jagomart
digital resources
picture1_Laporanhasilpelaksanaankegiatankoordinasipengendalianlalatbuah2012 | File - Laporan Kegiatan Id 18674


 177x       Tipe PDF       Ukuran file 1.64 MB       Source: www.karokab.go.id


Laporanhasilpelaksanaankegiatankoordinasipengendalianlalatbuah2012 | File - Laporan Kegiatan Id 18674
laporan hasil pelaksanaan kegiatan pertemuan koordinasi pengendalian lalat buah di kabupaten karo ta  2012 desa dokan  27 juni 2012 a  latar belakang kabupaten karo merupakan sentra produksi hortikultura  ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 24 Jul 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
              LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN  
          PERTEMUAN KOORDINASI PENGENDALIAN LALAT BUAH  
                  DI KABUPATEN KARO TA. 2012 
                     Desa Dokan, 27 Juni 2012 
         
         
         
         
        A. Latar Belakang 
            Kabupaten Karo merupakan sentra produksi hortikultura di Indonesia, terutama jeruk. 
        Hal  ini  dapat  dilihat  dari  luas  pertanaman  dan  produksi  jeruk  yang  cukup  tinggi.  Luas 
        pertanaman jeruk di Kabupaten Karo pada Tahun 2011 diperkirakan mencapai 12.000 Ha, 
        dimana yang berproduksi sekitar 8.509 Ha. Sehingga jeruk merupakan komoditi pertanian 
        penopang perekonomian masyarakat. 
           Akan tetapi,  belakangan  ini  terjadi  hal  yang  bertolak  belakang  dengan  hal  di  atas. 
        Komoditi jeruk tidak mampu lagi menopang perekonomian, bahkan menjadi sumber masalah, 
        karena harga jual jeruk yang tidak stabil dan tingginya serangan hama lalat buah. Intensitas 
        serangan hama lalat buah dapat mencapai  90%, apabila tidak ada upaya pengendalian akan 
        mengganggu pencapaian  produksi bahkan gagal panen yang mengakibatkan kerugian bagi 
        petani.  Beberapa  tahun  terakhir  (2009-2010), rata-rata tingkat  kehilangan  hasil  buah  jeruk 
        mencapai  30%  (di  kecamatan  Tigapanah  dan  Barusjahe)  dan  Kecamatan  Simpang  Empat 
        mencapai 60%. Dari produksi jeruk tahun 2010 sebesar 359.445 ton dan buah jeruk yang 
        gugur akibat hama lalat buah adalah 154.022,18 ton (42,85%). Jika harga rata-rata Rp. 3.314,-
        /kg pada tahun 2010. Maka kerugian akibat hama lalat buah pada tahun 2010 sebesar Rp. 
        510.429.504.520,- (Lima ratus sepuluh milyar empat ratus dua puluh sembilan juta lima ratus 
        empat ribu lima ratus dua puluh rupiah). 
           Pemerintah  Kabupaten  Karo dalam  hal penanganan  lalat buah telah  menjalin kerja 
        sama  dengan  Kementerian  Pertanian  melalui  Direktorat  Perlindungan  Hortikultura  serta 
        German  International  Cooperation  (GIZ).  Hal  ini  telah  ditindaklanjuti  dengan 
        penandatanganan  kesepakatan  bersama  (MoU)  antara  Direktorat  Perlindungan  Hortikultura 
        Kementerian  Pertanian  RI  dengan  German  International  Cooperation  (GIZ).  Selanjutnya 
        untuk  Kabupaten  Karo,  Direktorat  Perlindungan  Hortikultura  Kementerian  Pertanian  RI 
        mengalokasikan kegiatan Gerakan Penanganan OPT Jeruk Skala Luas 100 Ha/show window 
        yang diberikan bantuan berupa paket perangkap lalat buah beserta atraktan metil eugenol, 
        insektisida malathion A, sarung tangan, masker, jarum syringe dan hand counter. 
           Dan untuk kegiatan APBD Kabupaten Karo melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan 
        Kabupaten Karo telah dialokasikan anggaran untuk pengendalian lalat buah berupa pengadaan 
        atraktan sebanyak 52.900 unit. Bahan ini direncanakan akan didistribusikan kepada petani 
        jeruk sesuai dengan data luas pertanaman jeruk yang sedang dilakukan oleh petugas pertanian 
        di desa/kecamatan. Untuk itu, diminta kepada Bapak/Ibu Camat agar membantu petugas di 
        lapangan dalam pendataan tersebut. Dan hal yang perlu ditegaskan adalah bantuan ini hanya 
        berupa  stimulasi  dalam  pengendalian  lalat  buah,  dan  selanjutnya  diharapkan  kepada 
        masyarakat agar secara bersama-sama dan terus menerus melaksanakan pengendalian lalat 
        buah tersebut. 
           Untuk mendukung kegiatan-kegiatan di atas, sejak Januari 2012 telah dilaksanakan 
        sosialisasi pengendalian lalat buah, khususnya di Desa Dokan. Pengendalian hama lalat buah 
        ditekankan  melalui  sanitasi  areal  pertanaman  dan  pemasangan  perangkap  yang  dilakukan 
        secara bersama-sama dan terus menerus. Dan dapat dilihat bahwa tingkat serangan lalat buah 
        di Desa Dokan sudah mengalami penurunan. Dan dari hasil kegiatan show window Dokan ini 
        diharapkan  dapat  menjadi  contoh  pengendalian  lalat  buah  di  Kabupaten  Karo,  sehingga  
        pengendalian lalat buah di Kabupaten Karo dapat berjalan secara terpadu, sehingga dampak 
        akibat serangan lalat buah dapat ditekan seminimal mungkin. 
            
