Authentication
229x Tipe DOC Ukuran file 0.12 MB Source: eprints.ukh.ac.id
Prodi D3 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada Surakarta 2020 ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN ST ELEVASI MIOKARD INFARK (STEMI) DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN DAN KESELAMATAN Sukarti ABSTRAK ST Elevasi Miokard Infark STEMI adalah rusaknya bagian otot jantung secara permanen akibat insufiens aliran darah coroner oleh proses degenerative maupun dipengaruhi oleh banyak faktor dengan ditandai keluah nyeri dada, peningkatan enzim jantung dan ST Elevasi. Kecemasan pada pasien ST Elevasi Miokard Infark dapat dilakukan dengan pemberian tindakan nonfarmakologis pemberian teknik religious imagery care . tujuan dari studi kasus ini untuk menganalisis pemberian intervensi teknik religious imagery care terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien ST Elevasi Miokard Infark dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan keselamatan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tingkat kecemasan berdasarkan metode skala HARS. Subyek dalam studi kasus ini adalah satu orang pasien dengan ST Elevasi Miokard Infark dengan kebutuhan rasa aman dan keselamatan di ruang IGD RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Hasil studi menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien STEMI dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan keselamatan dengan masalah keperawatan kecemasan yang dilakukan tindakan keperawatan teknik religious imagery care selama 10 menit didapatkan hasil terjadi penurunan tingkat kecemasan dari skore kuesioner HARS 26 ( kecemasan sedang) menjadi 18 (kecemasan ringan). Hal ini menunjukkan bahwa pemberian teknik religious imagery care berpengauh terhadap penurunan tingkat kecemasan pasien STEMI. Kata kunci : Teknik Religious imagery care, Kecemasan, ST Elevasi Miokard Infark. PENDAHULUAN Kalsel, 2017). Keluhan yang sering terjadi pada pasien STEMI yaitu pasien sering STEMI (ST Elevasi Miokard mengalami nyeri dada Infark) menjadi penyebab retrosternal (di belakang kematian manusia nomor satu di sternum) seperti diremas-remas, Negara berpenghasilan rendah ditekan, ditusuk. Nyeri bisa dan menengah . Menurut WHO menjalar ke bagian lengan kiri, 2017 (World Health punggung, sesak nafas, selain itu Organization) melaporkan setiap pasien juga mengalami tahunnya angka kematian kecemasan (Sunaryo, 2014). mengalami peningkatan akibat Kematian sel-sel miokard pada penyakit jantung didapatkan proses penyakit Infark Miokard 17,7 juta jiwa kematian akibat Akut mengakibatkan kurangnya penyakit jantung. Infark jantung suplai oksigen ke miokard maka terjadi nekrosis pada otot kompensasi dari miokard adalah jantung yang disebabkan oleh dengan melakukan metabolisme penurunan suplai darah ke otot anaerob agar jantung tetap dapat jantung akibat adanya oklusi memberikan suplai oksigen atau trombosis arteri koronaria keseluruh tubuh. Hasil dari atau akibat shock atau anemia metabolisme anaerob inilah akut (Hariyanto, 2015). yang menyebabkan nyeri dada ST Elevasi (STEMI) Suatu yaitu asam laktat sehingga kondisi yang bisa mengakibatkan penderita mengakibatkan kematian sel mengalami sesak nafas dan miosit jantung karena ichemia merasa cemas (Budi, 2014). yang berkepanjangan akibat Masalah kecemasan pada okulasi koroner akut STEMI pasien STEMI harus segera terjadi karena Stenosis dilakukan tindakan, karena pembuluh darah koroner dapat mengganggu pasien dalam sehingga menyebabkan nekrosis pemenuhan kebutuhan aktivitas sel jantung (Sunaryo, 2014). dan pola rasa aman dan Prevelensi penyakit jantung keselamatan. Penatalaksanaan diagnosis dokter pada penduduk kecemasan secara umum ada dua semua umur menurut provinsi di yaitu menggunakan farmakologi Indonesia 1.017.290 jiwa dan non farmakologi. (RISKESDAS, 2018). Farmakologi dapat dengan obat- Prevelensi penyakit jantung obatan golongan hipnotik-sedatif di Indonesia sendiri pada tahun adalah golongan obat yang 2017 mencapai angka 420.449 paling banyak digunakan untuk jiwa penderita diseluruh rumah menurunkan kecemasan. sakit (Kemenkes RI, 2017). Sedangkan non farmakologi Provinsi Kalimantan Selatan dengan menggunakan tahun 2017 didapatkan 4.972 Behavioral Therapies yang jiwa penderita ,mengalami fokus menggunakan tehnik penyakit jantung (Dinkes