Authentication
172x Tipe PDF Ukuran file 0.11 MB Source: karyailmiah.upi-yai.ac.id
1 JURNAL ANALISIS MANAJEMEN KRISIS (Studi Kasus Pengelolaan Krisis oleh Humas Bank Indonesia Pasca Disahkannya Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan) Diajukan guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana (S1) Ilmu Komunikasi jurusan Humas Disusun Oleh : Nama : Allinta Kadirya Nim : 0964170001 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS PERSADA INDONESIAY.A.I JAKARTA 2012 2 Analisis Manajemen Krisis (Studi Kasus : Pengelolaan Krisis oleh HumasBankIndonesiapasca disahkannya Undang-Undang OJK) Allinta Kadirya ABSTRACT Crisis management is an acute disease that is difficult to be restored or healed. Even in everyday life, management companies or organizations can not escape from the crises it faces. But with the management measures (management) appropriate crisis, the crisis could be an opportunity to become better. Crisis in Bank Indonesia after the passing of Law Financial Services Authority (OJK) is an organizational crisis. That means the bank supervisory functions that have been conducted by Bank Indonesia will move to the OJK, Bank Indonesia will result overstaffed and the excess is not small. The purpose of this study was to determine the public relations crisis management strategy and identify the role of Bank Indonesia in managing public relations crisis after the passing of Act OJK. In the case of crisis management PR Bank Indonesia uses the concept of crisis management that has to cope with the crisis so that the crisis is not more widespread. Theory used in this study is the theory of public relations, crisis and crisis management. The type used in this study is descriptive qualitative research using case studies. Descriptive type used to describe the strategy of crisis management carried out by the Public Relations of Bank Indonesia to resolve the crisis. Data collection methods that researchers use is through interviews with sources, observation and documentary. From interviews, observation and documentary, it can be concluded that the crisis management measures after the passing of Act OJK is to establish a crisis management team and work closely with Departments to perform crisis communications, hierarchy, repositioned between the employee (mutation), specify the people who will be assigned in the OJK, prepare a variety of matters relating to the transfer of oversight functions of the bank to do the designing organization OJK and post-OJK Bank Indonesia and the improvement of human resource management system of Bank Indonesia. Key Word : Crisis, Crisis Management, Public Relations of Bank Indonesia A. PENDAHULUAN relations, dalam situasi krisis tetap memelihara Pada sebagian lembaga atau organisasi reputasi organisasi dan hubungan positif dengan menganggap krisis adalah penyakit manajemen publiknya dalam melewati tahapan krisis dan akut yang sulit untuk dipulihkan atau pasca krisis. Peran public relations adalah disembuhkan. Krisis dapat memberi kesempatan bagaimana menciptakan kondisi yang kondusif kepada organisasi atau perusahaan untuk kembali setelah mengalami krisis dan bagaimana menjadi pengubah menuju kehancuran atau mengelola krisis dengan memperhatikan kejayaan sangat tergantung pada pandangan, kepentingan publik internal dan eksternalnya. sikap, dan tindakan yang diambil oleh suatu Keberhasilan atau kegagalan dalam menangani perusahaan atau organisasi tersebut. Untuk itu krisis tergantung bagaimana public relations diperlukan strategi persiapan dan penanganan mengelola krisis tersebut. yang baik oleh semua pihak untuk menghindari Krisis yang terjadi di BI pasca disahkannya krisis lebih lanjut. Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan Penanganan krisis menjadi bagian dari fungsi merupakan krisis organisasi. Asal mula Undang- manajemen public relations. Sehubungan Undang tersebut di buat dan ditetapkan karena dengan tanggung jawab dan peran public berdasarkan Pasal 34 Undang-Undang Nomor 3 3 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (BI), penghasilan dan tunjangan sesuai ketentuan pemerintah diamanatkan membentuk lembaga perundang-undangan. Namun, apabila masa pengawas sektor jasa yang independen, peralihan berakhir pejabat dan pegawai BI yang selambat-lambatnya akhir tahun 2010 dengan memilih OJK, memiliki hak yang distandarisasi nama Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK berdasarkan peraturan Dewan Komisioner OJK sendiri adalah lembaga independen yang (Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tentang bertugas mengatur dan mengawasi kegiatan jasa OJK Pasal 64 ayat 4). Itulah sebabnya pegawai keuangan di sektor perbankan, pasar modal, BI resah akan nasibnya dalam menentukan asuransi, dana pensiun, lembaga pembiayaan, pilihan kelak. dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Untuk menanggulangi krisis tersebut, Pada Rapat Paripurna Dewan Perwakilan diperlukan suatu perencanaan khusus yang dapat Rakyat (DPR), Kamis 27 Oktober 2011 terjawab merespon , menghadapi dan menangani krisis sudah tentang Otoritas Jasa Keuangan yang dengan cepat dan tepat, yang di dalamnya bertahun-tahun menimbulkan pro dan kontra, memasukkan faktor komunikasi sebagai bagian DPR secara resmi mengesahkan UU mengenai penting dalam penyelesaian krisis. Melalui OJK. Fungsi Pengawasan bank yang selama ini strategi komunikasi yang handal, ketidakpastian, dilakukan BI akan pindah ke OJK selambat- konflik kepentingan, keterlibatan emosional, lambatnya 31 Desember 2013. opini publik yang berkembang dapat dinetralisir Sesuai dengan Pasal 64 ayat 2, pejabat dan sehingga tidak sampai menjurus pada pegawai BI wajib bekerja di OJK untuk jangka ketidakpercayaan publik yang dapat waktu paling singkat 3 (tiga) tahun. Disebutkan menghancurkan organisasi maupun melemahnya pula pada ayat 3 bahwa pejabat/pegawai BI moral kerja karyawan. Di sinilah Humas BI wajib menetapkan pilihan status sebagai mempunyai peranan penting dalam mengelola pejabat/pegawai OJK atau kembali sebagai krisis organisasi yang tengah terjadi di BI. pejawab/pegawai BI paling lama 2 (dua) tahun Dari latar belakang yang dikemukakan maka sejak beralihnya fungsi, tugas, dan wewenang penulisan ini mencoba untuk meneliti hal pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa tersebut yaitu dengan mengambil topik keuangan di sektor perbankan. Penetapan jangka ”Analisis Manajemen Krisis (Studi Kasus waktu dua tahun dimaksudkan untuk memberi Pengelolaan Krisis oleh Humas BI Pasca kesempatan bagi OJK melakukan proses Disahkannya Undang-Undang Otoritas Jasa perekrutan untuk mengisi kekosongan dari Keuangan)”. pejabat dan pegawai yang tetap memilih status sebagai pegawai BI. Pejabat dan pegawai dari BI B. TEORI yang tetap memilih sebagai pejabat dan pegawai Menurut Carl I. Hovland, pengertian BIdikembalikan pada akhir tahun ketiga. komunikasi adalah “ Upaya yang sistematis Beberapa krisis yang dapat timbul pasca untuk merumuskan secara tegas asas-asas disahkannya Undang-Undang OJK yaitu penyampaian informasi serta pembentukan diantaranya kelebihan 800 orang pegawai akan pendapat dan sikap” (Effendy, 2002:10). menimbulkan kesulitan yang tidak akan mudah Sementara menurut Harold Lasswell, yaitu diatasi oleh manajemen BI. Disisi lain, Undang- “komunikasi adalah proses penyampaian pesan Undang OJK tersebut menimbulkan keresahan oleh komunikator kepada komunikan melalui bagi pegawai BI akan kejelasan nasib, media yang menimbulkan efek tertentu.” remunerasi, kesempatan karir yang nantinya Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi akan didapatkan apabila mereka memilih OJK adalah proses pertukaran pesan (interaksi) dari atau kembali lagi ke BI. Selama masa peralihan komunikator kepada orang lain sebagai ke OJK pejabat dan pegawai BI tidak perlu komunikan dengan media tertentu yang dapat khawatir karena mereka akan mendapatkan hak menimbulkan efek tertentu juga. Pertukaran sesuai ketentuan OJK dengan tidak mengurangi pesan ini akan terus berlangsung jika adanya hak pejabat dan pegawai yang telah dimiliki. kecocokan antara komunikator dengan Hak tersebut antara lain, hak atas pengakuan komunikan, seperti kesamaan pengalaman dan masa kerja, kepangkatan, pensiun, asuransi, pengetahuan yang pernah mereka peroleh. 