Authentication
1181x Tipe DOCX Ukuran file 0.18 MB
LAPORAN PRAKTIKUM III PENETAPAN KADAR PARASETAMOL DALAM SEDIAAN FARMASI MENGGUNAKAN METODE TITRASI NITRIMETRI Nama / NIM : Dian Arisnawati (31116160) Elin Siti Solihat (31116162) Farha Lestari (31116164) Dosen pembimbing : Dra. Hj. Lilis Tuslinah, M.Si., Apt. Ade Yeni Aprilia, M.Si Kelas/Kelompok : 3D Farmasi/ Kelompok 2 Tanggal Praktikum : 13 Maret 2019 Tanggal Masuk Laporan : 20 Maret 2019 PROGRAM STUDI S1 FARMASI STIKes BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA TASIKMALAYA 2019 I. Nomor Sampel : 19 II. Tujuan Praktikum 1. Memisahkan analit (parasetamol) dari matriksnya pada sediaan farmasi. 2. Menentukan kadar analit (parasetamol) dari sediaan farmasi dengan menggunakan metode titrasi Nitrimetri. III. Prinsip Percobaan Parasetamol bisa dianalisis dengan menggunakan titrasi nitrimetri karena amida yang terdapat dalam struktur titrasi nitrimetri karena amida yang terdapat dalam struktur parasetamol dapat dihidrolisis oleh asam baik HCl atau H SO sehingga 2 4 menghasilkan amin primer. Amin primer yang sudah terbentuk bisa dititrasi dengan natrium nitrit (NaNO ) dalam suasana asam yang menghasilkan HNO 2 2 yang mana HNO tersebutlah yang akan bereaksi dengan amin aromatis primer 2 menghasilkan garam diazonium. IV. Persmaan Reaksi a. Hidrolisis Parasetamol oleh HCl OH OH O + HCl + HCOOH3 + Cl2 H N N 2 H acetaminophen amin primer hasil hidrolisis b. Pembakuan NaNO dengan Asam Sulfanilat 2 NaNO2 + HCl NaCl + HNO2 O O HO S HNO2 HO S + H2O HCl O O NH - 2 N N Cl sulfamic acid garam diazonium c. Penentuan Kadar Parasetamol dengan NaNO2 NaNO2 + HCl NaCl + HNO2 OH OH HNO2 + H O 2 HCl H N 2 - N N Cl amin primer hasil hidrolisis garam diazonium V. Dasar Teori Metode titrasi diazotasi disebut juga dengan titrasi nitrimetri yaitu metode penetapan kadar secara kuantitatif dengan menggunakan larutan baku natrium nitrit. Metode ini didasarkan pada reaksi diazotasi yaitu reaksi antara amin aromatik primer dengan asam nitrit dalam suasana asam membentuk garam diazonium (Zulfikar, 2010). Reaksi diazotasi dapat terjadi dari pembentukan garam diazonium dari gugus amin aromatik primer (amin aromatik sekunder dan gugus nitro aromatik). Pembentukan senyawa nitrosamine dari amin alifatik sekunder, pembentukan senyawa azo dari gugus hidrazida dan pemasukan gugus nitro yang jarang terjadi karena sulitnya nitrasi dengan menggunakan asam nitrit dalam suasana asam. Contoh zat yang memiliki gugus amin aromatik primer dalah benzokain, sulfa; yang mempunyai gugus amin alifatis adalah Na siklamat; yang memiliki gugus hidrazida misalnya INH; yang mempunyai gugus amin aromatik sekunder yaitu parasrtamol, fenasetin, dan yang memiliki gugus nitro aromatik adalah kloramfenikol (Syamsuni, 2007). Persyaratan Analisis Titrimetri yaitu (Dwi Indriani, 2014) : 1. Reaksi antara titran dengan analit harus stoikiometri. Artinya reaksi keduanya dapat ditulis dalam persamaan reaksi sederhana yang telah diketahui dengan pasti. 2. Reaksi antara titran dengan analit harus berlangsung dengan cepat. Hal ini untuk memastikan proses titrasi dapat berlangsung dengan cepat dan titik ekuivalen dapat diketahui dengan pasti. 3. Tidak ada reaksi lain yang mengganggu reaksi antara titran dan analit. Bila terdapat zat-zat pengganggu, maka zat tersebut harus dihilangkan. Sebagai contoh bila kita melakukan titrasi asam asetat dengan NaOH maka tidak boleh ada asam lain seperti H SO . Keberadaan H SO dapat mengganggu reaksi 2 4 2 4 antara asam asetat dan NaOH. 4. Bila reaksi antara titran dengan analit telah berjalan dengan sempurna (titran dan analit telah habis bereaksi), maka harus ada sesuatu yang dapat dipergunakan untuk memastikan hal tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menambahkan indikator. Penambahan indikator dapat menimbulkan perubahan warna ketika zat yang dititrasi sudah habis bereaksi dengan titran, dan titrasi harus diakhiri. Namun yang perlu di ingat adalah jarak antara titik akhir titrasi dengan titik ekuivalen harus berdekatan. 5. Kesetimbangan reaksi harus mengarah ke pembentukan produk, sehingga dapat diukur secara kuantitatif. Bila reaksi tidak mengarah ke pembentukan produk maka akan sulit untuk menentukan titik akhir titrasi. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam nitrimetri adalah (Zulfikar, 2010): a. Suhu Suhu yang digunakan dalam titrasi nitrimetri ini yaitu antar 5-15oC. Walaupun sebenarnya pembentukan garam diazonium berlangsung pada suhu yang lebih rendah yaitu 0-5oC. Pada temperatur 5-15oC digunakan KBr sebagai stabilator. Titrasi tidak dapat dilakukan dalam suhu tinggi karena HNO yang terbentuk 2 akan menguap pada suhu tinggi dan garam diazonium yang terbentuk akan terurai menjadi fenol. b. Keasaman
no reviews yet
Please Login to review.