141x Filetype PDF File size 0.41 MB Source: repo.itera.ac.id
Keterkaitan Konsep Community Based Tourism (CBT) dengan Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Objek Wisata Air Terjun Way Lalaan (Studi Kasus: Pekon Kampung Baru, Kec. Kota Agung Timur, Kab. Tanggamus) 1 2 Ranie Try Mareta, M Bobby Rahman , 3 Yudha Rahman (1) Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Sumatera ranie.22117041@student.itera.ac.id (2) Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Sumatera (3) Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Sumatera Abstract Sektor pariwisata bisa dikatakan memiliki peranan sangat penting dan juga sektor pariwisata memberikan kontribusi lebih pada pendapatan daerah. Keunggulan dan kualitas daya tarik wisata merupakan faktor yang menentukan motivasi wisatawan untuk berwisata. Kualitas daya tarik merupakan faktor yang sangat menentukan kepuasan wisatawan dan menjamin keberlanjutan dalam dimensi bisnis. Maka dari itu, kunci keberlanjutan suatu destinasi wisata terletak pada sejauh mana kemampuan tata kelola pengembangan objek wisata. Dengan adanya pengembangan objek wisata maka akan mendorong ikut tumbuhnya desa-desa wisata. Pengembangan desa wisata ini sangat berkaitan dengan konsep Community Based Tourism (CBT) atau bisa disebut pariwisata berbasis masyarakat yang artinya masyarakat mendominasi (Bottom-Up). Jenis pariwisata CBT ini didalamnya melibatkan partisipasi masyarakat sebagai unsur utama. Berdasarkan dugaan awal kriteria dari konsep CBT terdapat di salah satu pengembangan objek wisata Kabupaten Tanggamus yaitu objek wisata Air Terjun Way Lalaan yang berada di Pekon Kampung Baru. Hasil pengamatan awal peneliti, objek wisata Air Terjun Way Lalaan memiliki bibit konsep CBT. Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk melihat sejauh mana masyarakat terlibat dalam kegiatan pengembangan objek wisata dengan tujuan mengidentifikasi partisipasi masyarakat dalam pengembangan objek wisata Air Terjun Way Lalaan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis tingkat partisipasi masyarakat di Pekon Kampung Baru berada pada partisipasi spontan dimana terlihat masyarakat menghadiri dan aktif dalam pertemuan atau sosialisasi dengan kesadaran sebagai masyarakat setempat tanpa dorongan dari siapapun. Selanjutnya yaitu bentuk partisipasi masyarakat di Pekon Kampung Baru berupa partisipasi pikiran atau ide, masyarakat memiliki inisiatif dalam mempromosikan objek wisata di media sosial. Sedangkan untuk proses partisipasi masyarakat yaitu masyarakat ikut dalam tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan. Berdasarkan hasil penelitian partisipasi masyarakat di Pekon Kampung Baru dalam pengembangan objek wisata masih bersifat (Top-down) yang artinya pemerintah lebih mendominasi dalam melakukan kegiatan terkait pengembangan objek wisata. Artinya konsep CBT di Pekon Kampung Baru belum maksimal terwujud. Keywords: Community Based Tourism, Pariwisata, Partisipasi Masyarakat Pendahuluan Sektor kepariwisataan adalah sektor wisata maka akan mendorong ikut ekonomi yang paling menonjol serta tumbuhnya desa-desa wisata yang banyak memiliki kekuatan untuk menangani berkontribusi terhadap berbagai kemiskinan di dunia (Liburd et al., 2012). komponen masyarakat maupun Bahkan sektor pariwisata berkontribusi pemerintah. Pengembangan desa wisata sebesar 9,5% pada Produk Domestik Bruto adalah pengembangan yang (PDB) global (Brahmanto, 2017). Faktor memperkenalkan potensi yang ada di dalam menentukan motivasi wisatawan suatu desa. untuk berwisata terletak pada keunggulan Pengembangan desa wisata ini sangat dan kualitas daya tarik. Kualitas daya tarik berkaitan dengan jenis pariwisata dan keunggulan wisata merupakan alasan Community Based Tourism (CBT) atau bisa yang mendukung pengunjung untuk disebut pariwisata berbasis masyarakat. berkunjung ke tempat wisata serta Jenis pariwisata ini didalamnya melibatkan pertimbangan mengapa seseorang partisipasi masyarakat sebagai unsur memilih suatu destinasi (Brahmanto, 2017). utama (Suganda, 2018). Dalam konsep CBT Hal tersebut merupakan faktor yang partisipasi masyarakat merupakan sangat menentukan kepuasan wisatawan keterlibatan masyarakat dalam dan keberlanjutan objek wisata terkait pengembangan objek wisata melalui dimensi bisnis. Maka dari itu, kunci dari pikiran atau tenaga. Berdasarkan