jagomart
digital resources
picture1_Presentasi Usaha 34530 | Info Singkat Ix 10 Ii P3di Mei 2017 192


 181x       Tipe PDF       Ukuran file 0.21 MB       Source: berkas.dpr.go.id


File: Presentasi Usaha 34530 | Info Singkat Ix 10 Ii P3di Mei 2017 192
majalah kesejahteraan sosial vol ix no 10 ii puslit mei 2017 kajian singkat terhadap isu aktual dan strategis membangun nkri dengan multikulturalisme mohammad mulyadi abstrak multikulturalisme memiliki dampak positif dan ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 11 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
         Majalah
                   KESEJAHTERAAN SOSIAL                      Vol. IX, No. 10/II/Puslit/Mei/2017
                          Kajian Singkat terhadap Isu Aktual dan Strategis
                                    MEMBANGUN NKRI
                        DENGAN MULTIKULTURALISME
                                               Mohammad Mulyadi*)
                                                     Abstrak
                     Multikulturalisme memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya bisa 
                     mengukuhkan persatuan, sementara dampak negatifnya bisa menyebabkan 
                     perpecahan. Salah satu masalah yang ada di masyarakat terkait dengan 
                     multikulturalisme  adalah  konflik  yang  disebabkan  oleh  etnosentrisme  yang  dapat 
                     memecah persatuan dan kesatuan dalam masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan 
                     semangat multikulturalisme, yaitu bagaimana kelompok-kelompok etnik semestinya 
                     memposisikan dirinya ke dalam sebuah kehidupan bersama dalam sebuah masyarakat 
                     nasional yang dikelilingi oleh nilai-nilai universal, seperti: demokrasi, keadilan, 
                     persatuan, dan kemanusiaan. Salah satu usaha untuk menjaga keharmonisan 
                     multikulturalisme adalah melakukan sosialisasi atau pembinaan kepada masyarakat 
                     tentang pentingnya menjaga keserasian antara berbagai suku bangsa. Pembinaan 
                     kepada masyarakat dapat dilakukan dengan sosialisasi langsung kepada masyarakat 
                     umum maupun melalui pendidikan di sekolah, khususnya kepada generasi pemimpin 
                     bangsa.
           Pendahuluan
                 Indonesia adalah negara yang                     Perbedaan etnis seringkali menjadi 
           memiliki etnis yang beragam. Hingga tahun         akar  konflik,  misalnya  perbedaan  antara 
           2016,  tercatat sekitar 1.340 jenis suku di       suku Dayak dan suku Madura, biasanya 
           Indonesia. Oleh karenanya multikulturalisme       konflik  terjadi  karena  adanya  perbedaan 
           menjadi sebuah keniscayaan di Indonesia.          dalam sikap, kepercayaan, nilai, atau 
           Namun akhir-akhir ini spirit keutuhan             kebutuhan. Misalnya suku Madura memiliki 
           negara terancam oleh dampak negatif               perilaku yang langsung merespons dengan 
           multikulturalisme tersebut. Banyak bibit          amarah dan cenderung melalui kekerasan, 
           konflik  yang    mengatasnamakan     etnis,       hal  ini  menimbulkan  konflik  dengan  suku 
           yang justru seringkali ditunggangi oleh           lain.  Konflik  antara  suku  Dayak  dan  suku 
           kepentingan politik kelompok tertentu.            Madura pernah menjadi kerusuhan yang 
      *)  Peneliti Madya Sosiologi Politik pada Bidang Kesejahteraan Sosial, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI.
