Authentication
Latar Belakang Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah bagi orang-orang untuk berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama. Dalam sebuah organisasi terdapat budaya yang dimiliki bersama oleh organisasi tersebut. Budaya tersebut dibagikan dan diperjuangkan bersama oleh anggota – anggota organisasi. Budaya sendiri adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya organisasi sendiri adalah sebuah karakteristik yang dijunjung tinggi oleh organisasi dan menjadi panutan organisasi sebagai pembeda antara satu organisasi dengan organisasi yang lain atau budaya organisasi juga diartikan sebagai nilai-nilai dan norma perilaku yang diterima dan dipahami secara bersama oleh anggota organisasi sebagai dasar dalam aturan perilaku yang terdapat dalam organisasi tersebut. Budaya organisasi penting peranannya dalam sebuah organisasi karena memiliki berbagai fungsi seperti: Perasaan Identitas dan Menambah Komitmen Organisasi, Alat pengorganisasian anggota , Menguatkan nila-nilai dalam organisasi, Mekanisme kontrol perilaku , Mendorong dan meningkatkan kinerja ekonomi baik dalam jangka pendek dan panjang, dan Penentu arah organisasi mana yang boleh dan yang tidak boleh. Pengertian Budaya Organisasi Budaya dapat didefinisikan sebagai cara hidup masyarakat. Ini terdiri dari pola pikir dan perilaku konvensional, termasuk nilai, kepercayaan, aturan perilaku, organisasi politik, aktivitas ekonomi, dan sejenisnya, yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya (Hatch 1985). Unsur-unsur umum dari semua budaya masyarakat meliputi diferensiasi usia dan jenis kelamin, hak kepemilikan, ritual, upacara pemakaman, keyakinan agama, adat istiadat, cara berpakaian, dan sanksi pidana (Fincher 1986). Budaya organisasi sebagai serangkaian pola yang lebih meresap yang mendasari perilaku yang mengekspresikan (organisasi) rasa identitas dan kesatuan. Unsur Budaya Organisasi Unsur Definisi Terbuka Tersembunyi Makna yang terbagi Nilai-nilai Apa yang dihargai dan dihadiahkan oleh organisasi Misi dan tujuan pernyataan, kode Nilai yang terucap atau yang tidak etik terucap Kepercayaan Asumsi-asumsi dan mengerti tentang dunia, dan Pernyataan tertulis Informal, tidak disahkan atau secara khusus tentang organisasi, kerjanya, dan kepercayaan yang tidak dinyatakan konsumennya Ideologi Sebuah sistem kepercayaan memberi pernyataan Formal, pernyataan tertulis Informal, tidak disahkan atau ideologi tentang realitas sosial, dan bagaimana untuk yang tidak dinyatakan bertindak di dunia Norma-norma Perilaku dan kegiatan yang dapat diterima Standar, aturan, kebijakan Harapan dari kelompok, tabu, gaya berperilaku Simbol yang terbagi Mitos dan Cerita Narasi yang mengekspresikan arti dari kehidupan Sejarah yang resmi Anekdot, gosip, perumpamaan organisasi Adat Aktivitas dan kegiatan yang mengandung dan Upacara adat ‘Fungsional’ proses yang menyajikan menyalurkan makna yang terbagikan tujuan simbolik Bahasa Kata-kata yang mengekspresikan makna bersama Nama sebuah organisasi, moto, jargon, ‘dalam-kata’, kode judul, akronim Artefak Fisik, objek yang berwujud yang menyatakan makna Trofik, logo, blangko surat dan surat Peralatan, mebel, tata ruang kantor, berita, gambar, buku kunjungan arsitektur Proses Terbentuknya Organisasi Setiap individu yang berpartisipasi dalam sebuah organisasi membawa penngalamannya ke dalamnya, kepribadian, keterampilan, kepercayaan, dan nilai – nilai. Ini dibentuk oleh banyak faktor termasuk latar belakang masa kecil dan keluarga, posisi kelas sosial, jenis kelamin, etnisitas, agama, pendidikan dan pelatihan profesional, dan pengalaman organisasi sebelumnya. Penekanan disini lebih pada peran individu dan kelompok dalam penciptaan dan mempertahankan budaya organisasi. Meskipun demikian, budaya juga merupakan fenomena struktural. Budaya memang muncul dari tindakan individu dan kelompok, namun juga berbentuk, dalam berbagai tingkat, oleh sifat terstruktur dari kehidupan organisasi dan sosial. Pengembangan Kompetensi Budaya Pengaruh kebudayaan di berbagai aspek fungsi organisasi pelayanan kemanusiaan. Nilai – nilai, kepercayaan, ideologi, dan norma – norma yang berlaku dalam sebuah organisasi mempengaruhi motivasi, sikap, dan tindakan pekerja, prioritas organisasi, hubungan antara anggota organisasi, hubungan dengan konsumen, dan keefektifan organisasi secara keseluruhan. Kemampuan untuk berhubungan dengan sistem budaya suatu organisasi dengan sikap sadar dan strategis.
no reviews yet
Please Login to review.