hasil keberlanjutan suatu objek wisata alam pengamatan awal peneliti, objek wisata Air terletak pada sejauh mana kemampuan Terjun Way Lalaan memiliki bibit konsep tata kelola pengembangan objek wisata. CBT. Jenis pariwisata CBT ini sangat Dengan adanya pengembangan objek mementingkan partisipasi masyarakat sebagai unsur utama, tetapi dari hasil Metode observasi awal masyarakat terlihat hanya Dalam penelitian ini metode yang terlibat dalam kegiatan berdagang dan digunakan yaitu kualitatif deskriptif untuk menjaga lahan parkir. Hal tersebut, menjawab 2 sasaran yang ada. Analisis merupakan salah satu alasan mengapa deskriptif kualitatif digunakan untuk dilakukan penelitian pada lokasi objek menjelaskan sejauh mana keterlibatan wisata Air Terjun Way Lalaan (Gambar 1) masyarakat Pekon Kampung Baru dengan tujuan “Mengidentifikasi terhadap kegiatan pengembangan objek Partisipasi Masyarakat Dengan Mengaitkan wisata Air Terjun Way Lalaan dengan Konsep CBT Dalam Pengembangan Objek dikaitkan terwujud atau tidaknya konsep Wisata Air Terjun Way Lalaan Di Pekon CBT di Pekon Kampung Baru. Kampung Baru, Kecamatan Kota Agung Pengumpulan data dilakukan dengan Timur, Kabupaten Tanggamus” untuk wawancara informan dengan pertanyaan melihat sejauh mana masyarakat sekitar yang sudah disesuaikan berdasarkan teori objek wisata terlibat dalam yang dipakai. Dalam pengambilan sampel pengembangan objek wisata. Dengan dilakukan secara purposive sampling dan sasaran sebagai berikut: snowball. Terdapat 3 kriteria informan 1. Mengidentifikasi tingkat, bentuk berdasarkan purposive sampling yaitu dan proses partisipasi masyarakat instansi pemerintah, pokdarwis dan dalam pengembangan objek wisata masyarakat lokal dengan keseluruhan Air Terjun Way Lalaan. informan sebanyak 9 informan. Teknik 2. Mengidentifikasi keterkaitan pengambilan wawancara dilakukan secara konsep CBT dengan partisipasi snowball yaitu dari informan kunci setelah masyarakat Pekon Kampung Baru itu didapatkan rekomendasi informan dalam pengembangan objek wisata selanjutnya untuk diwawancarai sampai Air Terjun Way Lalaan. data tersebut jenuh. Hasil dan Pembahasan pertemuan antara pengelola, pokdarwis, instansi pemerintah dan masyarakat lokal. Dalam melakukan analisis untuk menjawab sasaran, penelitian ini menggunakan teori Berdasarkan penelitian yang telah acuan dari masing-masing kategori. dilakukan masyarakat Pekon Kampung Selanjutnya terdapat teori acuan (Tabel 1) Baru berinisatif ikut hadir dalam untuk melihat tingkat partisipasi pertemuan rapat mengenai pembentukan masyarakat Pekon Kampung Baru yaitu pengelola Way Lalaan pada tahun 2019. menurut (Tosun, 2006) untuk bentuk Dalam pertemuan tersebut masyarakat partisipasi masyarakat Pekon Kampung Pekon Kampung Baru terlihat hadir dan Baru memiliki teori acuan menurut Gleently aktif tetapi dalam pertemuan tersebut Teesen (2016) dan Proses partisipasi tidak semua masyarakat diundang, yang di masyarakat Pekon Kampung Baru memiliki undang hanya perwakilan masyarakat teori acuan menurut Purba (2005). Teori- seperti pokdarwis, pengelola, kepala teori tersebut dijadikan acuan untuk pekon, tokoh adat dan karang taruna. Hal menganalisis sasaran pertama dengan tersebut kurang sesuai dengan konsep dikaitkan konsep CBT. Community Based Tourism (CBT) dimana Berdasarkan hasil analisis yang telah masyarakat mendominasi, tetapi dari dilakukan, tingkat partisipasi masyarakat di kondisi eksisting yang ada masyarakat di Pekon Kampung Baru dilihat dari tabel Pekon Kampung Baru berpartisipasi tapi tolak ukur (Tabel 2) berada pada partisipasi tidak semua masyarakat melainkan hanya spontan didukung dengan data lapangan perwakilan saja hal tersebut menunjukan dan hasil wawancara. Pada tingkat bahwa masyarakat belum mendominasi. partisipasi spontan ini menjelaskan bahwa Sedangkan untuk bentuk partisipasi adanya partisipasi masyarakat yang masyarakat, dari hasil analisis penelitian dilakukan secara spontan tanpa dorongan bentuk partisipasi masyarakat Pekon dari siapapun. Ditunjukan dengan adanya Kampung Baru yaitu berupa partisipasi kehadiran masyarakat Pekon Kampung pikiran atau ide. Berdasarkan tabel (Tabel Baru dalam suatu pertemuan atau rapat. 3) tolak ukur, masyarakat Pekon Kampung Pertemuan yang dimaksud ialah Baru berpartisipasi dengan memberikan
no reviews yet
Please Login to review.