Authentication
424x Tipe DOCX Ukuran file 0.42 MB
PRAKTIKUM 2 ELEKTRONIKA 2 RANGKAIAN COMMON EMITTER Disusun Oleh: Nama : Moh. Ali Fauzi NIM : 14050514061 Kelas : ELKOM B 2014 S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2016 LAPORAN EXPERIMENT SHEET A. Judul Eksperimen Pengaruh Resistor Pembagi Tegangan pada Input Terhadap Penguatan pada Rangkaian Common-Emitter apabila Nilai Tegangan Input AC sebesar 0,5 Volt. B. Perumusan Masalah Bagaimana pengaruh resistor pembagi tegangan pada input terhadap penguatan pada rangkaian common-emitter apabila nilai tegangan input AC sebesar 0,5 volt? C. Tujuan Mengetahui pengaruh resistor pembagi tegangan pada input terhadap penguatan pada rangkaian common-emitter apabila nilai tegangan input AC sebesar 0,5 volt. D. Kajian Pustaka Penguat Tunggal Emitor adalah penguat yang pemasangannya dengan cara kaki emitor transistor di groundkan, lalu input di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki kolektor.Penguat Tunggal Emitor juga mempunyai karakteristik sebagai penguat tegangan. Gambar 3.1. Rangkaian Penguat Tunggal Emitor. Beberapa rumus pendekatan pada rangkaian Tunggal Emitor: Penguatan tegangan A ≅−hfexRC atau A ≅−RC ; apabila V z V R ¿ E hfe RE≫hie . Laporan Experiment Sheet Common EmitterHalaman 2 Penguatan arus A =−RB ; dengan R =R /¿R . i R B 1 2 E Impedansi keluaran ZO=RC . Impedansi masukan Z ≅h +(h +1)R atau Z ≅h +h .R . ¿ ie fe E in ie fe E Resistor input R¿=RB/¿Z¿ . Dengan: R = Resistor emitor. E R = Resistor kolektor. C h = Didapat dari datasheet transistor. ie h = Didapat dari datasheet transistor. fe Tanda (-) berarti sinyal input dan output berlawanan fasa. Sumber : Dwi Surjono, herman. 2007. Elektronika Teori dan Penerapan. Jember:Penerbit Cerdas Ulet Kreatif. E. Perumusan Hipotesis Apabila nilai resistor pembagi tegangan (R )bertambah, maka akan menghasilkan tegangan 1 keluaran yang besar serta hasil penguatan yang besar pula. F. Desain Eksperimen Atau Gambar 3.2. Rangkaian Common-Emitter. Laporan Experiment Sheet Common EmitterHalaman 3 Percobaan dilakukan dengan cara menghubungkan saklar 22, 23, dan 24 ke rangkaian (kondisi tertutup), sedangkan khusus saklar 25 dalam kondisi terbuka. Hal ini disebabkan karena rangkaiannya berupa common emitter, sehingga saklar 24 harus tertutup agar arus dapat mengalir menuju ke emitor dan kapasitor 2. G. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Manipulasi Berupa resistor pembagi tegangan (R ). 1 2. Definisi Operasional Variabel Manipulasi Besarnya nilai resistor pembagi tegangan (R ) dapat diatur sebanyak empat kali 1 perubahan, yaitu sebesar 8,2 kΩ, 10 kΩ, 33 kΩ dan 56 kΩ. 3. Variabel Respons Faktor penguatan. 4. Definisi Operasional Variabel Respon Hasil penguatan dapat dilihat melalui percobaan dengan nilai yang berbeda-beda, tergantung dari perubahan nilai resistor pembagi tegangan (R ). 1 5. Variabel Kontrol dan Teknik Pengontrolan Variabel No Nama Variabel Kontrol Teknik Pengontrolan . 1 Tegangan Input (Vin) Dengan menetapkan nilai sebesar 0,5 V 2 Kapasitor Dengan menetapkan nilai sebesar 1 μ F dan 100 μ F 3 Tegangan Referensi(Vcc) Dengan menetapkan nilai sebesar 12 V H. Alat dan Bahan 1. Alat No Nama Alat Spesifikasi Jumlah . 1 Osiloskop - 1 2 Function Generator - 1 3 Kabel Penghubung - 2 4 Trainer Elektronika - 1 2. Bahan No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Laporan Experiment Sheet Common EmitterHalaman 4
no reviews yet
Please Login to review.