        B. Tujuan dan Sasaran 
           Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk menyatukan persepsi semua stakeholder 
        (pihak yang terkait) serta masyarakat dalam hal penanganan lalat buah di Kabupaten Karo, 
        sekaligus penyerahan paket bantuan Direktorat Perlindungan Hortikultura melalui Gerakan 
        Pengelolaan Hama Lalat Buah Skala Luas pada Tanaman Jeruk (Show Window / 100 Ha) 
        berupa perangkap lalat buah beserta atraktan metil eugenol, insektisida malathion A, sarung 
        tangan, masker, jarum syringe dan hand counter. 
                         Sasaran  pelaksanaan  kegiatan  ini  adalah  terlaksananya  pengendalian  lalat  buah  di 
                  Kabupaten Karo secara bersama-sama dan terus menerus, sehingga kerugian akibat lalat buah 
                  dapat ditekan sampai tingkat seminimal mungkin. 
                   
                  C. Dasar Pelaksanaan  
                  1.  Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman; 
                  2.  Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan 
                     dan Kehutanan; 
                  3.  Undang-undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura; 
                  4.  Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman; 
                  5.  Keputusan   Menteri    Pertanian   Nomor  887/Kpts/OP.210/9/97  tentang  Pedoman 
                     Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan; 
                  6.  Peraturan Bupati Karo Nomor 08 Tahun 2012 tentang Pengesahan Anggaran Pendapatan 
                     dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2012; 
                  7.  Surat  Keputusan  Bupati  Karo  Nomor  521.4/173/Pertanian/2012  tanggal  21  Juni  2012 
                     tentang Pembentukan Tim Pelaksana Kegiatan Pengendalian Lalat Buah pada Tanaman 
                     Jeruk di Kabupaten Karo Tahun Anggaran 2012. 
                  8.  Surat  Undangan  Bupati  Karo  Nomor  005/1124/Pertanian/2012  tanggal  21  Juni  2012 
                     tentang Pertemuan Koordinasi Pengendalian Lalat Buah. 
                  9.  Pengesahan DPA SKPD No. 12/DPA-DPPKAD/2012 tanggal 7 Juni 2012. 
                   
                  D. Peserta 
                         Peserta  pada  pertemuan  koordinasi  ini  adalah  para  Camat  dari  10  (sepuluh) 
                  Kecamatan, Ka. UPT Pertanian Kecamatan sejumlah 10 orang, Ka. BPP sejumlah 10 orang, 
                  Penyuluh Pertanian sejumlah 25 orang dan Kepala Desa yang wilayahnya merupakan sentra 
                  pertanaman jeruk di Kabupaten Karo, serta petani/gapoktan dari desa Dokan yang merupakan 
                  peserta  program  show  window  dokan,  sehingga  jumlah  keseluruhan  peserta  pertemuan  ini 
                  sebanyak 250 orang. 
                   
