jagomart
digital resources
picture1_Motivasi 22705 | Bab414121110058


 241x       Tipe DOCX       Ukuran file 3.50 MB       Source: sc.syekhnurjati.ac.id


Motivasi 22705 | Bab414121110058

icon picture DOCX Word DOCX | Diposting 29 Jul 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                        BAB IV
                 ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN
          A. Pembelajaran dengan Menggunakan Buku Teks Bidang Studi Aqidah
            Akhlak di Kelas VIII MTs Negeri 1 Kota Cirebon
            Proses pembelajaran bidang studi Aqidah Akhlak di Madrasah Stanawiyah
          (MTs) adalah salah satu proses pembelajaran bidang studi Pendidikan Agama
          Islam (PAI) yang merupakan peningkatan dari apa yang telah dipelajari oleh
          peserta didik di Madrasah Ibtidaiyyah (MI) atau Sekolah Dasar (SD). Secara
          substansinya,   proses   pembelajaran   bidang   studi  Aqidah  Akhlak   memiliki
          kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari
          dan mempraktikan materi-materi yang terkandung didalamnya dalam bentuk
          pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini merupakan wujud dalam
          rangka mengantisipasi dampak negatif dari era globalisasi.
            Proses pembelajaran bidang studi Aqidah Akhlak di  MTs Negeri 1 Kota
          Cirebon yang terletak di Jalan Pilang No. 38 Kelurahan Sukapura Kecamatan
          Kejaksan Kota Cirebon menggunakan kurikulum 2013.  Hal ini berdasarkan
          wawancara dengan PKM (Pembantu Kepala Madrasah) Kurikulum yang
          disampaikan oleh Bapak Drs. Amaludin, M.Pd menyatakan bahwa:
            Kurikulum yang digunakan di MTs 1 ini dari kelas VII sampai kelas IX PAI
            itu kurikulum 2013. Kalau umumnya kelas VII  dan kelas VIII kurikulum
            2013, kelas IX kurikulum 2006 atau yang kita kenal disebut kurikulum
            KTSP. Aturannya itu langsung dari pusat (Wawancara pada tanggal 18
            November 2016 bertempat di ruang tata usaha MTs Negeri 1 Kota Cirebon).
            Adanya dua kurikulum, yakni kurikulum 2013 dan kurikulum KTSP dalam
          proses pembelajaran secara keseluruhan di MTs Negeri 1 Kota Cirebon ini bukan
          berarti kurikulum di MTs Negeri 1 Kota Cirebon bersifat  dualisme, tetapi
          memang ini merupakan aturan dari pemerintah dalam mengimplementasikan
          kurikulum 2013 secara bertahap. Sebagaimana yang disampaikan oleh Mulyasa
          (2014: 9) bahwa Implementasi kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas dan
          bertahap pada 5% SD, 7% untuk SMP, SMA dan SMK, itupun masih tarik ulur
          belum mendapat restu DPR.
                                               54
             Dalam konteks proses pembelajaran kurikulum 2013, sumber belajar utama,
           yakni buku teks telah disediakan langsung oleh pemerintah. Pada proses
           pembelajaran bidang studi Aqidah Akhlak di MTs Negeri 1 Kota Cirebon juga
           menggunakan buku teks baik buku guru maupun buku siswa sebagai sumber
           utama sekaligus sebagai media cetak yang selalu digunakan. Hal ini berdasarkan
           wawancara dengan guru aqidah akhlak kelas VIII yang disampaikan oleh Ibu Hj.
           Sulistyawati, S.Pd.I dalam kutipan sebagai berikut:
             Buku teks selalu digunakan. Yaa sumber utama memang satu dari buku teks
             yang dari pemerintah yaa karena departemen agama itu memberikan kita
             buku semua materi PAI, bahasa arab, aqidah, SKI, semuanya ada. Buku teks
             memang bagus   ya.   Karena   satu,   sudah   disediakan   oleh   pemerintah
             sedemikian rupa, disesuaikan dengan kurikulum, sudah dinilai oleh BSNP,
             ditambah buku teks tersebut sesuai dengan bahan ajar yang akan diberikan ke
             siswa. Jadi menurut saya buku teks itu bagus (Wawancara pada tanggal 18
             November 2016 bertempat di perpustakaan MTs Negeri 1 Kota Cirebon).
