Authentication
202x Tipe PDF Ukuran file 0.37 MB Source: eprints.umm.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Terdahulu RAB atau rencana anggaran biaya merupakan rangkaian dari proses perencanaan pembangunan, perencanaan anggaran biaya sebuah bangunan direncanakan sebelum pekerjaan itu dimulai. Untuk menghitung anggaran biaya bangunan, perlu dibuat analisisi/perhitungan terperinci tentang banyaknya bahan yang dipakai maupun upah kerja. Supaya lebih mudah dilakukan, setiap jenis pekerjaan perlu dihitung volumenya. Dari situ dibuatlah jumlah harga total bahan upah untuk setiap jenis pekerjaan yang bersangkutan (Zainal,2005). Aktivitas proyek merupakan suatu aktivitas atau kegiatan sementara yang berjalan dalam jangka waktu yang terbatas dan dengan alokasi sumber daya yang tertentu guna menghasilkan sebuah prodak ataupun delivable yang mempunyai sebuah kriteria mutu sudah digariskan dengan sangat jelas. (Menurut Suharto, 1999) Penjadwalan dengan melalui proses estimasi atau perkiraan mengandung beberapa unsur ketidakpastian, cara yang legal guna memasukan ketidakpastian pada scedhuling atau penjadwalan merupakan dengan cara menganalisa scedhule dengan cara probabilitas. Dalam hal ini dapat digunakan metode PERT ataupun dengan metode simulasi monte carlo (Ervianto, 2004;35) Sebuah pembanguna sangat melibatkan banyak sekali sebuah kegiatan-kegiatan, setiap kegiatan memerlukan jumlah waktu yang selanjutnya dapat diartikan sebagai durai kegiatan. Durasi kegiatan merupakan sebuah besaran statistik probabilitas yang selanjutnya dinyatakan dalam suatu interval waktu nilai. Maka jumlah waktu atau durasi yang digunakan untuk menyelesaikan sebuah pembangunan juga dapat dinyatakan dalam suatu interval waktu atau durasi sestiap kegiatan, maka dari itu penepatan durasi penyelesaian kegiatan proyek dengan mengguakan metode PERT sangat dirasakan lebih nyata (Budi Martami dan Roby Gunawan, 2002;55 ). PERT atau biasa di sebut dengan Program Evaluation Review Technique merupakan salah satu metode yang dipergunakan dalam penjadwalan dengan sistim pertimbangan durasi atau waktu suatu kegiatan yang mempunyai sifat yang tidak pasti. Metode PERT mempunyai asumsi bahwa kegunaan kerapatan probabilitas waktu atau durasi kegiatan mengikuti distribusi beta. Selanjutnya Penentuan dari jalur kritis cuma hanya menimbang nilai tengah 5 6 waktu guna penentuan jalur kegiatan kritis, serta probabilitas waktu total yang diperoleh berdasarkan hanya dari jalur kritis. ( Andreas Wibowo, 2001:1 ). 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pada setiap kegiatan konstruksi, membutuhkan sumber daya yang sesuai dengan proyek yang dilaksanakan, yang mana kita tahu bahwa setiap sumber daya membutuhkan biaya. Rencana anggarana biaya atau yang lebih sering disebut RAB, adalah sebuah perkiraan nilai dari sebuah proyek yang bersifat estimasi dan tidak akan sama dengan proyek lain dengan waktu yang berbeda pula. Menurut Ervianto (2002), terdapat beberapa faktor yang memengaruhi dalam pembuatan rencana anggaran biaya, antara lain : Produktivitas tenaga pekerja Ketersediaan bahan Kondisi cuaca tempat dilaksanakannya proyek Jenis kontrak proyek Permasalahan pada kualitas yang ingin dicapai Sistem pengendalian Kemampuan manajemen Dalam dunia sipil dan ilmu konstruksi, para ahli mendefinisikan tentang rencana anggaran biaya adalah sebagai berikut : a. Sugeng Djojowirono 1984 mengatakan, RAB atau singkatan dari Rencana Anggaran Biaya merupakan sebuah ilmu guna memperkirakan biaya yang diperlukan untuk setiap kegiatan dalam sebuah proyek konstruksi guna memperoleh besaran totalan biaya yang akan diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan- pekerjaan tersebut. b. Ir. A.Soedradjat Sastraatmadj, 1984 juga mengatakan dalam bukunya bahwasana RAB atau Rencana Anggaran Biaya terbagi menjadi 2. Adapun itu adalah sebuah angaran terperinci serta pembiayaan kasar. Anggaran Biaya Kasar Adalah rancangan sebuah anggaran biaya yang bersifat sementara dimana pekerjaan dihitung tiap-tiap ukuran luas, pengalaman kerja sangat mempengaruhi dalam penafsiran kasar yang ini, hasil dari penafsiran yang apabila dibandingkan dengan rencana anggaran terihitung secara teliti terdapat beberapa perselisihan. 