secara luas cakupan teknologi pertanian meliputi berbagai penerapan ilmu teknik pada cakupan objek formal dari budidaya sampai pemasaran hasil panen. B. Pengolahan Lahan Tanah yang ideal untuk usahatani sayuran adalah tanah yang subur, solum dalam, drainase baik serta tinggi kandungan bahan organiknya. Jenis tanah bukan merupakan hal yang penting dibandingkan dengan struktur dan kesuburan tanah. Struktur atau kesuburan lahan dapat ditingkatkan, misalnya, dengan pemberian bahan organik dan pupuk buatan yang mamadai. Kondisi lapisan kedalaman tanah (subsoil) besar peranannya terhadap perkembangan perakaran tanaman. Lapisan tanah cadas atau yang kedap air misalnya, dapat menghalangi pertumbuhan akar tanaman sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Kandungan bahan organik tanah antara 20-65% disebut tanah gemuk (muck), diatas 65% adalah tanah gambut (peatsoil). Pada umumnya lahan pertanian yang selalu diolah mengandung bahan organik kurang dari 20% (Ashari, 1995). Akil (2010), cara penyiapan lahan sangat bergantung pada fisik tanah seperti tekstur tanah. Tanah bertekstur berat perlu pengolahan yang intensif. Sebaliknya, tanah bertekstur ringan sampai sedang dapat disiapkan dengan teknik olah tanah konservasi seperti olah tanah minimum (OTM) atau TOT. Keuntungan penyiapan lahan dengan teknik olah tanah 8 KAJIAN PENERAPAN TEKNOLOGI ..., SARI MULYANINGSIH, AGROBISNIS F PERTANIAN, UMP 2016. konservasi adalah dapat memajukan waktu tanam, menghemat tenaga kerja, mengurangi pemakaian bahan bakar untuk mengolah tanah dengan traktor, mengurangi erosi, dan meningkatkan kandungan air tanah. Budidaya dengan teknik penyiapan lahan konservasi dapat berhasil baik pada tanah bertekstur ringan sampai sedang dan ditunjang oleh drainase yang baik. Pada tanah bertekstur ringan, sedang, dan berat, penyiapan lahan dengan sistem TOT dan gulma disemprot dengan herbisida berbahan aktif. C. Benih Menurut Turner dalam Kuswanto (1990), teknologi benih merupakan jembatan yang menghubungkan antara pemulia tanaman dengan petani. Jembatan ini akan berfungsi dengan baik jika didukung oleh berbagai instansi yang menyalurkan varietas-varietas baru itu. Hal ini sangat pening agar benih yang digunakan oleh petani konsumen memiliki kualitas yang sama seperti pada waktu kualitas tersebut diciptakan oleh pemula. Jumlah benih yang dihasilkan oleh pemulia ini jumlahnya sangat sedikit dan tidak mungkin akan dapat memenuhi seluruh kebutuhan seluruh petani sehingga benih tersebut harus diperbanyak lebih dahulu oleh penangkar benih. 9 KAJIAN PENERAPAN TEKNOLOGI ..., SARI MULYANINGSIH, AGROBISNIS F PERTANIAN, UMP 2016. Dari keterangan-keterangan diatas dapat dijelaskan apa yang dimaksud teknologi benih, yaitu produksi benih dalam rangka pengadaan benih yang terwujud dengan praktek-praktek dalam jangkauan penyelamatan benih sejak dipungut, dikelola, dipelihara, sampai benih- benih tersebut ditanam kembali sesuai dengan cara-cara yang semestinya dengan mengingat unsur-unsur musim yang mendorong pertumbuhannya atau dengan kata lain, teknologi benih merupakan serangkaian perlakuan- perlakuan untuk meningkatkan sifat genetika dan fisik benih (Kartasapoetra, 2003), perlakuan benih meliputi : - Pengembangan varietas. - Evaluasi dan pelepasan benih. - Usaha produksi benih. - Pengeringan benih (pengaturan kadar air). - Pengolahan benih (seeds processing) yang meliputi proses pembersihannya (cleaning), penggolongan (grading), serta usaha- usaha pemeliharaannya (chemia, fisis, mekanis) agar tercegah dari segala bentuk hama, penyakit, mempertahankan kualitas, dan juga mempertahankan daya tumbuhnya. - Pengujian kualitas. - Penyimpanan dan pengemasan. - Sertifikasi benih. - Perlindungan (hukum, undang-undang dan peraturan). - Distribusi benih (pemasaran). 10 KAJIAN PENERAPAN TEKNOLOGI ..., SARI MULYANINGSIH, AGROBISNIS F PERTANIAN, UMP 2016.
no reviews yet
Please Login to review.