         Email: mohammadmulyadi@yahoo.co.id
            Info Singkat
            © 2009, Pusat Penelitian 
            Badan Keahlian DPR RI
            www.puslit.dpr.go.id
            ISSN 2088-2351
                                                       - 9 -
             berskala besar, di mana perbedaan budaya                     Semangat multikulturalisme adalah 
             jelas menjadi alasan perang antar-kedua                mencoba menggugat pertanyaan pokok 
             suku ini.                                              tentang bagaimana kelompok-kelompok etnik 
                   Salah satu peristiwa yang kembali                dan budaya itu semestinya memposisikan 
             ramai diperbincangkan akhir-akhir ini                  dirinya ke dalam sebuah kehidupan 
             adalah sentimen terhadap etnis Cina.                   bersama dalam sebuah masyarakat nasional 
             Berbagai berita, baik itu fakta maupun                 yang dikelilingi oleh nilai-nilai universal, 
             bohong (hoax) dengan mudah dapat                       seperti: demokrasi, keadilan, persatuan, 
             ditemui di media sosial. Peristiwa yang                dan kemanusiaan. Lebih jelasnya adalah, 
             terbaru adalah sentimen etnis Cina dalam               bagaimana misalnya kelompok-kelompok 
             pemilukada DKI Jakarta.                                etnik Bugis, Makassar, Batak, Minang, 
                   Masalah multikulturalisme ini perlu              Betawi, Sunda, Jawa, China, Bali, Ambon, 
             dikaji secara tuntas, agar masyarakat                  Manado, Papua atau yang beragama 
             Indonesia tidak terbuai dan hanyut dalam               Islam, Hindu, Khong Hu Cu, Buddha, 
             slogan, seolah-olah keanekaragaman itu lebih           Kristen, Katolik, itu semuanya mampu 
             merupakan berkah dan bukan pekerjaan                   hidup berdampingan dalam sebuah proses 
             rumah. Hal ini harus dipahami oleh segenap             sosial yang di satu pihak memberi tempat 
             masyarakat Indonesia. Dalam kerangka                   bagi terpeliharanya identitas lokal dan 
             inilah letak relevansi multikulturalisme untuk         kepercayaan partikularnya masing-masing, 
             membangun Negara Kesatuan Republik                     dan di pihak lain memberi kesempatan bagi 
             Indonesia (NKRI).                                      sebuah proses terjadinya integrasi sosial.
                                                                          Ide multikulturalisme menurut Taylor 
             Konsep Multikulturalisme                               (1994: 25) merupakan suatu gagasan untuk 
                   Konsep multikulturalisme bukanlah                mengatur keberagaman dengan prinsip-
             kosa kata baru bagi sejarah Indonesia.                 prinsip dasar pengakuan akan keberagaman 
             Substansi multikulturalisme lekat kaitannya            itu sendiri (politics of recognition). Gagasan 
             dengan lahirnya NKRI. Multikulturalisme                ini menyangkut pengaturan hubungan 
             didefinisikan  secara  umum  oleh  banyak              sosial atau relasi antara kelompok 
             kalangan sebagai sebuah kepercayaan yang               etnis. Sedangkan Suparlan (2008: 726) 
             menyatakan bahwa kelompok-kelompok                     mengungkapkan bahwa multikulturalisme 
             etnik atau budaya (ethnic and cultural                 adalah sebuah ideologi yang mengakui 
             groups) dapat hidup berdampingan secara                dan mengagungkan perbedaan dalam 
             damai dalam prinsip co-existence yang                  kesederajatan baik secara individual maupun 
             ditandai oleh kesediaan untuk menghormati              secara kebudayaan. Oleh karena itu, konsep 
             budaya lain.                                           multikulturalisme tidak dapat disamakan 
                   Multikulturalisme merupakan ideologi             dengan konsep keanekaragaman secara 
             yang lahir dari keragaman struktur budaya              suku bangsa (ethnic) atau kebudayaan suku 
             dalam masyarakat yang membentuk                        bangsa yang menjadi ciri khas masyarakat 
             suatu masyarakat yang multikultur.                     majemuk, karena multikulturalisme 
             Kehidupan masyarakat multikultural                     menekankan etnisitas dalam kesederajatan.