7 Anggaran Biaya Terperinci merupakan anggraran biaya dengan cara perhitungan volume pekerjaan dan harga satuan dari setiap pekerjaan yang dikerjakan hingga pekerjaan dapat diselesaikan. c. J. A. Mukomoko, juga berpendapat pada bukunya yang berjudul Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan, 1987, adalah perkiraan uang yang digunakan dalam suatu kegiatan (proyek) yang memperhitungkan gambar kerja serta bestek, upah, harga bahan, hingga jenis pekerjaan yang akan dikerjakan. d. Adapun John W.Niron juga berpendapat pada buku yang ditulisnya yang berjudul pedoman praktis penganggaran dan borongan sebuah rancangan anggaran biaya pembangunan, 1992, rancancangan anggaran biaya atau RAB memiliki beberapa penafsiran sebagai berikut ini: Rencana : Adalah kumpulan perencanaan yang direncanakan, termasuk detail hingga terbentuk sebuah bangunan. Anggaran : Perhitungan biaya menurut gambar kerja teknik terkait bangunan yang akan dilaksanakan. Biaya : Adalah besarnya nilai dari proyek menurut harga borongan berdasarkan syarat yang sudah ditentukan. e. Menurut Bachtiar Ibrahim dalam buku Rencana dan Estimate Real of Cost, 1993, RAB adalah jumlah banyaknya biaya yang dibutuhakn untuk bahan serta upah, dan biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan atau pekerjaan proyek bersangkutan. 2.2.2 Perkiraan Biaya Proyek Perkiraan pembiayaan proyek mempunyai peran yang sangat penting dalam pelaksanaan sebuah proyek, tidak terkecuali dalam proyek kkonstruksi bnagunan. Pada tahap awal perkiraan pembiayaan proyek digunakan sebagai acuan guna mengetahui angka besaran biaya yang dibutuhkan guna pembangunan proyek, yang kemudian mempunyai fungsi yang sangat luas, yaitu guna perancangan serta pengendalian sumber daya yang digunakan seperti sumber daya manusia, material atau bahan, pekerja sampai dengan durasi atau waktu yang dibutuhkan. 8 Pada pembengunan sebuah proyek, ada 2 biaya yang diperlukan agar sebuah proyek tersebut dapat berjalan. Yaitu modal tetap, dan modal kerja. 1. Modal yang tetap Adalah modal yang di perlukan untuk membengun instalasi atau produk proyek yang diinginkan, dalam hal ini berupa bangunan atau konstruksi yang dikerjakan adalah sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. 2. Modal Kerja Adalah modal yang digunakan guna menutupi kebutuhan pada permulaan proses pengerjaan, dan tidak boleh bergantung pada moda tetap karena dapat menurunkan kwalitas produk yang telah direncanakan. Modal kerja biasa nya modal yang diberikan untuk pembelian sumber daya yang sifatnya penunjang yang harus ada. Seperti K3, suku cadang peralatan yang digunakan, persediaan inventory awal kerja, dan upah awal tenaga kerja. 2.2.3 Jenis Anggaran Proyek Untuk pelaksanaan proyek-proyek besar yang kompleks, setidaknya ada 3 macam perk iraan biaya/ anggaran yaitu perkiraan biaya pendahulu, anggaran biaya proyek dan anggaran biaya definitif 1. Perkiraan Biaya Pendahulu Perkiraan ini dilakukan pada saat studi kelayakan dan konseptual sebuah proyek. Dalam hal ini berkaitan dengan nilai ekonomi, dan kegunaan sebuah produk dari proyek tersebut. Jika proyek telah berlangsung, maka dapat digunakan sebagai parameter apakah proyek tetap dilanjutkan atau tidak. 2. Anggaran Biaya Proyek Berupa anggaran yang digunakan dari mulai sampai akhir proyek, dimana anggaran ini dibuat setelah perencanaan proyek dibuat. Adapun kegiatan yang telah diselesaikan pada tahap ini sehingga dapat dibuatkan anggarannya adalah: Menentukan kualitas dan kuantitas proyek Indika si kuali tas dan kuantitas bahan mentah Survei lokasi proyek
no reviews yet
Please Login to review.