                  D. Jadwal Kegiatan 
                          Adapun jadwal kegiatan ini adalah sebagai berikut : 
                   No.       Waktu                  Uraian                 Pembicara/            Penanggung 
                          Pelaksanaan                                      Narasumber          Jawab Kegiatan 
                   1.    09.30 – 09.45    Penyambutan Rombongan  Kepala Desa                  Kepala Desa 
                         WIB              Bupati Karo                   Dokan/Gapoktan        Dokan 
                   2.    09.45 -10.00     Kata Pembukaan oleh           Bag. Protokol         Kabag Protokol 
                         WIB              Protokol (MC)                 Setda Kab. Karo       Setda Kab. Karo 
                   3.    10.00 – 10.15    Penyampaian Cendera           Kepala Desa           Kepala Desa 
                         WIB              Mata kepada Bupati Karo       Dokan/Gapoktan        Dokan 
                   4.    10.15 – 10.30    Kata Sambutan Kepala          Kepala Desa           Panitia 
                         WIB              Desa Dokan                    Dokan 
                   5.    10.30 -10.45     Kata Sambutan Camat           Camat Merek           Panitia 
                         WIB              Merek 
                                                                        Kepala Dinas 
                   6.    10.45 – 11.00    Laporan Pelaksanaan           Pertanian dan         Kabid Produksi 
                                          Kegiatan                      Perkebunan Kab. 
                                                                        Karo 
                                          Arahan dan Bimbingan                                Kepala Dinas 
                                          Bupati Karo sekaligus                               Pertanian dan 
                   7.    11.00 – 12.00    sosialisasi dan penyerahan    Bupati Karo           Perkebunan Kab. 
                                          secara simbolis paket                               Karo 
                                          bantuan 
                                                                        Kepala Dinas 
                   8.    12.00 – 12.30    Diskusi                       Pertanian dan         Kabid Produksi 
                                                                        Perkebunan Kab. 
                                                                        Karo 
                   9.    12.30 – 13.30    Makan Siang                   Panitia               PKK Desa Dokan 
                                          Pemasangan secara                                   Kasi Pengendalian 
                   10.   13.30 – 14.00    simbolis perangkap lalat      Bupati Karo           Hama Penyakit 
                                          buah                                                dan Lingkungan  
                   
                   
                  E. Hasil Pelaksanaan Kegiatan 
                   
                          Pertemuan koordinasi pengendalian lalat buah telah dilaksanakan di Desa Dokan pada 
                  tanggal 27 Juni 2012. Pada acara tersebut juga dilakukan penyampaian paket bantuan dari 
                  Direktorat Perlindungan Hortikultura Kementerian Pertanian RI berupa perangkap lalat buah 
                  beserta atraktan metil eugenol, insektisida malathion A, sarung tangan, masker, jarum syringe 
                  dan hand counter.  
                          Pada kegiatan ini Bupati Karo juga menyampaikan arahan dan bimbingan mengenai 
                  pengendalian lalat buah di Kab. Karo, sehingga diharapkan semua yang hadir pada pertemuan 
                  tersebut  dapat  menjadi  penyebar  informasi  mengenai  pengendalian  lalat  buah,  sehingga 
                  pengendalian dapat terlaksana secara terpadu. 
                   
                   
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Laporan hasil pelaksanaan kegiatan pertemuan koordinasi pengendalian lalat buah di kabupaten karo ta desa dokan juni a latar belakang merupakan sentra produksi hortikultura indonesia terutama jeruk hal ini dapat dilihat dari luas pertanaman dan yang cukup tinggi pada tahun diperkirakan mencapai ha dimana berproduksi sekitar sehingga komoditi pertanian penopang perekonomian masyarakat akan tetapi belakangan terjadi bertolak dengan atas tidak mampu lagi menopang bahkan menjadi sumber masalah karena harga jual stabil tingginya serangan hama intensitas apabila ada upaya mengganggu pencapaian gagal panen mengakibatkan kerugian bagi petani beberapa terakhir rata tingkat kehilangan kecamatan tigapanah barusjahe simpang empat sebesar ton gugur akibat adalah jika rp kg maka lima ratus sepuluh milyar dua puluh sembilan juta ribu rupiah pemerintah dalam penanganan telah menjalin kerja sama kementerian melalui direktorat perlindungan serta german international cooperation giz ditindaklanjuti penan...

no reviews yet
Please Login to review.