Authentication
179x Tipe DOCX Ukuran file 1.05 MB Source: eprints.unm.ac.id
PENGEMBANGAN LABORATORIUM VIRTUAL BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA Reny, Sugiarti1, Pince Salempa2 1,2Dosen Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar Email: rhenydefrely@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan laboratorium virtual dan untuk mengetahui kevalidan, kepraktisan dan keefektifan laboratorium virtual berbasis multimedia interaktif sebagai media pembelajaran pada praktikum titrasi asam basa. Diharapkan produk yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan berbasis produk Hannafin dan Peck yang terdiri dari tiga fase yaitu fase analisis kebutuhan, fase desain, dan fase pengembangan/implementasi. Subjek uji coba produk pengembangan ini adalah siswa kelas XI MIA3 SMA Negeri 6 Takalar dengan jumlah siswa 28 orang. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala Likert. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk semua item dan aspek yang diukur, penilaian kevalidan media memperoleh kriteria valid, penilaian kepraktisan media berada pada kategori praktis dan keefektifan dengan N-gain = 0.785 dengan kategori tinggi. Dari hasil tersebut menujukkan media laboratorium virtual berbasis multimedia interaktif yang dikembangkan memiliki kategori valid, praktis dan efektif, sehingga dapat disimpulkan media laboratorium virtual berbasis multimedia interaktif yang dikembangkan layak dijadikan sebagai media pembelajaran. Kata kunci : Laboratorium Virtual, Multimedia Interaktif, Titrasi Asam-basa. ABSTRACT This research aims to develop virtual laboratory in order to find its validity, practicality, and effectiveness of virtual laboratory interactive multimedia basedas learning media in acids bases titration experiment. It is expected that the product developed can improve learning outcomes. This developing research uses a developing model based on Hannafin and Peck product. It contains three phases which are need analysis phase, design phase, and developing or implementing phase. The subjects of this developing product are 28 students of SMA Negeri 6 Takalar class XI MIA3. In collecting the data, the researcher applies questionnaire using Likert Scale. Data were analyzed by using descriptive statistics analysis. The findings of this research show valid of all aspects and items that have been measured for its validity and pratical for its media practicality and effective with the pretest-posttest show gain = 0.785 high category. It is concluded that the developing of virtual laboratory interactive multimedia based in acids bases titration experiment proves as valid, practical, and effective which can be properly applied as the learning media. Keywords: Virtual Laboratory, Interactive Multimedia, Acids Bases Tiration PENDAHULUAN berarti pengetahuan. Kimia sebagai salah Ilmu pengetahuan alam (IPA) atau satu rumpun ilmu sains merupakan mata yang dikenal juga dengan sains, yang pelajaran yang memiliki kontribusi besar berasal dari kata latin scientia secara harfiah terhadap perkembangan ilmu pengetahuan 1 dan teknologi saat ini. Oleh sebab itu, kimia kegiatan laboratorium (praktikum) secara seharusnya dapat diperkenalkan kepada virtual, yaitu pemanfaatan suatu masyarakat baik melalui pendidikan formal laboratorium untuk mewujudkan konsep maupun non formal. Pada pendidikan yang abstrak ke dalam visualisasi dengan formal, pembelajaran kimia seharusnya bantuan teknologi komputer. menarik agar diminati oleh seluruh peserta Penelitian yang dilakukan oleh didik. Kimia merupakan salah satu pelajaran (Tüysüz, 2010) pada Pengaruh yang kebanyakan peserta didik menengah Laboratorium Virtual Terhadap Prestasi dan mahasiswa masih kurang paham. Peserta didik dan Sikap dalam Kimia Mempelajari ilmu kimia memiliki berberapa menunjukkan bahwa laboratorium virtual kesulitan terkait dengan ciri-ciri ilmu kimia memberikan pengaruh positif terhadap sikap itu sendiri yang disebutkan oleh (Kean & dan hasil belajar peserta didik. Penelitian Middlecamp, 1985) sebagai berikut: a) yang diakukan (Dianty. 