             rentan  adanya  konflik  sosial.  Oleh  karena               Multikulturalisme merupakan 
             itu, terbentuklah multikulturalisme sebagai            paradigma yang baik dalam upaya merajut 
             acuan utama terwujudnya kedamaian                      kembali hubungan antarmanusia yang 
             di tengah keragaman, yang mengakui                     belakangan selalu hidup dalam suasana 
             dan mengagungkan perbedaan dalam                       penuh     konfliktual.   Secara     sederhana, 
             kesederajatan baik secara individual maupun            multikulturalisme dapat dipahami sebagai 
             secara kebudayaan. Dalam multikulturalisme,            suatu konsep keanekaragaman budaya dan 
             sebuah masyarakat dilihat sebagai sebuah               kompleksitas dalam masyarakat. Melalui 
             kebudayaan yang berlaku umum dalam                     multikulturalisme masyarakat diajak untuk 
             masyarakat yang coraknya seperti sebuah                menjunjung tinggi toleransi, kerukunan, dan 
             mozaik. Di dalam mozaik tercakup semua                 perdamaian  bukan  konflik  atau  kekerasan 
             kebudayaan dari masing-masing suku bangsa              dalam arus perubahan sosial. Meskipun 
             yang sangat jelas dan belum tercampur oleh             berada dalam perbedaan, paradigma 
             warna budaya lain membentuk masyarakat                 multikulturalisme diharapkan menjadi solusi 
             yang lebih besar.                                      konflik sosial yang terjadi selama ini. Dengan 
                                                             - 10 -
            demikian, inti multikulturalisme adalah              Indonesia yang terintegrasi pada tingkat 
            kesediaan menerima kelompok lain secara              lokal dan tingkat nasional. Salah satu 
            sama sebagai kesatuan, tanpa memedulikan             masalah yang ada dalam masyarakat terkait 
            perbedaan budaya, etnis, gender, bahasa,             multikulturalisme adalah konflik yang dapat 
            ataupun agama. Sedangkan fokus                       memecah persatuan dan kesatuan dalam 
            multikulturalisme terletak pada pemahaman            masyarakat. Oleh karena itu  dibutuhkan 
            akan hidup penuh dengan perbedaan sosial             strategi pemerintah untuk menghindari 
            budaya, baik secara individual maupun                perpecahan akibat dampak negatif 
            kelompok dan masyarakat. Dalam hal ini               multikulturalisme.
            individu dilihat sebagai refleksi dari kesatuan            Menurut Din Syamsudin selaku 
            sosial dan budaya.                                   Presiden Komite Keagamaan dan 
                                                                 Perdamaian Asia dalam acara World Culture 
            Membangun NKRI dengan                                Forum (WCF) 2016 yang diselenggarakan 
            Multikulturalisme                                    pada tanggal 12 Oktober 2016 di Nusa Dua 
                  Ada dua sejarah penting bangsa                 Bali, bahwa untuk membangun persatuan 
            Indonesia,  pertama, adalah Ikrar Sumpah             melalui multikulturalisme, pertama, 
            Pemuda pada Tahun 1928 dan kedua,                    harus ada kesadaran tentang pentingnya 
            Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik               multikulturalisme, yang dalam pandangan 
            Indonesia pada Tahun 1945. Ikrar “Sumpah             Islam adalah hukum (ketetapan) Tuhan, 
            Pemuda” menegaskan tekad dengan                      dan kedua, mengembangkan budaya dalam 
            bersumpah untuk berbangsa, bertanah                  masyarakat untuk saling menghargai dan 
            air, dan berbahasa satu yaitu Indonesia.             tenggang rasa. Memang ada perbedaan di 
            Ketika merdeka para pejuang dan pendiri              antara kelompok masyarakat, tetapi di sisi 
            bangsa ini memilih bentuk negara kesatuan.           lain, juga ada persamaan, oleh karena itu 
            Kedua peristiwa bersejarah tersebut                  penting mencari titik temunya. Indonesia 
            menunjukkan adanya kebutuhan yang secara             sangat beruntung karena pendiri bangsa 
            sosial  dan  budaya  merefleksi  keberadaan          ini telah mewariskan dua pedoman yang 
            multikulturalisme di tanah air. Kenyataan            bisa menyatukan kemajemukan dalam 
            sejarah melalui serangkaian peristiwa sosial         masyarakat, yakni Pancasila dan Bhinneka 
            dan budaya tersebut lebih diperkuat lagi             Tunggal Ika. Perlu semangat kebersamaan, 
            melalui semboyan “Bhineka Tunggal Ika”               kerjasama, dan berbagi atas nama 
            yaitu “berbeda-beda dalam kesatuan” pada             kemanusiaan tanpa memandang perbedaan 
            lambang negara Indonesia.                            untuk menguatkan persatuan di antara 
                  Multikulturalisme tentu saja memiliki          masyarakat dengan budaya yang beragam.