Prov, Religious guided imagery. Religious Care Imagery pengumpulan data sampai atau Guided imagery dengan analisis data (Widi, (imajinasi terbimbing) adalah 2010). Studi kasus ini adalah upaya untuk menciptakan studi untuk mengeksplorasi rasa menyenangkan dalam masalah asuhan keperawatan pikiran klien, dalam rasa pada pasien STEMI dalam menyenangkan dapat pemenuhan kebutuhan Rasa menurunkan tingkat Aman dan Keselamatan. Subjek kecemasan klien, bisa dalam kasus ini adalah satu klien dilakukan sebagian besar dengan klien sadar dan klien pekerja kesehatan (Achmad, beragama Islam dengan masalah 2017). Hasil penelitian keperawatan dan diagnose medis Achmad, 2017 menunjukan yaitu klien yang mengalami bahwa guided imagery atau penyakit STEMI dalam Religious Imagery Care pemenuhan rasa aman dan memberikan dampak positif keselamatan. Pengambilan kasus terhadap tingkat kecemasan. ini dilakukan di ruang Instalasi Hasil penelitian Gawat Darurat RSUD Dr. menunjukan bahwa ada Moewardi Surakarta selama 1 pengaruh pemberian tehnik minggu yaitu tanggal 17 guided imagery atau Februari 2020 sampai 23 Religious Imagery Care Februari 2020. terhadap perubahan tingkat kecemasan. Berdasarkan HASIL DAN PEMBAHASAN uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan studi kasus asuhan Subyek studi kasus ini keperawatan pasien STEMI adalah 1 dengan kriteria yang dalam pemenuhan kebutuhan sesuai dan diagnosa medis rasa aman dan keselamatan di STEMI. Pasien Tn. S berumur RSUD Dr. Moewardi 62 tahun, pendidikan terakhir Surakarta SMA, pekerjaan swasta, beragama islam, alamat METODE PENELITIAN Grobogan, masuk rumah sakit pada tanggal 18 Februari 2020. Pasien masuk rumah sakit Jenis penelitian ini adalah dengan keluhan Nyeri dada kiri, diskriptif dengan menggunakan Sesak nafas. Pasien sudah metode pendekatan rancangan merasakan sakitnya sejak ± 1 pengambilan kasus. Rancangan minggu, pasien merupakan pengambilan kasus merupakan rujukan dari RSUD Dr. Soedjati skema atau program lengkap Soemadrorjo Grobogan dengan dari sebuah pengambilan kasus , diagnosa STEMI, pasien masuk mulai dari penyusunan hipotesis ke IGD RSUD Dr. Moewardi yang berimplikasi pada acara, tanggal 18, Februari 2020 pukul prosedur pengambilan kasus dan 15:00 WIB dengan STEMI Kecemasan adalah perasaan anterior. yang dialami ketika seseorang Berdasarkan hasil studi, terlalu megkhawatirkan dapat diketahui bahwa saat kemungkinan peristiwa yang pengkajian awal tanggal 18 menakutkan yang terjadi dimasa februari 2020 jam 15:00 WIB depan yang tidak bisa didapatkan data pasien dikendalikan dan jika itu terjadi mengatakan sebelum pasien akan dinilai sebagai mengalami nyeri dada pasien “mengerikan” (Mubarak, 2015). sedang tidur dan tiba-tiba pasien Berdasarkan hasil studi, meraakan nyeri dada sebelah kiri dapat diketahui bahwa saat sejak jam 23:00 WIB kemarin, pengkajian awal terdapat tingkat nyeri dada menembus ke kecemaan pasien. punggung menjalar ke lengan dan leher, keringat dingin. Diagram 4.1 Skor Pasien sebenarnya sudah Kecemasan Pasien STEMI merasakan seminggu terakhir, Sebelum Dan Sesudah merasa nyeri dada namun makin Dilakukan Terapi Religious lama makin sering dan durasi Imagery Care makin lama. Nyeri dada disertai ampeg, pasien terbangun dari tidurnya dimalam hari karena nyeri dadanya. Keluarga pasien membawa pasien ke RSUD Dr. Soedjati Soemadrorjo Grobogan, dan di diagnosis STEMI, pasien telah mendapat terapi injeksi heparin 750 unit, kemudian pasien dirujuk ke RSUD Dr. Moewardi surakarta. Pasien di IGD dilaukan pemeriksaan dengan hasil yaitu keadaan umum pasien pusing, nyeri dada, Selanjutnya untuk sesak, cemas, gelisah GCS E:4 memperjelas hasil dari tingkat V:5 M:6, tekanan darah: 131/85 kecemasan yang dilakukan mmHg, nadi: 69x/menit RR: pengisian kuesioner sebelum 26x/menit, suhu: 36◦C, intervensi keperawatan dengan terpasang O nasal kanul 3 liter, pemberian teknik religious 2 infus RL 60ml/jam, GDS: 76 imagery care membaca surat al- mg/dl, SPO2 : 90%. Injeksi fatihah dan menonton video Heparin: 750 Ui/jam. Hasil umat islam sedang beribadah pengkajian dan observasi awal tawaf di baitullah subyek didapatkan kecemasan Hasil dari tabel diketahui pada pasien Tn.S berada di skor bahwa pengkajian awal yang 26 yaitu kecemasan sedang. dilakukan dalam studi kasus ini berfokus pada penurunan tingkat
no reviews yet
Please Login to review.