             Berdasarkan hasil pemaparan wawancara di atas, jelaslah bahwa buku teks
           digunakan dalam proses pembelajaran bidang studi Aqidah Akhlak atas dasar
           pertimbangan bahwa buku teks tersebut sesuai dengan kurikulum yang berlaku di
           MTs Negeri 1 Kota Cirebon. Selain itu,  buku teks  sudah disediakan oleh
           pemerintah, sudah dinilai oleh BSNP sehingga buku teks tersebut sudah pasti
           memenuhi standar buku teks pelajaran, dan dijadikan sumber belajar utama serta
           pedoman bagi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
             Mulyasa (2014: 28-29) menjelaskan bahwa kelayakan isi, bahasa, penyajian,
           dan kegrafikan buku teks pelajaran ditelaah dan dinilai oleh BSNP atau tim yang
           dibentuk oleh menteri dan selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan Menteri.
           Dalam hal pengadaan (penyediaan) buku teks pelajaran dilakukan pemerintah,
           Menteri   menetapkan   buku   tersebut   sebagai   sumber   utama   belajar   dan
           pembelajaran setelah ditelaah dan atau di nilai oleh BSNP atau tim yang dibentuk
           oleh menteri.
             Penggunaan buku teks dalam proses pembelajaran bidang studi Aqidah
           Akhlak di kelas VIII MTs Negeri 1 Kota Cirebon pada umumnya mencakup
           kegiatan persiapan (kegiatan awal atau pendahuluan), pelaksanaan (kegiatan
           inti), dan penilaian (kegiatan ahir atau penutup).
                                                                                                                55
                           1.  Persiapan
                               Pada tahap persiapan, guru memulai pelajaran dengan  dengan mengucap
                           salam,   memberikan   motivasi   kepada   peserta   didik,   dan   mengajak   berdoa
                           mengucapakan Basmallah  bersama-sama. Kemudian guru mengabsen peserta
                           didik yang tidak hadir dengan cara melihat buku agenda kelas, mengecek kondisi
                           kelas sekaligus meminta peserta didik menyiapkan buku teks. Setelah itu
                           melakukan appersepsi dengan cara guru mengulas materi pertemuan yang lalu
                           sebagai pretest (Observasi pada tanggal 18-19 November 2016).
                               Pengabsenan peserta didik yang tidak hadir dengan cara melihat buku agenda
                           kelas ini dilakukan agar waktu tidak terbuang lama dengan mengabsen kehadiran
                           peserta didik satu persatu. Hal ini baik dilakukan apabila bukan pada pertemuan
                           pertama guru dalam proses pembelajaran. Apabila pada pertemuan pertama guru
                           di kelas dalam proses pembelajaran, maka sebaiknya guru mengabsen peserta
                           didik satu-persatu. Pada saat itu guru membangun keakraban dengan peserta
                           didik. Terbentuknya suasana belajar yang penuh dengan keakraban itu dapat
                           membangun sikap terbuka antara peserta didik dengan guru, sehingga peserta
                           didik terdorong untuk melakukan kegiatan belajar. Menurut Mulyasa (2014: 126)
                           hal ini didasarkan atas asumsi bahwa peserta didik tidak dapat berpartisipasi
                           secara optimal dalam kegiatan pembelajaran apabila tidak saling mengenal satu
                           sama lain secara akrab.
                               Setelah keakraban terjalin, pada tahap persiapan guru juga memberikan
                           pretes untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik. Hal ini juga dilakukan
                           dalam pembelajaran bidang studi Aqidah Akhlak di kelas VIII MTs Negeri 1
                           Kota Cirebon dengan menggunakan buku teks, sebagaimana kutipan wawancara
                           di bawah ini:
                               Iya selalu melakukan pre-test. Karena sebelum memulai pelajaran eh ibu tuh
                               kadang mengulas pelajaran yang lalu eh cuman beberapa pertanyaan untuk
                               mengingatkan anak tersebut apakah pelajaran yang lalu masih ingat atau
                               tidak baru ibu memulai pelajaran yang baru. Yaa insyaallah sebagian anak
                               ada yang berapa porsen bisa menjawab. Tapi Alhamdulillah kebanyakan anak
                               lebih dari 50, karena saya juga hanya sekilas pandang aja sejauh mana anak
                               itu mempelajari yang lalu. (Wawancara dengan Ibu Sulistyawati pada tanggal
                               18 November 2016 bertempat di perpustakaan MTs Negeri 1 Kota Cirebon).
                                                                                                                56
                               Tahap persiapan dalam proses pembelajaran juga sebenarnya ada dalam
                           Rencana   Pelaksanaan   Pembelajaran   (RPP)   yang   disusun   oleh   Ibu   Hj.
                           Sulistyawati, S.Pd.I selaku guru bidang studi Aqidah Akhlak kelas VIII dan buku
                           teks yang berupa buku guru yang dijadikan buku pedoman untuk mengajar dan
                           disusun langsung oleh pemerintah.
                               Tahap persiapan proses pembelajaran Aqidah Akhlak yang berlangsung pada
                           tanggal 18-19 November 2016 hampir sesuai dengan apa yang tercantum di
                           RPP dan buku guru. Ketidak sesuaian tersebut memang sering terjadi di
                           lapangan, karena situasi, waktu dan kondisi di lapangan dengan penyusunan di
                           RPP maupun di buku guru itu berbeda.
                               Ketidak sesuaian tahap persiapan proses pembelajaran Aqidah Akhlak yang
                           berlangsung pada tanggal 18-19 November 2016 dengan yang di RPP itu hanya
                           terletak   pada   appersepsi.   Appersepsi   pada   proses   pembelajaran   yang
                           berlangsung itu berbentuk pengulangan materi yang lalu, sedangkan didalam
                           RPP ialah membangun makna baru. Adapun ketidak sesuaian tahap persiapan
                           proses pembelajaran Aqidah Akhlak yang berlangsung dengan tahap persiapan
                           dalam buku guru ialah terletak pada motivasi.  Pada proses pembelajaran yang
                           berlangsung itu guru memberikan motivasi terlebih dahulu kepada peserta didik,
                           sedangkan dalam buku guru tidak tercantum tentang pemberian motivasi kepada
                           peserta didik.
                               Terlepas dari sesuai atau tidak sesuai, berdasarkan uraian di atas baik tahap
                           persiapan yang berlangsung di lapangan maupun dengan apa yang tercantum di
                           RPP dan buku guru, pada intinya tahap persiapan ialah tahap permulaan dalam
                           proses pembelajaran untuk mengkondisikan suasana belajar baik secara dhoir
                           maupun batin sebelum memasuki materi inti.
                           2.  Pelaksanaan
                               Pada   tahap   pelaksanaan  guru   menayangkan   tayangan   video   yang
                           berhubungan dengan materi, peserta didik menyimak dengan seksama. Setelah
                           itu guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang diajarakan berdasarkan
                           hasil pengamatan dari isi vidio. Pesrta didik menjawab pertanyaan tersebut.
                           Setelah pertanyaan terjawab. Guru sedikit menjelaskan kembali jawaban dari
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Bab iv analisis data hasil penelitian a pembelajaran dengan menggunakan buku teks bidang studi aqidah akhlak di kelas viii mts negeri kota cirebon proses madrasah stanawiyah adalah salah satu pendidikan agama islam pai yang merupakan peningkatan dari apa telah dipelajari oleh peserta didik ibtidaiyyah mi atau sekolah dasar sd secara substansinya memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada untuk mempelajari dan mempraktikan materi terkandung didalamnya bentuk pembiasaan kehidupan sehari hari hal ini wujud rangka mengantisipasi dampak negatif era globalisasi terletak jalan pilang no kelurahan sukapura kecamatan kejaksan kurikulum berdasarkan wawancara pkm pembantu kepala disampaikan bapak drs amaludin m pd menyatakan bahwa digunakan vii sampai ix itu kalau umumnya kita kenal disebut ktsp aturannya langsung pusat pada tanggal november bertempat ruang tata usaha adanya dua yakni keseluruhan bukan berarti bersifat dualisme tetapi memang aturan pemerintah mengimplementasikan bertaha...

no reviews yet
Please Login to review.