Authentication
371x Tipe PDF Ukuran file 3.59 MB Source: repository.upi.edu
83 Lampiran 1 Transkrip Wawancara Transkrip Wawancara dengan Pemilik Sate Bandeng Ibu Hj. Maryam Peneliti : Usaha ini dimulai dari tahun berapa pak? Narasumber : Usaha sate bandeng Hj. Maryam sudah berjalan sejak tahun 1970 Peneliti : Apa yang melatarbelakangi bapak menjalankan usaha sate bandeng ini? Narasumber : Ibu Hj. Maryam menjadi juru masak kesultanan Banten. Nenek berpendapat bahwa tamu saja suka, kenapa tidak coba dijual belikan Peneliti : Apakah ini usaha keluarga? Narasumber : Iya usaha keluarga, sekarang sudah generasi ketiga Peneliti : Apakah tenaga kerja disini adalah keluarga? Narasumber : Iya tenaga kerja disini ada anggota keluarga Peneliti : Apakah ada pembagian tugas? Narasumber : Ada pembagian tugasnya masing-masing diantaranya bagian nyisik, bagian pengambilan tulang, bagian ngayak, bagian manggang, bagian dapur. Peneliti : Biasanya perhari memproduksi berapa sate bandeng? Narasumber : Senin-jumat 280 tusuk, weekend 300-330 tusuk. Peneliti : Bahan apa saja yang diperlukan dalam membuat sate bandeng? Narasumber : Ikan bandeng, santan, garam, gula merah, gula putih, ketumbar, bawang goreng, bambu, dan pelepah pisang. Peneliti : Alat-alat yang digunakan dalam proses produksi apa saja pak? Narasumber : Semua alat yang digunakan memakai alat tradisional (manual) Peneliti : Bagaimana cara membuatnya pak? Narasumber : Ikan disisikin, kotoran insang dikeluarin, tulang dikeluarin, daging dikeluarin, kulit ikan dicuci, daging diayak, daging dicampur bumbu, daging dimasukin lagi ke dalam kulit ikan Arie Fitriyanti, 2017 ANALISIS KEGIATAN HOME INDUSTRY SATE BANDENG DI KOTA SERANG SEBAGAI ALTERNATIF PENULISAN BAHAN PEMBELAJARAN AKTIVITAS EKONOMI BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 84 bandengnya, ditusuk pake bamboo dan pelepah pisang kemudian dipanggang sampai kering, kemudian bandeng yang sudah kering 85 diolesi dengan bumbu daging diatas dan dibawahnya lalu dipanggang kembali. Peneliti : Berapa lama waktu membuatnya? Narasumber : Sekitar 5-6 jam untuk membuat sate bandeng Peneliti : Waktu produksinya kapan pak? Narasumber : Mulai jam 8 pagi Peneliti : Apakah bapak bertempat tinggal disini juga? Narasumber : Iya keluarga setengah tinggal disini Peneliti : Apakah dari memulai usaha sampai sekarang tempat usahanya disini pak? Narasumber : Tahun 1970 berkeliling dari harga Rp. 500, sampe sekarang Rp. 32.000. Berkeliling sekitar 10tahun, tahun 1980 sudah fokus di rumah. Awalnya buat 10 sate bandeng, tahun 1980 - 2000 buat 100-150, 2010 – 2017 buat 300-350 Peneliti : Kenapa memilih rumah untuk dijadikan sebagai tempat usaha pak? Narasumber : Awal mula dari nenek, kedepannya ingin membuka cabang di luar Peneliti : Sate bandeng ini dijual kemana saja pak? Narasumber : Hanya menjual di rumah saja, konsumen datang ke rumah Peneliti : Apakah ada pihak penyalur (distributor) sebelum ke tangan konsumen? Narasumber : Tidak ada distributor, soalnya brand milik nenek, nomer hp kita, takut ga bisa mengelola, nanti rasanya berbeda jadi asam, nanti komplain ke kita. Peneliti : Apakah ada penjualan sistem online? Narasumber : Belum ada, karena terbuat dari santan dan di perjalanan tahan satu hari saja Peneliti : Apakah bapak menerima pesanan? Narasumber : Iya, kebanyakan buat hajatan, konsumsi sendiri, dan oleh-oleh Arie Fitriyanti, 2017 ANALISIS KEGIATAN HOME INDUSTRY SATE BANDENG DI KOTA SERANG SEBAGAI ALTERNATIF PENULISAN BAHAN PEMBELAJARAN AKTIVITAS EKONOMI BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 86 Peneliti : Pelanggan kebanyakan berasal darimana pak? Narasumber : Jabodetabek, kebanyakan Jakarta, Bandung, dan Tangerang
no reviews yet
Please Login to review.