jagomart
digital resources
picture1_Post Operasi Id 27383 | Bab 2 Item Download 2022-08-03 08-16-03


 262x       Tipe PDF       Ukuran file 0.30 MB       Source: eprints.unmerbaya.ac.id


File: Post Operasi Id 27383 | Bab 2 Item Download 2022-08-03 08-16-03
bab 2 tinjauan pustaka 2 1 konsep post operasi 2 1 1 definisi post operasi post operasi adalah masa setelah dilakukan pembedahan yang dimulai saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 03 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                          BAB 2
                       TINJAUAN PUSTAKA
          2.1 Konsep Post Operasi
          2.1.1 Definisi Post Operasi
                Post Operasi adalah masa setelah dilakukan pembedahan yang dimulai
            saat  pasien  dipindahkan  ke  ruang  pemulihan  dan  berakhir  sampai  evaluasi
            selanjutnya  (Uliyah  &  Hidayat,  2008).  Tahap  pasca-operasi  dimulai  dari
            memindahkan pasien dari ruangan bedah ke unit pasca-operasi dan berakhir saat
            pasien pulang.
          2.1.2. Jenis-jenis operasi
            1. Menurut fungsinya (tujuannya), Potter dan Perry (2006) membagi menjadi:
             1) Diagnostik: biopsi, laparotomi eksplorasi
             2) Kuratif (ablatif): tumor, appendiktomi
             3) Reparatif: memperbaiki luka multiple
             4) Rekonstruktif: mamoplasti, perbaikan wajah.
             5) Paliatif: menghilangkan nyeri,
             6) Transplantasi:  penanaman  organ  tubuh  untuk  menggantikan  organ  atau
              struktur tubuh yang malfungsi (cangkok ginjal, kornea).
            2. Menurut Luas atau Tingkat Resiko:
             1) Mayor
              Operasi yang melibatkan organ tubuh secara luas dan mempunyai tingkat
              resiko yang tinggi terhadap kelangsungan hidup klien.
                           8
             2) Minor
              Operasi pada sebagian kecil dari tubuh yang mempunyai resiko komplikasi
              lebih kecil dibandingkan dengan operasi mayor.
          2.1.3. Komplikasi Post operasi
                Menurut Baradero (2008) komplikasi post operasi yang akan muncul
             antara  lain  yaitu  hipotensi  dan  hipertensi.  Hipotensi  didefinisikan  sebagai
             tekanan darah systole kurang dari 70 mmHg atau turun lebih dari 25% dari
             nilai  sebelumnya.  Hipotensi  dapat  disebabkan  oleh  hipovolemia  yang
             diakibatkan  oleh  perdarahan  dan  overdosis  obat  anestetika.  Hipertensi
             disebabkan oleh analgesik dan hipnosis yang tidak adekuat, batuk, penyakit
             hipertensi yang tidak diterapi, dan ventilasi yang tidak adekuat.
                Sedangkan  menurut  Majid,  (2011)  komplikasi post  operasi adalah
             perdarahan  dengan  manifestasi  klinis  yaitu  gelisah,  gundah,  terus  bergerak,
             merasa haus, kulit dingin-basah-pucat, nadi meningkat, suhu turun, pernafasan
             cepat dan dalam, bibir dan konjungtiva pucat dan pasien melemah.
          2.2 Konsep Nyeri
          2.2.1 Definisi Nyeri
                Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan,
            bersifat sangat subjektif. Perasaan nyeri pada setiap orang berbeda dalam hal
            skala  ataupun  tingkatannya,  dan  hanya  orang  tersebutlah  yang  dapat
            menjelaskan  atau  mengevaluasi  rasa  nyeri  yang  dialaminya  (Tetty,  2015).
            Menurut Smeltzer & Bare (2002), definisi keperawatan tentang nyeri adalah
            apapun yang menyakitkan tubuh yang dikatakan individu yang mengalaminya,
                           9
            yang ada kapanpun individu mengatakkannya. Nyeri sering sekali dijelaskan
            dan  istilah  destruktif  jaringan  seperti  ditusuk-tusuk,  panas  terbakar,  melilit,
            seperti emosi, pada perasaan takut, mual dan mabuk. Terlebih, setiap perasaan
            nyeri  dengan  intensitas  sedang  sampai  kuat  disertai  oleh  rasa  cemas  dan
            keinginan kuat untuk melepaskan diri dari atau meniadakan perasaan itu. Rasa
            nyeri merupakan mekanisme pertahanan tubuh, timbul bila ada jaringan rusak
            dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan memindahkan stimulus
            nyeri (Guyton & Hall, 1997).
          2.2.2 Teori Rangsangan Nyeri
            1. Teori pemisahan ( specificity theory )
             Menurut teori ini rangsangan sakit masuk ke medula spinalis ( spinal cord )