            dampak positif dan negatif. Dampak                         Menurut Magnis-Suseno (2005: 
            positifnya bisa mengukuhkan persatuan,               216), bangsa Indonesia yang multikultur 
            sementara dampak negatifnya bisa                     mutlak harus dipandang dari kacamata 
            menyebabkan perpecahan. Saat ini, Indonesia          multikulturalisme, Indonesia hanya dapat 
            sedang diuji dengan adanya ancaman akan              bersatu, bila pluralitas yang menjadi 
            keberadaan multikulturalisme. Dalam                  kenyataan sosial dihormati. Artinya, 
            masyarakat banyak muncul sifat atau sikap            penegakan kesatuan Indonesia bukan 
            egosentrisme, baik atas nama agama, suku,            hendak menghilangkan identitas setiap 
            atau politik. Sifat atau sikap tersebut dapat        komponen bangsa, tetapi harapannya 
            berubah menjadi eksklusivisme dan pada               agar semuanya menjadi warga negara 
            akhirnya memicu perpecahan, apalagi jika             Indonesia tanpa merasa terasing. Sikap 
            ditambah dengan himpitan masalah ekonomi,            saling menghormati identitas masing-
            sosial, serta budaya.                                masing dan kesediaan untuk tidak 
                  Salah satu tantangan rakyat Indonesia          memaksakan pandangan sendiri tentang 
            saat ini adalah bagaimana menjadikan                 “yang baik” kepada siapapun merupakan 
            multikulturalisme itu sebagai kekuatan,              syarat keberhasilan masa depan Indonesia. 
            yang tentunya nanti bisa membawa                     Untuk itu, diperlukan transformasi 
            rakyat pada persatuan dan kesatuan                   kesadaran multikulturalisme menjadi 
            bangsa. Multikulturalisme masyarakat                 identitas nasional, integrasi nasional, dan 
            Indonesia dapat menimbulkan masalah                  menempatkan agama menjadi fondasi 
            tentang sulitnya membangun masyarakat                kesatuan bangsa.
                                                          - 11 -
               Dengan adanya struktur masyarakat            Keragaman ini seperti ditunjukkan 
          Indonesia dan masalah multikultural,         oleh Indonesia yang merupakan negara-
          maka diperlukan kebijakan pemerintah         bangsa yang terdiri atas beragam etnis, 
          yang menjamin kelangsungan hidup             agama, dan bahasa. Keragaman ini perlu 
          masyarakat, dengan cara tetap menghormati    dikelola secara serius dalam suatu bentuk 
          pranata, struktur, dan kebiasaan yang ada    tatanan nilai yang dapat dibagi bersama 
          (social sustainability). Indonesia yang      secara harmonis. Oleh karena itu, DPR RI 
          multikultural ini akan tetap bertahan        sebagai sebuah lembaga legislatif perlu 
          sebagai sebuah negara kesatuan, apabila      merumuskan dan menetapkan undang-
          elemen-elemen pendukung kebersamaan          undang yang mengatur tentang hubungan 
          tetap dipertahankan. Kecenderungan           sosial antaretnis yang dapat menjamin 
          dominasi mayoritas (suku dan agama)          keutuhan Negara Kesatuan Republik 
          harus ditata kembali agar rasa memiliki      Indonesia (NKRI).
          bangsa ini tidak luntur. Gejolak yang terjadi 
          di berbagai daerah seperti Aceh, Sulawesi    Referensi
          Tengah, Kalimantan Tengah, Maluku, dan       Budiman, Hikmat (ed). (2005). Hak 
          Papua, membutuhkan penanganan yang               Minoritas Dilema Multikulturisme di 
          serius. Kelalaian tidak memperhatikan            Indonesia. Jakarta: Yayasan Interseksi/
          multikultural bangsa, di masa mendatang          The Interseksi Foundation.
          akan menjadi bom waktu yang sangat           Hefner, Robert W. (2007). Politik 
          mengganggu persatuan dan kesatuan                Multukulturalisme: Menggugat Realitas 
          bangsa.                                          Kebangsaan. Yogyakarta: Kanisius.
