Authentication
501x Tipe DOCX Ukuran file 0.47 MB
BAB I PEMBUATAN SIMPILISIA NABATI DAN RAMUAN JAMU TRADISIONAL I. Tujuan 1. Agar mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan proses pembuatan simplisia dari tahap awal pengumpulan bahan baku sampai pemeriksaan mutu. 2. Agar mahasiswa dapat membuat ramuan jamu daari simplisiadan tahu manfaan dan cara penggunaannya. II. Cara Percobaan 1. Dalam percobaan ini akan dibuat simplisia nabati saja yaitu simplisia yangberuoa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman, dan pembuatannya dilakukan dengan cara pengeringan. 2. Mahasiswa bekerja secara kelompok dalampembuatan simplisia dari tanaman obat yang sudah ditentukan. Setiap mahasiswa dalam kelompok tersebut harus membuat pengepakan sendiri terhadap ramuannya dan melengkapinya dengan etiket. Etiket jamu dibuat perorangan berisi nama jamu, nama produsen, komposisi, khasiat, dan cara pemakaian. III. Tinjauan Pustaka Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali diyatakan lain simplisia merupakan bahan yang dikeringkan. Simplisia terdiri dari 3 golongan yaitu berupa simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia pelikan atau mineral. Simplisia Nabati Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa tanaman utuh, bagian tanaman, eksudat tanaman, atau gabungan antara ketiganya, misalnya Datura Folium dan Piperis nigri Fructus. Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu sengaja dikeluarkan dari selnya. Eksudat tanaman dapat berupa zat-zat atau bahan-bahan nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan/diisolasi dari tanamannya. Simplisia Hewani Simplisia hewani adalah simplisia yang dapat berupa hewan utuh atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia murni, misalnya minyak ikan (Oleum iecoris asselli) dan madu (Mel depuratum). Simplisia Pelikan atau Mineral Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa bahan pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa bahan kimia murni, contoh serbuk seng dan serbuk tembaga ( Dep.Kes RI,1989). Untuk menjamin keseragaman senyawa aktif, keamanan maupun kegunaannya, maka simplisia harus memenuhi persyaratan minimal. Dan untuk memenuhi persyaratan minimal tersebut, ada beberapa faktor yang berpengaruh, antara lain : 1. Bahan baku simplisia. 2. Proses pembuatan simplisia termasuk cara penyimpanan bahan baku simplisia. 3. Cara pengepakan dan penyimpanan simplisia. Agar simplisia memenuhi persyaratan minimal yang ditetapkan, maka ketiga faktor tersebut harus memenuhi syarat minimal yang ditetapkan. A. Pembuatan Simplisia Secara Umum 1. Bahan Baku Tanaman obat yang menjadi sumber simplisia nabati , merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi mutu simplisia. Sebagai sumber simplisia, tanaman obat dapat berupa tumbuhan liar atau berupa tanaman budidaya. Tumbuhan liar adalah tumbuhan yang tumbuh dengan sendirinya di hutan atau tempat lain, atau tanaman yang sengaja ditanam dengan tujuan lain, misalnya sebagai tanaman hias, tanaman pagar, tetapi bukan dengan tujuan untuk memproduksi simplisia. Tanaman budidaya adalah tanaman yang sengaja ditanam untuk tujuan produksi simplisia. Tanaman simplisia dapat di perkebunan yang luas, dapat diusahakan oleh petani secara kecil-kecilan berupa tanaman tumpang sari atau Tanaman Obat Keluarga. Tanaman Obat Keluarga adalah pemanfaatan pekarangan yang sengaja digunakan untuk menanam tumbuhan obat. 2. Dasar Pembuatan Simplisia a. Simplisia yang Dibuat Dengan Cara Pengeringan Pembuatan simplisia dengan cara ini dilakukan dengan pengeringan cepat, tetapi dengan suhu yang tidak terlalu tinggi. Pengeringan yang terlalu lama akan mengakibatkan simplisia yang diperoleh ditumbuhi kapang. Pengeringan dengan suhu yang tinggi akan mengakibatkan perubahan kimia pada kandungan senyawa aktifnya. Untuk mencegah hal tersebut, untuk simplisia yang memerlukan perajangan perlu diatur panjang perajangannya, sehingga diperoleh tebal irisan yang pada pengeringan tidak mengalami kerusakan. b. Simplisia Dibuat Dengan Fermentasi Proses fermentasi dilakukan dengan seksama, agar proses tersebut tidak berkelanjutan kearah yang tidak diinginkan. c. Simplisia Dibuat Dengan Proses Khusus Pembuatan simplisia dengan penyulingan, pengentalan eksudat nabati, penyaringan sari air dan proses khusus lainnya dilakukan dengan berpegang pada prinsip bahwa pada simplisia yang dihasilkan harus memiliki mutu sesuai dengan persyaratan. d. Simplisia Pada Proses Pembuatan Memerlukan Air Pati, talk dan sebagainya pada proses pembuatannya memerlukan air. Air yang digunakan harus terbebas dari pencemaran serangga, kuman patogen, logam berat dan lain- lain. 3. Tahap Pembuatan Simplisia Pada umumya pembuatan simplisia melalui tahapan sebagai berikut : a. Pengumpulan Bahan Baku Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia berbeda-beda antara lain tergantung pada : Bagian tanaman yang digunakan. Umur tanaman yang digunakan. Waktu panen. Lingkungan tempat tumbuh. Waktu panen sangat erat hubungannya dengan pembentukan senyawa aktif di dalam bagian tanaman yang akan dipanen. Waktu panen yang tepat pada saat bagian tanaman tersebut mengandung senyawa aktif dalam jumlah yang terbesar. Senyawa aktif terbentuk secara maksimal di dalam bagian tanaman atau tanaman pada umur tertentu. Sebagai contoh pada tanaman Atropa belladonna, alkaloid hiosiamina mula-mula terbentuk dalam akar. Dalam tahun pertama, pembentukan hiosiamina berpindah pada batang yang masih hijau. Pada tahun kedua batang mulai berlignin dan kadar hiosiamina mulai menurun sedang pada daun kadar hiosiamina makin meningkat. Kadar alkaloid hios'amina tertinggi dicapai I dalam pucuk tanaman pada saat tanaman berbunga dan kadar alkaloid menurun pada saat
no reviews yet
Please Login to review.