2014) pada sebagian besar ilmu kimia bersifat abstrak; perbandingan pengaruh antara pembelajaran b) ilmu kimia merupakan penyederhanaan menggunakan laboratorium konvensional dari yang sebenarnya; c) sifat ilmu kimia dan virtual terhadap hasil belajar yang berurutan dan berkembang dengan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan cepat; d) ilmu kimia tidak hanya sekedar pengaruh antara pembelajaran menggunakan memecahkan soal-soal; serta e) bahan/materi laboratorium virtual dan laboratorium yang dipelajari dalam ilmu kimia sangat konvensional dalam pembelajaran kimia banyak. terhadap hasil belajar peserta didik kelas XII Ilmu kimia dalam bahasa Inggris IPA SMA Negeri 3 Makale pada materi diterjemahkan sebagai chemistry, dan jika pokok sel elektrokimia. Adapun saran dari dipenggal menjadi Chem-is-Try, yang dapat salah satu penelitian tersebut yaitu perlu diartikan kimia tidak bisa dikatakan kimia dilakukan peneltian lebih lanjut mengenai jika tanpa eksperimen (try). Ilmu kimia penggunaan laboratorium virtual sebagai diperoleh dan dikembangkan melalui media belajar mandiri peserta didik. eksperimen untuk mencari jawaban atas Berawal dari saran salah satu berbagai peristiwa yang terjadi di alam, penelitian diatas, maka peneliti akan khususnya yang berkaitan dengan mengembangkan media laboratorium virtual komposisi, struktur, sifat, energetika, serta berbasis multimedia interaktif pada reaksi-reaksi yang terjadi. Telah disinggung praktikum titrasi asam basa. Laboratorium di atas bahwa ilmu kimia diperoleh dan virtual didefinisikan sebagai lingkungan dikembangkan melalui eksperimen, yang interaktif untuk menciptakan dan sehingga akan lebih efektif jika dalam melakukan eksperimen secara simulasi. pembelajaran kimia juga melibatkan Laboratorium virtual merupakan suatu eksperimen yang dilakukan oleh peserta media pembelajaran yang menyajikan proses didik. Peserta didik akan memiliki pelaksanaan praktikum dalam suatu simulasi pengalaman langsung dan dapat lebih komputer. Multimedia interaktif merupakan mudah mengerti dan memahami ilmu yang media penyampaian yang memiliki unsur dipelajarinya. Tetapi, terkadang peserta didik audiovisual dengan pemanfaatan komputer menghadapi kendala untuk melakukan untuk membuat dan menggabungkan teks, kegiatan praktikum. Masalah yang terjadi grafik, audio, video dan animasi, dimana sehingga peserta didik jarang melakukan hasil penggabungan unsur-unsur tersebut kegiatan praktikum yaitu keterbatasan akan menampilkan informasi yang lebih sarana dan prasarana praktikum. interaktif. Suatu kegiatan praktikum bisa Adapun hasil sebaran angket di SMA dilaksanakan walaupun tanpa adanya alat- Negeri 6 Takalar, ternyata peserta didik alat praktikum seperti biasanya. Hal ini bisa sangat tertarik untuk melakukan praktikum dilaksanakan dengan cara melakukan dengan menggunakan laboratorium virtual 2 dengan alasan peserta didik dengan mudah subyek ujicoba penelitian adalah peserta melakukan praktikum dan peserta didik didik kelas XI MIA 3 dengan jumlah peserta dapat mengetahui sejauh mana teknologi didik 28 orang. mendukung proses belajar pembelajaran. Pengembangan media pembelajaran Sebagian besar peserta didik telah memiliki menggunakan model pengembangan komputer atau laptop dan sering mengakses berbasis produk Hannafin dan Peck yang internet untuk memperoleh materi untuk terdiri dari tiga fase yaitu fase analisis mengerjakan tugas dan sebagai sarana kebutuhan, fase desain, dan fase interaksi sosial. Oleh karena itu, peneliti pengembangan/implementasi berharap dengan menggunakan laboratorium virtual peserta didik seolah-olah telah melakukan percobaan seperti yang ditampilkan dalam komputer sehingga dapat membuktikan konsep yang ada seperti pada materi titrasi asam basa. Titrasi asam basa adalah salah satu pokok bahasan yang ada dalam materi ajar kimia SMA kelas XI dimana akan mudah dipahami oleh peserta didik jika melakukan praktikum. Akibat jika tidak melakukan Gambar 1. Bagan Langkah Model praktikum maka berdampak pada maeri titik Pengembangan Hannafin dan Peck akhir dan titik ekuivalen. Berdasarkan hasil Instrumen penelitian yang digunakan observasi di SMA Negeri 6 Takalar, dari untuk mengumpulkan data adalah hasil belajar yang diperoleh, sebagian besar kuesioner/angket. Instrumen kuesioner pada peserta didik kelas XI MIA SMA Negeri 6 penelitian pengembangan ini berupa lembar Takalar belum memenuhi nilai KKM pada validasi oleh ahli materi, lembar validasi materi titrasi asam basa yaitu 75 dan peserta oleh ahli media, lembar respon guru dan didik yang telah mencapai KKM hanya peserta didik, lembar pengamatan 66%. pengelolaan pembelajaran, lembar aktifitas Adapun laboratorium virtual yang peserta didik. Sedangkan data tes hasil dirancang dapat memuat cakupan standar belajar diperoleh dari pemberian pretest- kompetensi dan kompetensi dasar, indikator, posttest. ringkasan materi, dan praktikum yang Teknik pengumpulan data bersifat interaktif. Selanjutnya pada proses menggunakan kuesioner dengan skala pembelajaran, dilakukan