               Konflik  antar-suku  bangsa  dewasa     Hutington, Samuel P. (2003). Benturan 
          ini disebabkan antara lain tidak ada atau        Antarperadaban dan Masa Depan 
          kurangnya pemahaman dan penghargaan              Politik Dunia. Yogyakarta: Qalam.
          atas suku bangsa lain, sehingga salah satu   “Membangun Persatuan dengan 
          usaha  untuk  menanggulangi  konflik  ini        Multikulturalisme”, http://
          adalah dengan usaha melakukan sosialisasi        nationalgeographic.co.id/
          atau pembinaan kepada masyarakat tentang         berita/2016/10/membangun-persatuan-
          pentingnya menjaga keserasian antara suku        dengan-multikulturalisme, diakses 17 
          bangsa. Karena salah satu keuntungan ini         Mei 2017.
          adalah bisa menjadikan identitas suatu       “Mengulik Data Suku di Indonesia”, https://
          bangsa. Pembinaan kepada masyarakat              www.bps.go.id/KegiatanLain/view/
          dapat dilakukan dengan sosialisasi langsung      id/127, diakses 18 Mei 2017.
          kepada masyarakat umum maupun melalui        Suparlan, Parsudi. (2008). Dari Masyarakat 
          pendidikan di sekolah, khususnya kepada          Majemuk Menuju Masyarakat 
          generasi pemimpin bangsa. Melalui                Multikultural. Jakarta: YPKIK.
          pendidikan kita dapat mengubah cara          Suseno, Franz Magnis. (2005). Berebut 
          berpikir kita dengan pandangan yang lebih        Jiwa Bangsa-Dialog Persaudaraan dan 
          baik demi terciptanya lingkungan sosial yang     Perdamaian. Jakarta: Kompas.
          harmonis.                                    Taylor, C. et all .(1994). Multiculturalism, 
                                                           Examining the politics of Recognition. 
          Penutup                                          United Kingdom: Princeton University 
               Multikulturalisme merupakan sebuah          Press.
          paradigma dalam menjaga keharmonisan 
          hubungan antaretnik yang tidak saja 
          perlu dan penting, tetapi juga merupakan 
          jawaban atas kegagalan kita di masa lalu 
          dalam mengelola masyarakat majemuk 
          di Indonesia. Perbedaan merupakan 
          keniscayaan yang mesti dan harus diterima 
          oleh semua kelompok etnis di tanah air. 
          Dalam konteks bernegara, berbangsa, 
          dan bermasyarakat akan menimbulkan 
          keragaman tatanan sosial dan kebudayaan.
                                                  - 12 -
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Majalah kesejahteraan sosial vol ix no ii puslit mei kajian singkat terhadap isu aktual dan strategis membangun nkri dengan multikulturalisme mohammad mulyadi abstrak memiliki dampak positif negatif positifnya bisa mengukuhkan persatuan sementara negatifnya menyebabkan perpecahan salah satu masalah yang ada di masyarakat terkait adalah konflik disebabkan oleh etnosentrisme dapat memecah kesatuan dalam karena itu dibutuhkan semangat yaitu bagaimana kelompok etnik semestinya memposisikan dirinya ke sebuah kehidupan bersama nasional dikelilingi nilai universal seperti demokrasi keadilan kemanusiaan usaha untuk menjaga keharmonisan melakukan sosialisasi atau pembinaan kepada tentang pentingnya keserasian antara berbagai suku bangsa dilakukan langsung umum maupun melalui pendidikan sekolah khususnya generasi pemimpin pendahuluan indonesia negara perbedaan etnis seringkali menjadi beragam hingga tahun akar misalnya tercatat sekitar jenis dayak madura biasanya karenanya terjadi adanya kenisca...

no reviews yet
Please Login to review.