             melalui kornu dorsalis yang bersinapsis di daerah posterior. Kemudian naik ke
             tractus lissur dan menyilang di garis median ke sisi lainnya dan berakhir di
             korteks sensoris tempat rangsangan nyeri tersebut diteruskan.
            2. Teori Pola ( pattern theory )
             Rangsangan nyeri masuk mellaui akar ganglion dorsal ke medula spinalis dan
             merangsang  aktivitas  sel  T.  Hal  ini mengakibatkan  suatu  respon  yang
             merangsang ke bagian yang lebih tinggi, yaitu korteks cerebri, serta konstraksi
             menimbulkan  persepsi  dan  otot berkontraksi  sehingga  menimbulkan  nyeri.
             Persepsi dipengaruhi oleh modalitas respon dari reaksi sel T.
            3. Teori Pengendalian Gerbang ( gate control theory )
             Menurut  Melzack  dan Wall  (1965)  yang  dikutip  oleh  Qittum  (2008),
             mengusulkan bahwa impuls nyeri dapat diatur atau dihambat oleh mekanisme
                           10
                             pertahanan  di  sepanjang sistem  saraf  pusat.  Teori  ini  mengatakan  bahwa
                             impuls nyeri dihantarkan saat sebuah pertahanan dibuka dan impuls dihambat
                             saat  sebuah  pertahanan  tertutup.  Upaya  menutup  pertahanan  tersebut
                             merupakan  dasar teori  menghilangkan  nyeri.  Menurut  Teori  ini  nyeri
                             bergantung  dari  kerja saraf  besar  dan  kecil.  Keduanya  berada  dalam  akar
                             ganglion dorsalis. Rangsangan pada serat besar akan meningkatkan aktivitas
                             substansia gelatinosa  yang  mengakibatkan  tertutupnya  pintu  mekanisme
                             sehingga aktivitas  sel  T  terhambat  dan  menyebabkan  hantaran  rangsangan
                             terhambat.  Rangsangan  serat  besar  dapat  langsung  merangsang  ke  korteks
                             cerebri. Hasil persepsi ini akan dikembalikan ke dalam medula spinalis melalui
                             serat  eferen  dan  reaksinya  mempengaruhi aktivitas  sel  T. Rangsangan  pada
                             serat  kecil  akan  menghambat  aktivitas  substansia gelatinosa  dan  membuka
                             pintu mekanisme, sehingga merangsang aktivitas sel T yang selanjutnya akan
                             mengahantarkan  rangsangan  nyeri. Sedangkan  menurut  Smelzer  &  Bare
                             (2002), Prinsip yang mendasari penurunan nyeri oleh teknik relaksasi terletak
                             pada fisiologi sistem saraf otonom yang merupakan bagian dari sistem saraf
                             perifer yang mempertahankan homeostatis lingkungan internal individu. Pada
                             saat terjadi  pelepasan  mediator  kimia  seperti  bradikinin,  prostaglandin  dan
                             substansi  p,  akan  merangsang  syaraf  simpatis  sehingga  menyebabkan
                             vasokostriksi  yang  akhirnya  meningkatkan  tonus  otot  yang  menimbulkan
                             berbagai efek seperti spasme otot yang akhirnya menekan pembuluh darah,
                             mengurangi aliran darah dan meningkatkan kecepatan metabolism otot yang
                                                              11
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Bab tinjauan pustaka konsep post operasi definisi adalah masa setelah dilakukan pembedahan yang dimulai saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya uliyah hidayat tahap pasca dari memindahkan ruangan bedah unit pulang jenis menurut fungsinya tujuannya potter perry membagi menjadi diagnostik biopsi laparotomi eksplorasi kuratif ablatif tumor appendiktomi reparatif memperbaiki luka multiple rekonstruktif mamoplasti perbaikan wajah paliatif menghilangkan nyeri transplantasi penanaman organ tubuh untuk menggantikan atau struktur malfungsi cangkok ginjal kornea luas tingkat resiko mayor melibatkan secara mempunyai tinggi terhadap kelangsungan hidup klien minor pada sebagian kecil komplikasi lebih dibandingkan dengan baradero akan muncul antara lain yaitu hipotensi hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah systole kurang mmhg turun nilai sebelumnya dapat disebabkan oleh hipovolemia diakibatkan perdarahan overdosis obat anestetika analgesik hipnosi...

no reviews yet
Please Login to review.