pengamatan Likert. Teknik analisis data yang digunakan aktivitas peserta didik dan menganalisis yaitu analisis statistik deskriptif. persepsinya terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Peneliti mengambil judul HASIL DAN PEMBAHASAN “Pengembangan Laboratorium Virtual 1. Proses Pengembangan Laboratorium berbasis Multimedia Interaktif Pada Virtual Berbasis Multimedia Interaktif Praktikum Titrasi Asam Basa”. a. Deskripsi Hasil Tahap Penilaian Kebutuhan (Need Assessment) METODE PENELITIAN Analisis kebutuhan dilakukan untuk Penelitian ini adalah penelitian mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan pengembangan (Research and dalam mengembangkan suatu media Development) yang bertujuan untuk pembelajaran. Tahap perencanaan awal mengembangkan laboratorium virtual dimulai dengan adanya ide atau gagasan berbasis multimedia interaktif pada untuk menghasilkan suatu produk yang praktikum titrasi asam basa. Penelitian ini didapatkan berdasarkan studi pendahuluan dilaksanakan di SMA Negeri 6 Takalar dan yang telah dilakukan yaitu tahapan 3 pengumpulan informasi dan identifikasi dikembangkan lagi dalam permasalahan, lalu analisis konsep. Studi pembelajaran sehingga peserta pendahuluan ini meliputi observasi, didik kaya akan pengalaman wawancara dengan guru dan studi pustaka. belajar dan pengalaman praktikum, karena masih ada Hasil observasi dan wawancara beberapa peserta didik yang terhadap guru diperoleh gambaran bahwa kurang memahami dan guru menggunakan media pembelajaran memperhatikan materi yang dalam kelas. Penggunaan teknologi sering disampaikan. Oleh karena itu, diintegrasikan dalam pembelajaran seperti guru pada sekolah ini sangat mengharapkan media yang powerpoint, animasi flash. Akan tetapi, guru dapat dijadikan sebagai salah merasa belum puas karena masih banyak satu alternatif dalam peserta didiknya yang kurang melakukan praktikum., memperhatikan materi apalagi untuk materi sehingga peserta didik belajar yang seperti titrasi asam-basa, sehingga ada mandiri dan meningkatkan hasil belajar peserta didik. peserta didik yang hasil belajarnya rendah. Peserta didik jarang Pemberian angket dilakukan kepada melakukan praktikum dan pihak peserta didik. Hasil angket yang mereka tertarik untuk diperoleh bahwa peserta didik menyukai Angket melakukan praktikum belajar kimia, tetapi peserta didik kurang 2 Peserta menggunakan laboratorium Didik virtual. Peserta didik ingin tertarik dalam belajar kimia karena dianggap melihat sejauh mana teknologi sulit dan membosankan. Peserta didik sangat mendukung proses menyukai bila guru menggunakan beragam pembelajaran. media pembelajaran. Oleh karena itu guru Cukup memadai sebagai dan peserta didik di sekolah ini sangat syarat terciptanya pembelajaran dan bersemangat bila ada hal baru yang dapat laboratorium virtual. Papan digunakan dalam pembelajaran sehingga 3 Fasilitas tulis tersedia, dan ada LCD dapat memperkaya pengalaman belajar proyektor yang dapat diambil peserta didik. Khusus untuk materi seperti di ruangan guru. Laboratorium titrasi asam basa yang selain membutuhkan kimia dan perpustakaan serta laboratorium komputer pemahaman konsep, perhitungan matematis tersedia. dan juga praktikum. Jadi harapannya ada 4 Analisis Menggunakan kurikum 2013 media yang dapat dijadikan sebagai konsep alternatif untuk mengadakan praktikum b. Fase Perancangan (Design) sehingga peserta didik dapat belajar mandiri Pada tahap ini dihasilkan dan meningkatkan hasil belajar peserta rancangan media laboratorium didik. virtual sebagai media Tabel 4.1. Hasil Analisis Kebutuhan dari pembelajaran kimia. Fase desain Hasil Wawancara dan Observasi merupakan fase yang kedua dari model Aspek Hannafin dan Peck. Pada tahap ini, No kebutuhan Deskripsi dihasilkan rancangan media pembelajaran Dalam kegiatan pembelajaran berupa media laboratorium virtual berbasis sudah baik, guru biasa multimedia interaktif. dalam bentuk aplikasi menerapkan variasi model flash menggunakan adobe animate CC yang pembelajaran yang telah dia memuat petunjuk navigasi, peringatan di dapatkan. Media pembelajaran Wawancara juga sering diupayakan oleh dalam laboratorium, menu utama yang 1 guru guru dalam mengajar. Metode berisi standar kompetensi dan kompetensi dan media yang digunakan dasar, indikator, ringkasan materi, selama ini cukup efektif dan percobaan titrasi asam basa dan latihan. efisien dalam pembelajaran. Akan tetapi, guru merasa Tahap awal dari fase ini masih menginginkan sebuah dilakukan perancangan media inovasi yang dapat 4
no reviews yet
Please Login to review.