4 Definisi berikutnya “Humas adalah suatu 2. Mendukung kegiatan komunikasi filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan timbale balik dua arah dengan berbagai dalam kebijakan beserta pelaksanaanya, yang pihak. melalui proses interpretasi yang peka mengenai b. Menghadapi krisis peristiwa-peristiwa berdasarkan pada c. Mempromosikan aspek kemasyarakatan komunikasi dua arah dengan publiknya, 1. Mempromosikan yang menyangkut berusaha untuk memperoleh saling pengertian kepentingan publik. itikad baik (Moore, 2004 : 6-7). 2. Mendukung kegiatan kampanye sosial. Pengertian krisis yang dikutip dari buku Menurut John D Millet dalam bukunya, diktat Interstudy School of PR dalam Soemirat Management in Public Relations the Quest for & Ardianto (2004:181), yaitu: Krisis adalah Effectives Perfomance yang artinya Humas masa gawat atau genting, dimana situasi tersebut dalam dinas instansi/lembaga kepemerintahan dapat menjadi titik baik atau sebaliknya.” terdapat beberapa hal untuk melaksanakan Beberapa sumber yang menyebabkan tugasnya: terjadinya krisis dalam suatu organisasi, menurut a. Mengamati dan mempelajari tentang hasrat, Philip Lesly dalam Soemirat & Ardianto keinginan-keinginan dan aspirasi yang (2005:182), sumber-sumber krisis antara lain: terdapat dalam masyarakat. a. Bencana seperti kebakaran, gempa bumi b. Kegiatan yang memberikan nasehat atau akan berpengaruh kepada orang-orang sumbang saran untuk menanggapi apa dalam perusahaan maupun publik luar sebaiknya yang dilakukan oleh perusahaan, seperti investor, pelanggan, instansi/lembaga pemerintah seperti yang agen, komunitas perusahaan dll. dikehendaki oleh publiknya. b. Kondisi darurat yang datang secara tiba-tiba c. Kemampuan untuk mengusahakan atau suatu perkembangan kondisi darurat terjadinya hubungan yang memuaskan yang ini, seperti sabotase produk atau diperoleh antara hubungan publik dengan perusahaan. aparat pemerintah. c. Penanaman bom dapat menimbulkan d. Memberikan penerangan dan informasi kepanikan dan kerusakan atau suatu tentang apa yang telah diupayakan oleh pemogokan karyawan perusahaan. instansi/lembaga pemerintah yang d. Rumor yang jelek tentang perusahaan atau bersangkutan. (Ruslan, 2001:311-312) produk. Peranan Public Relations dalam suatu e. Adanya letupan seperti boikot dari berbagai organisasi dapat dibagi menjadi empat kategori aktivis, permintaan penarikan produk dll. menurut Dozier & Broom (Ruslan, 2008:20): Kita dapat mengkategorikan krisis a. Expert Prescriber berdasarkan asal terjadinya atau berdasarkan b. Communications Fasilitator waktu peringatan munculnya krisis. Jefkins c. Problem Solving Process Fasilitator (2003:335) membagi jenis krisis dalam dua d. Communications Technician bagian, yaitu: Adapun ruang lingkup tugas Public Relations a. Krisis dengan kemungkinan yang dapat dalam sebuah organisasi atau lembaga antara diperhitungkan lain (Ruslan, 2008:23), yaitu: b. Krisis yang tidak dapat diperhitungkan a. Membina hubungan ke dalam (public Steven Fink, konsultan krisis terkemuka dari internal) Amerika mengembangkan konsep anatomi b. Membina hubungan ke luar (public krisis. Fink mengidentikkan krisis dengan eksternal) penyakit yang menyerang manusia. Oleh Menurut Henry Fayol (Ruslan, 2006:23) karenanya Fink membagi tahapan yang dilalui tugas dan sasaran Public Relations yaitu: suatu krisis dengan menggunakan terminologi a. Membangun identitas dan citra perusahaan kedokteran yang biasa dipakai untuk melihat 1. Menciptakan identitas dan citra stadium suatu krisis yang menyerang manusia. perusahaan yang positif. Empat tahap perkembangannya adalah sebagai berikut (Kasali, 2003:225-230):
no reviews yet
Please Login to review.